Memoirs of Mr. Hempher, Mata-Mata Inggris ke Timur Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Judul Pengakuan Mata-mata Inggris dan Permusuhan Inggris terhadap Islam
Penulis Ayyub Sabri Pasha(?)
Negara Utsmaniyah
Bahasa Turki
Subjek Anglofobia

Anti-Wahabi

Genre Propaganda
Penerbit Waqf Ikhlas Publications
Tahun terbit
1868

Memoirs of Mr. Hempher, The British Spy to the Middle East or Confessions of a British Spy adalah sebuah dokumen yang diklaim sebagai catatan seorang mata-mata Inggris pada abad 18, Hempher, dalam perannya membantu pembentukan gerakan reformasi Islam Wahabi, sebagai bagian konspirasi merusak agama Islam. Dokumen ini muncul pertama kali pada tahun 1811 dalam bahasa Turki, dalam buku lima jilid Mir'at al-Haramayn karya Ayyub Sabri Pasha (setidaknya satu orang ilmuwan menganggapnya sebagai penulis asli dokumen tersebut). Memoir ini telah dianggap sebagai "apokrif",[1] suatu "pemalsuan", "omong kosong", dan "sebuah variasi Anglofobik (kebencian terhadap Inggris) dari The Protocols of the Elders of Zion". Dokumen ini telah diterjemahkan dan disebar luas, termasuk di internet[2][3][4] dan masih dianggap karya berharga oleh sejumlah orang di Timur Tengah dan sekitarnya. Pada tahun 2002, seorang perwira Irak mengumpulkan buku tersebut dalam "dokumen sangat rahasia".[5][6]

Isi[sunting | sunting sumber]

Dalam buku Mir'at al-Haramayn yang memuat memoir tersebut, seorang mata-mata Inggris bernama Hempher, yang bekerja di awal tahun 1700-an, menceritakan penyamarannya sebagai seorang Muslim dan menyusup ke Kekaisaran Utsmaniyyah dengan tujuan melemahkannya sampai menghancurkan Islam untuk selamanya. Ia mengatakan: “ketika persatuan umat Islam terpecah belah dan rasa kebersamaan di antara mereka melemah, kekuatan mereka akan bubar dan dengan demikian kita akan dengan mudah menghancurkan mereka...Kita, orang Inggris, harus membuat keonaran dan menimbulkan perpecahan di semua koloni agar kita dapat hidup dalam kesejahteraan dan kemewahan."

Hempher pada akhirnya bermaksud untuk melemahkan akhlak umat Muslim dengan menganjurkan"khamr dan perzinaan", tetapi langkah pertamanya adalah memunculkan bidah dan fitnah dalam Islam dengan menciptakan Wahabiyah, dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan umat dengan bersikap ketat secara akhlak di permukaan. Untuk itu, ia mendapatkan "seorang pemuda Irak yang pemarah dan mudah tertipu di Basra bernama Muhammad bin Abdul Wahhab". Hempher menyanjung Ibnu Abdul Wahhab sampai ia berkeinginan mendirikan sektenya sendiri. Menurut Hempher, ia adalah satu dari 5.000 agen Inggris dengan tugas melemahkan umat Muslim, yang kemudian Inggris merencanakan untuk ditingkatkan menjadi 100.000 orang pada akhir abad ke-18. Hempher menulis, "ketika kita mencapai angka ini, kita akan membawa semua Muslim di bawah ayunan kita" dan Islam akan dibuat "ke dalam keadaan menyedihkan yang tidak akan pernah pulih lagi."

Seorang peneliti Philippe Bourmaud yakin bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab memastikan agar larangan terhadap khamr diterapkan.

Implikasinya, menurut logika, Wahhabisme menyerukan pemahaman yang sangat hati-hati, ketat, dan luas tentang kecaman Islam terhadap alkohol. Pada abad ke-18, Ibnu Abdul Wahhab, pembaharu agama yang sangat dipengaruhi oleh Hambali, menegaskan kembali kecaman keras terhadap alkohol. Pada awal 1870-an, giliran ulama Wahhabi Syekh Abdul Latif bin Abdurrahman untuk mengingatkan larangan tersebut.

— Philippe Bourmaud

Analisis[sunting | sunting sumber]

George Packer menggolongkan Memoirs sebagai "kemungkinan merupakan karya seorang Muslim Sunni yang bermaksud menampilkan Muslim sebagai orang-rang yang terlalu suci dan terlalu lemah untuk dapat mengatur sesuatu yang merusak seperti Wahhabisme".[7] Bernard Haykel dari Harvard 's Olin Institute for Strategic Studies menggambarkan dokumen tersebut sebagai pemalsuan anti-Wahhabi, "kemungkinan dibuat sendiri oleh Ayyub Sabri Pasha". Sabri Pasha, seorang penulis Utsmaniyah, belajar di akademi angkatan laut dan mendapatkan pangkat perwira angkatan laut, dan sempat bertugas di Hijaz dan Yaman. Ia menulis karya sejarah tentang dinasti Saudi dan meninggal pada tahun 1890. Dalam tulisannya Awal dan Penyebaran Wahabiyyah, Ayyub Sabri Pasha menceritakan kisah hubungan Ibnu Abdul Wahhab dengan Hempher dan rencana mereka untuk menciptakan agama baru.

Dampak[sunting | sunting sumber]

Sebuah contoh referensi buku kontemporer atau setidaknya teori bahwa Wahhabisme adalah konspirasi Inggris adalah kecaman dari Ayatollah Hussein-Ali Montazeri tahun 1987 terhadap Wahhabi sebagai "sekelompok agen Inggris dari Najd."[8]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

  • Kehendak Peter yang Agung
  • Perang melawan Islam
  • Fitnat al-Wahhabiyyah
  • Urusan Rahasia: Kolusi Inggris dengan Islam Radikal

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Packer
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Pipes
  3. ^ "Confessions of a British spy and British enmity against Islam, (part1-4)". sunna.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2014. Diakses tanggal 20 August 2014. 
  4. ^ "Continuation of the Memoirs of Mr. Hempher, The British Spy to the Middle East (part 5-7)". sunna.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 December 2014. Diakses tanggal 20 August 2014. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Haykel
  6. ^ "Correspondence dated 24 Sep 2002, within the General Military Intelligence Directorate (GMID), regarding a research study titled, "The Emergence of AI-Wahhabiyyah Movement and its Historical Roots", by Col Al-'Amiri, Sa'id Mahmud Najm, Iraqi General Military Intelligence Directorate. Captured by USA, May 2003, and translated into English" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 May 2015. Diakses tanggal 12 August 2015. 
  7. ^ Packer, George (2004-05-17). "Caught in the Crossfire: Will moderate Iraqis embrace democracy-or Islamist radicalism?". The New Yorker. New York. ISSN 0028-792X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 2014-09-26. Confessions of a British Spy reads like an Anglophobic variation on The Protocols of the Elders of Zion; it is probably the labor of a Sunni Muslim author whose intent is to present Muslims as both too holy and too weak to organize anything as destructive as Wahhabism [...]. 
  8. ^ Martin S. Kramer, "Islam's Enduring Feud" in Itamar Rabinovich and Hai Shaken, eds., Middle East Contemporary Survey: 1987 (Boulder Westview Press, 1989) 174