McLaren MP4-25

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
McLaren MP4-25
KategoriFormula One
KonstruktorMcLaren Racing
PerancangNeil Oatley (Mekanik Eksekutif)
Paddy Lowe (Direktur Mekanis)
Tim Goss (Kepala Mekanik)
Mark Williams (Kepala Mekanisme Mobil)
Andrew Bailey (Kepala Desain)
Luca Furbatto (Pimpinan Proyek)
John Iley (Kepala Aerodinamik)
Doug McKeirnan (Kepala Aerodinamika)
PendahuluMcLaren MP4-24
PenerusMcLaren MP4-26
Spesifikasi teknis[1]
SasisKomposit sarang lebah serat karbon yang dibentuk yang menggabungkan struktur benturan depan dan samping dan sel bahan bakar keselamatan integral
Suspensi (depan)Sistem batang torsi / peredam dalam yang dioperasikan oleh pushrod dan engkol bel dengan pengaturan wishbone ganda
Suspensi (belakang)sama dengan suspensi depan
MesinMercedes-Benz FO 108X 24 L (1.465 cu in) V8 (90°). Naturally aspirated, 18,000 RPM limited, mid-mounted.
TransmisiMcLaren Applied Technologies 7-speed + 1 reverse sequential seamless semi-automatic paddle shift with epicyclic differential and multi-plate limited slip clutch
Berat620 kg (1.367 pon) (termasuk pengemudi)
Bahan bakarBensin Kinerja Tinggi Tanpa Timbal (5,75% bahan bakar nabati) ExxonMobil
Sistem Bahan Bakar Sinergi Mobil
Pelumas Mobil 1
BanBridgestone Potenza
Ban Enkei (depan dan belakang): 13"
Sejarah kompetisi
Tim pemakaiVodafone McLaren Mercedes
Pembalap1. Britania Raya Jenson Button
2. Britania Raya Lewis Hamilton
DebutGrand Prix F1 Bahrain 2010
LombaMenangPodiumPoleF.Lap
1951616


McLaren MP4-25 adalah mobil balap Formula Satu yang dirancang dan digunakan oleh McLaren pada musim 2010. Sasis MP4-25 dirancang oleh Paddy Lowe, Neil Oatley, Tim Goss, Andrew Bailey dan John Iley dan menggunakan mesin supplier Mercedes-Benz. Mobil yang dikendarai oleh Juara Dunia musim 2009 Jenson Button[2] dan Juara Dunia musim 2008 Lewis Hamilton,[3] secara resmi diluncurkan di markas dari sponsor utama Mclaren, yaitu Vodafone di Newbury, Berkshire, Inggris pada 29 Januari 2010.[4][5] Mclaren MP4-25 merupakan mobil McLaren pertama yang dibangun secara independen oleh McLaren hanya setelah diturunkan Mclaren ke tim pelanggan Mercedes akibat dari Mercedes F1 yang bergabung kembali ke Formula Satu sebagai tim konstruktor dengan membeli 75% saham kepemilikan tim Brawn GP.

terhitung hingga tahun 2021, McLaren MP4-25 merupakan mobil Formula Satu terakhir yang menggunakan slot nomor pembalap #1 dan #2 di bawah sistem penomoran mobil Formula Satu tahun 1996-2013 meskipun konstruktor mereka bukan juara dunia konstruktor pada musim sebelumnya.

F-duct[sunting | sunting sumber]

Tim Red Bull Racing memberikan keluhan kepada FIA mengenai legalitas sayap belakang dari MP4-25.[6] Desainnya menggunakan air scoop "snorkel" kecil yang dipasang di depan pengemudi yang dapat menyalurkan udara melalui saluran di dalam kokpit dan mengalirkannya menuju bagian belakang mobil. Perubahan tekanan di dalam saluran tersebut, digabungkan dengan adanya slot kecil di sayap belakang, menyebabkan sayap memasuki keadaan berhenti pada kecepatan tinggi, yang dapat mengurangi hambatan aerodinamis dan memungkinkan mobil tersebut mendapatkan tambahan kecepatan sebanyak 6 mph (9,7 km/h) di trek lurus.[7] Efek tersebut kemudian dikendalikan oleh pembalap yang menutupi lubang kecil di dalam kokpit dengan kaki kiri mereka – hal tersebut tidak dianggap oleh FIA sebagai perangkat aerodinamis yang dapat digerakkan, yang apabila iya, akan dilarang berdasarkan peraturan teknis yang berlaku. Dikenal secara internal sebagai RW80 sistem tersebut secara luas disebut dengan sistem "F-Duct" karena lokasi 'F' dalam nama sponsor Vodafone berada langsung pada snorkel.[8][9] Sistem ini memanfaatkan "Fluidic Switch", di mana aliran udara dengan laju aliran rendah dari dalam kokpit digunakan untuk mengalihkan laju aliran volume yang jauh lebih tinggi yang diambil dari roll hoop. Istilah lain untuk sistem ini adalah switchable rear wing (saklar sayap belakang).[10] Mobil MP4-25 telah diperiksa pada hari Kamis sebelum Grand Prix Bahrain dan pada akhirnya diizinkan oleh FIA untuk mengikuti balapan.[11]

Sejarah balap[sunting | sunting sumber]

Jenson Button di Grand Prix Bahrain. F-duct dapat secara jelas terlihat pada atas Chassis diantara ban depan.
Jenson Button memenangkan Grand Prix Australia, pada balapan kedua MP4-25.
Lewis Hamilton finis di posisi keenam pada Grand Prix Malaysia walaupun pada kualifikasi lolos di posisi keduapuluh.

MP4-25 terbukti merupakan peningkatan yang mencolok dibandingkan dengan McLaren MP4-24 dengan Jenson Button dan Lewis Hamilton mencapai tahap ketiga kualifikasi di Grand Prix Bahrain 2010 . Hamilton menguasai mobil tersebut lebih baik pada sesi Q3 (kualifikasi ketiga) dengan meraih posisi keempat di grid dan Button meraih posisi kedelapan. Selama balapan, terlihat mobil tersebut kekurangan downforce sehingga harus berjuang untuk mengimbangi kecepatan dari Ferrari dan Sebastian Vettel yang membuka keunggulan impresif. Selama balapan yang berjalan lancar tersebut, Hamilton finis ketiga akibat adanya masalah dengan mobil Vettel, Button juga memperbaiki posisinya selama balapan dan finis di posisi ketujuh.

Di Australia, Button merupakan pembalap pertama yang masuk pit untuk mengganti bannya dengan ban licin di trek basah yang mulai mengering, yang membuatnya bertahan ke posisi kedua setelah pembalap lain masuk pit. Dia mempertahankan keunggulan tersebut saat Sebastian Vettel berhenti balapan akibat masalah rem pada mobilnya dan Jenson mempertahankan posisinya tersebut hingga akhir balapan tanpa mengganti bannya lagi. Hamilton finis di posisi keenam setelah akhir pekan yang kontroversial baik di dalam maupun di luar lintasan.

Di Malaysia, McLaren tampak dapat meningkatkan kecepatan mereka secara keseluruhan dengan tiga persepuluh detik karena pembaruan kinerja mobil, dengan Hamilton mencatatkan waktu lap tercepat di kedua sesi latihan bebas pada hari Jumat. Button juga finis di sepuluh besar di ketiga sesi latihan. Kondisi trek pada sesi kualifikasi pertama basah dan tim hanya mengandalkan radar cuaca daripada menggunakan pemahaman umum sehingga mereka salah menilai kondisi cuaca, dan gagal mengirim mobil mereka keluar pada kondisi trek yang optimal. Hamilton gagal keluar dari babak pertama kualifikasi, mencatatkan waktu terbaik ke-20. Button baru saja keluar dari zona eliminasi sesi pertama tersebut, tetapi karena terkena aquaplaning ia masuk ke dalam gravel trap, dan harus memulai balapan dari posisi ketujuh belas di grid setelah gagal melanjutkan sesi kualifikasi selanjutnya. Kedua pembalap finis di posisi poin, dengan Hamilton finis di posisi keenam dan Button kedelapan.

Di Cina, kedua pembalap Mclaren meraih posisi 1-2 tanpa perlawanan yang cukup kuat dari pembalap lainnya. Di Spanyol, Hamilton berada di bagian depan grid dalam sebagian besar balapan tersebut, tetapi menabrak di dua lap terakhir ketika pelek roda depan retak menyebabkan ban depan mengalami kebocoran. Sementara itu, setelah meraih posisi kelima pada kualifikasi, Button mengalami penundaan pada pitstop pertamanya, dan dibalap oleh Michael Schumacher yang membuat Button tidak bisa beraih posisi lagi di atas posisinya, dan finis di tempat kelima. Di Monaco, mobil MP4-25 mengalami kekurangan grip mekanis, dengan Hamilton dan Button masing-masing hanya meraih posisi kelima dan kedelapan pada sesi kualifikasi. Button berhenti di lap 3 karena mesin yang terlalu panas setelah saluran pendingin secara keliru tertinggal di radiator, sementara Hamilton tidak pernah berhasil menekan kecepatan dari sang pemuncak dan finis di urutan kelima.

Di Turki, Hamilton dan Button masing-masing menempati posisi kedua dan keempat di antara dua pebalap Red Bull Mark Webber dan Sebastian Vettel. Dalam balapan, kecepatan mobil di trek lurus terlihat jelas ketika Hamilton bertarung dengan Webber untuk meraih posisi pertama selama setengah balapan pertama, tetapi tidak pernah bisa melewatinya. Setelah tertunda selama pitstop ketika roda belakang mobilnya macet, Hamilton turun di belakang Vettel, dan mencoba untuk menyamai kecepatan Vettel sedangkan Button mengikuti di belakangnya, yang setelah berhasil membalap Michael Schumacher di lap pertama diam-diam mulai menyamai kecepatan dengan para pemimpin balapan. Namun, pada lap 41, kedua Red Bull bertabrakan dengan Vettel sehingga ia tidak menyelesaikan balapan dan Webber harus masuk pit untuk mengganti sayapnya dengan sayap depan baru. Meskipun terdapat pertarungan singkat untuk posisi terdepan dengan Button saat paruh akhir balapan, Hamilton mampu mempertahankan keunggulannya, dan memimpin di depan Button untuk meraih finis posisi satu-dua kedua McLaren musim ini.

Di Kanada, Hamilton mengklaim pole dari tim non-Red Bull pertama musim ini, dan berlanjut untuk merebut pimpinan klasemen Kejuaraan Pembalap di depan Button untuk sekali lagi meraih finis 1-2, memberikan tim pimpinan klasemen Kejuaraan Konstruktor. Di Valencia, Hamilton berada di urutan ketiga di belakang kedua Red Bull, dengan Button di urutan ketujuh. Dalam balapan, Hamilton melewati safety car secara ilegal – yang dikerahkan setelah Webber menabrak bagian belakang Lotus milik Heikki Kovalainen – dan dipaksa melakukan penalti drive-through. Meskipun demikian, Hamilton finis di posisi kedua di belakang Vettel dengan Button melengkapi podium tersebut di posisi tiga.

McLaren berharap untuk menantang Red Bull di Silverstone dengan memperkenalkan pembaruan aerodinamis baru untuk mobil. Sayangnya, kedua pembalap Mclaren tidak dapat menemukan keseimbangan dan pengaturan yang baik dalam pembaruan baru tersebut dan akhirnya mobil MP4-25 dikembalikan ke paket aslinya. Hamilton lolos kualifikasi di posisi keempat sementara Button gagal masuk sepuluh besar, hanya lolos di posisi ke-14. Hamilton mengambil posisi kedua lagi dalam balapan, sementara Button finis keempat, gagal merebut podium terakhir dari Nico Rosberg. Hockenheim terbukti sulit bagi McLaren dengan tim mempersiapkan strategi pembatasan kerusakan sampai pembaruan besar lebih lanjut diperkenalkan. Hamilton mempertahankan keunggulan kejuaraannya dengan menempati urutan keempat, dengan Button tepat di belakang untuk menjaga McLaren tetap berada di puncak klasemen Kejuaraan Konstruktor.

Di Hungaria, kondisi sirkuit semakin memperlulit McLaren dengan Button kehilangan sepuluh besar lagi dan Hamilton hampir dua detik tertinggal dari posisi terdepan. Hamilton berhenti saat balapan dengan adanya masalah gearbox, dan Button menyelesaikan balapan satu lap di belakang di posisi kedelapan. Hasil balapan pada pekan tersebut membuat kedua posisi pimpinan klasemen (pembalap dan konstruktor) hilang, Hamilton tertinggal empat poin di belakang Webber dan tim Mclaren tertinggal delapan poin di belakang Red Bull.

Grand Prix Belgia tampak menjadi balapan yang lebih sukses bagi Mclaren, dengan Hamilton pada sesi kualifikasi berada di urutan kedua di grid dan Button di urutan kelima. Saat hujan turun, mereka dengan cepat merebut posisi pertama dan kedua. Namun, Sebastian Vettel sangat dekat dengan Button di urutan kedua dan pada lap 16, ketika pembalap Jerman itu mencoba menyalip di luar chicane Bus Stop, ia kehilangan kendali dan menabrak MP4-25 milik Button, sehingga menyingkirkan pembalap Inggris itu dari balapan. Namun, Hamilton tetap memimpin sampai akhir, meskipun ada kekhawatiran ketika hujan kembali turun di lap penutup.

Button berada di posisi dua pada kualifikasi Grand Prix Italia, dengan Hamilton berada di urutan kelima, kebalikan dari posisi mereka sebelumnya di Spa. Button memimpin di depan Alonso di tikungan pertama, karena ia membutuhkan strategi yang berlawanan. Hamilton, sementara itu, mencoba melakukan trik yang sama pada rekan setim Alonso, Felipe Massa, di chicane kedua, tetapi malah menabrak pembalap Brasil itu, merusak suspensi depannya dan membuatnya tersingkir dari balapan. Button tetap unggul di depan sampai waktunya untuk masuk pit stop, tetapi Alonso muncul dengan nyaman di depan untuk mengambil kemenangan. Button menempel ketat dengan Alonso di akhir, hanya tertinggal di bawah 3 detik dari Alonso.

Hamilton dan Button berada di urutan ketiga dan keempat untuk grid di Singapura, dengan hanya 5 persepuluh detik yang memisahkan posisi 5 besar. Kedua pembalap McLaren tetap di dalam posisi selama safety car, yang dikerahkan untuk membersihkan puing-puing dari mobil Force India yang dikendarai Vitantonio Liuzzi, sampai mereka masuk ke pit stop. Mereka muncul di belakang Mark Webber, yang melompati mereka saat pit stop, tepat ketika safety car kedua dikerahkan akibat Kamui Kobayashi dan Bruno Senna bertabrakan. adanya safety car tersebut menutup jarak di lapangan, dan saat balapan dimulai kembali, Webber ditahan oleh Lucas di Grassi dari tim Virgin, yang berada satu lap di belakang, yang memungkinkan Hamilton untuk mendekati Webber. Pembalap Inggris itu mencoba untuk melaju membalap Webber ke tikungan 7, tetapi saat dia melintas di depan pembalap Australia itu, keduanya membuat kontak dan suspensi belakang Lewis rusak parah. Untuk kedua kalinya dalam dua balapan, Hamilton tidak menyelesaikan balapan karena kontak yang tidak perlu dengan mobil lain. Saat Webber melaju tanpa kerusakan apapun, membuat Button merebut urutan keempat, dan bertahan hingga akhir balapan.

Kualifikasi untuk Grand Prix Jepang diadakan pada pagi hari balapan, setelah hujan deras di Suzuka pada hari Sabtu membuat jadwal kualifikasi di hari itu ditunda. Hamilton lolos kualifikasi di posisi ketiga, tetapi akhirnya memulai balapan di urutan kedelapan setelah penalti grid sebanyak lima tempat karena mengubah gearbox-nya. Button, yang semula berada di posisi keenam, memulai balapan dari posisi kelima. Hamilton memulai balapan secara brilian, naik ke urutan keenam tepat di belakang rekan setimnya sebelum safety car dikerahkan karena insiden pada tikungan pertama yang melibatkan Nico Hülkenberg, Felipe Massa, Vitaly Petrov dan Vitantonio Liuzzi. Berhentinya Robert Kubica dua lap kemudian membuat kedua pembalap Mclaren naik ke posisi empat dan lima. Button memimpin selama pit stop, tetapi keluar dari jalur pit di urutan kelima, di belakang Hamilton. Namun, Hamilton mengalami kesulitan dengan gearbox-nya, dan Button dengan cepat melaju dan melewatinya kembali. Posisi tersebut bertahan hingga selesai, yang berarti bahwa mereka sekarang tertinggal di urutan ke-4 dan ke-5 dalam pertempuran di klasemen kejuaraan dunia.

Hamilton menempati posisi keempat di grid di Korea, dengan Button berada di posisi ketujuh. Balapan dimulai dalam kondisi hujan yang sangat deras, dan ditandai dengan bendera merah setelah tiga lap di bawah kondisi safety car. Beberapa saat kemudian, balapan dimulai lagi, masih di bawah safety car, dan kondisi tersebut bertahan hingga lap 18. Pada lap balap pertama, Hamilton dilewati oleh Nico Rosberg, dan tak lama kemudian, Webber keluar dari balapan, menabrak Rosberg saat ia berputar kembali melintasi lintasan. Hal tersebut membuat Hamilton merebut posisi ketiga, dan Button kelima. Button mengalami pit stop yang buruk, dan ketika keadaan mulai membaik, dia berada di urutan kelimabelas, dengan Hamilton masih di urutan ketiga. 10 lap menjelang akhir, Sebastian Vettel, yang memimpin balapan, mengalami kerusakan mesin, membuat Alonso memimpin dan Hamilton dapat finis di posisi kedua. tidak finisnya Petrov, Vettel dan Adrian Sutil membuat Button naik ke urutan keduabelas diakhir balapan. Hal tersebut membuat Hamilton mengungguli Vettel di posisi ketiga dalam pertarungan kejuaraan dunia, dan McLaren berada di urutan kedua dari Ferrari yang terus berkembang.

Brasil merupakan balapan berikutnya, dan dalam kondisi yang sulit di sesi kualifikasi, Button tersingkir di Q2 oleh pembalap lokal dan sesama pembalap yang sering masuk di posisi 10 besar Felipe Massa. Button memulai balapan dari posisi ke-11. Sementara itu, Hamilton mempertahankan tantangan untuk meraih juara dunia di akhir pekan yang menentukan untuk tim yang bermarkas di Woking tersebut, mengambil posisi keempat di grid. Hamilton turun ke urutan 5 di awal mula balapan, dilewati oleh Fernando Alonso yang mengakselerasi mobilnya lebih cepat. Button, sementara itu, naik ke urutan 9, tetapi segera dilewati oleh Michael Schumacher yang mulai melaju dengan cepat. Button, kebalikan dari keberuntungan Korea-nya, melaju dengan baik setelah pit stop awalnya, naik ke posisi ketujuh, jauh di depan Schumacher. Hamilton, sementara itu, akhirnya berhasil melewati pebalap di posisi terdepan Hülkenberg pada lap ke-14. Hamilton terjebak di belakang Kamui Kobayashi yang masih belum melakukan pitstop setelah Hamilton melakukannya, tetapi dia dan Button, yang saat ini berada dekat di belakang, menemukan solusi masalah tersebut. Pitstop di masa akhir balapan Nico Rosberg mempromosikan mereka ke posisi 4 dan 5, yang sekarang merupakan posisi biasa mereka, dan posisi tersebut terus bertahan hingga akhir. Gelar juara kini berada di luar jangkauan Button menuju babak final di Abu Dhabi, dan itu merupakan pukulan yang tidak terduga bagi Hamilton, yang terpaut hanya 24 poin dari Fernando Alonso.

Musim 2010 diakhiri dengan Grand Prix Abu Dhabi . Hamilton merebut posisi ke-2 pada kualifikasi, yang merupakan balapan kritis untuknya, dengan Button berada di posisi ke-4. Button membalap Alonso di awal balapan, kondisi tersebut menguntungkan bagi Hamilton, yang perlu menang dengan kondisi Alonso tidak mendapatkan poin dan Vettel serta Webber sama-sama tertinggal jauh di belakang. Button memimpin selama pit stop, tetapi ketika semuanya sudah beres, mereka masih berada di urutan yang sama, urutan kedua dan ketiga di belakang Vettel, yang terus melanjutkan balapan dan merebut gelar. Hamilton akhirnya harus puas berada di urutan keempat, terpaut jarak 16 poin dari Vettel, sementara Button di urutan kelima, terpaut 26 poin di belakang. McLaren bertahan di urutan kedua di klasemen Konstruktor, 44 di belakang Red Bull dan 58 di depan Ferrari di urutan ke-3.

Hasil lengkap Formula Satu[sunting | sunting sumber]

(legenda) (hasil dalam huruf tebal menunjukkan pembalap mendapatkan posisi terdepan; hasil dalam huruf miring menunjukkan pembalap mendapatkan lap tercepat)

Tahun Peserta Mesin Ban Pembalap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Poin WCC
2010 Vodafone McLaren Mercedes Mercedes FO 108X V8 B BHR AUS MAL CHN ESP MON TUR CAN EUR GBR GER HUN BEL ITA SIN JPN KOR BRA ABU 454 2
Button 7 1 8 1 5 Ret 2 2 3 4 5 8 Ret 2 4 4 12 5 3
Hamilton 3 6 6 2 14 5 1 1 2 2 4 Ret 1 Ret Ret 5 2 4 2

Pembalap gagal untuk menyelesaikan balapan, namun diklasifikasi telah menyelesaikan balapan dikarenakan telah menlintas lebih dari >90% jarak tempuh balapan.

Permainan Video[sunting | sunting sumber]

McLaren Mercedes MP4-25 muncul dalam Asphalt 8: Airborne. Mobil tersebut ditambahkan pada pembaruan konten "Championship Update" pada Desember 2016 bersama dengan mobil baru lainnya: Aston Martin Vulcan, Mosler MT900 XX Twin Turbo Land Shark (dinamai sebagai Mosler Land Shark dalam permainan video tersebut), BMW M2 dan McLaren M14A dan muncul sebagai mobil kelas atas A dan juga muncul pada Ikon Aplikasi permainan tersebut[butuh klarifikasi] yang juga merupakan bagian dari pembaruan. MP4-25 juga ditampilkan sebagai Mobil Klasik pada permainan video F1 seperti F1 2019 dan F1 2020 buatan Codemasters. Mobil tersebut juga membuat penampilan sebagai mobil yang dapat dikendarai di F1 2010 yang juga merupakan buatan dari Codemasters.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Vodafone McLaren Mercedes MP4-25 Press Pack". McLaren Marketing Ltd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-02. Diakses tanggal 2010-01-29. 
  2. ^ "Vodafone McLaren Mercedes signs reigning World Champion Jenson Button to multi-year deal". mclaren.com. Vodafone McLaren Mercedes. 2009-11-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-22. Diakses tanggal 2010-01-29. 
  3. ^ "McLaren extend Hamilton's contract". autosport.com. Haymarket Publications. 2008-01-18. Diakses tanggal 2010-01-29. 
  4. ^ Elizalde, Pablo (2010-01-14). "McLaren announces car launch date". autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2010-01-29. 
  5. ^ Elizalde, Pablo; Noble, Jonathan (2010-01-29). "McLaren launches radical new MP4-25". autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2010-01-29. 
  6. ^ Noble, Jonathan (2010-03-08). "McLaren inspection delayed until Bahrain". autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2010-03-08. 
  7. ^ Noble, Jonathan (11 March 2010). "Whitmarsh: Rivals will copy vent system". Autosport. Autosport.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 9 April 2010. 
  8. ^ "F duct or blown rear wing". F1 Dictionary. Diakses tanggal 29 June 2021. 
  9. ^ "Banned: Why McLaren's F-duct was outlawed". Motorsport.com. 20 April 2020. Diakses tanggal 29 June 2021. 
  10. ^ "Friday practice – selected team and driver quotes". Formula1.com. 2010-05-28. Diakses tanggal 2010-05-29. 
  11. ^ Elizalde, Pablo (2010-03-11). "McLaren's car passes scrutineering". autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 2010-03-11. 
Penghargaan
Didahului oleh:
F1 in Schools
Autosport
Pioneering and Innovation Award
(F-duct)

2010
Diteruskan oleh:
Senna