Mattiro Baji, Liukang Tupabbiring Utara, Pangkajene dan Kepulauan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mattiro Baji
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenPangkajene dan Kepulauan
KecamatanLiukang Tupabbiring Utara
Kode Kemendagri73.10.13.2002
Luas6,30 hektare (0,0630 km2)
Jumlah penduduk1.412 jiwa (2017)
Kepadatan... jiwa/km²
Desa Mattiro Baji di Sulawesi Selatan
Desa Mattiro Baji
Desa Mattiro Baji
Letak Desa Mattiro Baji dalam wilayah Sulawesi Selatan.
Peta

Mattiro Baji (Makassar: ᨆᨈᨗᨑᨚ ᨅᨍᨗ, translit. Mattiro Baji, har. 'melihat hal-hal yang baik') adalah nama sebuah desa berbentuk kepulauan di Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa ini terdiri atas 4 pulau, yakni Saugi, Satando (pusat pemerintahan), Sapuli, dan Camba-Cambang. Secara geografis, Desa Mattiro Baji berada di sebelah barat Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang secara astronomis terletak pada titik 04°44'20" - 04°46'20" Lintang Selatan dan titik 119°26'45" - 119°27'50" Bujur Timur. Secara administrasi Desa Mattiro Baji memiliki luas wilayah 6,30 ha.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Mattiro Baji diambil dalam bahasa Makassar yang merupakan salah satu paseng atau pandangan hidup suku Makassar. Bahwa setiap kegiatan yang diilhami niat yang baik dalam menjalani hidup akan berbuah kebaikan/rezeki/keberkahan pula ke depan. Jadi tidak heran jika banyak daerah menggunakan nama ini (atau korelasinya) di wilayah-wilayah yang notabene banyak dihuni suku Makassar. Kata mattiro merupakan bentuk kata kerja (verba) dan dari kata dasar tiro yang memiliki makna lihat/pandang. Kata mattiro yang telah dibubuhkan prefiks ma- dan fon t mengalami geminasi sehingga maknanya "melihat/memandang/menuju". Sedangkan kata baji merupakan bentuk kata sifat (adjektiva) yang memiliki makna "baik/bagus/terpuji/penuh rezeki". Jadi Mattiro Baji memiliki makna "melihat atau memandang hal-hal yang baik atau terpuji".

Kondisi geografis[sunting | sunting sumber]

Topografi[sunting | sunting sumber]

Keadaan topografi Desa Mattiro Baji, yaitu masuk dalam kategori dataran rendah yakni kisaran kemiringan 0-2% dengan ketinggian 0-25 meter dari permukaan laut. Kondisi topografi yang demikian akan memberikan keleluasaan perkembangan desa sehingga memudahkan terjadinya perubahan pemanfaatan lahan di masa yang akan datang.

Hidrologi[sunting | sunting sumber]

Keadaan hidrologi di wilayah Desa Mattiro Baji didominasi oleh laut, tetapi untuk kegiatan sehari-hari masyarakat memanfaatkan sumur galian dengan kedalaman antara 3-5 meter.

Geologi dan jenis tanah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Desa Mattiro Baji dibentuk oleh batuan dasar jenis sedimen berumur tersier atau batuan beku, sementara dataran di tepi sungai terbentuk oleh endapan menutupi batuan yang lebih tua yang dikenal dalam geologi dengan nama formasi sidadap yang berumur pliosen. Sementara jenis tanah yang terdapat dalam wilayah ini ada 2 (dua) jenis yaitu alluvial coklat kelabuan dan mediteran coklat kemerahan.

Klimatologi[sunting | sunting sumber]

Iklim yang terjadi di Desa Mattiro Baji pada dasarnya sama dengan iklim yang terjadi secara umum di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dimana terdapat dua musim, yaitu musim hujan yang terkonsentrasi pada bulan Desember sampai dengan bulan Mei dengan curah hujan sekitar 2113 min dalam 76 hari hujan. Musim yang kedua, yaitu musim kemarau yang terjadi antara bulan Juni sampai dengan bulan Nopember. Suhu minimum 12 °C dan suhu maksimum 32 °C dengan arah angin bergerak dari Utara ke Selatan dalam kecepatan antara 3–6 Knot.

Tata guna lahan[sunting | sunting sumber]

Kondisi penggunaan lahan di Desa Mattiro Baji secara umum terdiri atas permukiman dan bangunan lainnya (kantor, perdagangan, pendidikan, jasa, fasilitas sosial). Jenis pemanfaatan lahan di Desa Mattiro Baji yang terbesar adalah permukiman dengan luas 102 ha, yaitu 32% dari luas keseluruhan desa hal ini diakibatkan sebagian besar masyarakat masih menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan dalam hal ini nelayan. Sedangkan yang tersempit adalah perkantoran dengan luas 21 ha atau 7% dari luas keseluruhan Desa Mattiro Baji.

No. Jenis pemanfaatan lahan Luas (ha) Persentase (%)
1 Permukiman
102
32
2 Perdagangan
39
12
3 PNS
21
7
4 Swasta
36
12
5 Dan lain-lainnya
37
12
6 Swasta
49
16
7 Dan lain-lainnya
29
9
Jumlah 313 100

Batas-batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Mattiro Baji memiliki batas-batas wilayah yang kompleks dengan pulau-pulau terpisah cukup jauh sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Desa Mattiro Bombang
selatan Desa Mattiro Uleng
barat Desa Mattiro Kanja
timur Kelurahan Pundata Baji

Demografi[sunting | sunting sumber]

Perkembangan jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Perkembangan jumlah penduduk di Desa Mattiro Baji dari tahun ke tahun cenderung memperlihatkan karakteristik yang terus meningkat, hal ini menandakan perkembangan di setiap waktu secara terus-menerus. Penduduk di Desa Mattiro Baji mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan aktivitas sosial ekonomi dan pemerintahan di Desa Mattiro Baji pada masa yang akan datang, persentase pertambahan penduduk akan semakin besar. Dari tahun 2016 dengan jumlah 1.398 jiwa hingga pada tahun 2017 dengan jumlah 1.412 jiwa.

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2017 Desa Mattiro Baji memiliki jumlah penduduk sebanyak 1.412 jiwa yang mempunyai mata pencaharian berbeda-beda, yaitu nelayan, pedagang, PNS, dan swasta dimana mata pencaharian yang lebih didominasi oleh masyarakat di Desa Mattiro Baji adalah nelayan.

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Nelayan
632
45
2 Pedagang
193
14
3 PNS
27
2
4 Swasta
135
9
5 Dan lain-lainnya
425
30
Jumlah 1.412 100

Jumlah penduduk menurut agama[sunting | sunting sumber]

Agama merupakan unsur utama dan sangat mutlak dalam kehidupan bagi perkembangan masyarakat. Dalam kawasan perencanaan semua penduduk di Desa Mattiro Baji beragama Islam.

Kondisi sarana[sunting | sunting sumber]

Sarana kota meliputi sarana sarana pemerintahan, sarana perdagangan, sarana peribadatan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan sarana olah raga.

Perumahan[sunting | sunting sumber]

Sepanjang pulau kondisi bangunan mayoritas rumah panggung dan fungsi bangunan berupa rumah tinggal, yang rata-rata konstruksinya baik.

Fasilitas pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Fasilitas pemerintahan atau kantor pemerintahan yang terdapat pada wilayah perencanaan merupakan perkantoran yang melayani lingkup Desa Mattiro Baji, dimana fasilitas perkantoran yang ada antara lain Kantor Desa. Dimana fasilitas perkantoran tersebut terletak di Pulau Satando.

Fasilitas perdagangan[sunting | sunting sumber]

Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya. Jenis kegiatan usaha pada bidang perekonomian di Desa Mattiro Baji antara lain kegiatan usaha perkebunan, kegiatan usaha industri, kegiatan usaha peternakan, dan lain-lain. Jenis kegiatan usaha pada sektor perdagangan yang ada di Desa Mattiro Baji terdiri atas pertokoan, warung dan kios sedangkan kelompok jasa di Desa Mattiro Baji terdiri dari koperasi dan bengkel.

Fasilitas peribadatan[sunting | sunting sumber]

Keberadaan fasilitas peribadatan adalah merupakan cerminan fanatisme dan kondisi keagamaan masyarakat pada suatu wilayah. Penduduk di Desa Mattiro Baji umumnya beragama islam, jumlah fasilitas peribadatan yang ada saat ini, yaitu masjid sebanyak 3 unit yang tersebar ditiap pulau (Satando, Saugi, dan Sapuli).

Fasilitas pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pendidikan merupakan suatu mekanisme institusional yang prinsipil untuk pengembangan ilmu pengetahuan serta tingkat keterampilan. Fasilitas pendidikan yang terdapat di Desa Mattiro Baji untuk kegiatan proses belajar dan mengajar terdiri atas TK, SD, SLTP, dan SLTA.

No. Fasilitas Pendidikan Jumlah (Unit)
1 TK
3
2 SD
3
3 SLTP
1
4 SLTA
1
Jumlah 8

Fasilitas kesehatan[sunting | sunting sumber]

Keberadaan fasilitas kesehatan tak kalah pentingnya dengan fasilitas-fasilitas lain. Fasilitas kesehatan khususnya merupakan suatu fasilitas yang berfungsi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah Desa Mattiro Baji terdiri dari Poskesdes, Pustu, dan Posyandu.

No. Fasilitas Kesehatan Jumlah (Unit)
1 Poskesdes
1
2 Pustu
3
3 Posyandu
3
Jumlah 7

Fasilitas olahraga[sunting | sunting sumber]

Keberadaan fasilitas olahraga merupakan sarana pendukung dalam kegiatan pembinaan jasmani dan juga merupakan wadah penyaluran bakat dalam bidang olah raga. Fasilitas olah raga yang terdapat di wilayah Desa Mattiro Baji berupa lapangan sepak bola, Sepak Takraw, lapangan bulu tangkis dan tenis meja, dimana lapangan olahraga tersebut tersebar di seluruh wilayah Desa Mattiro Baji.

No. Fasilitas Kesehatan Jumlah (Unit)
1 Sepak bola
2
2 Sepak takraw
3
3 Bulu tangkis
1
4 Tenis meja
1
Jumlah 7

Aspek oseanografi[sunting | sunting sumber]

Kedalaman perairan[sunting | sunting sumber]

Kedalaman perairan untuk Pulau Sapuli berkisar antara 3,6-5,7 meter, Pulau Satando antara 3,7-6,0 meter, Pulau Saugi antara 0,9-1,1 meter, dan pada Pulau Camba-Cambang antara 1,0-1,6 meter. Pada Pulau Sapuli dan Satando termasuk daerah yang cukup dalam sedangkan perairan pada Pulau Saugi dan Camba-Cambang termasuk daerah yang dangkal. Kontur kedalaman Desa Mattiro Baji dapat dilihat bahwa pada bagian Barat dan Selatan. Desa Mattiro Baji merupakan daerah pasang surut yang panjangnya sekitar 200 meter dari garis pantai kearah barat dan selatan. Daratan pasang surut tersebut tergenang air pada saat pasang dan terpapar pada saat surut. Berdasarkan matriks kesesuaian wisata pantai bahwa pada Pulau Sapuli, Satando, Saugi dan Camba-Cambang dapat dijadikan tempat wisata pantai. Perairan yang relatif dangkal merupakan lokasi yang paling ideal bagi wisata pantai.

Kecepatan arus[sunting | sunting sumber]

Arus yang umum dijumpai di sekitar Desa Mattiro Baji adalah arus pasang surut (tidal current), arus yang ditimbulkan oleh angin (wind driven currents), dan arus susur pantai (longshore current). Arus pasang surut nerupakan gerakan air berupa arus yang terjadi akibat pasang surut. Di daerah pantai arus ini memiliki arah bolak-balik dimana pada saat pasang gerakan air menuju ke pantai (floof current), sedangkan pada saat surut gerakan arus ini (ebb current) menjauhi pantai menuju laut. Sedangkan arus surut pantai adalah arus yang mengalir sejajar dengan pantai dan dihasilkan oleh adanya ombak yang tiba di pantai secara tidak tegak lurus (atau membentuk sudut) terhadap garis pantai.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]