Penderitaan di Taman Getsemani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yesus berdoa kepada Allah Bapa di Getsemani, Heinrich Hofmann, 1890.

Penderitaan di Taman Getsemani merujuk kepada peristiwa pergumulan atau pergulatan batin dalam kehidupan Yesus, sebagaimana tercatat dalam Perjanjian Baru, antara Amanat Perpisahan pada saat Perjamuan Terakhir dan penangkapan Yesus.[1]

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Penderitaan di Taman karya El Greco

Menurut keempat Injil, setelah Perjamuan Terakhir, Yesus pergi ke luar rumah untuk berdoa. Masing-masing Injil menyajikan laporan dengan detail naratif yang sedikit berbeda. Injil Matius dan Markus mengidentifikasikan tempat berdoa tersebut sebagai Getsemani. Yesus ditemani oleh Rasul Petrus, Yohanes, dan Yakobus, yang Ia minta untuk tetap berjaga dan berdoa. Yesus kemudian berpindah "kira-kira sepelempar batu jaraknya" dari mereka; Ia merasa sangat sedih dan menderita, serta mengatakan, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Dan beberapa saat kemudian Yesus berkata, "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Ia mengucapkan doa ini tiga kali, menghampiri ketiga rasul antara setiap doa tersebut dan menemukan mereka sedang tertidur. Ia berkomentar, "roh memang penurut, tetapi daging lemah." Seorang malaikat datang dari surga untuk menguatkan-Nya. Selama bergumul dengan penderitaan selagi Yesus berdoa, "peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah" (Lukas 22:44).

Injil Matius[sunting | sunting sumber]

Matius 26:30, 36-46

26:30 Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
26:36 Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." 26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." 26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." 26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" 26:43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. 26:44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga. 26:45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah."
"Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. 26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."[2]

Injil Markus[sunting | sunting sumber]

Markus 14:26, 32-42

14:26 Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
14:32 Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa." 14:33 Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, 14:34 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35 Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. 14:36 Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki." 14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? 14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." 14:39 Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. 14:40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya. 14:41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah."
"Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. 14:42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."[3]

Injil Lukas[sunting | sunting sumber]

Lukas 22:39-46

22:39 Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." 22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: 22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." 22:43 Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. 22:44 Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. 22:45 Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita. 22:46 Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."[4]

Injil Yohanes[sunting | sunting sumber]

Yohanes 18:1-2

18:1 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. 18:2 Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.[5]

Tradisi[sunting | sunting sumber]

Yesus berdoa di taman setelah Perjamuan Terakhir, sementara para murid-Nya tertidur, karya Andrea Mantegna c. 1460

Dalam tradisi Katolik Roma, Penderitaan di Taman Getsemani merupakan Peristiwa Sedih pertama dalam Doa Rosario dan Perhentian/Stasi Pertama dalam Jalan Salib menurut Kitab Suci. Tradisi Katolik mencakup berbagai devosi dan doa khusus sebagai tindakan reparasi bagi penderitaan Yesus selama Penderitaan dan Sengsara-Nya. Tindakan Reparasi kepada Yesus Kristus ini tidak meliputi suatu permohonan bagi mereka yang masih hidup atau telah meninggal dunia, tetapi tujuannya adalah perbaikan atas dosa-dosa terhadap Yesus. Beberapa doa semacam itu terdapat dalam buku doa Katolik Raccolta (disetujui melalui sebuah dekret pada tahun 1854, dan dipublikasikan oleh Takhta Suci pada tahun 1898) yang juga memuat doa-doa sebagai Tindakan Reparasi kepada Perawan Maria.[6][7][8][9]

Dalam ensiklik Miserentissimus Redemptor mengenai reparasi atau pemulihan, Paus Pius XI menyampaikan bahwa Tindakan Reparasi kepada Yesus Kristus adalah suatu kewajiban bagi umat Katolik dan menyebutnya sebagai "semacam kompensasi yang harus diberikan bagi luka" sehubungan dengan penderitaan yang dialami Yesus.[10]

Tradisi Katolik meyakini bahwa peluh atau keringat darah Yesus bermakna harfiah, bukan kiasan.[11]

Jam Suci[sunting | sunting sumber]

Dalam tradisi Katolik, Matius 26:40 merupakan dasar dari devosi Jam Suci untuk adorasi Ekaristi.[12] Dalam Injil Matius, Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38) Yesus kembali kepada para murid setelah berdoa, namun Ia menemukan mereka tertidur dan dalam Matius 26:40 Yesus bertanya kepada Petrus:

"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?"[12]

Tradisi terkait devosi Jam Suci dapat ditelusuri kembali ke tahun 1673 ketika Santa Margareta Maria Alacoque menyatakan bahwa ia mendapat suatu visi tentang Yesus. Menurutnya, dalam visiun tersebut ia diperintahkan untuk meluangkan waktu satu jam setiap Kamis malam untuk merenungkan penderitaan Yesus di Taman Getsemani.[13][14][15]

Penggambaran artistik[sunting | sunting sumber]

Penderitaan di Taman karya William Blake diselesaikan pada 1799-1800.

Terdapat sejumlah penggambaran seni yang berbeda terkait Penderitaan di Taman, berikut ini adalah beberapa diantaranya:

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Penderitaan di Taman Getsemani
Didahului oleh:
Perjamuan Malam Terakhir
Peristiwa dalam
Perjanjian Baru
Diteruskan oleh:
Penangkapan Yesus

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bible Exposition Commentary, Vol. 1: New Testament by Warren W. Wiersbe 1992 ISBN 1-56476-030-8 pages 268-269
  2. ^ Matius 26:30,36–46
  3. ^ Markus 14:26, 32–42
  4. ^ Lukas 22:39–46
  5. ^ Yohanes 18:1–2
  6. ^  Slater, Thomas (1911). "Reparation". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 12. New York: Robert Appleton Company. 
  7. ^  Delany, Francis Xavier (1911). "Raccolta". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 12. New York: Robert Appleton Company. 
  8. ^ Joseph P. Christopher et al., 2003 The Raccolta St Athanasius Press ISBN 978-0-9706526-6-9
  9. ^ Ann Ball, 2003 Encyclopedia of Catholic Devotions and Practices ISBN 0-87973-910-X
  10. ^ Miserentissimus Redemptor Encyclical of Pope Pius XI http://www.vatican.va/holy_father/pius_xi/encyclicals/documents/hf_p-xi_enc_08051928_miserentissimus-redemptor_en.html
  11. ^  Gillis, James Martin (1907). "Agony of Christ". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 1. New York: Robert Appleton Company. 
  12. ^ a b Peter Stravinskas, 1998, Our Sunday Visitor's Catholic Encyclopedia, OSV Press ISBN 0-87973-669-0 page 498
  13. ^ Ann Ball, 2003 Encyclopedia of Catholic Devotions and Practices ISBN 0-87973-910-X page 240
  14. ^ The Westminster Dictionary of Christian Spirituality by Gordon S. Wakefield 1983 ISBN 0-664-22170-X page 347
  15. ^  Doll, Sister Mary Bernard (1910). "St. Margaret Mary Alacoque". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. 9. New York: Robert Appleton Company.