Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika Serikat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika Serikat atau disingkat PAPFIAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memboikot film-film Amerika Serikat di Indonesia. Gerakan yang terbentuk pada 9 Mei 1964 di Jakarta ini berkaitan erat dengan lembaga-lembaga komunis lain. Dalam menjalankan misinya, PAPFIAS juga menggandeng Gerwani untuk masuk ke bioskop-bioskop dan menggulung dominasi film-film Amerika Serikat. Tak jarang dalam melakukan sidaknya, PAPFIAS dan Gerwani melalukan kekerasan. Namun PAPFIAS tidak hanya aktif mengganyang film-film Amerika Serikat saja, melainkan juga film-film lain yang tidak sejalan dan tidak menguntungkan bagi kelompok mereka seperti film India.[1][2][3]

Gerakan ini mendapatkan sokongan dari ibu-ibu di Jakarta yang khawatir bahwasanya film Amerika Serikat yang umumnya bertema koboi akan berdampak buruk terhadap perilaku dan moral anak-anaknya. PAPFIAS, Gerwani dan para ibu turun ke jalan untuk mendesak pemerintahan agar segera menghentikan peredaran film buatan Amerika Serikat dan membubarkan American Motion Picture Association of Indonesia atau AMPAI. Bahkan diberitakan bahwa gerakan ini juga membakar gedung pusat distribusi film Amerika tersebut. Unjuk rasa tersebut terus menyebar di berbagai kota besar di Pulau Jawa dengan melibatkan bermacam-macam perkumpulan perempuan hingga peristiwa 30 September 1965.[2][4]

Kosongnya penayangan film Amerika Serikat akhirnya membuka kesempatan bagi film-film dari RRT, Inggris, Italia, Polandia, dan Rusia.[4]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Chisaan, Choirotun (2008-01-01). Lesbumi ; Strategi Politik Kebudayaan. Lkis Pelangi Aksara. ISBN 9789791283434. 
  2. ^ a b "Ketika Emak-Emak Gerwani Kampanye Ganyang Film Hollywood". tirto.id. Diakses tanggal 2019-10-29. 
  3. ^ "Menonton Film Terakhir Lekra di Dunia". Cinema Poetica. 2015-10-20. Diakses tanggal 2019-10-29. 
  4. ^ a b "PKI dan Kontroversi Film Anak Perawan di Sarang Penyamun". Republika Online. 2016-04-27. Diakses tanggal 2019-10-29.