Lompat ke isi

Mikrobiologi tanah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mikrobiologi tanah adalah objek mikroorganisme yang ada di tanah. Terdiri dari bakteri, virus, dan jamur. Mikroba ini memiliki dampak positif dan negatif.

Mikroba tanah memiliki berbagai fungsi penting, termasuk dalam mendaur ulang nutrisi, meningkatkan kesuburan tanah, dan membantu tanaman menyerap nutrisi secara optimal. Mereka juga berperan dalam melindungi tanaman dari penyakit dan hama, serta membantu memperbaiki struktur tanah.[1]

Dampak negatif

[sunting | sunting sumber]

Dampak negatif mikroba tanah meliputi kerusakan pada tanaman, penurunan kesuburan tanah, dan penyebaran penyakit. Mikroba patogen, seperti bakteri dan jamur, dapat menyebabkan berbagai penyakit tanaman, mengurangi hasil panen, dan memperburuk kualitas hasil panen. Selain itu, aktivitas mikroba yang terganggu oleh pestisida dapat mengurangi kualitas gizi tanah dan mengganggu keseimbangan ekosistem.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Natalis Harefa, Destri (2025). "Mikroba Tanah sebagai Kunci Pertanian Organik Berkelanjutan : Kajian Literatur". Hidroponik: Jurnal Ilmu Pertanian Dan Teknologi Dalam Ilmu Tanaman. 2 (1): 102–108. doi:DOI: https://doi.org/10.62951/hidroponik.v2i1.230. ; ;
  2. ^ Maria Magdalena Benu, Martha (2020). "DAMPAK RESIDU INSEKTISIDA TERHADAP KEANEKARAGAMAN JAMUR TANAH PADA LAHAN SAYURAN SAWI". Jurnal. Ilmu. Tanah dan Lingkungan. 22 (2): 80–88. doi:http://dx.doi.org/10.29244/jitl.22.2.80-88. ;