Pertunjukan perdana Simfoni No. 7 Shostakovich di Leningrad

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
portrait of Shostakovich
Shostakovich pada tahun 1950

Pertunjukan perdana Simfoni No. 7 Shostakovich di Leningrad berlangsung pada tanggal 9 Agustus 1942 pada saat Perang Dunia Kedua, ketika kota Leningrad (kini Sankt-Peterburg) berada dalam pengepungan oleh pasukan Nazi Jerman.

Pada awalnya Dmitri Shostakovich bermaksud agar karyanya ditayangkan perdana oleh Orkestra Filharmonik Leningrad, namun karena adanya pengepungan, orkestra dievakuasi dari kota dan begitu pula sang komposer sendiri. Pertunjukan perdana dunia diadakan pada tanggal 5 Maret 1942 di Kuybyshev dengan Orkestra Teater Bolshoi. Di Leningrad, pertunjukan perdana dilakukan oleh musisi dari Orkestra Radio Leningrad yang masih hidup, ditambah pemain-pemain militer. Sebagian besar musisi menderita kelaparan, yang membuat latihan menjadi sulit: musisi sering pingsan selama latihan, dan tiga meninggal. Orkestra hanya dapat berlatih sekali sebelum konser.

Terlepas dari buruknya kondisi para pemain, konser berjalan dengan sangat sukses dan memicu tepuk tangan meriah selama satu jam. Konser didukung oleh serangan militer Soviet, dengan kode operasi "Squall", yang dimaksudkan untuk membungkam militer Jerman selama pertunjukan. Simfoni disiarkan dengan pengeras suara ke garis pasukan Jerman sebagai bentuk perang psikologis. Para kritikus musik menganggap pertunjukan perdana Leningrad sebagai salah satu pertunjukan seni yang paling penting dalam perang dunia kedua karena efek psikologis dan politiknya. Konduktor menyatakan bahwa "kami menang pada saat itu, atas mesin perang Nazi yang tak berjiwa".[1] Konser reuni yang menampilkan musisi yang masih hidup diadakan pada 1964 dan 1992 dalam rangka memperingati acara tersebut.

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Mayat-mayat di sebelah gerobak di jalan
Pengepungan Leningrad yang menyebabkan korban massal dikarenakan kedinginan dan kelaparan.

Komposer Soviet Dmitri Shostakovich menyelesaikan karyanya Simfoni No. 7 pada 27 Desember 1941 sebagai dedikasi untuk kota asalnya, Leningrad. Pada saat itu kota berada sekitar 16 minggu dari pengepungan 872 hari oleh pasukan Nazi Jerman, yang kemudian akan menewaskan sekitar sepertiga dari populasi kota sebelum perang.[2]

Shostakovich mulanya menginginkan agar penayangan perdana simfoni tersebut dilakukan oleh Orkestra Filharmonik Leningrad, namun orkestra telah dievakuasi ke Novosibirsk sebagai bagian dari pengungsian budaya yang dipimpin pemerintah.[3] Pertunjukan perdana dunia kemudian diadakan di Kuybyshev pada 5 Maret 1942, oleh Orkestra Teater Bolshoi di bawah konduktor Samuil Samosud.[3] Pertunjukan perdana Moskow ditayangkan oleh gabungan orkestra Bolshoi dan Radio Se-Uni Soviet pada 29 Maret di Aula Berkolom Gedung Serikat Buruh.[4][5]

Skor musik kemudian digandakan dalam bentuk mikrofilm dan diterbangkan ke Teheran pada bulan April untuk memungkinkan penampilan simfoni ini di Barat.[6] Pemutaran di Eropa Barat pertama kali pada 22 Juni oleh Henry Wood dan London Philharmonic Orchestra lewat radio, dan pemutaran perdana pada konser Promenade di Royal Albert Hall London pada 29 Juni.[3] Penayangan perdana di Amerika Utara disiarkan dari Kota New York pada 19 Juli 1942 oleh NBC Symphony Orchestra di bawah Arturo Toscanini.[7]

Persiapan[sunting | sunting sumber]

Orkestra Radio Leningrad dibawah Karl Eliasberg adalah satu-satunya orkestra yang bertahan setelah Orkestra Filharmonik Leningrad dievakuasi.[8] Penampilan Orkestra Radio terakhir kali adalah pada 14 December 1941 dan penyiaran terakhirnya pada 1 Januari 1942.[9] Sebuah catatan dari latihan terjadwal berikutnya tertulis "Latihan tidak berjalan. Srabian tewas. Petrov sakit. Borishev mati. Orkestra tidak dapat bermain".[10]

Pada 2 April 1942, Boris Zagorsky dan Yasha Babushkin dari departemen kesenian kota Leningrad mengumumkan persiapan penampilan Simfoni.[11] Jeda dalam penyiaran musik dengan cepat diakhiri oleh Andrei Zhdanov, seorang politisi Soviet yang terlibat dalam pertahanan Leningrad, untuk membolehkan latihan dan memberikan dorongan moral untuk penduduk kota.[11] Penampilan simfoni ini "menjadi urusan kebanggaan sipil, bahkan militer".[12] Menurut seorang pemain orksetra, "Pemerintah Leningrad ingin membangkitkan emosional penduduk sehingga ada perasaan diperhatikan".[13] Hal ini dianggap sebagai suatu kebijakan politis yang penting, melihat potensinya sebagai sebuah propaganda.[14]

Dari jumlah semula 40 pemain Orkestra Radio Leningrad, hanya 14 atau 15 orang yang masih bertahan hidup dan tinggal di kota itu. Yang lainnya antara tewas kelaparan atau pergi melawan musuh.[15][16][17] Simfoni Shostakovich membutuhkan orkestra besar yang berjumlah sekitar 100 orang pemain, yang berarti orkestra sangatlah kekurangan musisi.[17] Eliasberg, yang pada saat itu sedang dalam pengobatan akibat "kekurangan gizi",[18] pergi dari pintu ke pintu mencari para pemain yang tidak memberi tanggapan atas penyatuan kembali orkestra dikarenakan lemah atau kelaparan.[9] "Ya Tuhan, betapa banyak dari mereka yang benar-benar kurus," kenang salah satu penyelenggara. "Bagaimana orang-orang itu hidup ketika kami mulai menemukan mereka, dan mereka keluar dari apartemen gelapnya. Kami meneteskan air mata ketika mereka mengeluarkan pakaian konser mereka, biola, selo dan seruling mereka, dan berlatih di bawah kanopi studio yang dingin."[19] Sebuah pesawat pembawa barang dari Kuybyshev membawa 252 halaman kertas musik konduktor ke Leningrad.[20][21]

Latihan pertama pada Maret 1942 pada awalnya direncanakan berjalan selama tiga jam, namun berhenti setelah 15 menit dikarenakan 30 orang musisi terlalu lemah untuk memainkan instrumennya.[11][18] Para musisi seringkali pingsan ketika berlatih, terutama pemain-pemain alat musik brass.[16] Eliasberg sendiri harus diseret ke latihan di atas kereta luncur, dan akhirnya dipindahkan oleh pejabat partai ke apartemen terdekat dan diberi sepeda untuk transportasi. Ketika pertama kali memimpin, Ia terlihat seperti "burung yang terluka yang dapat terjatuh kapan saja".[17][22] Sebuah catatan oleh Babushkin tertulis "pemain biola pertama sekarat, pemain drum tewas di perjalanan, pemain French horn ada di ambang kematian ...".[23] Pemain orkestra diberikan ransum tambahan (didonasikan oleh penggemar musik dari masyarakat sipil), sebagai upaya melawan kelaparan, dan bata panas digunakan sebagai penghangat. Meski demikian, tiga pemain pun tewas dalam proses latihan.[11][22][24][25] Poster-poster dipajang di berbagai sudut kota meminta kepada semua musisi untuk melapor ke Komite Radio, untuk digabungkan kedalam orkestra. Para pemain yang sedang berada di medan perang juga ditarik, dipindahkan dari band militer Soviet dengan dukungan komandan Soviet dari front Leningrad, Leonid Govorov.[11]

Selain Simfoni ketujuh, orkestra juga berlatih simfoni-simfoni tradisional karya Beethoven, Tchaikovsky dan Rimsky-Korsakov. Konser karya Tchaikovsky diadakan pada 5 April.[18][26][27] Beberapa pemain memprotes keputusan untuk memainkan simfoni Shostakovich, tidak ingin mengeluarkan tenaga yang lebih untuk sebuah karya yang "rumit dan tidak terlalu mudah dijangkau". Eliasberg memadamkan perbedaan pendapat dangan mengancam untuk menghapus jatah ransum tambahan.[27] Selama latihan, Eliasberg dikritik karena sikap kerasnya: musisi yang melewatkan latihan, terlambat, atau tidak tampil sesuai harapan kehilangan jatah ransum mereka. Satu pemain kehilangan jatahnya karena ia harus mendatangi pemakaman istrinya dan terlambat datang berlatih.[11] Menurut beberapa sumber, skor musik untuk para musisi digandakan oleh sebuah tim. Namun sumber lain menyebut bahwa para musisi menggandakan skor mereka sendiri-sendiri.[11][12]

Latihan diadakan selama enam hari dalam seminggu di Teater Pushkin, biasanya dari pukul 10 pagi hingga 1 siang. Latihan seringkali terganggu oleh bunyi sirene serangan udara, dan beberapa musisi diharuskan melakukan tugas anti-pesawat atau pemadam kebakaran. Untuk mengizinkan mereka mengikuti latihan, musisi diberikan kartu identitas orkestra yang ditunjukkan di pos penjagaan. Anggota orkestra militer (dan beberapa pasukan biasa) dikirim ke latihan untuk melengkapi para pemain. Latihan dipindahkan ke Philharmonia Hall di bulan Juni, dan pada bulan Juli akhir latihan ditambahkan selama 5–6 jam per hari.[11][24][28] Instrumen dalam keadaan yang buruk dan hanya beberapa tukang reparasi yang tersedia; salah satu obois pernah dimintai seekor kucing sebagai bayaran, karena tukang reparasi yang kelaparan sudah makan beberapa.[13][29]

Orkestra hanya dapat sekali memainkan satu simfoni penuh, yaitu ketika gladi resik pada 6 Agustus.[11]

Pertunjukan[sunting | sunting sumber]

Panggung dengan stand musik dan beberapa orang musisi
Panggung modern di Grand Philharmonia Hall, tempat konser ditampilkan

Konser ditampilkan di Grand Philharmonia Hall pada 9 Agustus 1942. Pada hari itu Kanselir Jerman Adolf Hitler telah berencana sebelumnya untuk merayakan jatuhnya kota dengan perjamuan mewah di Hotel Astoria.[10] Penampilan didahului dengan pidato Eliasberg yang sebelumnya telah direkam, pada pukul 6 petang:[11][30]

Kamerad sekalian – satu peristiwa kebudayaan yang besar akan saja terjadi di kota kita ini. Dalam beberapa menit, kalian semua akan mendengar, pertama kalinya Simfoni Ketujuh dari Dmitri Shostakovich, salah satu warga kota kita yang amat luar biasa. Ia menulis komposisinya yang hebat di kota ini ketika para musuh sedang dengan gilanya, berusaha masuk ke kota kita. Ketika para fasis-fasis babi itu mengebom dan menembaki seluruh Eropa, dan Eropa percaya bahwa hari-hari Leningrad telah berakhir. Namun, penampilan simfoni ini akan menjadi suatu saksi semangat, keberanian, dan kesiapan juang kami. Dengarkanlah, Kamerad-kamerad sekalian!

Letnan Jenderal Govorov memerintahkan pengeboman artileri Jerman sebelum konser dalam sebuah operasi khusus yang diberi nama "Squall".[19] Personel intelijen Soviet telah menemukan baterai dan pos pengamatan Jerman beberapa minggu sebelumnya, sebagai persiapan untuk serangan itu.[14] Tiga ribu peluru berkaliber tinggi dilancarkan ke pihak musuh.[31] Operasi ini bertujuan untuk mencegah pasukan Jerman menyerang gedung konser dan untuk menjamin konser cukup tenang untuk musik dapat didengar lewat mikrofon yang sebelumnya Ia perintahkan untuk dipasang. Ia mendorong pula agar tentara-tentara Soviet ikut mendengarkan konser lewat radio.[32] Andrei Krukov, Seorang musikologis, dikemudian hari memuji tindakan Govorov sebagai memberi "insentif" untuk konser, menambahkan bahwa perintahnya untuk melibatkan tentara adalah "keputusan yang cukup luar biasa". [33] Govorov sendiri kemudian mengatakan kepada Eliasberg bahwa "kami juga memainkan instrumen kami di simfoni, Anda tahu," mengacu pada tembakan artileri.[11] Kontribusi militer terhadap penampilan ini tidak diketahui secara luas hingga berakhirnya perang.[13]

Konser ditonton oleh sejumlah besar hadirin, terdiri dari pemimpin partai, personil militer, dan masyarakat sipil. Penduduk Leningrad yang tidak dapat masuk kedalam ruang konser berkumpul di sekitar jendela yang terbuka dengan pengeras suara. Musisi yang berada di panggung "berpakaian seperti kubis" dengan berbagai lapisan pakaian untuk mencegah menggigil akibat kelaparan.[11][24] Sesaat sebelum konser dimulai, lampu diatas panggung dinyalakan pertama kalinya sejak latihan dimulai.[11] Ketika aula mulai sepi, Eliasberg mulai memimpin jalannya konser. Pertunjukan kurang secara kualitas artistik, namun terkenal akan respon emosional para hadirin yang terdorong di akhir simfoni: ketika beberapa musisi mulai "tertatih-tatih" karena kelelahan, para penonton berdiri "dengan gerakan yang spontan, luar biasa ... menginginkan mereka untuk terus lanjut".[24][30]

Penampilan mendapatkan tepuk tangan berdiri satu jam penuh,[34] dengan Eliasberg yang diberikan karangan bunga yang tumbuh di Leningrad oleh seorang gadis muda.[11][22] Banyak dari hadirin yang hanyut dalam tangis sebagai dampak emosional dari konser tersebut, yang dilihat sebagai "biografi musikal penderitaan Leningrad".[35] Para musisi diundang ke perjamuan dengan pejabat-pejabat Partai Komunis untuk merayakannya.[11]

Pengeras suara menyiarkan penampilan simfoni ke seluruh kota dan juga ke garis pasukan Jerman sebagai langkah perang psikologis, sebuah "serangan taktis terhadap moral pasukan Jerman".[12][36] Seorang pasukan Jerman mengenang skuadronnya "mendengarkan simfoni para pahlawan".[37] Eliasberg kemudian bertemu beberapa pasukan Jerman yang berkemah di luar Leningrad selama pertunjukan, yang mengatakan kepadanya penampilan itu membuat mereka percaya bahwa mereka tidak akan pernah bisa merebut kota: "Siapa yang kita bom? Kami tidak akan pernah bisa merebut Leningrad karena orang-orang di sini tidak mementingkan dirinya sendiri".[13][34]

Penerimaan dan warisan[sunting | sunting sumber]

Laurel Fay, seorang ahli tentang musik Shostakovich, menyarankan bahwa konser tersebut "sebuah peristiwa legendaris yang mempunyai makna dengan sendirinya".[6] Jurnalis Michael Tumelty menyebut pertunjukkan sebagai "sebuah momen yang melegenda dalam sejarah politik dan militer Soviet".[17] Kritikus U.S. Dhuga menyatakan penampilan ini "secara populer – dan, tentunya, secara resmi – dikenal sebagai awal dari kemenangan nyata melawan Jerman".[38] Blokade kota mulai terbuka pada awal 1943 dan berakhir pada 1944. Eliasberg setuju dengan pernyataan Dhuga, menyatakan bahwa "seluruh kota telah menemukan jiwa kemanusiaannya ... kami menang pada saat itu, atas mesin perang Nazi yang tak berjiwa".[1] Secara resmi, konser tidak mendapat pengakuan atas pentingnya: seorang musisi mencatat bahwa setelah pertunjukan "tidak ada umpan balik, tidak ada apa pun sampai 1945".[11]

Simfoni ketujuh Shostakovich mendapatkan popularitas di dunia Barat semasa perang, namun sejak 1945 komposisi ini jarang dimainkan di luar Uni Soviet. Simfoni ini kemudian menjadi suatu kontroversi pada sekitar tahun 1980-an setelah Solomon Volkov menulis dibukunya Testimoni bahwa kritik dalam gubahannya ditujukan bukan untuk Nazi, namun pemerintah Soviet sendiri.[35] Kebenaran atas yang dikatakan Volkov, yang Ia klaim berasal dari wawancaranya dengan Shostakovich, telah menjadi perdebatan.[39] Masalah lain terhadap isi dari simfoni ini adalah apakah terinspirasi serangan terhadap Leningrad (seperti yang dinyatakan oleh otoritas Soviet dan sejarah resminya) atau direncanakan sejak lama dan digunakan kembali sebagai propaganda, serta nilai artistiknya dibandingkan dengan karya-karya Shostakovich lainnya.[39][40]

Penampilan perdana menjadikan Eliasberg seorang "pahlawan kota". Sesaat setelah konser, Ia menikahi Nina Bronnikova, pemain piano dalam pertunjukan tersebut. Namun setelah blokade berakhir dan Filharmonik kembali ke Leningrad, Ia menjadi kurang disukai. Konduktor Filharmonik, Yevgeny Mravinsky, memecatnya pada 1950 karena dia iri dengan popularitas Eliasberg. Ketika Ia meningggal pada tahun 1978, Eliasberg adalah seorang konduktor yang "miskin dan terlupakan". Meski demikian, pada peringatan ke-50 pertunjukan, jasadnya dipindahkan ke pemakaman Volkovskoye atau Pemakaman Alexander Nevsky yang lebih prestisius, sebagai hasil dari kampanye oleh pengarsip orkestra Galina Retrovskaya, Konduktor Yuri Temirkanov, dan walikota Sankt-Peterburg Anatoly Sobchak.[11][41] Karir Eliasberg semasa perang dibuatkan karya fiksi oleh Sarah Quigley dalam novel sejarahnya The Conductor.[16]

Para pemain yang masih hidup mengikuti konser reuni pada 1964 dan 1992, memainkan "di ruang yang sama dan dari kursi yang sama".[10] Shostakovich menghadiri konser reuni yang pertama pada 27 January 1964.[11] 22 musisi serta Eliasberg memainkan simfoni, dengan alat musik ditaruh di kursi lainnya untuk merepresentasikan para pemain yang telah wafat sejak penampilan awalnya.[41] Penampilan tahun 1992 menampilkan 14 pemain yang masih hidup.[10] Konser tahun 1942 juga diperingati dalam film tahun 1997 Simfoni Perang: Shostakovich Melawan Stalin.[42] Ada sebauh museum kecil yang didedikasikan untuk pertunjukan, yaitu di Sekolah No. 235 di Sankt-Peterburg. Museum berisi patung Shostakovich serta peninggalan-peninggalam pertunjukan tersebut.[43]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Jones 2008, hlm. 261.
  2. ^ "1944: Leningrad siege ends after 900 days". BBC. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 November 2012. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  3. ^ a b c "Programme notes". London Shostakovich Orchestra. 18 Mei 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2013. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  4. ^ Fay 1989, hlm. 131.
  5. ^ Robinson 1995, hlm. 69.
  6. ^ a b Fay 1989, hlm. 132.
  7. ^ von Rein, John (31 Oktober 1993). "Shostakovich: Symphonies Nos. 1, 5 and 7". Chicago Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2014. Diakses tanggal 14 Desember 2012. 
  8. ^ Ford 2011, hlm. 103.
  9. ^ a b Reid 2011, hlm. 360–361.
  10. ^ a b c d Vulliamy, Ed (25 November 2001). "Orchestral manoeuvres (part 1)". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Februari 2014. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  11. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r Vulliamy, Ed (25 November 2001). "Orchestral manoeuvres (part 2)". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2013. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  12. ^ a b c Fay 1989, hlm. 133.
  13. ^ a b c d Stolyarova, Galina (23 Januari 2004). "Music played on as artists died". The St. Petersburg Times. 937 (5). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 April 2013. 
  14. ^ a b Volkov 1997, hlm. 440.
  15. ^ Sollertinsky 1980, hlm. 107.
  16. ^ a b c Bathurst, Bella (15 Juli 2012). "The Conductor by Sarah Quigley – review". The Observer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Oktober 2021. Diakses tanggal 18 Desember 2012. 
  17. ^ a b c d Tumelty, Michael (7 Oktober 2009). "The musical monster that defied Nazi invaders". The Herald. hlm. 16. 
  18. ^ a b c Salisbury 2003, hlm. 512.
  19. ^ a b Sollertinsky 1980, hlm. 108.
  20. ^ Trudeau, Noah Andre (Musim semi 2005). "A Symphony of War". The Quarterly Journal of Military History. 17 (3): 24–31. 
  21. ^ Lincoln 2009, hlm. 293.
  22. ^ a b c Viktorova, Natalia (9 Agustus 2012). "Victory day in war-torn Leningrad". Voice of Russia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2012. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  23. ^ Axell 2002, hlm. 94.
  24. ^ a b c d Robinson 1995, hlm. 70.
  25. ^ Jones 2008, hlm. 257.
  26. ^ Reid 2011, hlm. 361.
  27. ^ a b Volkov 2004, hlm. 179–180.
  28. ^ Simmons & Perlina 2005, hlm. 148–149.
  29. ^ Simmons & Perlina 2005, hlm. 147.
  30. ^ a b Jones 2008, hlm. 260.
  31. ^ Volkov 2004, hlm. 180.
  32. ^ Jones 2008, hlm. 265–266.
  33. ^ Jones 2008, hlm. 295.
  34. ^ a b Colley, Rupert (9 Agustus 2011). "The Leningrad Symphony". History in an Hour. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Agustus 2017. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  35. ^ a b Robinson 1995, hlm. 71.
  36. ^ Ross 2008, hlm. 269.
  37. ^ Dimbleby 2010, "Siege of Leningrad".
  38. ^ Dhuga, U. S. (2004). "Music Chronicle". The Hudson Review. 57 (1): 125–132. doi:10.2307/4151391. JSTOR 4151391. 
  39. ^ a b Fay, Laurel (1980). "Shostakovich versus Volkov: Whose Testimony?". The Russian Review. 39 (40): 484–493. doi:10.2307/128813. JSTOR 128813. 
  40. ^ Fairclough, P (Mei 2007). "The 'Old Shostakovich': Reception in the British Press". Music & Letters. 88 (2): 266–296. doi:10.1093/ml/gcm002. 
  41. ^ a b Colley, Rupert (10 Juni 2012). "Karl Eliasberg". History in an Hour. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juli 2017. Diakses tanggal 13 Desember 2012. 
  42. ^ McCannon, John (1999). "The War Symphonies: Shostakovich Against Stalin". Journal for Multimedia History. 2. 
  43. ^ Jones 2008, hlm. 7.

Sumber[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]