Modalitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Modalitas dalam arti luas dapat dipahami sebagai cara berada atau berlangsungnya sesuatu. Modalitas biasa dihubungkan dengan putusan dan menunjukkan cara penggabungan subyek dan predikat.[1] Penggabungan ini dapat dilihat sebagai peristiwa psikologis. Jikalau putusan diambil dengan mengacu kepada realitas yang dapat diekspresikan maka seseorang berbicara mengenai modalitas putusan mengenai benar atau salah. Hal itu disebut pula sebagai kualitas dengan mengacu kepada apropriasi intelektual mengenai kebenaran, seseorang berbicara mengenai kepastian dan probabilitas. Immanuel Kant melihat bahwa probabilitas dalam hubungan tersebut terjadi karena penggabungan yang terjadi dalam putusan tidaklah merupakan ekspresi dari realitas yang mandiri dan obyektif maka modalitas hanya memperhatikan nilai kopula yang berhubungan dengan pemikiran semata-mata. Putusan problematik adalah putusuan di mana seseorang menerima afirmasi atau negasi sebagai mungkin atau sesuai dengan kesukaan sendiri. Putusan asertori adalah putusan yang dianggap riil. Putusan apodiktik adalah putusan di mana seseorang menganggap kaitan itu sebagai sebuah keniscayaan.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 662-663.