Pelabuhan Kuala Tanjung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pelabuhan Kuala Tanjung
Kuala Tanjung Multipurpose Terminal
Lokasi
Negara Indonesia
LokasiKuala Tanjung, Sei Suka, Batu Bara
Detail
Mulai beroperasi?
OperatorDirektorat Jenderal Perhubungan Laut
PemilikPT. Pelabuhan Indonesia (Persero) dulu PT Pelabuhan Indonesia I
JenisPelabuhan barang

Pelabuhan Kuala Tanjung adalah pelabuhan laut yang masih dalam konstruksi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia. Ground breaking Pelabuhan Kuala Tanjung telah dilakukan pada 27 Januari 2015. Setelah selesai pelabuhan dapat menampung 60 juta TEUs (unit setara dua puluh kaki) per tahun sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia Barat, lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.[1]

Perkembangan[sunting | sunting sumber]

Operator pelabuhan milik negara Pelindo I telah bekerja sama dengan Pelabuhan Rotterdam yang berbasis di Belanda dan operator pelabuhan yang bermarkas di Dubai DP World[2] dalam membangun pelabuhan terpadu ini, yang akan menelan biaya total sekitar Rp34 triliun (US$2,5 miliar). Terletak di lokasi strategis dekat perairan Selat Malaka yang sibuk, Kuala Tanjung akan menjadi pusat transit terbesar di Indonesia setelah selesai. Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei sedang dibangun bersamaan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai bagian dari strategi untuk mengubah Sumatera Utara manjadi hub internasional.[3] Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan dalam empat fase. Fase pertama adalah pembangunan terminal multiguna dari 2015 hingga 2017. Fase kedua adalah pengembangan 3000 hektar zona industri dari 2016 hingga 2018. Fase ketiga adalah pengembangan pelabuhan kontainer dan kawasan pemukiman dari 2017 hingga 2019. Fase keempat adalah pembangunan zona industri terpadu atau kota pelabuhan dari 2012 hingga 2023.[4] Tahap pertama proyek diperkirakan menelan biaya Rp2,5 triliun (US$188 juta). Pelabuhan diperkirakan akan mulai beroperasi sebagian pada akhir 2017.[5] Kapal pertama yang berlabuh di pelabuhan ini adalah kapal pesiar SuperStar Libra pada 5 April 2018 yang datang dari Pelabuhan Klang, Malaysia.[6][7] Soft launching akan dilakukan pada Juni 2018, dan pelabuhan ini akan diresmikan pada Agustus 2018.[8]

Stasiun kereta api[sunting | sunting sumber]

Saat ini sedang dibangun jalur kereta api dari Stasiun Bandar Tinggi menuju Stasiun Kuala Tanjung. Pada tahun 2018, progres pembangunan jalur ini sudah di atas 90%, dan sudah dilakukan ujicoba oleh PT KAI, tetapi belum ada tanda-tanda jalur ini diaktifkan secara reguler.[9]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Presiden: Pelabuhan Kuala Tanjung Bakal Besar Sekali". Tribunnews.com. September 8, 2017. 
  2. ^ "Dubai's DP World to help develop Indonesian ports". 
  3. ^ "Jokowi wants North Sumatra to become international hub". The Jakarta Post. Diakses tanggal 25 April 2018. 
  4. ^ "Pelindo I Speeds Up Development of Kuala Tanjung Port". Tempo.co. Diakses tanggal 8 September 2017. 
  5. ^ "Kuala Tanjung Port to start operations in July". The Jakarta Post. Diakses tanggal 8 September 2017. 
  6. ^ Gunawan, Apriadi (6 April 2018). "Kuala Tanjung Port welcomes foreign cruise passengers prior to inauguration". The Jakarta Post. Diakses tanggal 13 June 2018. 
  7. ^ Praditya, Ilyas Istianur (5 April 2018). Melani, Agustina, ed. "Pertama Kali, Kapal Pesiar Singgah di Pelabuhan Kuala Tanjung". Liputan6.com. Diakses tanggal 13 June 2018. 
  8. ^ Raharjo, Budi (8 June 2018). "Pelabuhan Kuala Tanjung Siap Dioperasikan". Republika Online. Diakses tanggal 13 June 2018. 
  9. ^ "Jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung Selesai 97 Persen". SUMUTPOS.CO (dalam bahasa Inggris). 2018-08-13. Diakses tanggal 2018-12-25. 

Koordinat: 3°21′39″N 99°26′57″E / 3.360935°N 99.449204°E / 3.360935; 99.449204