Pangkalan Serai, Kampar Kiri Hulu, Kampar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangkalan Serai
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKampar
KecamatanKampar Kiri Hulu
Kode pos
28471
Kode Kemendagri14.01.09.2015
Luas4800 Ha
Jumlah penduduk558 Jiwa/Tahun 2021. 365 Jiwa/Tahun 2023
Jumlah RT16
Jumlah RW8
Jumlah KK118


Pangkalan Serai merupakan salah satu desa atau nagari yang ada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Desa ini berada di bagian Hulu Sungai Subayang yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Lama perjalanan yang ditempuh dari Pekanbaru untuk sampai di desa ini sekitar 7 jam, dimana dari Pekanbaru (menggunakan motor/mobil/bus) sampai ke Gema butuh waktu 2,5-3 jam, dan dari Gema sampai ke Desa Pangkalan Serai sekitar 4 jam menggunakan transportasi Piyau jenis Jhonson dengan harga 90.000/orang atau 700.000/Jhonson (memuat 5-7 orang). Desa ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air, tidak ada jaringan sama sekali, namun terdapat 1 warung yang menyediakan Voucher Wi-Fi dengan harga 12.000/jam.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Masyarakat adat berasal dari Luhak Lima Puluh Kota yang turun menyusuri sungai untuk menuju tempat Putri Andang Dewi (anak dari Raja Tuo dan Lindung Bulan), hingga akhirnya menetap di desa ini. Awalnya desa ini bernama desa Koto Lamo, namun akhirnya berubah menjadi Pangkalan Serai karena menjadi pangkal jalan pada saat penjemputan Raja Gunung Sahilan. Sampai saat ini, masyarakat terdiri dari 3 suku, yaitu Suku Domo, Suku Bendang, dan Suku Melayu. Di desa ini, adat masih sangat kental. Untuk memainkan Calempong saja, harus menunggu persetujuan para Ninik Mamak di desa ini dan tidak sembarang orang yang dapat membunyikan/memainkan alat musik tersebut.

Sumber Daya Manusia [1][sunting | sunting sumber]

  • Pendidikan

Di desa ini hanya terdapat 1 bangunan sekolah, yaitu SDN 016 Pangkalan Serai berjumlah 34 siswa pada tahun ajaran 2022/2023. Biasanya anak-anak akan melanjutkan jenjang SMP dan SMA ke Gema atau Kabupaten lainnya. Rata-rata pemuda/i desa ini merupakan tamatan SMP dan SMA sederajat, ada beberapa yang merupakan lulusan sarjana, namun sebagian merantau dan mencari kerja ke kota, mereka akan kembali ke desa dengan alasan untuk menjaga dan mengurus orangtua atau mengelola tanah kebun mereka.

  • Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat desa ini adalah menjadi petani karet (ngaret), menangkap ikan (manjalo), mencari getah pohon gaharu, dan menjadi transporter piyau dari desa ke desa. Tidak sedikit para pemuda desa ini yang pergi merantau untuk mencari getah pohon gaharu.

Teritorial [2][sunting | sunting sumber]

  • Luas Wilayah (Menurut Penggunaan)
Jenis Luas (Hektar) Jenis Luas (Hektar)
Tegal/Ladang 8 Jalan 3
Pemukiman 7 Hutan Lindung 38
Pekarangan 3 Hutan Adat 150
Tanah Perkebunan Rakyat 1980 Hutan Asli 2001
Lapangan Olahraga 1 Hutan Rakyat 120
Perkantoran Pemerintah 1
  • Topografi
Bentangan Wilayah Luas (Hektar) Letak Luas (Hektar)
Wilayah Dataran Rendah 900 Kawasan Perkantoran 1
Wilayah Berbukit-bukit 1450 Perbatasan dengan Kabupaten lain 250
Wilayah Bantaran Sungai 2159 Perbatasan dengan Kecamatan lain 40
Seluruh informasibersumberdariDatadanWawancaraterhadappemerintahdesaPangkalanSeraiyangdilakukanolehtimIYESINDONESIA