Paroki Santa Maria Ratu Damai, Nehas Liah Bing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Paroki Santa Maria Ratu Damai, Nehas Liah Bing
LokasiDesa Nehas Liah Bing, Muara Wahau Kutai Timur, Kalimantan Timur
Situs webhttp://santamariaratudamai.blogspot.com
Sejarah
DedikasiSanta Maria Ratu Damai
Administrasi
KeuskupanKeuskupan Agung Samarinda
Jumlah Imam2
Imam yang bertugasPastor Yohanes Lowa, SVD
Imam rekanPastor Frederikus Parera, SVD
Parokial
Stasi23
Jumlah lingkungan6

Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing merupakan paroki Gereja Katolik Roma di Keuskupan Agung Samarinda; berpusat di Desa Nehas Liah Bing - Kecamatan Muara Wahau, di Kabupaten Kutai Timur - Kaltim. Paroki Nehas Liah Bing dalam kurun waktu 1987-2003 berada di Long Segar, Telen, Kutai Timur, sehingga saat itu disebut Paroki Long Segar. Sejak tahun 2003 pusat paroki dipindahkan ke Desa Nehas Liah Bing karena konsentrasi umat berada di sekitar Kecamatan Wahau. Selain itu alasan kepindahan adalah karena perkembangan umat yang luar biasa seiring dibukanya perusahaan-perusahaan; banyaknya orang yg datang untuk bekerja membuat pertambahan jumlah umat tumbuh pesat. Beberapa stasi baru terbentuk. Gereja pusat paroki hampir tidak bisa menampung jemaat lagi; pada perayaan besar umat meluap sampai ke jalan-jalan dan lapangan sekolah.[1]

Bangunan baru[sunting | sunting sumber]

Setelah beberapa kali berpindah lokasi dan renovasi karena berbagai kendala, peletakan batu pertama bangunan gereja baru—yang sekarang berada dalam kompleks yang menempati lahan seluas 2,5 hektar—dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2011 oleh pastor kepala saat itu (Pastor Thomas Sudarmoko, SVD).[1][2] Gereja (gedung) tersebut kemudian diresmikan dan diberkati oleh Mgr. Florentinus Sului Hajang Hau, MSF - Uskup Agung Samarinda pada tanggal 6 Desember 2012.[3]

Pelayanan[sunting | sunting sumber]

Paroki Santo Paulus, Long Bentuk merupakan hasil pemekaran dari Paroki Nehas Liah Bing pada 4 Desember 2005.[4] Per November 2014 lingkup pelayanan pastoral dari Paroki Nehas Liah Bing cukup luas, bahkan setelah terjadi pemekaran, karena meliputi 4 kecamatan; diantaranya Kecamatan Muara Wehea, Kecamatan Kung Beang, Kecamatan Telen, dan Kecamatan Batu Ampar yang tersebar pada 23 stasi dan 6 lingkungan. Jarak dengan stasi terjauh mencapai 125 km.[5]

Terdapat 2 karakteristik umat dalam wilayah Paroki St. Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, diantaranya adalah umat dari komunitas lokal yang berasal dari Suku Dayak Wehea dan Kenyah serta umat yang tersebar di wilayah eks desa transmigrasi dan yang tersebar di areal perusahaan yang berada di 4 kecamatan tersebut di atas.

Aksesibilitas[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 2013, aksesibilitas dari dan menuju ke pusat Paroki St. Maria Ratu Damai semakin membaik, termasuk halnya dengan akses menuju stasi-stasi yang tersebar di 4 wilayah di atas. Dengan semakin baiknya aksesibilitas tersebut memudahkan proses pelayanan pastoral untuk menjangkau darah-daerah terjauh.

Karya Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sejak tahun 2013, telah dikembangkan karya pendidikan Katolik di wilayah Paroki Santa Maria Ratu Damai Nehas Liah Bing, yang diawali dengan pembukaan Taman Kanak-Kanak St. Arnoldus Jansen oleh para Suster SSpS dari Biara Sanctssima Trinitas Nehas Liah Bing.

Pembukaan TK St. Arnoldus Jansen tersebut merupakan sebuah kesepakatan bersama dan disetujui oleh Pastor Paroki kala itu, Pater Thomas Sudarmoko, SVD serta menggunakan sementara bangunan gereja lama yang terletak di RT-3 Nehas Liah Bing yang diubah menjadi beberapa ruang kelas.

Referensi[sunting | sunting sumber]