Metode Buteyko

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Metode Buteyko atau teknik pernapasan Buteyko asalah terapi fisik komplementer/alternatif yang menganjurkan latihan bernapas sebagai langkah utama dalam menangani asma dan masalah pernapasan lainnya.[1] Namanya berasal dari Konstantin Pavlovich Buteyko, dokter asal Ukraina yang mengusulkan metode ini pada tahun 1950-an. Ia berasumsi bahwa berbagai masalah kesehatan, termasuk asma, disebabkan oleh naiknya frekuensi bernapas secara kronis atau dalamnya pengambilan napas (hiperventilasi). Namun, teori ini tidak diakui oleh kalangan dokter karena teori maupun keampuhannya sama-sama tidak terbukti. Metode ini katanya melatih ulang pola bernapas melalui latihan bernapas berulang-ulang untuk memperbaiki hiperventilasi. Menurut para pendukungnya, metode ini akan menangani atau menyembuhkan asma serta masalah kesehatan lainnya yang dipicu oleh hiperventilasi. Fokus utama metode Buteyko adalah latihan membatasi bernapas yang mengutamakan bernapas lewat hidung, menahan napas, dan relaksasi.

Peneliti masih memperdebatkan manfaat nyata metode Buteyko: sejumlah bukti menunjukkan bahwa metode ini bisa jadi mengurangi gejala asma dan memperbaiki kualitas hidup.[1][2]

Keampuhan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2015, Departemen Kesehatan Australia menerbitkan hasil tinjauan terhadap sejumlah terapi alternatif dalam rangka memperluas program asuransi kesehatan; metode Buteyko adalah satu dari 17 terapi yang tidak punya bukti kuat.[1] Penelitian tinjauan oleh Cochrane "tidak menemukan kesimpulan kuat" karena buktinya tidak cukup.[3] Pedoman pelayanan klinis yang diterbitkan di Inggris tahun 2014 mencantumkan bahwa metode Buteyko bisa mengurangi beberapa gejala asma dan memperbaiki kualitas hidup orang dewasa, tetapi tidak begitu berpengaruh terhadap fungsi paru-paru.[2]

Pendukung metode Buteyko mengaku ada banyak penyakit dan gejala (jumlahnya mencapai 150), antara lain diabetes, gangguan reproduksi, dan gangguan jiwa, yang diduga diperparah oleh hiperventilasi dan hipokapnia. Karena itu, mereka menyarankan metode Buteyko. Akan tetapi, penelitian keampuhan metode ini hampir selalu menyoroti asma dan tidak banyak penelitian tentang apnea tidur.[4] Kalangan dokter bersikap skeptis terhadap keampuhan Buteyko karena praktisi metode ini sering membuat "klaim yang berlebihan dan tanpa dasar".[5]

Ada beberapa penelitian berkualitas tinggi seperti uji acak terkendali yang mendalami keampuhan penanganan asma dengan metode "melatih ulang bernapas" secara umum, termasuk metode Buteyko, yoga, dan teknik relaksasi lain.[3] Banyak penelitian "melatih ulang bernapas" yang mengandung kesalahan metodologi besar seperti kecilnya ukuran sampel,[6] dugaan bias seleksi pasien, dan heterogeneitas sehingga peneliti tidak bisa membuat kesimpulan yang kuat.[7] Penelitian-penelitian ini juga terhambat oleh sulitnya melakukan pengujian buta dan plasebo yang layak sehingga rawan terkena bias.[6]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Metode Buteyko awalnya dikembangkan pada tahun 1950-an oleh fisiolog Konstantin Buteyko di Rusia.[8] Penelitian resmi pertama mengenai keampuhan metode Buteyko dalam penanganan asma dilakukan tahun 1968 di Institut Pulmonologi Leningrad. Setelah Institut Masalah Pediatrik Moskow 1 melakukan penelitian kedua bulan April 1980, kementerian kesehatan mengeluarkan Peraturan Nomor 591 yang mengizinkan penerapan metode Buteyko dalam penanganan asma bronkial.[9] Metode ini kemudian menyebar ke Australia, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat.[8] Pengakuan anekdotal oleh orang-orang yang merasa disembuhkan oleh metode Buteyko bertebaran di Internet dan buku-buku.[4]

Metode Buteyko adalah salah satu metode melatih ulang bernapas untuk menangani penyakit paru-paru, selain teknik konvensional seperti latihan bernapas yang dipandu fisioterapis serta teknik pengobatan alternatif seperti yoga.[5]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Baggoley C (2015). "Review of the Australian Government Rebate on Natural Therapies for Private Health Insurance" (PDF). Australian Government – Department of Health. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 June 2016. Diakses tanggal 12 December 2015. RingkasanGavura, S. Australian review finds no benefit to 17 natural therapies. Science-Based Medicine. (19 November 2015). 
  2. ^ a b Scottish Intercollegiate Guidelines Network (2014). "British guideline on the management of asthma". Thorax (Practice guideline). 69 Suppl 1: 1–192. PMID 25323740. 
  3. ^ a b Freitas, DA; Holloway, EA; Bruno, SS; Chaves, GS; Fregonezi, GA; Mendonça, KP (Oct 1, 2013). "Breathing exercises for adults with asthma". The Cochrane Database of Systematic Reviews. 10 (10): CD001277. doi:10.1002/14651858.cd001277.pub3. PMID 24085551. 
  4. ^ a b Courtney, Rosalba (Summer 2008). "Strengths, Weaknesses, and Possibilities of the Buteyko Breathing Method". Biofeedback. 36 (2): 59–63. 
  5. ^ a b Bruton A, Thomas M (February 2011). "The role of breathing training in asthma management". Curr Opin Allergy Clin Immunol. 11 (1): 53–7. doi:10.1097/ACI.0b013e3283423085. PMID 21150439. 
  6. ^ a b Ernst E (May 2000). "Breathing techniques--adjunctive treatment modalities for asthma? A systematic review". Eur. Respir. J. 15 (5): 969–72. doi:10.1183/09031936.00.15596900. PMID 10853868. 
  7. ^ Györik SA, Brutsche MH (January 2004). "Complementary and alternative medicine for bronchial asthma: is there new evidence?". Curr Opin Pulm Med. 10 (1): 37–43. doi:10.1097/00063198-200401000-00007. PMID 14749604. 
  8. ^ a b Bruton A, Lewith GT (March 2005). "The Buteyko breathing technique for asthma: a review". Complement Ther Med. 13 (1): 41–6. doi:10.1016/j.ctim.2005.01.003. PMID 15907677. 
  9. ^ Burenkov S (1990). "USSR Ministry of Health, Order No 591". Dalam Buteyko KP. Buteyko Method: The experience of implementation in medical practice. Moscow: Patriot Press. hlm. 166–167. ISBN 978-5-7030-0456-2.