Lompat ke isi

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman
Vereinigung Indonesischer Studenten (V.I.S.) e.V.
Logo PPI Jerman sudah dirumuskan sejak tahun 1972 dalam Sidang Perwakilan Anggota di Mainz, logo ini bermakna Semangat berhimpun dalam dunia kesiswaan dari pelajar Indonesia yang ada di Jerman
SingkatanPPI Jerman
Tanggal pendirian4 Mei 1956; 69 tahun lalu (1956-05-04)
PendiriChaerul Saleh[1]
Didirikan diBad Godesberg, Jerman Barat
JenisOrganisasi politis non partais, ilmiah, sosial dan independen berbentuk perhimpunan
Kantor pusatCologne, Jerman
Jumlah anggota
8000+[2]
Bahasa resmi
Indonesia, Jerman
Ketua Umum
Muhammad Nur Ar Royyan Mas
Sekretaris Jenderal
Muhammad Taqiyuddin Ar Rofi
Jumlah sukarelawan (2024/2025)
114[3]
Situs webppijerman.org

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman (disingkat PPI Jerman) atau dalam bahasa Jerman disebut Vereinigung Indonesischer Studenten (V.I.S.) e.V. dibentuk di Bad Godesberg, Jerman pada 4 Mei 1956 dan terdaftar sebagai badan hukum di kota Bonn pada tahun 1963 (dengan nomor VR2912).[4] Organisasi kemahasiswaan yang kemudian biasa dikenal dengan PPI Jerman (dalam bahasa Inggris Indonesian Students Association in Germany) ini telah menjadi pusat integrasi kultural pelajar dan masyarakat Indonesia di Jerman. PPI Jerman adalah organisasi yang bersifat politis non partais, ilmiah, sosial dan independen berbentuk perhimpunan.[5]

Dengan lebih dari 11.000 mahasiswa (Ausbildung, Studienkolleg, S1, S2, S3) yang tinggal di berbagai kota, Jerman memiliki jumlah mahasiswa Indonesia terbanyak di antara negara Eropa lainnya. Oleh sebab itu, terdapat 31 PPI Cabang yang menjadi anggota PPI Jerman dan bersinergi bersama dalam menjalankan program kerja dan tugas sebagai penghimpun pelajar Indonesia di Jerman.

Pendirian dan Tahun-Tahun Awal (1956–1965)

[sunting | sunting sumber]

PPI Jerman secara resmi didirikan pada tanggal 4 Mei 1956 di Bad Godesberg, sebuah distrik di Bonn, yang pada saat itu merupakan ibu kota Jerman Barat. Inisiatif pendirian ini berasal dari sekelompok mahasiswa dan nasionalis Indonesia, banyak di antaranya yang aktif secara politik dan terlibat dalam wacana ideologis Indonesia pasca-kemerdekaan. Salah satu tokoh penting dalam pendirian ini adalah Chairul Saleh, rekan dekat Presiden Sukarno dan tokoh politik terkemuka yang kelak menjadi Menteri Perindustrian Indonesia.[6]

Pendirian PPI Jerman erat kaitannya dengan strategi diplomasi dan budaya Indonesia di era pasca-kemerdekaan. Pemerintah Indonesia yang saat itu giat mempromosikan pendidikan dan keterlibatan internasional, mendukung pembentukan organisasi mahasiswa di luar negeri sebagai cara untuk menjaga hubungan erat dengan diaspora serta membangun jaringan calon pemimpin masa depan. PPI Jerman berfungsi sebagai wadah pemersatu bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai universitas di Jerman, dan juga bertindak sebagai duta budaya dengan mempromosikan warisan Indonesia melalui acara akademik dan sosial.

Pada masa awalnya, PPI Jerman menekankan solidaritas, identitas budaya, dan pengembangan intelektual. Organisasi ini sering mengadakan diskusi mengenai arah politik Indonesia, menampilkan pertunjukan budaya, dan menerbitkan buletin untuk diedarkan di kalangan mahasiswa Indonesia. Upaya-upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya pengalaman mahasiswa, tetapi juga untuk memposisikan mereka sebagai duta informal di Jerman, mewakili aspirasi bangsa muda pascakolonial yang dinamis.[6]

Pada Kongres kelima tanggal 7 Maret 1962, di bawah kepemimpinan Midian Sirait, PPI Jerman (yang saat itu bernama PPI Jerman Barat) membentuk Vereinssatzung der Vereinigung Indonesischer Studenten (V.I.S) e.V. yang disahkan oleh Pengadilan Negeri di Bonn. Dengan anggaran dasar ini, PPI Jerman secara resmi menjadi organisasi mahasiswa yang terdaftar secara hukum di Jerman dan mengakui Midian Sirait sebagai Ketua Umum pertama PPI Jerman.

Orde Baru dan Perlawanan terhadap Rezim (1965–1998)

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1966, Departemen Pendidikan Indonesia secara resmi mengakui PPI Jerman sebagai satu-satunya organisasi mahasiswa Indonesia di Eropa. Pengakuan ini, meskipun memberikan legitimasi, juga mengikat organisasi ini lebih erat pada arahan negara, termasuk kewajiban skrining anti-komunis bagi mahasiswa di luar negeri. Mahasiswa Indonesia diharuskan menyatakan kesetiaan kepada pemerintah dan melaporkan afiliasi politik.

Pada awal 1970-an, muncul ketidakpuasan di kalangan anggota PPI Jerman. Pada Sidang Nasional tahun 1972 di Mainz, organisasi ini menyatakan kemerdekaannya dari campur tangan pemerintah Indonesia dan mendefinisikan ulang dirinya sebagai badan ilmiah non-partisan yang fokus pada diskursus publik yang bebas. Pernyataan ini menandai awal perlawanan PPI terhadap kontrol ideologis yang dipaksakan negara.[6]

Sepanjang tahun 1980-an, PPI Berlin-Barat menjadi pusat oposisi. Para anggotanya secara terbuka mengkritik kebijakan otoriter Orde Baru, terutama program seperti Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), yang dianggap sebagai alat indoktrinasi ideologi. Aktivis mahasiswa terkemuka seperti Pipit Rochijat menghadapi pembalasan dari negara—termasuk pembatasan masa berlaku paspor dan sanksi administratif dari misi diplomatik Indonesia.[7]

Pada tahun 1995, demonstrasi besar-besaran terjadi selama kunjungan Presiden Suharto ke Jerman, khususnya di Dresden, dengan partisipasi aktivis internasional yang memprotes pelanggaran HAM di Indonesia, termasuk aneksasi Timor Timur. Peristiwa ini menandai meningkatnya kesadaran internasional dan perlawanan diaspora terhadap rezim. Kejatuhan Suharto pada tahun 1998 menjadi titik balik. Banyak mahasiswa yang sebelumnya diasingkan atau dimarjinalkan secara politik, termasuk mantan aktivis PPI, menyambut transisi demokrasi dan kembali ke Indonesia setelah puluhan tahun tinggal di luar negeri.[8]

Era Reformasi: Vakum dan Reorganisasi (1998–2006)

[sunting | sunting sumber]

Pasca Reformasi tahun 1998, PPI Jerman mengalami masa vakum. Organisasi yang awalnya berdiri sebagai bentuk perlawanan terhadap otoritarianisme Orde Baru ini dianggap oleh sebagian mahasiswa sudah tidak relevan di era transisi demokrasi. Meskipun beberapa cabang lokal tetap aktif, struktur nasional melemah karena kurangnya koordinasi dan kepemimpinan. Upaya untuk merevitalisasi kepemimpinan pusat pada tahun 2000 terhambat oleh kesulitan regenerasi dan minimnya partisipasi dari cabang daerah, yang menyebabkan stagnasi aktivitas di tingkat nasional.[6]

Upaya pembaruan muncul kembali dalam Forum Reformasi Indonesia di Berlin pada November 2005. Momentum ini memuncak dalam pertemuan strategis saat peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan di Kedutaan Besar Indonesia di Berlin pada November 2006. Didorong oleh pihak kedutaan, mahasiswa Indonesia menyepakati untuk mengadakan pertemuan lanjutan di Göttingen, yang menghasilkan penandatanganan Manifesto Göttingen pada 11 November 2006—sebuah deklarasi untuk menghidupkan kembali organisasi nasional.

Manifesto Göttingen kemudian mengarah pada Sidang Pertanggungjawaban Anggota-Luar Biasa di Berlin pada 9–10 Desember 2006. Para delegasi merevisi anggaran dasar organisasi untuk meningkatkan inklusivitas dan fleksibilitas serta menyusun program kerja baru. Selain memilih ketua dan wakil ketua yang baru, juga dibentuk badan pengawas bernama Badan Pengawas Kegiatan dan Keuangan untuk memastikan akuntabilitas organisasi. Ini menandai kebangkitan kembali PPI Jerman secara struktural dan legal, dan organisasi kembali menjalankan fungsinya sebagai payung nasional bagi mahasiswa Indonesia di Jerman, memfasilitasi pertukaran akademik dan budaya.[6]

Kebangkitan dan Pertumbuhan (2006–sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Sejak revitalisasi pada tahun 2006, PPI Jerman mengalami pertumbuhan yang stabil, namun periode dari 2016 hingga sekarang menjadi masa ekspansi dan modernisasi yang signifikan. Dengan lebih dari 31 cabang aktif dan keanggotaan yang melebihi 11.000 mahasiswa Indonesia di seluruh Jerman, organisasi ini telah berkembang menjadi badan nasional yang terstruktur dengan baik. PPI Jerman memperkuat kerangka internalnya dengan membentuk departemen-departemen khusus seperti Pengembangan Pribadi dan Karier, Riset dan Kajian Strategis, serta Kepemudaan dan Pendidikan, yang memungkinkan dukungan dan peluang lebih terfokus bagi mahasiswa.

PPI Jerman juga meningkatkan skala dan frekuensi kegiatan nasional, pelatihan kepemimpinan, seminar akademik, dan program budaya—yang disoroti oleh konferensi dua tahunan yang sukses, ICONIC (International Conference of Indonesian Students in Germany). ICONIC menjadi wadah bagi mahasiswa Indonesia dari seluruh dunia untuk mengirimkan dan mempresentasikan makalah penelitian. Konferensi ICONIC perdana pada tahun 2016 di Hamburg merupakan kesuksesan besar, dengan mantan Presiden Indonesia B. J. Habibie sebagai pembicara utama.

Pencapaian-pencapaian ini menegaskan peran PPI Jerman tidak hanya sebagai organisasi mahasiswa, tetapi juga sebagai pusat diplomasi budaya, pengembangan kepemimpinan, dan keunggulan akademik. Trajektori pertumbuhannya mencerminkan komitmen yang terus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan mahasiswa sekaligus memperkuat diaspora akademik Indonesia di Jerman.[6]

Daftar PPI cabang dibawah naungan PPI Jerman[9]

[sunting | sunting sumber]
Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman di Jerman
Aachen
Aachen
Anhalt
Anhalt
Berbrand
Berbrand
Bodor
Bodor
Bonn
Bonn
Braunschweig
Braunschweig
Bremen
Bremen
Clausthal
Clausthal
Dresden
Dresden
Dues
Dues
Frada
Frada
Franken
Franken
Freiburg
Freiburg
Giessen
Giessen
Greifswald
Greifswald
Göttingen
Göttingen
Halle
Halle
Hamburg
Hamburg
Hannover
Hannover
Kaiserslautern
Kaiserslautern
Karlsruhe
Karlsruhe
Kassel
Kassel
Kiel
Kiel
Leipzig
Leipzig
Mannheim
Mannheim
Munich
Munich
Münster
Münster
Osnabrück
Osnabrück
Rostock
Rostock
Saarland
Saarland
Stuttgart
Stuttgart
Thüringen
Thüringen
Lokasi PPI cabang dibawah naungan PPI Jerman
  • PPI Aachen
  • PPI Anhalt
  • PPI Berlin-Brandenburg
  • PPI Bochum-Dortmund
  • PPI Bonn
  • PPI Braunschweig
  • PPI Bremen
  • PPI Chemnitz
  • PPI Clausthal
  • PPI Dresden
  • PPI Duisburg-Essen
  • PPI Frada
  • PPI Franken
  • PPI Freiburg
  • PPI Giessen
  • PPI Greifswald
  • PPI Göttingen
  • PPI Halle
  • PPI Hamburg
  • PPI Hannover
  • PPI Kaiserslautern
  • PPI Karlsruhe
  • PPI Kassel
  • PPI Kiel
  • PPI Leipzig
  • PPI Mannheim
  • PPI Munich
  • PPI Münster
  • PPI Osnabrück
  • PPI Rostock
  • PPI Saarland
  • PPI Stuttgart
  • PPI Thüringen

Daftar Ketua Umum PPI Jerman[10]

[sunting | sunting sumber]
Ketua Umum PPI Jerman dari masa ke masa
Nama Ketua Asal Kota Periode
Midian Sirait Berlin 1959-1963
Hermanto Reksoprodjo Aachen 1963-1965
Hariono Dhanutirto Braunschweig 1965-1966
Marwoto Hadi Soesastro (Tan Yueh Ming) Aachen 1966-1968
Anton Tan Hok Po Aachen 1968-1969
Soerjadi Wiriadidjaja Berlin 1969-1971
Bing P. Lukman Frankfurt am Main 1971-1973
Mohamad Riza Tadjoedin München 1973-1975
Batara Richard Hutagalung Hamburg 1975
Mohamad Riza Tadjoedin München 1975-1977
J.M. Gunawan Köln 1977-1978
L. S. Hardjosuwito Krefeld 1978-1979
Liliek D. Susbiantoro Stuttgart 1979-1981
Iwan Margana Karlsruhe 1981-1982
Darul Siregar Hamburg 1982-1983
Asy Hamonangan Napitupulu Düsseldorf 1983-1984
Jurham Alimin Hamburg 1984-1985
Rudy Kwee Sian Liang Düsseldorf 1985-1986
Taufik A. Mudjitaba Aachen 1986-1988
Bareno T.M. Abdul Karim Frankfurt am Main 1988-1989
Jefferson Yahya Hamburg 1989-1990
Benny Sutantyo Dortmund 1990-1991
Rio Verry Hamburg 1991-1992
Bazar Josua Siahaan Dortmund 1992-1993
Vakum 1993-1995
Aldrin Situmeang Kiel 1995-1997
Iwan Setiabudi Berlin 1997-1998
Johnson Chandra Stuttgart 1999-2000
Deddy Fahmi Priadi Hannover 2000-2001
Vakum 2001-2006
Achmad Aditya Kiel 2006-2007
Fahmi Rizanul Amrullah Berlin 2007-2009
Feby Kumara Adi Aachen 2009-2011
La Ode Mutakhir Bolu Göttingen 2011-2013
Sugih Hartono Berlin 2013-2015
Imanuel Hakiki Stuttgart 2015-2017
Syahrindra Sofyan München 2017-2018
Satria Wannamba Putra Berlin 2018-2019
Yitzhak Karunia Simatupang Berlin 2019-2020
Gede Kreshna Wiryatama Berlin 2020-2021
Reza Syihabuddin Khasbullah München 2021-2022
Dimas Fakhri Arsaputra Berlin 2022-2023
Agnia Dewi Larasati[11] München 2023-2024
Muhammad Nur Ar Royyan Mas Bonn 2024-Sekarang

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://www.kompas.com/stori/read/2022/12/14/235500879/chaerul-saleh-pejuang-kemerdekaan-yang-mati-tanpa-kejelasan?page=all#
  2. ^ "Tentang PPI Jerman". Diakses tanggal 4 April 2025.
  3. ^ "Susunan Kepengurusan 2024/2025". Diakses tanggal 27 January 2025.
  4. ^ "Registerportal | Startseite". www.handelsregister.de. Diakses tanggal 2024-12-02.
  5. ^ "Tentang PPI Jerman". PPI Jerman (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-12-19.
  6. ^ a b c d e f "Sejarah PPI Jerman". Diakses tanggal 27 January 2025.
  7. ^ "Life, interrupted: Documents from Berlin" (dalam bahasa Inggris). The Jakarta Post. 10 December 2010. Diakses tanggal 10 April 2025.
  8. ^ Syafiq Hasyim (10 December 2014). "Challenging a Home Country: A Preliminary Account of Indonesian Student Activism in Berlin, Germany". ASEAS – Austrian Journal of South-East Asian Studies (dalam bahasa Inggris). 7 (2). Advances in Southeast Asian Studies. Diakses tanggal 10 April 2025.
  9. ^ "PPI Cabang di Jerman". Diakses tanggal 27 January 2025.
  10. ^ "Ketua Umum PPI Jerman Dari Masa ke Masa". PPI Jerman (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-12-19.
  11. ^ Jerman, P. P. I. "Potret Agnia, Cetak Sejarah Jadi Ketua Umum PPI Jerman Perempuan Pertama". detikedu. Diakses tanggal 2024-02-12.