Pasar industri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pasar industri atau disebut juga pasar produsen atau pasar bisnis, adalah pasar yang terdiri dari perorangan dan organisasi yang memerlukan barang dan jasa untuk diproduksi menjadi barang dan jasa dalam bentuk lain untuk selanjutnya dijual, disewakan atau diserahkan kepada pihak lain. Pasar industri utama meliputi perikanan, pertanian, pertambangan, kehutanan, manufaktur, konstruksi, transportasi, komunikasi, utilitas umum, perbaikan, keuangan, dan asuransi serta jasa.[1]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Pasar industri mempunyai beberapa kharakteristik (ciri-ciri) sebagai berikut.

  1. Pembeli lebih sedikit. Contohnya Goodyear Tire Company sangat tergantung pada pesanan dari salah satu dari tiga pabrik mobil besar.
  2. Pembeli dengan Skala yang Lebih Besar. Dalam pasar yang sangat luas, jumlah pembeli lebih sedikit namun dengan volume pembelian yang banyak.
  3. Hubungan Pemasok-Pelanggan yang Erat. Disebabkan sedikitnya jumlah pelanggan dan pentingnya posisi pelanggan besar terhadap pemasok, akan terlihat hubungan yang erat antara pelanggan dengan pemasok produk mereka dengan kebutuhan pelanggan secara individual. Pihak pemasok semakin sering diminta menghadiri seminar khusus yang diselenggarakan oleh pelanggan industri agar mengenal dengan baik persyaratan mutu dan pembelian pihak pembeli.
  4. Pembeli yang Terpusat secara Geografis. Sebagai contoh di Amerika, >50% jumlah pembeli dalam pasar industri terpusat pada tujuh negara bagian (New York, California, Illionis, Ohio, New Jersey, Michigan, dan Pennsyilvania). Kebanyakan hasil pertanian datang dari sejumlah kecil negara bagian. Manfaat dari konsentrasi geografis ini adalah mengurangi biaya untuk menjualnya. Produsen yang memasarkan produknya pada pasar industri akan mengamati setiap kecenderungan yang mengarahkan ke atau meninggalkan konsentrasi geografis selanjutnya.
  5. Permintaan Turunan (Derived Demand). Kulit binatang dibeli oleh perusahaan karena ada yang menginginkan sepatu kulit. Sehingga permintaan pasar atas barang jasa industri pada akhirnya berasal dari permintaan atas barang konsumsi.
  6. Permintaan Inelastik. Permintaan total atas banyak barang industri dan jasa tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga. Misalnya pabrik sepatu kulit tidak akan membeli kulit dalam jumlah besar hanya karena harga kulit sedang turun, begitu juga sebaliknya, kecuali mereka mendapatkan pengganti atas kulit yang memadai.
  7. Permintaan Berfluktuasi. Permintaan atas barang industri dan jasa cenderung lebih mudah berubah daripada barang konsumsi, terutama pada permintaan mesin-mesin dan peralatan baru. Kenaikan persentase tertentu dari permintaan barang konsumsi dapat mengakibatkan kenaikan dalam jumlah persentase yang jauh lebih besar dalam permintaan atas mesin dan peralatan. Ekonom menyebutnya sebagai prinsip percepatan (acceleration principle).
  8. Pembelian Profesional. Barang-barang industri umumnya dibeli oleh agen pembeli yang sudah terlatih secara profesional. Sebagai contoh di Amerika Serikat, agen pembelian banyak yang menjadi anggota National Association of Purchasing Managers (NAPM).
  9. Beberapa Pengaruh Pembelian. Walaupun periklanan, promosi, penjualan publisitas memainkan peran penting dalam bauran promosi industri, penjualan tatap-muka (personal selling) merupakan alat penjualan utama.
  10. Kharakteristik lain-lain, Kharakteristik lain ini seperti pembelian langsung, timbal balik, dan sewa beli (leasing).

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian Jilid 1 (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga.