Pelileo

Pelileo (dengan nama lengkap San Pedro de Pelileo) adalah sebuah kota yang terletak di pusat wilayah Andean dari Ekuador yang disebut La Sierra ("dataran tinggi"). Kota adalah tempat kedudukan Kanton Pelileo (48.988 penduduk menurut sensus 2001) dan merupakan bagian dari Provinsi Tungurahua.

Pelileo adalah kota terbesar kedua di Provinsi Tungurahua setelah kota tetangganya, Ambato dan terkenal untuk produksi dan penjualan jins biru. Banyak para wisatawan melewati Pelileo dalam perjalanan mereka dari Ambato ke Baños.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pelileo didirikan oleh Antonio Clavijo pada tahun 1570 dan diangkat ke status daerah pada tanggal 22 Juli 1860.^{[butuh rujukan]}

Pada 5 Agustus 1949, Pelileo benar-benar hancur oleh gempa. Sekitar 5.000 orang tewas di dalam batas daerah. Satu-satunya struktur yang masih terlihat dari kota tua adalah pilar batu yang rusak yang pernah menjadi bagian dari gereja utama Peileo yang megah.^{[butuh rujukan]}

Sebuah kota baru dibangun kembali di lokasi terdekat. Oleh karena itu, saat ini mungkin untuk mengunjungi kedua Pelileo Raya (Pelileo Grande) dan Pelileo Baru (Pelileo Nuevo).^{[butuh rujukan]}

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Pelileo ini juga dikenal sebagai Kota Biru, karena industri jinsnya yang meledak, terutama yang terletak di Paroki El Tambo. Paroki lain Pelileo adalah Salasaca, rumah bagi penduduk Asli Amerika yang terkenal di dunia yang merupakan rumah adat suku yang berasal dari Bolivia yang datang ke Andes Ekuador sebagai mitimaes. Paroki Huambalo ini juga dikenal sebagai rumah dari pengrajin mebel.^{[butuh rujukan]}

Pelileo juga dikenal untuk penyulingan minuman keras lokal yang disebut aguardiente. Sebuah alkohol keras, berbahan tebu murni adalah salah satu produk-produk utama Peilelo di luar celana jeans biru.^{[butuh rujukan]}

Hari pasar utama di Pelileo adalah Sabtu dan Minggu.^{[butuh rujukan]}

Peristiwa terkini[sunting | sunting sumber]

Pada pagi hari tanggal 16 Agustus 2006, Gunung Tungurahua meletus dalam apa yang tampaknya menjadi kejadian utama dari suatu proses letusan yang dimulai pada tahun 1999. Pada tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Pelileo bangun tidur dengan melihat kotanya ditutupi dengan batu dan abu. Di semua paroki di daerah itu dilaporkan bahwa tanaman telah hilang dan hewan ternak berada dalam bahaya.^{[butuh rujukan]}

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Kotamadya Pelileo website Diarsipkan 2009-03-08 di Wayback Machine.