Patung Pahlawan
Patung Pahlawan | |
---|---|
Tugu Tani | |
![]() | |
Letak | Jakarta, Indonesia |
Koordinat | 6°10′58″S 106°50′05″E / 6.182681°S 106.834814°E |
Dibangun | 1963 |
Arsitek | Matvey Manizer, Ossip Manizer |
Patung Pahlawan, yang dikenal sebagai Tugu Tani adalah sebuah patung perunggu dan bangunan penting yang terletak di Jakarta, Indonesia. Monumen ini mengenang para pahlawan perjuangan bangsa Indonesia yang dilambangkan oleh seorang pemuda petani yang mengenakan caping dengan senapan di bahunya, seorang ibu di belakangnya yang menawarkan sepiring nasi.[1] Caping adalah topi petani tradisional di Indonesia, sehingga patung ini juga disebut sebagai Monumen Petani (Patung Pak Tani atau Tugu Tani).[2]
Sejarah dan desain
[sunting | sunting sumber]Gagasan pembuatan patung ini digagas oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, saat ia berkunjung ke Moskow pada akhir tahun 1950-an[2] dan terkesan dengan patung-patung di kota tersebut. Ia diperkenalkan kepada pematung realis sosialis Matvey Manizer dan putranya Ossip Manizer.[3] Untuk menginspirasi mereka, Sukarno mengundang para pematung ke Indonesia untuk membuat patung yang menggambarkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, yang saat itu Indonesia tengah memperjuangkan kebebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Saat menjelajahi sebuah desa terpencil di Jawa Barat, para pematung terinspirasi oleh cerita rakyat tentang seorang ibu yang mendukung putranya untuk memenangkan perang dan mengenang orang tua dan tanah kelahirannya serta memberinya beras untuk perjalanannya.
Patung ini dibangun di Uni Soviet dan dibawa ke Indonesia melalui kapal. Patung ini diresmikan pada tahun 1963. Patung ini berada di persimpangan Jalan Menteng Raya dan Jalan Prapatan, yang merupakan tempat penting selama masa revolusi Agustus 1945. Patung itu menjadi kontroversi karena petani bersenjata terkadang diidentikkan dengan komunisme.[3]
Di alasnya ada tulisan, kalimat Soekarno:
- "HANJA BANGSA JANG MENGHARGAI PAHLAWAN PAHLAWANNJA DAPAT MENJADI BANGSA JANG BESAR"
Kecelakaan dan Insiden
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 22 Januari 2012, sebuah mobil Daihatsu Xenia menabrak halte bus dekat monumen dan menewaskan sembilan orang di sekitar jalur pejalan kaki. Tersangka Afriyani Susanti sedang dalam perjalanan pulang dari Hotel Borobudur Jakarta dan diduga dalam keadaan mabuk.[4]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Redaksi Explore Indonesia (September 26, 2011). "PATUNG-PATUNG DI JAKARTA: Mengenal dan Melestarikan Nilai-nilai Sejarah Bangsa". Explore Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 26, 2011.
- ^ a b Merrillees 2015, hlm. 129.
- ^ a b P. Nas 1993, hlm. 52.
- ^ "A single accident in Jakarta took eight lives". Republika Online. 2012-01-22. Diakses tanggal 2022-01-06.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]
- "6 Fakta Tugu Tani Jakarta, Ketahui Sejarah dan Pembuatnya". Kompas.com. 15 Juli 2023.