Pemilihan umum Gubernur Banten 2017

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Gubernur Banten 2017
15 Februari 2017
Jajak pendapat
Terdaftar7.734.485 jiwa
Kehadiran pemilih63,9%[1]
Kandidat
 
Calon Wahidin Halim Rano Karno
Partai Demokrat PDI-P
Pendamping Andika Hazrumy Embay Mulya Syarief
Suara rakyat 2,411,213 2,321,323
Persentase 50.95% 49.05%
Peta persebaran suara
Hasil rekaputilasi penghitungan suara di kabupaten/kota.
Rano Karno: (); Wahidin Halim: ().
Mayoritas kemenangan kurang dari 5%: (atau)
Gubernur petahana
Rano Karno

PDI-P

Gubernur terpilih

Wahidin Halim
Demokrat

Pemilihan umum Gubernur Banten 2017 (selanjutnya disebut Pilgub Banten 2017 atau Pilkada Banten 2017) dilaksanakan pada 15 Februari 2017 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2017-2022.[2] Terdapat dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang mendaftar pada Pemilihan Gubernur 2017 ini. Calon petahana, Rano Karno mencalonkan diri bersama Embay Mulya Syarief dengan didukung oleh PDI-Perjuangan, Partai NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan. Selain itu, Mantan Wali kota Tangerang yang kini merupakan anggota DPR-RI Wahidin Halim turut mencalonkan diri menjadi Gubernur didampingi oleh putra Ratu Atut Chosiyah, Andika Hazrumy. Pasangan ini diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Pilgub Banten 2017 dimenangkan oleh pasangan WH-Andika dengan perolehan suara 50,95%.

Wahidin yang didukung oleh koalisi 6 partai parlemen, memastikan kemenangan besar di bekas daerah pemilihannya di Tangerang, dan mengalahkan Rano dengan selisih 90.000 suara meskipun kalah di 6 dari 7 kabupaten dan kota lainnya.

Calon[sunting | sunting sumber]

Pasangan calon Wahidin-Andika mendeklarasikan pencalonannya sekaligus mendaftar sebagai kandidat dalam pemilihan gubernur pada 22 September 2016.[3] Diikuti oleh kandidat lainnya, Rano-Embay yang mengajukan pencalonan sehari setelahnya.[4] Kedua pasangan calon ditetapkan secara resmi mengikuti pemilihan gubernur pada 24 Oktober 2016 dan melakukan pengundian nomor urut sehari setelahnya.[5]

Nomor Urut 1[sunting | sunting sumber]

Nomor Urut[6] Kandidat Partai politik Jumlah kursi DPRD Komposisi
1 Calon Gubernur:
Wahidin Halim
Calon Wakil Gubernur:
Andika Hazrumy
Golkar 15
57 / 85
Gerindra 10
Demokrat 8
PKS 8
PKB 7
Hanura 6
PAN 3

Nomor Urut 2[sunting | sunting sumber]

Nomor Urut[6] Kandidat Partai politik Jumlah kursi DPRD Komposisi
2 Calon Gubernur:
Rano Karno
Calon Wakil Gubernur:
Embay Mulya Syarief
PDI-P 15
28 / 85
PPP 8
NasDem 5

Jajak pendapat[sunting | sunting sumber]

Sumber Tanggal Responden Wahidin Rano
Indo Barometer 24–28 Januari 2017 800 35.2 42.5
Lembaga Survei Politik 21–27 Januari 2017 800 39.5 32.1
Jaringan Suara Indonesia 20–24 Desember 2016 700 42.7 36.2
SMRC 9–14 September 2016 816 36 59

Hitung cepat dan real count[sunting | sunting sumber]

Hitung cepat dan real count dilakukan pada tanggal 15 Februari 2017 sesaat setelah pemungutan suara selesai dilakukan.

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Afiliasi dengan dinasti Atut menjadi masalah utama dalam kampanye. Kedua kandidat saling menuduh berafiliasi dengan dinastinya, yaitu Rano-Embay karena Rano adalah wakil Atut, Wahidin-Andika karena Andika adalah putra Ratu Atut Chosiyah.[12][13] Namun, Atut tetap memberi suara dan dukungan terhadap putranya.[14]

Hasil Pemilihan Umum Resmi[sunting | sunting sumber]

Hasil rekaputilasi penghitungan suara di kabupaten/kota.
Rano Karno: (); Wahidin Halim: ().
Mayoritas kemenangan kurang dari 5%: (atau).
s • b Ringkasan hasil pemilu Gubernur Banten 15 Februari 2017
Calon Pasangan Partai Suara %
Wahidin Halim Andika Hazrumy Partai Demokrat 2.411.213 50,95%
Rano Karno Embay Mulya Syarief Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2.321.323 49,05%
Total 4.837.916 100%
Suara sah 4.715.212 97.4%
Suara tidak sah 123.961 2.6%
Pemilih pengguna hak pilih 4.871.461 63,9%
Pemilih golput 2.861.183 36,1%
Pemilih terdaftar 7.732.644
Sumber: KPUD Provinsi Banten[15]

Sumber:[16]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "SK Penetapan Hasil Pilkada Banten 2017 (download link)" (PDF). KPU Banten. Diakses tanggal 29 March 2018. 
  2. ^ Tahapan Pilgub Banten 2017 Resmi Dimulai Diarsipkan 2016-10-22 di Wayback Machine.. Liputan6.com. Diakses 22 Oktober 2016
  3. ^ "WH-Andika Resmi Daftar Paslon Pilgub". Tangerang Online. 22 September 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2023. 
  4. ^ "Pasangan Rano-Mulya Daftar ke KPUD Banten". Republika. Serang. 23 September 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2023. 
  5. ^ "Pilgub Banten 2017 diikuti dua pasangan calon". Antara News. Serang. 24 Oktober 2016. Diakses tanggal 1 Oktober 2023. 
  6. ^ a b Rifa'i, Bahtiar (25 Oktober 2016). "Wahidin-Andika Nomor Urut 1 di Pilkada Banten, Rano Karno-Mulya Nomor Urut 2". detikcom. Diakses tanggal 29 Maret 2018. 
  7. ^ Hasil Quick Count Lembaga Indikator di rakyatku.com
  8. ^ "Hasil Quick Count iNews Research di okezone.com". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-18. Diakses tanggal 2017-02-17. 
  9. ^ Indo Barometer: Pemenang Pilkada Banten Harus Tunggu dari KPU[pranala nonaktif permanen]
  10. ^ Hasil Real Count di kpu.go.id
  11. ^ a b Real Count KawalPilkada
  12. ^ Wijaya, Callistasia Anggun (5 Februari 2017). "Wahidin-Andika vows to end political dynasty in Banten". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Maret 2018. 
  13. ^ Wijaya, Callistasia Anggun (6 Februari 2017). "Tight race predicted in Banten election". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 Maret 2018. 
  14. ^ "Atut voices support for son in Banten election race". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 22 Agustus 2016. Diakses tanggal 29 Maret 2018. 
  15. ^ [1]
  16. ^ SK Penetapan Hasil Pilkada Banten 2017 - KPU Provinsi Banten

Pranala luar[sunting | sunting sumber]