Lompat ke isi

Otot gastrocnemius

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Otot gastrocnemius
Kaki kanan, tampak belakang
Video bedah (2 min 44 s)
Rincian
Pelafalan/ˌɡæstrɒkˈnmiəs/ or /ˌɡæstrəkˈnmiəs/
OrigoProximal to articular surfaces of lateral condyle of femur and medial condyle of femur
InsersioTendo calcaneus (Achilles tendon) into mid-posterior calcaneus
ArteriArteri sural
SarafSaraf tibia dari saraf siatik, terkhususnya akar saraf S1-S2
Aksiplantarfleksion kaki, fleksion lutut
AntagonisOtot anterior tibialis
Pengidentifikasi
TA98A04.7.02.044
TA22657
FMA22541
Daftar istilah anatomi otot

Otot gastrocnemius adalah otot yang kuat dan menonjol yang terletak di bagian belakang betis. Ini adalah salah satu otot utama yang membentuk otot betis dan memainkan peran penting dalam berbagai gerakan kaki dan pergelangan kaki.

Otot gastrocnemius memiliki dua kepala:

  • Kepala medial: Kepala medial lebih besar dan berasal dari epikondilus medial femur (tulang paha).
  • Kepala lateral: Kepala lateral lebih kecil dan berasal dari epikondilus lateral femur.

Kedua kepala menyatu di bagian tengah betis untuk membentuk tendon Achilles, yang menyisip ke kalkaneus (tulang tumit).

Otot gastrocnemius dipersarafi oleh saraf tibialis.

Fungsi utama otot gastrocnemius adalah plantar fleksi pergelangan kaki (mengangkat tumit). Otot ini juga membantu dalam fleksi lutut. Otot gastrocnemius sangat aktif selama aktivitas seperti berjalan, berlari, melompat, dan berdiri berjinjit.

Karena otot gastrocnemius melintasi dua sendi (lutut dan pergelangan kaki), efisiensi kerjanya dipengaruhi oleh posisi sendi-sendi ini. Otot ini paling efektif sebagai plantar fleksor ketika lutut diluruskan.

Klinis Signifikansi

[sunting | sunting sumber]
  • Kram Betis: Otot gastrocnemius rentan terhadap kram, terutama selama olahraga atau dehidrasi. Peregangan dan hidrasi yang tepat dapat membantu mencegah kram betis.
  • Tegangan dan Robekan Otot Gastrocnemius: Otot gastrocnemius dapat tegang atau robek, terutama selama aktivitas yang memerlukan gerakan eksplosif atau peregangan berlebihan. Perawatan untuk ketegangan atau robekan otot gastrocnemius meliputi istirahat, es, kompresi, dan elevasi (RICE), serta terapi fisik.
  • Tendinopati Achilles: Tendon Achilles, yang dibentuk oleh otot gastrocnemius dan soleus, rentan terhadap tendinopati (peradangan atau degenerasi). Tendinopati Achilles dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan penurunan fungsi.
  • Sindrom Kompartemen: Pada kasus yang jarang terjadi, perdarahan atau pembengkakan di dalam kompartemen betis dapat menyebabkan sindrom kompartemen, yang dapat mengancam viabilitas otot dan saraf.

Variasi anatomi otot gastrocnemius jarang terjadi, tetapi dapat mencakup variasi dalam asal, penyisipan, atau ukuran kepala otot.

Banyak latihan dapat memperkuat otot gastrocnemius, termasuk:

  • Calf Raises (Berdiri atau Duduk)
  • Leg Press Calf Raises
  • Melompat Tali
  • Berjalan Mendaki

Referensi

[sunting | sunting sumber]