Osteogenesis imperfecta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Osteogenesis imperfecta
Warna biru klasik pada sklera pasien dengan osteogenesis imperfecta
Informasi umum
Nama lainPenyakit tulang rapuh,[1] sindrom lobstein,[2] kerapuhan tulang,[1] Vrolik disease,[1] osteopsathyrosis, Porak disease, Durante disease[3]
SpesialisasiPediatrik, genetik medis, osteologi
PenyebabGenetik (autosom dominan, mutasi baru)[1]
Aspek klinis
Gejala dan tandaTulang yang mudah patah, semburat biru pada putih mata, tinggi pendek, sendi kendor, gangguan pendengaran[1][4]
DurasiJangka panjang[4]
DiagnosisBerdasarkan gejalanya, pengujian DNA[4]
PerawatanGaya hidup (puasa, tidak merokok), batang logam melalui tulang panjang[5]
PrognosisTergantung pada tipenya[4]
Prevalensi1 dari 15,000 orang[1]

Osteogenesis imperfecta (OI), atau dikenal juga dengan sebutan penyakit tulang rapuh, merupakan kelompok kelainan genetik yang secara khusus memengaruhi kondisi tulang manusia.[1][6] Penyakit ini dapat menyebabkan tulang sangat mudah patah, dan tingkat keparahan bisa dalam stadium rendah dengan risiko rendah hingga stadium tinggi dengan risiko paling berat.[1] Gejala lain yang bisa terjadi ialah adanya semburat biru pada bagian putih mata, tinggi badan yang pendek, sendi kendor, mengalami gangguan pendengaran, terjadi masalah pada pernapasan, dan juga dapat menimbulkan masalah dengan gigi.[1][4] Gejala komplikasi juga bisa terjadi yakni diseksi arteri serviks dan juga diseksi aorta.[7][8]

Mekanisme yang mendasari penyakit ini umumnya adalah masalah jaringan ikat karena kurangnya kolagen tipe I, dan ini menimpa lebih dari 90% kasus disebabkan oleh terjadinya mutasi pada gen COL1A1 atau pada COL1A2.[1] Penyakit ini juga bisa disebabkan melalui genetik atau kelainan bawaan yang umumnya diwarisi melalui orang tua dengan cara dominan autosom atau melalui mutasi baru.[1] Ada delapan tipe penyakit OI ini, mulai dari tipe I menjadi yang paling parah dan tipe II yang paling parah.[1] Untuk meniagnosa kasus penyakit ini dapat merujuk pada gejala yang terjadi dan untuk memastikannya dapat dilakukan kolagen atau pengujian DNA.[4]

Hingga saat ini belum ada yang dapat menyembuhkan penyakit ini.[4] Cara utama yang perlu dilakukan supaya terhindar dari penyakit patah tulang ialah menjaga pola hidup yang sehat dengan melakukan olahraga rutin dan tidak merokok.[5] Sementara untuk penanganan bagi penderita OI, perawatan dapat dilakukan dengan terapi patah tulang, pengobatan nyeri sendi, terapi fisik, penggunaan kawat gigi atau kursi roda dan bisa masuk pada tahap operasi.[5] Pengobatan menggunakan operasi dengan memasang batang logam melalui tulang panjang untuk memperkuat tulang rapuh.[5] Pengobatan juga bisa dengan mengonsumsi obat-obatan tipe bisphosphonate.[9][10]

Patah tulang OI diidap oleh 1 dari 15,000 orang.[1] Tingkat keparahan penyakit tergantung pada jenis penyakit. Istilah "osteogenesis imperfecta" mulai diakai pada tahun 1895 yang diartikan sebagai pembentukan tulang yang tidak sempurna.[1][11]

Tanda dan gejala[sunting | sunting sumber]

Pendengaran[sunting | sunting sumber]

Penderita IO dewasa memiliki tingkat gangguan pendengar mencapai 50%. Kehilangan pendengaran di OI mungkin atau mungkin tidak terkait dengan deformitas yang terlihat dari tulang dada dan telinga bagian dalam.[12] Kehilangan pendengaran terjadi antara dekade kedua dan keempat kehidupan, dan bisa bersifat konduktif, sensorineural, atau campuran.[13]

Neurologis[sunting | sunting sumber]

Penyakit OI sering dihubungkan dengan berbagai kelainan neurologis yang melibatkan sistem saraf pusat. Sementara untuk komplikasi neurologis bisa berpengaruh pada kehidupan seseorang, dan dengan melakukan intervensi bedah saraf dapat memperbaiki komplikasi yang parah.[14]

Gastrointestinal[sunting | sunting sumber]

Berdasarkn hasil penelitian, penyakit OI dapat memengaruhi gastrointestinal atau saluran pencernaan, sehingga terjadinya nyeri perut berulang-ulang dan sembelit kronis, bisa saja diakibatkan oleh penyakit ini.[15][16][17]

Subtipe[sunting | sunting sumber]

X-ray tungkai kanan pada bayi yang baru lahir dengan OI tipe V. Ada tulang panjang yang agak cacat (terutama femur) dengan metaphyses yang melebar. Ada fraktur kortikal fibula.

Paling tidak ada sembilan jenis OI, di mana Tipe I adalah OI yang paling umum. Gejala yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang.

Tipe Deskripsi Gen OMIM Cara penularan Insidensi
I ringan Null COL1A1 allele Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [1] autosomal dominan, 60% de novo[18] 1 dari 30.000 kasus[19]
II parah dan biasanya mengakibatkan kematian pada periode perinatal COL1A1, COL1A2, Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [2] (IIA), Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [3] (IIB) autosomal dominan, ~100% de novo[18] 1 dari 40.000 kasus[20] hingga 1 dari 100.000 kasus[19]
III dianggap progresif dan berubah bentuk COL1A1, COL1A2 Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [4] autosomal dominan, ~100% de novo[18] 1 dari 60.000 kasus[19]
IV berubah bentuk, tetapi dengan sklera normal COL1A1, COL1A2 Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [5] autosomal dominan, 60% de novo[18]
V memiliki gambaran klinis yang sama dengan tipe IV, tetapi memiliki temuan histologis yang unik ("seperti jala") IFITM5 Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [6] autosomal dominan[18][21]
VI memiliki gambaran klinis yang sama dengan tipe IV, tetapi ini memiliki temuan histologis yang unik ("skala ikan") SERPINF1 Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [7] resesif autosomal [18]
VII terkait dengan protein yang terkait tulang rawan CRTAP Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [8] resesif autosomal[18]
VIII parah hingga menyebabkan kematian, terkait dengan protein Leprechaun LEPRE1, P3H1 Online Mendelian Inheritance in Man (OMIM) [9] resesif autosomal
IX PPIB resesif autosomal

Pengobatan[sunting | sunting sumber]

Belum ditemukan obat khusus untuk mengobati penyakit ini.[4] Menjaga pola hidup agar tetap sehat, adalah saran paling utama, dengan cara melakukan lahraga rutin, tidak merokok, dapat mencegah penyakit patah tulang.[5] Pengobatan umum bagi penderita, dapat dilakukan dengan pengobatan nyeri, terapi fisik, penggunaan kawat gigi atau kursi roda, dan hingga dilakukan operasi.[5]

Bifosfonat[sunting | sunting sumber]

Penggunaan pamidronate intravena secara klinis memiliki manfaat, dan bifosfonat sebelumnya digunakan untuk mengobati penderita osteoporosis pada orang dewasa. Bagi penderita OI berat, pamidronate ini akan mengurangi rasa nyeri tulang, juga dapat mencegah terjadinya patah tulang belakang baru, membentuk kembali badan tulang belakang yang telah retak, dan bisa mengurangi kepatahan pada tulang panjang.[22]

Para peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan bifosfonat oral dan bifosfonat intravena, seperti oral alendronate dan pamidronate intravena, emiliki keefektifan yang setara.[23] Namun, penggunaan bifosfonat kurang efektif bagi penderita IO dewasa.[24]

Operasi[sunting | sunting sumber]

Melakukan pembedahan dapat diterapkan pada penderita OI, dengan memasukkan batang logam ke dalam tulang panjang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan pasien, dan cara ini diterapkan pertama kali oleh Harold A. Sofield di Rumah Sakit Shriners untuk Anak di Chicago, Amerika Serikat. Pada akhir tahun 1940-an, Sofield, sebagai Kepala Staf di Rumah Sakit Shriners tersebut, berusaha untuk mencari berbagai metode dalam memperkuat tulang anak-anak penderita OI di rumah sakit tersebut.[25] Dan pada tahun 1959, bersama dengan Edward A. Miller, Sofield menulis sebuah artikel tentang pentingnya penanaman batang baja tahan karat pada tulang panjang guna menstabilkan dan memperkuat penderita patah tulang.

Gigi[sunting | sunting sumber]

Rata-rata 1 dari 2 orang penderita OI juga mengidap dentinogenesis imperfecta (DI) - kelainan pembentukan dentin bawaan.[26] Dengan melakukan Perawatan gigi menjadi sebuah tantangan karena adanya berbagai kelainan bentuk gigi, tulang gigi dan gigi itu sendiri. Untuk anak-anak yang sudah terdiagnosa mengidap OI harus segera menjalani pemeriksaan gigi segera setelah gigi mereka tumbuh, hal ini dilakukan untuk meminimalkan kehilangan struktur gigi akibat dentin yang tidak normal. Pemeriksaan gigi secara rutin sangat disarankan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi anak-anak atau penderita Osteogenesis imperfecta.[26]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Penyakit OI memiliki beragam sebutan atau nama di beberapa negara. Sebutan yang paling umum ialah sindrom Ekman-Lobstein, sindrom Vrolik, dan juga penyakit tulang kaca sehari-hari. Sedangkan penyebutan dengan nama osteogenesis imperfecta sendiri mulai digunakan pada tahun 1895[27] yang kemudian menjadi istilah yang digunakan di bidang medis pada abad ke-20 hingga sekarang. Dan pembagian tipe OI ini digunakan pertama kali oleh David Sillence tahun 1979.[28] Untuk tipe OI ringan disebut "osteogenesis imperfecta tarda" sementara untuk tipe OI parah disebut "osteogenesis imperfecta congenita".[29]

Epidemiologi[sunting | sunting sumber]

Kasus terjadinya insiden osteogenesis imperfecta di Amerika Serikat diperkirakan dialami oleh satu per 20.000 kelahiran hidup.[30] Dan diperkirakan ada sekitar 20.000 hingga 50.000 orang penderita OI di Amerika Serikat, dengan tipe yang paling banyak terjadi ialah tipe I - IV, sedangkan tipe lain sangat jarang terjadi.[31] Sementara frekuensinya rata-rata sama di seluruh dunia. Masyarakat dari Shona dan Ndebele di negara Zimbabwe, lebih banyak mengidap OI tipe III dibanidngkan tipe lainnya, maupun dari kelompok (suku) lainnya di Zimbabwe.[32]

Masyarakat dan budaya[sunting | sunting sumber]

Australia[sunting | sunting sumber]

Sebuah yayasan peduli terhadap penyakit OI didirikan di Australia bernama "OI Society of Australia", yang berdiri dejak tahun 1977. Tujuan dibentuknya komunitas ini ialah untuk memberikan semua informasi terkait penyakit ini, juga untuk mendukung diadaknnya penelitian, dan untuk memberikan edukasi serta kesadaran kepada masyarakat situasi atau kondisi penderita osteogenesis Imperfecta. Yayasan ini juga mengadakan konferensi setiap dua tahun sekali untuk membahas acara pendidikan dan mendukung Hari Wishbone.[33]

Canada[sunting | sunting sumber]

Di Kanada sebuah organisasi serupa juga didirikan pada tahun 1983, yang bernama "Canadian Osteogenesis Imperfecta Society". Organisasi ini merupakan oganisasi nirlaba internasional untuk membantu penderita dan orang yang terdampak penyakit OI. Melalui organisasi ini, COIS akan memberikan dukungan maralitas, pembinaan dan juga mendukung diadakannya penelitian medis di Kanada unutk menemukan semua penyebab terjadinya semua tipe penyakit OI. Organisasi juga memiliki perpustakaan yang menyimpan banyak informasi dan penelitian medis tentang OI di kehidupan masyarakat di Kanada.[34]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n "osteogenesis imperfecta". Genetics Home Reference. 11 October 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2020. Diakses tanggal 15 October 2016. 
  2. ^ William, Berger (2006). Andrews' Diseases of the Skin: Clinical Dermatology (edisi ke-10th). Saunders. hlm. 517. ISBN 978-0721629216. 
  3. ^ "Brittle Bone Disorder". 1996. Diakses tanggal 6 November 2018. 
  4. ^ a b c d e f g h "Osteogenesis Imperfecta Overview". NIAMS. June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2016. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  5. ^ a b c d e f "What Is Osteogenesis Imperfecta? Fast Facts: An Easy-to-Read Series of Publications for the Public". NIAMS. November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2020. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  6. ^ "Osteogenesis imperfecta". rarediseases.info.nih.gov. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  7. ^ Grond-Ginsbach, C; Debette, S (March 2009). "The association of connective tissue disorders with cervical artery dissections". Current Molecular Medicine. 9 (2): 210–4. doi:10.2174/156652409787581547. PMID 19275629. 
  8. ^ McNeeley, MF; Dontchos, BN; Laflamme, MA; Hubka, M; Sadro, CT (December 2012). "Aortic dissection in osteogenesis imperfecta: case report and review of the literature". Emergency Radiology. 19 (6): 553–6. doi:10.1007/s10140-012-1044-1. PMID 22527359. 
  9. ^ Harrington, J; Sochett, E; Howard, A (December 2014). "Update on the evaluation and treatment of osteogenesis imperfecta". Pediatric Clinics of North America. 61 (6): 1243–57. doi:10.1016/j.pcl.2014.08.010. PMID 25439022. 
  10. ^ Dwan, K; Phillipi, CA; Steiner, RD; Basel, D (19 October 2016). "Bisphosphonate therapy for osteogenesis imperfecta". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 10: CD005088. doi:10.1002/14651858.CD005088.pub4. PMC 6611487alt=Dapat diakses gratis. PMID 27760454. 
  11. ^ Kelly, Evelyn B. (2012). Encyclopedia of Human Genetics and Disease. ABC-CLIO. hlm. 613. ISBN 9780313387135. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-05. 
  12. ^ Vernick, David (2005-11-02). "OI Issues: Hearing Loss". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-08. Diakses tanggal 4 November 2018. 
  13. ^ Senn, A (2012). "Genetic Heterogeneity in Osteogenesis Imperfecta". Otology & Neurotology. 33 (9): 1562–1566. doi:10.1097/MAO.0b013e31826bf19b. PMC 3498599alt=Dapat diakses gratis. PMID 22996160. 
  14. ^ Hoggard, N (2012-12-01). "Craniospinal Abnormalities and Neurologic Complications of Osteogenesis Imperfecta: Imaging Overview". Radiographics. 32 (7): 2101–12. doi:10.1148/rg.327125716. PMID 23150860. 
  15. ^ Violas, Philippe; Fassier, François; Hamdy, Reggie; Duhaime, Morris; Glorieux, Francis H. (September 2002). "Acetabular Protrusion in Osteogenesis Imperfecta". Journal of Pediatric Orthopaedics. 22 (5): 622–5. doi:10.1097/01241398-200209000-00010. ISSN 0271-6798. PMID 12198464. 
  16. ^ Lee, JH (September 1995). "Gastrointestinal Problems". The Journal of Bone and Joint Surgery. American Volume. 77 (9): 1352–6. doi:10.2106/00004623-199509000-00010. PMID 7673285. 
  17. ^ "Constipation and OI - Osteogenesis Imperfecta Foundation | OIF.org". www.oif.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-27. Diakses tanggal 2019-06-04. 
  18. ^ a b c d e f g Steiner RD, Pepin MG, Byers PH, Pagon RA, Bird TD, Dolan CR, Stephens K, Adam MP (January 28, 2005). "COL1A1/2 Osteogenesis Imperfecta". University of Washington, Seattle. PMID 20301472. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2020. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  19. ^ a b c van Dijk, F.S.; Cobben, J.M.; Kariminejad, A.; Maugeri, A.; Nikkels, P.G.J.; van Rijn, R.R.; Pals, G. (2011). "Osteogenesis Imperfecta: A Review with Clinical Examples". Molecular Syndromology. 2 (1): 1–20. doi:10.1159/000332228. ISSN 1661-8777. PMC 3343766alt=Dapat diakses gratis. PMID 22570641. 
  20. ^ Surabhi Subramanian; Vibhu Krishnan Viswanathan. "Osteogenesis Imperfecta". StatPearls Publishing.  Last Update: February 3, 2019.
  21. ^ Shapiro JR, Lietman C, Grover M, Lu JT, Nagamani SC, Dawson BC, Baldridge DM, Bainbridge MN, Cohn DH, Blazo M, Roberts TT, Brennen FS, Wu Y, Gibbs RA, Melvin P, Campeau PM, Lee BH (2013). "Phenotypic variability of osteogenesis imperfecta type V caused by an IFITM5 mutation". J. Bone Miner. Res. 28 (7): 1523–30. doi:10.1002/jbmr.1891. PMC 3688672alt=Dapat diakses gratis. PMID 23408678. 
  22. ^ Glorieux FH, Bishop NJ, Plotkin H, Chabot G, Lanoue G, Travers R (1998). "Cyclic administration of pamidronate in children with severe osteogenesis imperfecta". N. Engl. J. Med. 339 (14): 947–52. doi:10.1056/NEJM199810013391402. PMID 9753709.  Free full text
  23. ^ DiMeglio LA, Peacock M (2006). "Two-year clinical trial of oral alendronate versus intravenous pamidronate in children with osteogenesis imperfecta". J. Bone Miner. Res. 21 (1): 132–40. doi:10.1359/JBMR.051006. PMID 16355282. 
  24. ^ Chevrel G, Schott AM, Fontanges E, Charrin JE, Lina-Granade G, Duboeuf F, Garnero P, Arlot M, Raynal C, Meunier PJ (2006). "Effects of oral alendronate on BMD in adult patients with osteogenesis imperfecta: a 3-year randomized placebo-controlled trial". J. Bone Miner. Res. 21 (2): 300–6. doi:10.1359/JBMR.051015. PMID 16418786. 
  25. ^ "A Leader in the Treatment of Osteogensis Imperfecta (OI)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2020. Diakses tanggal 2007-07-05. 
  26. ^ a b Mina Biria; Fatemeh Mashhadi Abbas; Sedighe Mozaffar; Rahil Ahmadi (2012). "Dentinogenesis imperfecta associated with osteogenesis imperfecta". Dent Res J (Isfahan). 9 (4): 489–494. PMC 3491340alt=Dapat diakses gratis. PMID 23162594. 
  27. ^ K. Buday, Beiträge zur Lehre von der Osteogenesis imperfecta (1895)
  28. ^ Sillence DO, Senn A, Danks DM (1979). "Genetic heterogeneity in osteogenesis imperfecta". J. Med. Genet. 16 (2): 101–16. doi:10.1136/jmg.16.2.101. PMC 1012733alt=Dapat diakses gratis. PMID 458828. 
  29. ^ "Osteogenesis Imperfecta Foundation: Glossary". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-07. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  30. ^ Genetics of Osteogenesis Imperfecta Diarsipkan 2010-12-30 di Wayback Machine. Author: Horacio Plotkin. Updated: Feb 29, 2016
  31. ^ "Osteogenesis Imperfecta Panel". University of Nebraska Medical center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-30. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  32. ^ Viljoen D, Beighton P (1987). "Osteogenesis imperfecta type III: an ancient mutation in Africa?". Am. J. Med. Genet. 27 (4): 907–12. doi:10.1002/ajmg.1320270417. PMID 3425600. 
  33. ^ "The OI Society of Australia". 2006. Diakses tanggal 30 November 2020. 
  34. ^ Sandor, Max (2008). "Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-08. Diakses tanggal 30 November 2020.