Operet Bobo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Operet Bobo
PembuatMajalah Bobo
Negara asalIndonesia Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Rilis asli
RilisTahun 1988

Operet Bobo merupakan salah acara drama, tari, dan musikal bagi anak-anak Indonesia yang di selengarakan oleh Majalah Bobo. Operet ini merupakan pertunjukan yang paling dinanti oleh pecinta Majalah Bobo dan dunia hiburan yang positif bagi anak-anak.

Kisah Kisah Operet Bobo[sunting | sunting sumber]

Planet Komersia[sunting | sunting sumber]

Ini adalah operet Bobo yang pertama, diselenggarakan pada tahun 1988. Operet ini melibatkan sekitar 100 anak dari berbagai SD di Jakarta. Bercerita tentang Kazak, Robot, dan makhluk angkasa dari Planet Komersia yang ingin menculik Nirmala untuk mendapatkan tongkat wasiatnya. Gunanya untuk menguasai jagat raya.

Akibatnya, di Istana Negeri Dongeng, Ratu Bidadari berduka lara. Dia memikirkan Nirmala yang ditawan oleh para penjahat. Hingga datanglah Bobo si Kelinci yang Nakal dan Paman Gembul dari Negeri Kelinci. Namun, karena salah paham, kedua kelinci ini malah ditawan. Padahal, mereka ingin membantu Oki dan teman-temannya untuk membebaskan Nirmala.

Untunglah akhirnya diperoleh kesepakatan. Paman Gembul dan Bobo dibebaskan, Bobo diangkat menjadi jenderal penyelamat Nirmala. Perang pun pecah. Nirmala berhasil diselamatkan. Seluruh penjahat akhirnya dilumpuhkan. Dan ternyata Kazak itu sebenarnya penjelmaan Si Siti Sirik yang selalu sial.

Penyerbuan ke Planet Elekton![sunting | sunting sumber]

Penyerbuan ke Planet Elekton! Itulah Operet Bobo yang kedua pada tahun 1990. Operet ini dipentaskan di Jakarta dan Surabaya. Operet ini dimeriahkan oleh teman-teman gabungan dari Sanggar Bobo dan Sanggar Anak Doktor Dolitel. Ceritanya bermula di saat suasana ceria di istana Ratu Bidadari. Ketika itu Oki bersama para peri dan kurcaci sedang latihan menari dipimpin oleh Nirmala. Beberapa hari lagi, tarian itu akan dipentaskan di hadapan tamu-tamu Ratu Bidadari.

Tiba-tiba datanglah sekelompok kumbang hitam jahat yang dipimpin Cato. Cato ingin merebut tongkat wasiat milik Nirmala. Tongkat itu hendak diberikan kepada Ratu Zelda, ratu yang berkuasa di Planet Elekton! Ratu Zelda memerlukan tongkat itu untuk mengubah wajahnya yang buruk menjadi secantik bidadari dari kahyangan.

Namun, Cato dan anak buahnya yang tidak tahu seperti apa Nirmala, salah menculik Ratu Bidadari. Ketika Ratu Bidadari diminta untuk menyerahkan tongkat wasiatnya, Ratu Bidadari berkata bahwa Nirmala sedang diutus ke Negeri tetangga. Karena kesal, Cato menyengat Ratu Bidadari.

Warga Negeri Dongeng cemas dan bingung. Kata Pak Tobi sang Tabib istana, Ratu Bidadari tak bisa diselamatkan kalau tidak diberi ramuan obat. Celakanya, tidak semua bahan ramuan obat itu ada di Negeri Dongeng. Bahannya adalah belerang dari kawah Gunung Tundra dan batu antagonia dari Planet Elekton, daerah kekuasaan Ratu Zelda bersama kura-kuranya. Oki dan Nirmala segera berangkat untuk mengambil kedua jenis bahan itu. Namun, mereka dibantu oleh Bobo, dan kelinci-kelinci lain termasuk Paman Gembul, dan Juwita si penyihir baik hati. Mereka akhirnya bertempur dengan tentara gabungan Ratu Zelda dan Cato, dan berhasil mengalahkan Ratu Zelda. Lagi-lagi terkuak, ternyata Ratu Zelda adalah penjelmaan Si Sirik, penyihir yang jahat.

Dibandingkan operet-operet Bobo lainnya, eksposur operet ini tergolong minim. Di seantero internet jarang ada yang membahas secara terperinci ataupun mengunggah foto-foto, bahkan di channel Youtube Majalah Bobo, operet ini hanya ditampilkan sebagai ulasan berita dari TVRI (1991). Operet ini memiliki merchandise utama yaitu buku cerita disertai kaset rekaman audio operet.

Murni Sahabat Satwa[sunting | sunting sumber]

Operet ini diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta. Para pemainnya dari Teater Bobo. Operet ini juga pernah ditayangkan di televisi. Ceritanya, tentang seorang anak perempuan bernama Murni yang dikurung oleh binatang-binatang di hutan. Padahal, Murni sebenarnya adalah sahabat satwa. Namun, karena ulah seorang pemburujahat, akibatnya Murni dimusuhi oleh sahabat-sahabatnya. Operet ini diselenggarakan pada tahun 1996, 1997 dan 2001.

Misteri Naga Ungu[sunting | sunting sumber]

Operet ini diselenggarakan pada tahun 2002. Cerita dan skenarionya ditulis oleh Vanda Parengkuan. Operet ini berkisah tentang seekor naga ungu bernama Na'u (kelak karakter Na'u dijadikan rubrik tetap di Majalah Bobo Junior), yang tinggal di dalam gua dekat pantai. Raungannya sering terdengar, dan membuat semua makhluk dari Negeri Dongeng dan Negeri Kelinci ketakutan. Ternyata, raungannya itu adalah suara tangisannya. Jadi, selama ini, Na'u sering ditakut-takuti oleh Pipiyot. Untunglah, Na'u kembali ceria setelah bertemu Bobo dan teman-teman.

Di tempat lain, Pipiyot menyamar menjadi tukang buah, dan menjual buah-buahnya yang sebelumnya telah diberi racun, kepada Ratu Bidadari. Setelah Ratu memakannya, telinganya membesar. Telinga Ratu tetap tidak bisa disembuhkan, walaupun telah menggunakan sihir. Maka untuk mendapatkan obat penawar racun, Ratu Bidadari harus memberikan Karang Ajaib kepada Pipiyot. Namun Ratu tak bersedia. Tak lama kemudian, Bobo, Oki, Nirmala datang bersama Na'u. Na'u lalu menceritakan semua yang terjadi kepada ratu. Setelah Ratu meminum obat yang dibuat oleh Pak Tobi Tobib, telinga ratu kembali seperti semula. Ratupun meminjamkan Karang Ajaib kepada Na'u untuk balas dendam kepada Pipiyot. Pipiyotpun nangis tiada henti karena sihir dari Karang Ajaib.

Operet Bobo: Misteri Naga Ungu dimeriahkan oleh sekitar 200 orang dari Sanggar Sangrila yang berakting dan menari. Lalu, ada kira-kira 100 orang lagi yang ikutan bekerja keras. Artis-artis cilik yjuga menambah kemeriahan operet. Diantaranya, Sherina, Maissy, dan Joshua.

Rahasia Pika-Pika Kuro[sunting | sunting sumber]

Operet Bobo: Rahasia Pika-Pika Kuro diselenggarakan tahun 2003. Operet ini dibintangi oleh Rachel Maryam, Donny Kesuma, Titi Kamal, Mega Putri, dan Natasha. Operet Bobo: Rahasia Pika-Pika Kuro bercerita tentang petualangan Bobo di Negeri Jamur. Negeri Jamur ditinggali oleh peri-peri. Peri-peri ini seperti kupu-kupu, dimana jika ingin tumbuh dewasa, harus melalui tahap metamorfosis.

Disini, Bobo harus menolong peri-peri kecil dari gangguan Pika-Pika Kuro. Pika-Pika Kuro hanya bisa dilihat oleh peri-peri kecil. Ternyata Pika-Pika Kuro adalah makhluk buatan Pipiyot, yang berasal dari kunang-kunang. Bobo dan teman-teman harus pergi ke Rawa Kesabaran untuk mengambil Jamur Kasih Sayang yang tumbuh selama 30 tahun sekali. Di saat itu, acara metamorfosis peri Amanita akan dilaksanakan. Pika-Pika Kuro lalu datang mengganggu. Untung Bobo datang membawa Jamur Kasih Sayang. Pika-Pika Kuropun berhasil dikalahkan.

Penculikan Pangeran Pollux[sunting | sunting sumber]

Bercerita tentang seorang pangeran bernama Pollux, dari Planet Quazars, diculik oleh Pipiyot. Selain itu, Oki juga diculik. Tujuannya adalah untuk melepaskan Pedang Kembar dari batu yang ada di Gua Mineractus, untuk membuka gerbang penyimpanan Batu Emerald. Pedang Kembar ini hanya bisa dicabut oleh anak yang lahir ditanggal dan tahun yang sama.

Ternyata Pipiyot tidak sendirian. Jenderal Pulzor, yang ditugaskan untuk mendidik Pangeran Pollux oleh Raja dan Ratu Quazars, berkhianat, dan sekongkol dengan Pipiyot. Setelah mendapatkan Batu Emerald, Jenderal Pulzor lalu menyerang Plantet Quazars, dan memaksa agar Raja untuk menyerahkan hak kekuasaan Kerajaan kepadanya. Tak hanya Planet Quazars, Negeri Dongeng juga diserang, demi permintaan Pipiyot yang ingin menguasai Negeri Dongeng. Namun ternyata dia mengkhianati Pipiyot, karena telah membakar rumahnya dan hampir membunuh Pipiyot. Pipiyotpun ingin bergabung dengan yang lainnya setelah meminta maaf.

Jendral Pulzor datang. Pedang Kembar lalu disatukan, oleh Pollux dan Oki, kemudian muncullah Burung Api. Jendral Pulzor, yang telah berubah menjadi naga, mati karena serangan Burung Api.

Operet ini diselenggarakan pada tahun 2005, dan dibintangi oleh Tora Sudiro, Maudy Kusnaedi, Riza, Subarkah, Ayu Diah Pasha, dan Inggrid Widjanarko. Dan diiringi oleh tarian-tarian dari Eki Dance Company.

Bobumba[sunting | sunting sumber]

Dalam Operet ini, Bobo, Oki dan Nirmala harus menyelamatkan Mutiara Hitam Sakti yang ada didasar laut. Sementara itu, di pulau Bobumba, tinggallah seorang anak perempuan bernama Hembo Dolore dan ibunya, Inang Masadada.

Suatu sore, Hembo Dolore mengumpulkan kerang untuk menghias selendang. Selendang itu akan dipersembahkan sebagai hadiah ulang tahun ibunya. Tetapi, ia ditegur Opo Lao, si kepala desa. Opo Lao didampingi Dema, si wakil kepala desa dan Dompi, si juru tulis desa. Opo Lao melarang Hembo bermain di pantai pada sore hari. Hal ini membuat Hembo Dolore curiga.

Suatu ketika Hembo Dolore dan Inang Masadada didatangi Ratu Peri Laut. Ratu Peri Laut meminta izin pada Inang Masadada untuk membawa Hembo Dolore. Hembo Dolore ditugaskan untuk menjaga Mutiara Hitam Sakti.

Bobo, Nirmala dan Oki tiba di pulau Bobumba. Mereka curiga makhluk Pika Pika Kuro terlibat dalam usaha pencurian Mutiara Hitam Sakti. Bobo, Nirmala, dan Oki pun pergi menyelidiki kasus ini. Setelah Nirmala dan kawan-kawan pergi, muncul Hoga Doga, si pemimpin Pika Pika Kuro. Dia marah pada Pika-Pika Kuro karena gagal mencuri Mutiara Hitam Sakti.

Nirmala, Oki, dan keluarga Bobo sampai di dasar laut. Mereka disambut makhluk-makhluk laut dan diajak melihat Mutiara Hitam Sakti. Saat itu muncullah pasukan Pika Pika Kuro. Terjadi pertempuran. Nirmala dan kawan-kawan hampir kalah. Untunglah Bobumba datang membantu mereka.

Sementara itu, di Pulau Bobumba terjadi kekacauan. Rakyat ingin membunuh Bobumba. Ternyata Bobumba difitnah karena telah menculik Hembo Dolore. Ketika Bobumba datang, rakyat lalu menyerang Bobumba, hingga tak sadarkan diri. Kemudian Ratu Peri Laut datang, dan memberi tahu bahwa Bobumba tidak bersalah. Bobumba hanya menyelamatkan Mutiara HItam Sakti dari tangan penjahat. Ratu juga memberi tahu, bahwa semua ini ulah dari Dompi, si juru tulis desa. Ternyata dialah Hoga Doga yang sedang menyamar. Rakyat lalu menangkapnya.

Dan kemudian, Bobumba berubah, menjadi Hembo Dolore. Ternyata Hembo Dolorelah yang berubah menjadi Bobumba, untuk menyelamatkan Mutiara Hitam Sakti. Operet ini diselenggarakan pada tahun 2007, dan dibintangi oleh Darius Sinathrya, Nadine Chandrawinata, Kanya, Agatha Pricilla, Sita RSD, dan Subarkah. Cerita dan skenario berlatar belakang budaya Sangihe, Sulawesi Utara ini, ditulis oleh Vanda Parengkuan. Penata musik operet ini adalah Purwacaraka.

Konya Konya Lonya[sunting | sunting sumber]

Bercerita tentang seorang penyihir bernama Konya Konya Lonya dari desa Bukit Baobab, yang selalu membuat kekacauan. Ternyata dia ingin membalas dendam terhadap apa yang dialaminya 20 tahun yang lalu. Saat itu, ia selalu dihina karena hidup sebatang kara. Lalu Penyihir Otero Tero datang, dan mengajak Konya Konya Lonya sebagai muridnya, dengan syarat harus melepaskan hatinya. Konya Konya Lonyapun akhirnya mau melepaskan hatinya.

Untuk membuat Konya Konya Lonya sadar, Bobo, Sianya Wanya Senya dan Niko Niko, sahabat Konya Konya Lonya saat kecil, harus mengambil hati Konya Konya Lonya di Gua Batu. Untuk membuka gerbangnya, mereka harus mengumpulkan 3 potong kunci. Namun mereka tidak tahu dimana ketiga potong kunci tersebut disimpan. Berkat bantuan pohon Baobab tua, mereka akhirnya bisa mencari 3 potong kunci tersebut, yakni kunci berbentuk daun yang disimpan oleh Profesor Kuru Kuru Pa, kunci berbentuk air yang disimpan oleh Pipiyot, dan kunci berbentuk hati yang disimpan di salah satu batu besar yang ada di belakang Bukit Baobab, dan dijaga ketat oleh makhluk-makhluk Ranting. Setelah berhasil mendapat ketiga kunci tersebut, mereka lalu membuka gerbang Gua Batu dan mengambil Hati Konya Konya Lonya. Konya Konya Lonyapun akhirnya sadar dan meminta maaf.

Operet ini diselenggarakan pada tahun 2008, dan di bintangi oleh Kanya, Agatha Pricilla, Agni Pratistha, Mario Lawalata, Cha Cha, Trie Utami dan Subarkah. Penata musik operet ini adalah Purwacaraka. Cerita dan skenarionya ditulis oleh Vanda Parengkuan.

Kembalinya Pika Pika Kuro[sunting | sunting sumber]

Operet ini diselenggarakan pada tahun 2009, dibintangi oleh Ziyanna Letisha S, Ayushita WN, Kanya, Eva Yolanda, Budi Klontok, Cheha. Operet ini juga merupakan sekual dari Operet Bobo: Rahasia Pika PIka Kuro. Kisah ini menceritakan kejadian 6 tahun setelah Amanita bermetamorfosis menjadi peri dewasa.

Ceritanya, Ratu Peri Negeri Jamur akan berulang tahun. Peri-peri kecil gembira. Akan ada pesta meriah buat Ratu Peri. Ratu Peri meminta satu peri untuk memimpin tarian di acara ulang tahunnya. Amanita dipilih oleh teman-temannya. Tapi peri Morel iri. Dia ingin dianggap peri hebat oleh Ratu Peri, itu sebabnya ia ingin jadi pemimpin tarian. Kalau dia sukses, siapa tahu Ratu Peri berubah pikiran dan menyerahkan tampuk pemerintahan ke Morel dan bukan ke Amanita.

Morel bilang ke teman-temannya, untuk adu berani. Siapa yang paling berani, dia yang akan jadi pemimpin tarian di pesta Ratu Peri. Morel akan membuka Gerbang Safir untuk menunjukkan kalau dialah yang paling berani. Apakah Amanita berani? Peri-peri kecil dan Amanita berusaha mencegah peri Morel, tapi tidak berhasil. Gerbang Safir akhirnya terbuka. Morel gembira karena tidak terjadi apa-apa. Hanya ada asap yang keluar. Pintu lalu dikunci lagi.

Setelah semua pergi, mulai tampak kelap kelip di Gerbang Safir. Itulah Pika Pika Kuro, yang berwujud kunang-kunang. Ketika mereka kalah dulu, ternyata Ratu Peri mengubah mereka menjadi kunang-kunang. Mereka lalu pergi untuk mencari Pipiyot. Mereka ingin diubah lagi untuk menjadi Pika Pika Kuro kembali.

Sementara itu, Bobo dan keluarga serta Nirmala, Oki naik hewan-hewan laut. Mereka tiba di Negeri Jamur. Mereka datang untuk merayakan ulang tahun Ratu Peri. Mereka akan menginap di rumah Amanita. Mereka juga mendengar keluhan dari Amanita tentang Gerbang Safir tersebut.

Dikediaman Pipiyot, Pika Pika Kuro akan di diubah menjadi Kurcaci Badut. Pika Pika Kuro yang menyamar inipun pergi ke Negeri Jamur. Morel yang melihat tingkah lucu Para Badut tersebut, mengajak mereka untuk menari di pesta ulang tahun Ratu Peri. Namun, saat pesta sedang dimulai, mereka berubah kembali menjadi Pika-Pika Kuro. Negeri Jamur kacau kembali. Pipiyot datang sambil tertawa kegirangan.

Tak Lama kemudian, Bobo dan Nirmala datang membawa tongkat berhisal batu yang ada di Gerbang Safir. Ternyata batu inilah yang menyerap kekuatan Pika Pika Kuro selama berada di Gerbang Safir. Alhasil, Pika Pika Kuro kembali kalah, karena tak kuat dengan kekuatan Batu Safir. Pipiyot lalu kabur sambil merengek. Morelpun minta maaf kepada Amanita. Kemudian Ratu menobatkan Amanita sebagai Ratu Muda sebagai pengganti Ratu Peri kelak.

Monster Hipokrito[sunting | sunting sumber]

Pada suatu hari, terjadi kehebohan di taman Negeri Dongeng. Para kurcaci dan kelinci berhasil menangkap satu makhluk buruk rupa. Makhluk itu berbahasa aneh, dan tidak ada yang mengerti arti ucapannya. Di saat itu, Nirmala juga menemukan peri cantik bernama Koksi yang tergeletak lemah.

Menurut Peri Koksi, ia berasal dari Negeri Peri Kebaikan. Ia datang untuk meminta bantuan, sebab ada gerombolan monster Hipokrito yang menyusup ke negerinya. Salah satu monster Hipokrito itu adalah si makhluk buruk rupa tadi, yang membuntutinya dan hampir berhasil menangkapnya. Pak Tobi segera meneliti makhluk buruk rupa yang berbahasa aneh tadi.

Sementara itu, Nirmala dan Peri Koksi berangkat ke Negeri Peri Kebaikan untuk membasmi monster Hipokrito. Mereka mengendarai benih ajaib dandelion raksasa. Bobo dan keluarganya, serta Oki, juga menyusul ke Negeri Peri Kebaikan. Mereka mengendarai kendaraan canggih dari Negeri Kelinci.

Nirmala, Oki, Bobo dan keluarganya, kagum saat melihat pemandangan indah Negeri Peri Kebaikan. Apalagi saat mereka melihat bunga raksasa Dandelion Melayang yang ajaib. Akan tetapi, Nirmala menemukan berbagai kejanggalan di negeri itu. Peri-peri kebaikan yang cantik itu, ternyata tidak suka pada harum bunga. Mereka juga kasar pada serangga. Sementara monster-monster Hipokrito yang berwajah jelek, malah bersembunyi di antara bunga dandelion.

Bobo lalu mengungkap rahasia yang ia dapatkan dari Pak Tobi. Ternyata, ada kejahatan besar yang terjadi di negeri yang tampak aman itu. Semua yang mereka lihat, bukan yang sebenarnya. Bobo dan teman-temannya lalu bekerja sama untuk menangkap penjahat yang menyebabkan kekacauan di Negeri Peri Kebaikan itu.

Operet ini diselenggarakan pada tahun 2010 dan didukung oleh artis Revalina S. Temat, juga Rangga Bhuana, Eva Yolanda, Ayu Pratiwi, Beate Orchid, Tuti Hartati, dan diramaikan dengan iringan musik dari Purwacaraka. Cerita dan skenarionya ditulis oleh Vanda Parengkuan.


Ryuuhime si Putri Naga[sunting | sunting sumber]

Operet ini berlangsung saat Bobo Fair 2013 di Rumah Bobo.

Putri Ryuuhime dan Oki nekat pergi ke hutan. Mereka bermain tifa. Rupanya disana ada peri - peri Dandelion, yang senang mendengar bunyi tifa. Tapi, di hutan juga ada Pipiyot. Ia sedang mengajari mahkluk ranting berperang. Mereka mau merebut lkerajaan Ratu Mikoto. Rupanya, mahkluk ranting tidak tahan mendengar bunyi tifa. Itulah sebabnya, Pipiyot ingin merebut tifa sang Putri. Karena Putri tidak mau memberikan tifa emas itu, Pipiyot menyihir Putri Ryuuhime menjadi naga.

Lalu, mahkluk ranting muncul dan menyerang Ratu Mikoto, bunda Putri Ryuuhime, serta Oki dan Nirmala. Mereka nyaris kalah. Putri Naga pun keluar dan menyerang mahkluk ranting dan Pipiyot.

Satu masalah selesai. Sekarang bagaimana caranya, agar Putri Naga kembali menjadi manusia. Untunglah ada peri - peri dandelion. Mereka mengabulkan permintaan putri naga, sehingga naga itu bisa kembali berubah wujud jadi Putri Ryuuhime.