Lompat ke isi

Naikilah Perusahaan Minang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari NPM (perusahaan otobus))

PT Naikilah Perusahaan Minang
Dua bus NPM dengan karoseri Laksana Legacy SR-2 dan Tentrem Avante
Didirikan1 November 1937; 88 tahun lalu (1937-11-01) di Padang Panjang, Pantai Barat Sumatra, Hindia Belanda
Kantor pusatJalan Ahmad Yani, Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia
Wilayah layananSumatra dan Jawa
Jenis layanan
Armada80 (Mercedes-Benz)
Penumpang harian700–1.200/hari (2022)
Jenis bahan bakarBahan bakar diesel
Direktur UtamaAngga Vircansa Chairul
Karyawan275 (2022)
Situs webbusnpm.com

PT Naikilah Perusahaan Minang (NPM) adalah perusahaan otobus Indonesia yang berpusat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Perusahaan otobus ini melayani bus antarkota dan bus pariwisata dengan dua merek, yakni NPM untuk bus antarkota dan Vircansa Tour Bus untuk bus pariwisata. Kantor pusat dan garasi utama perusahaan otobus ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Padang Panjang. Didirikan pada tahun 1937, perusahaan bus ini merupakan perusahaan bus tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang, setelah Eerste Salatigasche Transport Onderneming (ESTO) berhenti beroperasi sejak 2016.

PT Naikilah Perusahaan Minang didirikan pada tanggal 1 November 1937, di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, dengan status badan hukum naamloze vennootschap (N.V.), dan pengukuhan perusahaan ini menggunakan akta pendirian yang terbit tahun 1948 dan berbahasa Belanda. Pendirinya adalah Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang, yang sebelumnya bergerak dalam usaha transportasi tradisional — yakni kereta kuda (bendi)—di kawasan Padang Panjang. Kala itu, Indonesia masih disebut Hindia Belanda, sehingga NPM bukan hanya berdiri sebagai usaha transportasi tetapi juga menjadi saksi perubahan sosial dan mobilitas masyarakat Minangkabau. Hal itulah yang dicerminkan dari nama perusahaan ini.[1]

Pada awal operasionalnya, NPM hanya melayani trayek antarkota dalam provinsi Sumatera Barat. Trayek awal yang tercatat meliputi hubungan antara Padang Panjang, Bukittinggi, dan Sawahlunto.[2][3] Dalam hal armada, pada era awal busnya menggunakan sasis buatan luar negeri seperti Dodge, Ford, GMC, atau Mercedes-Benz. Aktivitas transportasi tersebut semakin penting karena mobilitas masyarakat, terutama para perantau Minang, memerlukan jaringan bus yang andal untuk keluar-masuk provinsi.[4][5]

Memasuki dasawarsa 1980-an, NPM mencoba mengepakkan sayapnya lebih jauh dengan membuka trayek antarkota antarprovinsi yang menjangkau seluruh Sumatra dan akhirnya Jawa. Misalnya, dari Sumatera Barat ke Medan, Pekanbaru, Jambi, hingga Jakarta dan Bandung di Jawa. Periode ini kemudian dianggap sebagai “puncak kejayaan” NPM di industri transportasi darat: jumlah armadanya besar, frekuensi keberangkatan tinggi, dan menjadi pilihan utama masyarakat perantau Minangkabau yang hendak pulang kampung atau bepergian antarprovinsi.[6]

Namun, sejak akhir 1990-an dan berlanjut hingga dekade 2010-an, NPM mulai menghadapi serangkaian tantangan signifikan. Krisis finansial Asia 1997 memberikan tekanan besar terhadap sektor transportasi darat, yang membuat NPM mengurangi armadanya menjadi 40 unit.[7] Selanjutnya, munculnya alternatif transportasi melalui pesawat terbang dengan tarif murah, serta peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi di kalangan masyarakat turut mengikis pangsa pasar bus.[8]

Di era modern, terutama sejak dekade 2010-an dan era pandemi Covid-19, NPM kembali melakukan transformasi. Saat pandemi, NPM mencatat penurunan penumpang hingga sekitar 40% pada tahun 2020 dan harus menyesuaikan layanan agar tetap operasional. Per 2022, NPM memiliki sekitar 80 unit armada bus dan sekitar 275 karyawan yang tersebar di berbagai rute Sumatra–Jawa, dan mencatatkan penumpang harian sebanyak 700–1.200 orang.[9] Kini, manajemen perusahaan ini berada di tangan generasi ketiga, yakni Angga Vircansa Chairul, yang meneruskan estafet kepemimpinan perusahaan dari ayahnya, Chairul Bahauddin, anak dari Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang.[10]

Sebagai PO yang berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia dan terus beroperasi hingga kini, NPM menjadi bagian dari sejarah panjang transportasi bus di Indonesia.[11][12] Selain mengoperasikan bus antarkota, NPM juga merambah bus pariwisata dengan armada khusus dan kerja sama dengan perusahaan lain untuk memperluas rute ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.[4] Untuk rute mudik misalnya, tarif tahun 2024 yang diumumkan menunjukkan kelas layanan Executive Plus dan Sutan Class untuk trayek Sumbar–Jabodetabek.[13]

Unit bus NPM. Perhatikan terali besi di kaca depannya.

PO NPM sangat setia dengan sasis Mercedes-Benz, seperti OH 1626L[14] dan OH 1526.[15] Sasis bus tersebut dipasangkan dengan karoseri buatan Adi Putro (Jetbus)[14] dan Laksana (Legacy SR-2).[15][16] Selain itu, NPM juga melakukan rombak karoseri (rebody) untuk meremajakan armada lamanya dengan karoseri baru di atas sasis yang sudah ada.[16]

Menurut Vircansa, penggunaan sasis Mercedes-Benz menjadi citra tersendiri bagi NPM. Mercedes-Benz menjadi perintis bus dengan sasis mesin belakang, sementara bus-bus lain di Sumatera Barat kala itu masih menggunakan mesin depan. Ia juga menyebut bahwa dengan mesin belakang, kabin penumpang bus jadi lebih senyap.[2]

Kelas tertinggi sekaligus ciri khas NPM adalah Sutan Class, dinamai berdasarkan gelar kehormatan Minangkabau dengan nama yang sama. Kelas bus ini menjanjikan pelayanaan lengkap, dan penumpang akan dibuat senyaman mungkin. Fasilitas yang menjadi ciri khas dari Sutan Class adalah tempat duduk penumpang dengan leg rest, dua LCD TV, sekat pengemudi, toilet, dan area merokok.[17]

NPM memiliki pola pengecatan yang khas, yakni putih dengan corak Kaluak Paku. Makna filosofisnya melambangkan tanggung jawab seorang lelaki dalam adat Minangkabau. Pola pengecatan ini memuat tiga warna: merah, kuning, dan hijau, yang berbentuk melingkar seperti pakis atau tumbuhan paku.[14]

Seperti perusahaan otobus AKAP trayek Sumatra lainnya, bus ini dilengkapi kawat ram (terali besi) di bagian kaca depan busnya, untuk mencegah kaca depan bus terkena pelemparan batu selama perjalanan.[18]

Kerja sama operasi

[sunting | sunting sumber]

Awal tahun 2020, NPM bekerja sama dengan PO Haryanto dan Sumber Alam untuk memfasilitasi penumpang yang akan menuju ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur melalui tiket terusan. Penumpang NPM dari pulau Sumatra yang bertujuan ke Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Timur nantinya akan ditransit ke bus PO Haryanto, sedangkan penumpang yang bertujuan ke Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan akan dioper ke Sumber Alam begitupun sebaliknya.[19][4]

Bus antarkota

[sunting | sunting sumber]

Sebelum adanya layanan low cost carrier dari berbagai maskapai penerbangan, jasa transportasi penumpang SumatraJawa didominasi oleh angkutan bus antarkota. Ribuan kilometer Jalan Raya Lintas Sumatra diramaikan oleh ratusan operator bus yang melayani trayek bus antarkota di pulau Sumatra, maupun trayek ke Jawa. NPM bersaing dengan perusahaan otobus lintas Sumatra lainnya, termasuk Antar Lintas Sumatera (Medan), Anas Nasional Sejahtera (Kota Padang), Sinar Dempo (Sumatera Selatan), PMTOH (Aceh), Gumarang Jaya (Lampung).[20][21]

Bus pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Menurunnya angkutan penumpang bus antarkota karena berbagai faktor, seperti harga tiket pesawat murah, mudahnya mendapatkan mobil pribadi melalui pembayaran kredit, dan maraknya perusahaan angkutan travel yang menggunakan minibus dapat menyebabkan banyak armada bus besar milik NPM yang menganggur dan juga dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan otobus ini.[8] Untuk keluar dari kesulitan ini, Angga Vircansa Chairul sebagai pengelola generasi ketiga melakukan pengembangan usaha dengan membuka angkutan pariwisata yang bernama Vircansa Tour Bus yang beroperasi di Sumatera Barat dan sekitarnya.[22]

Komunitas

[sunting | sunting sumber]

Dengan catatan sejarah yang panjang dan basis kultural Minangkabau yang kuat, NPM merupakan salah satu perusahaan otobus yang memainkan peranan penting dalam sejarah transportasi bus di Indonesia. NPM memiliki komunitas yang ditujukan bagi penumpang, calon penumpang, dan penggemar setia bus NPM untuk berkumpul, berbagi pengalaman, berbagi foto-foto bus, mencari informasi keberangkatan dan tarif, melaporkan insiden, dan sebagainya. Hal ini memperkuat jenama PO NPM sebagai bukan sekadar angkutan, melainkan juga bagian dari budaya penggemar bus Indonesia. Beranggotakan lebih dari 138 ribu orang dari berbagai kalangan di Facebook, komunitas yang diberi nama "NPM Mania" ini memungkinkan NPM berinteraksi langsung dengan penggemar/penumpang melalui media sosial (daring) maupun kopi darat (luring). Hal ini dapat membantu PO NPM memahami umpan balik, keinginan penggemar, serta menumbuhkan rasa persaudaraan.[23][24]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Winsyah. "Foto-foto Kuno PO Bus Tertua di Indonesia, Bus NPM Asal Sumatera Barat Lahir Sejak 1937 Sebagai Pejuang Melawan Penjajah Belanda - Harian Haluan". Harian Haluan. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  2. ^ a b "Mengenal NPM, Perusahaan Bus Legendaris yang Eksis Sejak 1937". kumparan. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  3. ^ winsyah. "Bus PT NPM Asal Padang Ternyata Bus Tertua di Indonesia yang Berjaya Mengaspal Antar Provinsi - Harian Haluan". Harian Haluan. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  4. ^ a b c Asrori, Achmad. "Mengenal Bus NPM, PO Legendaris Antar Kota Antar Provinsi Asal Padang Panjang Sumatera Barat - Jawa Pos". Jawa Pos. Diakses tanggal 2 Oktober 2025.
  5. ^ M, Ocky A. (13 Desember 2023). "Sejarah PO NPM, Bus Sumbar yang Lahir Sebelum Kemerdekaan". Kata Sumbar. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  6. ^ "Kisah Legenda Perusahaan Otobus, Ada yang Bernama Naikilah Perusahaan Minang". Tempo. 16 Maret 2022 | 14.05 WIB. Diakses tanggal 2025-10-28.
  7. ^ "Berdiri Sebelum Kemerdekaan RI, Ini Kisah PO Bus NPM Asal Padang Panjang yang Masih Eksis Hingga Kini". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 16 Oktober 2023. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  8. ^ a b "Kala Bus Umum Tak Jadi Pilihan Utama Lagi"". Haluan. 11 November 2015. Diarsipkan dari asli tanggal 19 November 2015. Diakses tanggal 14 November 2015.
  9. ^ Media, Kompas Cyber. "Cerita PO NPM, Pengusaha Bus Tertua di Sumatera, Bangkit dari Keterpurukan di Masa Pandemi..." KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  10. ^ Anwar, M.C. (6 April 2021). "Berdiri Sebelum RI Merdeka, Ini PO Bus Tertua di Sumatera Barat". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  11. ^ Winsyah. "PO NPM Bus Primadona Asal Sumatera Barat Lahir Sebelum Indonesia Merdeka Ikut Berjuang Melawan Belanda - Harian Haluan". Harian Haluan. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  12. ^ Winsyah. "Potret Sejarah PO. NPM Salah Satu Perusahaan Bus Tertua Asal Sumbar Sudah Eksis Sebelum Indonesia Merdeka - Harian Haluan". Harian Haluan. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  13. ^ GridOto.com. "Jalan Darat Ke Sumbar Naik NPM, Ini Tarif dan Jadwal Keberangkatan - Gridoto". www.gridoto.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  14. ^ a b c Sari, J.P.I.; Kurniawan, A. (7 November 2024). "PO NPM Rilis 10 Bus Baru Melayani Rute Anyar". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  15. ^ a b Pratama, Ilham (18 Februari 2021). "NPM Remajakan Body Bus Mereka, Siap Berbaju Legacy SR2". otodriver. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  16. ^ a b Radityasani, M.F.; Ferdian, A. (28 Desember 2021). "PO NPM Rilis Lagi Bus Baru dari Karoseri Laksana". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  17. ^ Radityasani, M.F.; Kurniawan, A. (21 April 2022). "PO NPM Tambah Bus Baru Buat Mudik, Sutan Class". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  18. ^ "Hindari Lemparan Batu, Bus Pemudik Ini Pasang Jaring Besi di Kaca Depan". detiknews. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  19. ^ Sari, S.P. (4 Juli 2022). "Berdiri sejak Zaman Penjajahan, Ini Rahasia PO Bus NPM Bertahan hingga Generasi Ketiga". iNews. Diakses tanggal 2 Oktober 2025.
  20. ^ Winsyah. "Harga Tiket Bus Murah Mudik Lebaran 2024 Rute Padang-Jakarta Jadwal Keberangkatan Tanggal 12-14 April 2024, Buruan! Nanti Ludes - Harian Haluan - Halaman 2". Harga Tiket Bus Murah Mudik Lebaran 2024 Rute Padang-Jakarta Jadwal Keberangkatan Tanggal 12-14 April 2024, Buruan! Nanti Ludes - Harian Haluan - Halaman 2. Diakses tanggal 23 Oktober 2025.
  21. ^ "10 Bus Lintas Sumatera yang Populer, ALS, ANS sampai Naikilah Perusahaan Minang". Tempo. 19 Juli 2023 | 08.54 WIB. Diakses tanggal 2025-10-23.
  22. ^ Yasin, Rindra. "Vircansa Tour Bus Tawarkan Berwisata Lebih Menyenangkan - Riau Pos". Vircansa Tour Bus Tawarkan Berwisata Lebih Menyenangkan - Riau Pos. Diakses tanggal 28 Oktober 2025.
  23. ^ Okezone (13 Juli 2024). "8 PO Bus yang Memiliki Penggemar Terbanyak di Sosial Media - PAGE 2 : Okezone Ototekno". https://ototekno.okezone.com/. Diakses tanggal 2 November 2025.
  24. ^ ZCH1708 (18 Februari 2020). "Serunya Kopdar NPM Mania, Bertemu 10 Unit Bus Baru Berchassis Mercedes-Benz OH 1526 NG". otodriver. Diakses tanggal 2 November 2025. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]