Orang Jepang di Brasil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Imigrasi orang Jepang ke Brasil dimulai pada awal abad 20 sebagai hasil perjanjian antara pemerintah Jepang dan Brasil. Dewasa ini, sekitar 2 juta orang keturunan Jepang tinggal di Brasil.[1][2][3] Hal ini membuat Brasil menjadi negara dengan populasi orang keturunan Jepang (di luar Jepang) terbesar di dunia.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sebab-sebab Terjadinya Imigrasi[sunting | sunting sumber]

Faktor-Faktor Penyebab Emigrasi keluar Jepang[sunting | sunting sumber]

Poster propaganda imigrasi orang Jepang ke Brasil.

Jepang mengalami kelebihan penduduk pada Abad 19. Saat itu negara Jepang telah terisolir dari dunia luar sepanjang 265 tahun periode Edo (Keshogunan Tokugawa). Sektor pertanian Jepang saat itu hanya mem-produksi bahan pangan yang langsung dikonsumsi sendiri oleh penduduknya dan hampir tidak terjadi penyimpanan bahan pangan untuk mengantisipasi masa-masa paceklik. Sedikit gangguan cuaca, penyakit tanaman atau masalah pertanian lainnya langsung mengakibatkan bencana kelaparan.

Berakhirnya Keshogunan Tokugawa dan dimulainya restorasi Meiji memberikan peluang untuk proyek modernisasi negara Jepang dan pembukaan ekonomi Jepang ke dunia internasional. Modernisasi pertanian ternyata malah berdampak pengangguran ribuan petani. Di sisi lain, pemerintah juga mengakuisisi tanah para petani yang tidak mampu membayar pajak yang diberlakukan untuk membiayai restorasi Meiji.

Para petani yang kehilangan lahan akhirnya berpindah ke kota-kota yang menyebabkan pertambahan kepadatan penduduk di kota-kota tersebut. Situasi tersebut, disertai dengan semakin menyempitnya lapangan pekerjaan menyebabkan peningkatan pesat angka pengangguran.

Pemerintah Jepang akhirnya mengambil kebijakan emigrasi dengan tujuan utama untuk menurunkan ketegangan sosial dan untuk memulai proyek modernisasi.[4]

Pada dekade 1880, atas dasar perjanjian dengan beberapa negara asing, pemerintah Jepang mulai memberikan insentif bagi penduduknya untuk beremigrasi ke negara-negara tersebut.[5] Sebelum Brasil, pemerintah Jepang telah mengirimkan penduduknya ke Amerika Serikat, (terutama ke Hawai), ke Peru dan Meksiko. Arus emigrasi paling besar warga Jepang terjadi ke Brasil dan Amerika Serikat. Pada awal abad 20, terjadi arus emigrasi penduduk Jepang ke Korea dan Taiwan yang saat itu merupakan daerah pendudukan Jepang. Namun, hampir seluruh emigran Jepang di kedua negara tersebut kembali ke Jepang pada akhir Perang Dunia II.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Japan-Brazil Relations". Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. 
  2. ^ "ブラジル連邦共和国(Federative Republic of Brazil)基礎データ|外務省". 外務省. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-03. 
  3. ^ "Who are "Nikkei & Japanese Abroad"?". The Association Of Nikkei And Japanese Abroad. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-26. 
  4. ^ (Portugis) "Razões da Imigração Japonesa"
  5. ^ (Portugis) "Cronologia da Imigração Japonesa in Folha de São Paulo, 20 de abril de 2008"