Moro'ö, Nias Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Moro'ö
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
KabupatenNias Barat
Pemerintahan
 • CamatYamina Waruwu
Populasi
 • Total8,742 jiwa
Kode Kemendagri12.25.04
Kode BPS1225080
Luas52,30 km²

Moro'ö adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Nias Barat, Kepulauan Nias, Indonesia. Ibu Kota Kecamatan Moro'ö adalah Hiliduho. Kecamatan Moro'ö merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Mandrehe berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Nias Nomor 05 Tahun 2005 tanggal 14 Desember 2005 tentang Pembentukan Kecamatan di Kabupaten Nias. Perda ini dikeluarkan dan ditandatangani oleh Bupati Nias saat itu Binahati B. Baeha. Selain itu, Moro'ö juga merupakan nama sebuah öri (sub-etnik) dan nama sungai besar yang melintas di daerah tersebut.

Daftar Desa[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Moro’ö, terdiri dari 10 desa,[1] yakni:

  1. Desa Sitölubanua Fadoro
  1. Desa Hilifadölö
  2. Desa Onozalukhu Yöu
  3. Desa Hiliwalo'o II
  4. Desa Gunung Baru
  5. Desa Hilisörömi
  6. Desa Sidua Hili
  7. Desa Lasara Bahili
  8. Desa Hiliwa'ele
  9. Desa Sitölu Ewali

Profil Penduduk[sunting | sunting sumber]

Mata Pencaharian[sunting | sunting sumber]

Mata pencaharian masyarakat Moro'ö sebagian besar dari hasil pertanian karet, sawah/ladang, dan coklat. Cara masyarakat bercocok tanam masih tradisional. Pontensi besar wilayah Moro'ö adalah persawahan. Lahan sawah antara lain, Laza Zohöi (sekitar 150 hektar), Laza Mbelu (sekitar 100 hektar). Laza Hohöi berada di antara kampung Hililösu dengan Hilidowua.

Pendidikan Warga[sunting | sunting sumber]

Warga Moro'ö masih banyak yang buta huruf dan tidak tamat sekolah dasar. Setelah Nias Barat menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008, barulah di wilayah Moro'ö didirikan SMA Negeri 1 Moro'ö, di Hiliduho, SMK Negeri 1 Moro'ö di Dangagari, SMP Negeri 1 di Hiliduho, SMP Negeri 2 di Dangagari. Sebelum Nias Barat menjadi DOB, di wilayah Moro'ö hanya ada SD Negeri dan SMA serta SMP Swasta. Masih sangat sedikit putra/putri Moro'ö yang menamatkan pendidikan di Perguruan Tinggi.

Kondisi Jalan Raya[sunting | sunting sumber]

Sebelum gempa 28 Maret 2005 yang berkuatan 8,7 SR menghantam Pulau Nias,[2],[3] wilayah Moro'ö sangat terisolasi. Hampir 90 persen jalan raya berlumpur karena belum diaspal. Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melewati.

ACTED (Agency for Technical Cooperation and Development) memberikan kontribusi dalam merekonstruksi Nias pasca gempa. ACTED bekerja sama dengan Paroki Salib Suci Nias Barat di bawah otoritas Pastor Mathias Kuppens OSC dan Caritas Keuskupan Sibolga membangun jalan raya sekitar 15 km dari kampung Lölö'ana Daso - Onozalukhu Yöu - Hilisörömi dan dari Lölö'ana'a ke Kampung Dangagari - Kampung Fondratö - Kampung Hiligeo dan Hiligawöni (wilayah Moro'ö, sejak tahun 2008 masuk wilayah Kabupaten Nias Barat) hingga ke Kampung Ombölata dan Arölawölö (wilayah Kabupaten Nias Utara). Jalan raya yang berlumpur ditimbun dengan batu keras. Akan tetapi, jalan raya yang dibangun ACTED hanya sampai onderlach (jalan raya dengan bebatuan tanpa aspal).[4]

Pada masa Bupati Nias Barat Adrianus Aroziduhu Gulö beberapa ruas jalan di wilayah Moro'ö diaspal (dari Kampung Lölö'ana Daso hingga ke perbatasan Kampung Dangagari), dari Kampung Lölö'ana hingga ke Lasarabahili - Hiliwa'ele, dan Dao-Dao). Adrianus Aroziduhu juga membangun beberapa jembatan yang sangat penting, yakni jembatan Sungai Gali, Jembantan Sungai Famölö.

Nama-Nama Sungai[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa sungai yang melewati wilayah Moro'ö, yakni:

  • Sungai Gali
  • Sungai Zui
  • Sungai Famölö
  • dan Sungai Humene
  • Sungai Lotu

Tokoh-Tokoh Moro'ö[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa putra terbaik Moro'ö yang memiliki kontribusi masing-masing, yakni:

  • Postinus Gulö, Peneliti pertama Budaya Öri Moro'ö; Pastor dari Ordo Salib Suci; Putra Moro'ö pertama yang mendapat kesempatan mendalami ilmu Hukum Kanonik di Universitas Gregoriana Roma[5]
  • Adrianus Aroziduhu Gulö, Bupati pertama Kabupaten Nias Barat periode 2011-2016[6]
  • Zemi Gulö, Sekretaris Daerah Nias Barat dari tahun 2009-2017
  • Khenoki Waruwu, Wakil Bupati Nias Barat periode 2016-2021
  • Haogömanö Gulö, anggota DPRD Nias Barat dari Partai Hanura periode 2014-2019
  • Almarhum Pdt. Eliakim Waruwu, Eporus Gereja ONKP periode 2007-2012
  • Fideli E. Waruwu, Direktur Education Training & Consulting dan Staff Pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]