Pagar pasir

Gundukan pasir Nakatajima yang berlokasi di selatan kota Hamamatsu. Barikade yang terbuat dari bambu mencegah pasir terbang lebih jauh sehingga melestarikan kawasan pantai berpasir ini

Sebuah struktur bersejarah di Dunedin, Selandia Baru, barisan tonggak kayu yang difungsikan sebagai pemecah angin berpasir

Pagar pasir adalah pemecah pasir merupakan struktur yang serupa dengan pagar salju, yaitu sebuah barikade untuk mengurangi kekuatan angin berpasir sehingga pasir berkumpul di tempat yang dikehendaki dan mencegah pasir terbang lebih jauh ke lokasi yang tidak diinginkan. Pagar pasir digunakan untuk mengendalikan erosi, menstabilkan gumuk pasir, mencegah pasir membanjiri jalan raya, dan mengumpulkan material atau bahan bangunan. Pagar pasir juga digunakan di saat atau setelah peristiwa badai pasir sehingga dapat membantu proses penyelamatan. Pagar pasir juga dapat dibangun untuk menjaga kawasan real estate sebelum kawasan mulai dibangun.

Konstruksi tipikal pagar pasir kecil adalah lembaran plastik dengan banyak berlubang yang dipasang dengan tiang-tiang kayu. Bentuk pagar pasir lainnya yang lebih besar adalah penggunaan lembaran papan kayu atau jalinan kawat sehingga membentuk struktur serupa ventilasi untuk mengurangi kecepatan angin. Pagar pasir yang permanen memiliki tiang yang ditancapkan dalam ke tanah.

Bagaimana pasir dapat mengendap di lokasi yang dikehendaki adalah karena kecepatan angin selalu lebih rendah pada bagian yang dekat dengan permukaan jika dibandingkan dengan angin yang jauh dari permukaan. Dengan memperlambat angin yang dekat dengan permukaan, maka turbulensi akan terjadi, sehingga kecepatan partikulat padat seperti pasir akan menurun dan jatuh. Butiran pasir tidak akan jatuh tepat di atas pagar pasir, melainkan di posisi sebelum dan setelah pagar pasir.

Lihat juga

• Desertifikasi
• Pagar salju
• Pemecah angin
• Tanaman pagar
• Wanatani