Lompat ke isi

MasterCard Lola

Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Halaman yang dilindungi semi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lola
Nama resmiMasterCard Lola Formula One Racing Team
Kantor pusatHuntingdon, Britania Raya
PendiriEric Broadley
Staf terkenal
Pembalap terkenalVincenzo Sospiri
Ricardo Rosset
Sejarah dalam ajang Formula Satu
MesinFord
Gelar Konstruktor0
Gelar Pembalap0
Jumlah lomba1 (0 start)
Menang0
Posisi pole0
Putaran tercepat0
Lomba pertamaGrand Prix Australia 1997
Lomba terakhirGrand Prix Australia 1997

MasterCard Lola Formula One Racing Team, biasa disebut sebagai MasterCard Lola atau Lola saja, adalah sebuah tim dan konstruktor mobil balap Formula Satu (F1) asal Britania Raya. Tim ini diperkuat oleh duet pembalap Vincenzo Sospiri asal Italia dan Ricardo Rosset asal Brasil. Tim ini hanya mengikuti satu akhir pekan lomba resmi, yaitu Grand Prix Australia, yang menjadi lomba pembuka musim 1997. Pada lomba tersebut, tim tidak dapat mengikuti perlombaan setelah gagal lolos dalam sesi kualifikasi, dengan selisih waktu mereka yang lebih lambat 11 detik dari Jacques Villeneuve yang mencatatkan waktu paling cepat dalam sesi tersebut.

Sponsor MasterCard mendadak mundur setelah lomba di Australia dan langsung membuat tim Lola mengalami permasalahan keuangan yang serius, yang juga berdampak pada rencana mereka untuk mengembangkan mobil. Menjelang lomba selanjutnya yang diselenggarakan di Brasil, pemilik tim Lola, yaitu Eric Broadley, mengumumkan pengunduran diri tim dari kejuaraan dunia musim 1997. Kegagalan tim dalam ajang F1 berpengaruh juga kepada induk perusahaan, yaitu Lola Cars, yang berada dalam pengawasan administrator pengadilan pada bulan Mei. Selanjutnya, aset perusahaan tersebut terselamatkan setelah dilakukannya akusisi oleh pebisnis Martin Birrane. Pada tahun 2009, manajemen Lola Cars sempat merencanakan untuk kembali mengikuti ajang F1 pada musim 2010, meski akhirnya rencana ini dibatalkan setelah Federasi Automobil Internasional (FIA) tidak memberikan status kepastian posisi sebagai tim baru kepada mereka.

Awal mula

Sejarah awal Lola dalam Formula Satu

Lola Cars didirikan oleh Eric Broadley pada tahun 1958. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan sasis mobil balap sport dan mobil balap formula.[1] Alih-alih menurunkan sasis buatan mereka sendiri untuk perlombaan, Lola memilih menjadi pembangun sasis yang kemudian dijual kepada tim-tim balap yang membutuhkannya. Dalam ajang Formula Satu (F1), Lola membangun sasis untuk tim-tim seperti tim independen milik pembalap Reg Parnell (19621963), tim pabrik Honda (19671968), Embassy Hill (19741975), dan Haas Lola (19851986).[2][3] Dari musim 1987 sampai 1991, Lola menjadi pembangun sasis untuk tim Larrousse. Selama masa kerja samanya, tim Larrousse berhasil meraih 17 poin kejuaraan.[3] Pada musim 1992, tim Larrousse beralih memakai sasis buatan Robin Herd, yang menyebabkan Lola keluar dari ajang F1.[4] Pada musim berikutnya, Lola kembali ke F1 sebagai pembangun sasis untuk tim BMS Scuderia Italia. Meskipun menggunakan mesin Ferrari, tim tersebut tampil buruk sepanjang musim yang berujung pada pengunduran mereka dari F1 pada akhir musim.[3]

Setelah kalah oleh Reynard Motorsport dalam persaingan sasis untuk ajang Formula 3000 dan Championship Auto Racing Teams (CART), manajemen Lola mengubah arah rencana masa depan mereka dengan mencoba melirik kembali ajang F1.[5][6] Mereka membangun purwarupa sasis F1 yang diberi nama Lola T95/30. Sasis ini sempat diuji oleh Allan McNish di Sirkuit Silverstone pada tahun 1994 dengan memakai mesin Ford-Cosworth.[7] Keterbatasan dana yang diiringi pula oleh sulitnya mencari pihak sponsor membuat Lola akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana turun pada ajang F1 pada musim 1995.[8]

Penggalangan dana melalui MasterCard

MasterCard sebagai sponsor utama tim Lola.

Pada bulan November 1996, Lola memutuskan untuk mengikuti ajang F1 sebagai tim penuh. Mereka mendapatkan dukungan dari perusahaan jasa keuangan MasterCard dengan kontrak kerja selama empat tahun yang menyatakan bahwa MasterCard akan memberikan dana sponsor kepada tim sebesar $10 juta setiap musimnya.[9][10] Namun, diketahui kemudian bahwa bentuk dana sponsor MasterCard untuk Lola memakai sistem penggalangan dana.[11] Mastercard tidak menginvestasikan uangnya secara langsung kepada tim tersebut, tetapi sebaliknya dana sponsor akan ditanggung oleh para pelanggan MasterCard melalui sebuah klub yang dinamakan "F1 Club MasterCard".[8][12] Biaya keanggotaan tahunan klub ini bervariasi dari yang termurah sebesar $79 sampai yang termahal $2.999. Pihak MasterCard berharap sekitar 100 ribu orang pelanggan (dari total 370 juta pelanggan) di seluruh dunia tertarik untuk bergabung ke F1 Club.[9] Dalam praktiknya sendiri, konsep penggalangan dana ini dapat dikatakan gagal karena para mitra yang menjadi rekanan MasterCard tidak mau melibatkan diri untuk mengajak pelanggannya bergabung ke F1 Club. Akibatnya, Lola Cars sebagai induk perusahaan terpaksa harus mengeluarkan dana operasional secara mandiri untuk berlomba, yang seharusnya dijanjikan akan diberikan oleh MasterCard.[13]

Sejarah kompetisi

Persiapan singkat menjelang musim 1997

Pada awalnya, manajemen Lola merencanakan debut tim F1-nya untuk musim 1998.[14] Namun, manajemen MasterCard menginginkan agar tim memulai debutnya pada musim 1997 karena merasa tersaingi oleh HSBC yang menjadi sponsor utama untuk tim Stewart, yang juga akan mulai membalap pada musim tersebut.[15] MasterCard dilaporkan mengancam akan menarik diri sebagai sponsor jika permintaan mereka tersebut tidak dipenuhi.[16] Dengan persiapan yang sangat singkat selama tiga bulan, Lola berada dalam tekanan besar oleh MasterCard, terlebih pada waktu yang sama tim Stewart sudah menyelesaikan mobil secara utuh dan juga berhasil menyelesaikan pengujian perdananya di lintasan.[17][18]

Mobil Lola T97/30

Mobil Lola T97/30 yang dikemudikan Vincenzo Sospiri.

Pada 20 Februari 1997, tim MasterCard Lola meluncurkan mobil yang dinamakan T97/30. Sasis mobil ini dirancang oleh Chris Murphy dan Duncan McRobbie, yang mendasarkan desainnya pada sasis mobil T95/30 yang pernah diuji pada tahun 1994.[19] Sumber lain menyatakan bahwa desain sasis T97/30 didasarkan dari mobil Pacific PR03, yang tadinya akan dipakai oleh tim Pacific Racing untuk musim 1996 sebelum tim tersebut mundur dari F1 pada akhir musim 1995.[20] Selama berada dalam perancangan, sasis tersebut tidak pernah menjalani ujicoba di terowongan angin dan hanya dikembangkan sepenuhnya oleh salah satu insinyur aerodinamika tim, yaitu Joanna Moss, dengan bantuan perangkat lunak CAD.[10][21][22]

Untuk mesin, tim menggunakan mesin Ford ECA Zetec-R V8 yang dibangun oleh Cosworth. Mesin ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari mesin serupa yang pernah digunakan oleh Michael Schumacher dari tim Benetton saat memenangkan Kejuaraan Dunia Pembalap pada musim 1994. Sebelumnya, mesin ini juga digunakan oleh tim Sauber pada musim 1995 dan Forti Corse pada musim 1996.[23] Meskipun mesin ini memiliki sejarah yang sukses, ada beberapa masalah mendasar yang harus dihadapi. Salah satunya adalah bobot yang lebih berat dibandingkan dengan beberapa pesaingnya. Selain itu, tenaga maksimal mesin ini hanya sekitar 610-630 daya kuda.[24] Namun, Broadley menyatakan bahwa pemakaian mesin Ford Cosworth ini adalah solusi sementara. Ia sudah memiliki rencana untuk membuat mesin V10-nya sendiri yang sedang dikembangkan oleh insinyur mesin independen Al Melling.[25] Namun, detail pasti mengenai spesifikasi mesin V10 tersebut tidak pernah diungkap secara jelas karena produksinya terhenti setelah tim Lola memutuskan untuk mundur dari F1.[20][26]

Setelah diluncurkan secara resmi, mobil T97/30 langsung menjalani pengujian singkat di Santa Pod Raceway dan dilanjutkan dengan pengujian komprehensif di Sirkuit Silverstone beberapa hari sesudahnya.[27] Namun, dalam pengujian di Silverstone, tim mengalami masalah dengan ketahanan mobil, termasuk dua unit mesin yang mengalami kegagalan teknis.[24] Meskipun demikian, karena waktu yang semakin terbatas, tim memutuskan untuk mengirimkan mobil ini ke Australia untuk mengikuti lomba tanpa melakukan pemeriksaan atau perbaikan lanjutan.[27]

Pembalap

Pada awalnya, tim mencoba merekrut Martin Brundle dan Allan McNish sebagai pembalap sebelum kemudian memilih Ricardo Rosset dari Brasil dan Vincenzo Sospiri dari Italia.[9][24] Rosset dan Sospiri pernah menjadi rekan satu tim saat membalap untuk tim Super Nova Racing dalam ajang Formula 3000 musim 1995. Pada musim tersebut, Sospiri berhasil menjadi juara sementara Rosset menempati peringkat kedua. Pada musim 1996, Rosset sudah memulai kariernya dalam ajang F1 dengan membalap bersama tim Arrows, sementara Sospiri menjadi pembalap penguji untuk tim Benetton.[28][29] Andrea Montermini melengkapi skuad tim Lola dengan perannya sebagai pembalap penguji dan cadangan.[10]

Penampilan pada Grand Prix Australia 1997

Ricardo Rosset pada sesi latihan bebas Grand Prix Australia 1997.

Pada lomba perdana musim 1997, yaitu Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, tim Lola menghadapi tantangan yang besar. Mereka baru menyelesaikan perakitan mobil Lola T97/30 beberapa saat menjelang sesi latihan bebas pertama yang digelar pada hari Jumat pagi.[30] Sayangnya, dalam sesi latihan tersebut, mobil Lola menunjukkan performa yang paling lambat di antara semua mobil yang berlaga. Waktu putaran Rosset tercatat 8,6 detik lebih lambat dari waktu tercepat yang dicetak oleh Jacques Villeneuve dari tim Williams, sementara Sospiri tertinggal 10 detik lebih lambat dari Villeneuve.[29] Kedua pembalap mengeluhkan masalah aerodinamika mobil yang buruk serta masalah ketahanan girboks. Para insinyur tim mencoba mencari pengaturan mobil yang cocok, tetapi upaya mereka tidak berhasil. Pada sesi latihan bebas kedua yang berlangsung pada hari Sabtu pagi, kesenjangan waktu antara dua mobil Lola dengan pembalap terdepan justru semakin melebar. Rosset tertinggal 12,8 detik dari Villeneuve, sementara Sospiri tertinggal 15,6 detik lebih lambat.[31]

Sejak musim 1996, F1 menerapkan aturan 107% dalam sesi kualifikasi untuk membuat peserta lomba lebih kompetitif dengan mengeliminasi mobil-mobil yang kecepatannya lambat.[32][33] Dalam sesi kualifikasi di Australia, Villeneuve meraih posisi pole dengan catatan waktu 1 menit dan 29,369 detik. Sementara itu, duet Lola berada di posisi paling belakang, dengan Sospiri yang mencatatkan waktu 1 menit dan 40,972 detik dan Rosset yang mencatatkan waktu 1 menit dan 42,086 detik.[34] Sesuai aturan 107%, kedua pembalap Lola tidak bisa mengikuti lomba pada hari Minggu.[35] Sementara itu, tim Stewart, yang dianggap sebagai tim pesaing utama bagi Lola, menunjukkan performa yang lebih baik. Pembalap mereka, yaitu Rubens Barrichello, berhasil meraih posisi start ke-11 dalam sesi kualifikasi.[34]

Penutupan tim

Menjelang lomba kedua musim di Brasil, sponsor MasterCard mendadak memutuskan kontrak sponsor dengan tim Lola dengan alasan "menjaga citra perusahaan", sehubungan penampilan tim yang buruk pada lomba Grand Prix Australia.[5][36] Keadaan ini membuat tim Lola berada dalam situasi yang tidak stabil karena pada saat itu mereka juga mulai mendapat tagihan utang yang besarnya mencapai £6 juta.[8][15] Akhirnya, untuk mencegah efek domino terkait permasalahan keuangan yang bisa mengganggu Lola Cars sebagai induk perusahaan, Broadley menghentikan pengoperasian tim Lola sebelum Grand Prix Brasil dan menarik tim tersebut keluar dari kejuaraan dunia.[37] Pada saat itu, mobil dan logistik perlengkapannya sudah berada dalam garasi di Sirkuit Interlagos. Kedua pembalap mengetahui kabar tim yang mundur melalui pemberitaan surat kabar lokal yang beredar di Brasil.[29]

Memasuki pertengahan tahun 1997, Lola Cars selaku induk dari tim F1 Lola berada dalam pengawasan administrator pengadilan.[38] Aset perusahaan selanjutnya diambil alih oleh pebisnis merangkap pembalap Martin Birrane.[39] Dalam masa kepemimpinannya, Lola kembali berkiprah sebagai pembangun dan pemasok sasis untuk beberapa ajang balap mobil kursi tunggal seperti A1GP dan AutoGP.[40][41]

Upaya kembali ke Formula Satu

Pada tanggal 22 April 2009, Lola mengumumkan niatnya untuk kembali memasuki ajang F1 pada musim 2010.[42] Pihak manajemen Lola mengatakan bahwa mereka harus memeriksa kembali posisi mereka setelah Federasi Automobil Internasional (FIA) merevisi rencana untuk memperkenalkan batas anggaran dari £30 juta yang dinaikkan menjadi £40 juta. Di sisi lain, mereka juga bersikeras bahwa kesempatan memasuki kembali ajang F1 adalah 'kesempatan yang tidak boleh dilewatkan'.[43] Namun, pada tanggal 17 Juni, Lola mengumumkan bahwa mereka telah membatalkan rencana kembali ke ajang F1 setelah FIA tidak memberikan status kepastian posisi sebagai tim baru untuk mereka dalam daftar awal tim peserta F1 untuk musim 2010.[44]

Peninggalan dan retrospektif

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2021 dengan salah satu situs web olahraga bermotor, yakni The Race, salah satu mantan pembalap Mastercard Lola, yaitu Vincenzo Sospiri, mengatakan hal berikut pada saat berbicara mengenai pengalaman singkatnya di dalam ajang Formula Satu bersama dengan tim tersebut, termasuk mengenai bagaimana dia tidak diberi tahu sebelumnya mengenai penarikan diri tim tersebut dari putaran kedua musim F1 1997 di Grand Prix Brasil, dan kemudian di sisa musim 1997:

Vincenzo Sospiri: "Seperti banyak pembalap [yang] lainnya, impian saya adalah menjadi pembalap Formula 1. Kami melakukan semua yang kami bisa dengan anggaran yang kami miliki, dan kami tidak pernah punya cukup uang untuk bersikap adil. Itu selalu menjadi target dan [pada] akhirnya melihat mimpi itu terwujud adalah perasaan yang luar biasa, meskipun kenyataan tidak seperti yang dijanjikan di atas kertas. Saya memiliki kesempatan untuk tetap bersama dengan [tim] Benetton selama [musim] 1997 sebagai pembalap penguji, tetapi saya menginginkan kursi balapan, dan saya mendapatkan tawaran dari [tim] MasterCard [yang mendukung Lola] untuk menandatangani kontrak selama empat musim. Saya [merasa] optimis tentang [musim] 1997 dan apa yang diberikan [oleh tim] Lola, karena [pada] saat itu Lola adalah nama yang bersejarah, merek nomor satu dalam olahraga bermotor dan mereka memutuskan untuk terjun ke [dalam ajang] F1 sebagai sebuah tim. Jadi saya pikir itu sangat menjanjikan. Mereka menunjukkannya kepada saya di selembar kertas, mereka memiliki sponsor ini dan sponsor ini, banyak dukungan. Mereka mengatakan kepada saya bahwa tahun pertama akan sulit karena kami masuk dengan mesin yang sangat tua, itu adalah mesin Ford V8 dan mereka tidak ingin menginvestasikan begitu banyak uang sebelum aturan berubah di [musim] 1998. Jadi, semua yang ada di atas kertas itu brilian. Kami melakukan uji coba di Silverstone di mana mobil saya terbakar [pada] saat saya keluar dari pit, terbakar begitu saja. Jadi, saya tidak bisa menyelesaikan sisa hari itu. Dan kemudian hari berikutnya, saya hanya berhasil sekitar sembilan putaran, hanya putaran keluar dan putaran masuk. [Rekan setim] Ricardo [Rosset] melakukan sekitar 20 atau 30 putaran pada hari pertama dan kemudian 20 atau 30 putaran lagi pada hari kedua, jadi kami benar-benar tidak mengenal mobil itu dengan baik. Tetapi tidak apa-apa, kami tahu situasinya, kami tahu bahwa itu akan sulit pada tahun pertama, bahwa mobil itu tidak dibuat dengan terowongan angin. Kita semua tahu [bahwa] mobil itu tidak bagus, tetapi itu tidak masalah karena kita harus mempelajari semua hal ini sebagai pembalap. Saya berencana untuk menjadi lebih baik di tahun kedua. Kami tahu kami tidak kompetitif, tetapi kami tidak tahu itu akan seburuk itu. Kecepatan mobil itu mungkin sama atau sedikit lebih buruk daripada mobil Formula 3000, tetapi saya tidak peduli, saya menerimanya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Saya tidak menyangka [bahwa] mimpi itu akan berakhir di putaran kedua. Ada banyak tekanan dari sponsor, jadi mereka memutuskan untuk memajukan semuanya. Itulah yang mereka katakan kepada saya. Mereka tidak punya waktu untuk melakukannya dengan benar, dan dengan melakukan semuanya setahun lebih awal, mungkin itulah yang menyebabkan proyek itu gagal. Kesepakatan dengan sponsor juga tidak ditutup dengan benar dan kemudian semuanya bangkrut. Saya bahkan tidak tahu tim itu akan tutup sampai saya membacanya di [sebuah] koran. Kami meletakkan mobil itu di depan garasi pada [hari] Rabu pagi, saya berpikir, untuk sebuah konferensi besar untuk memperkenalkan mobil itu untuk masa depan dan seterusnya. Itu adalah cara yang mengerikan untuk mengetahuinya, saya bahkan tidak mendapatkan panggilan telepon".

Kutipan dari Wawancara Vincenzo Sospiri pada tahun 2021 dengan The Race tentang musim 1997-nya.[45]

Pada bulan Januari 2021, Mastercard Lola menduduki peringkat ketiga oleh Motorsport Week di dalam daftar '10 tim terburuk Formula 1', dengan hanya berada di belakang tim Life Racing Engines dan Andrea Moda. [46]

Hasil Grand Prix Formula Satu

(kunci)

Musim Sasis Mesin Ban Pembalap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Poin Klasemen
1997 T97/30 Ford
ECA Zetec-R 3.0 V8
B AUS BRA ARG SMR MON ESP CAN FRA GBR GER HUN BEL ITA AUT LUX JPN EUR 0 Tidak
terklasifikasi
Italia Vincenzo Sospiri DNQ
Brasil Ricardo Rosset DNQ
Sumber:[47][48]

Referensi

  1. ^ Smith, Sam (29 Mei 2017). "Eric Broadley, Lola founder and F1 designer, dies aged 88". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  2. ^ "Lola Historia". autopasion18.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  3. ^ a b c Straw, Edd (22 April 2009). "Analysis: Lola's history in Formula 1". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  4. ^ "Larrousse". F1 Technical. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Desember 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  5. ^ a b Diepraam, Mattijs. "Lola's Grand Prix disasters". Forix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2009. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  6. ^ Oreovicz, John (21 Desember 2011). "New Indy car still needs work". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2022. 
  7. ^ Collins, Sam S. (2007). Unraced. Formula One's Lost Cars. Veloce Publishing. hlm. 36. ISBN 978-1-84584-084-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  8. ^ a b c Baker, David (25 Maret 2017). "Lola Cars: A Retrospective". GP Rejects. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  9. ^ a b c "Lola lands Mastercard". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 11 November 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Oktober 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  10. ^ a b c "The Lola T97/30 saw the wind tunnel". Unraced F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  11. ^ Porter, Ian (7 April 1997). "F1 race deal `due to Lola problem'". The Financial Review. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  12. ^ Erik King, Ryan (16 September 2022). "The 10 Worst Formula 1 Teams of All Time". Jalopnik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  13. ^ "Goodbye Mastercard Lola". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 31 Maret 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juni 2022. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  14. ^ Nanos, Dionysis (12 Maret 2020). "MasterCard Lola: No...No...No..." Motordiction. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  15. ^ a b Bradley, Charles (26 Maret 2020). "What happens when your big F1 break spirals into a farce". Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  16. ^ Lo, Hiu Fung (25 Maret 2021). "Here's How MasterCard Lola's F1 Dream Ended Abruptly". Hotcars. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  17. ^ "Mastercard Lola, Sekali Tak Berarti, Sudah Itu Mati". Starting Grid Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  18. ^ "The Stewart-Ford SF-1 has had its first". Verstappen Info Page. 14 Januari 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  19. ^ Pellegrini, Paolo (7 November 2017). "Accade 20 anni fa: T97/30, la Lola con la Carta di Credito" (dalam bahasa Italia). Circus F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2023. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  20. ^ a b "Pacific Grand Prix and their plans for 1996". Unraced F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Desember 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  21. ^ "Lola T97/30 Ford". F1 Technical. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Januari 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  22. ^ Saward, Joe (1 Februari 1997). "The Lola T97/30". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2022. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  23. ^ "Motor Zetec Rocam: A força dos carros "populares" da Ford no Brasil". Novovarejo Automotivo. 20 Mei 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  24. ^ a b c Collins, Aaron (6 September 2018). "The Disastrous Story of MasterCard Lola". essaar.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Maret 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  25. ^ "Lola announces engine plans". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 7 Oktober 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2022. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  26. ^ Nyberg, Rainer (11 November 1999). "Engine failures..." Forix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2022. Diakses tanggal 2 Mei 2023. 
  27. ^ a b "Lola Plays The Right Card". Speed Motorsport News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Maret 2023. Diakses tanggal 21 April 2023. 
  28. ^ "Lola to pick Sospiri and Rosset?". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 16 Desember 1996. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  29. ^ a b c Seymour, Mike (7 April 2022). "Exclusive: 25 years on from the F1 team that never started a race". Racing News 365. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  30. ^ Hill, Matt (7 Februari 2011). "Lola and Its Formula 1 Attempt: When Years of Know How Meant Nothing". Bleacher Report. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Desember 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  31. ^ "Qantas Australian Grand Prix - PRACTICE 2". Formula One Management. 9 Maret 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  32. ^ "World Council decisions". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 3 Juli 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 September 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  33. ^ "The new rules for 1996". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 3 Juli 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  34. ^ a b "Qantas Australian Grand Prix - QUALIFYING". Formula One Management. 9 Maret 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  35. ^ Gogos, Ferenc (1997). "107% Disapproval". Atlas F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2011. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  36. ^ "Das vielleicht größte Formel-1-Fiasko" (dalam bahasa Jerman). Sport1. 7 Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  37. ^ "Lola out of Brazilian GP and out of season? Lola withdraw from 1997 Championship; Williams looking for fresh start". Atlas F1. 26 Maret 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2008. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  38. ^ "Lola Cars in administration". GrandPrix.com. Inside F1, Inc. 26 Mei 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Oktober 2022. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  39. ^ "Martin Birrane: 1935-2018". Daily Sports Car. 11 Juni 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 September 2021. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  40. ^ Smith, Sam (22 Mei 2023). "A 'madman's' shark-shaped dream – Inside the original A1GP". The Race. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2023. Diakses tanggal 21 Juni 2023. 
  41. ^ "Lola B05/52". SMP Racing. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2023. Diakses tanggal 21 Juni 2023. 
  42. ^ "2010, Lola kembali ke F1". Kompas. 22 April 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  43. ^ Hanson, Ralph (15 Mei 2009). "Lola confirms return to F1 as Ferrari files injuction against the FIA". Motor Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2023. Diakses tanggal 21 Juni 2023. 
  44. ^ "F1 2010: Lola out". Race Car Engineering. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2023. Diakses tanggal 22 April 2023. 
  45. ^ "From Lola F1 humilation the to Indy 500 front row". The Race. The Race Media. 14 February 2021. Diakses tanggal 14 February 2021. 
  46. ^ Camp, Steve (January 2021). "Feature: Formula 1's top 10 worst teams, Part Two". www.motorsportweek.com. Motorsport Week. Diakses tanggal 1 January 2021. 
  47. ^ "All championship race entries from Mastercard Lola F1 Team". ChicaneF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Desember 2021. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  48. ^ "Lola T97/30". Stats F1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juni 2021. Diakses tanggal 22 April 2023. 

Pranala luar