Manggar Baru, Balikpapan Timur, Balikpapan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manggar Baru
Kantor lurah Manggar Baru
Kantor kelurahan Manggar Baru
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KotaBalikpapan
KecamatanBalikpapan Timur
Kodepos
76116
Kode Kemendagri64.71.01.1004
Kode BPS6471020002
Luas3,836 km²
Jumlah penduduk18.686 jiwa
Kepadatan492,39 jiwa/km²
Jumlah RT52
Situs webkelurahan.manggarbaru@yahoo.co.id

Manggar Baru adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Manggar Baru merupakan salah satu dari 34 kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Pada awalnya, Manggar Baru adalah desa yang merupakan pemekaran dari sebagian Kelurahan Manggar dan Kelurahan Lamaru. Seiring berjalannya waktu dengan kemajuan Desa Manggar Baru, pertambahan jumlah penduduk, serta pengaruh kemajuan dari dua kelurahan yang mengapitnya, yaitu Kelurahan Manggar dan Kelurahan Lamaru. Maka dipandang perlu mengubah status desa menjadi kelurahan.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

  • Kelurahan Manggar Baru merupakan pecahan dari Kelurahan Manggar dan Kelurahan Lamaru di tahun 1970, yang menjadikan Kelurahan Manggar Baru memiliki wilayah sendiri dari sisa pembagian Kelurahan Manggar dan Kelurahan Lamaru. Pengesahan Kelurahan Manggar Baru yaitu pada tahun 1980.
  • Keluarahan Manggar Baru memiliki zona yang terdiri dari 4 (empat) zona. Dahulu terbentuknya 4 (empat) zona di Kelurahan Manggar baru, yaitu Zona BTN, Zona Trans, Zona TPI, dan Zona Tanjung Kelor dikarenakan pada sekitar tahun 1987 terdapat permasalahan yang berujung pada SARA, yaitu keributan di Kelurahan Manggar antara Suku Madura dan Suku Mandar. Sehingga untuk menghindari dan menghalangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginikan tersebut, kemudian dibuatlah pembagian zona.
  • Ketika Kelurahan Manggar Baru dipimpin oleh Kepala Lurah Muhammad Idris, beliau mencanangkan pengesahan 4 (empat) zona. Dahulunya zona tersebut hanya digaungkan oleh masyarakat, akan tetapi kemudian disahkannya zona tersebut dengan alasan apabila terdapat pertanyaan dari pusat untuk memeriksa kelurahan ini, maka sudah dapat dijelaskan tentang 4 zona Kelurahan Manggar Baru karena telah ditetapkan hingga tingkat pusat dihadapan Presiden bahwa kelurahan Manggar Baru ini memiliki keunikan yang terdiri dari 4 zona. Ditetapkannya zona di Kelurahan Manggar Baru yaitu pada tahun 2013 oleh Kepala Lurah pada saat pamaparan di Kementerian Dalam Negeri.
  • Adanya zona – zona di Kelurahan Manggar Baru berfungsi untuk memudahkan pengaturan di Kelurahan Manggar Baru.
  • Transmigrasi merupakan basis zona untuk suku madura yang saat ini dikenal dengan Zona Trans. Saat ini, zona Trans memiliki 17 RT (Rukun Tetangga) yaitu RT 1, RT 2 RT 3, RT 4, RT 5, RT 30, RT 31, RT 32, RT 33, RT 39, RT 41, RT 44, RT 45, RT 47, RT 48, RT 49, dan RT 50.
  • Dahulunya di zona TPI terdapat pula konflik antar suku mengenai kenelayanan. Untuk Zona TPI saat ini meliputi 14 RT (Rukun Tetangga), yaitu RT 13, RT 14, RT 15, RT 16, RT 17, RT 27, RT 28, RT 35, RT 36, RT 37, RT 38, RT 40, RT 43, dan RT 46.
  • Pada sekitar tahun 1990-an, Cempaka Raya yang saat ini dikenal dengan Klandasan, mengalami kebakaran. Hal tersebut menyebabkan banyak masyarakat korban dari kebakaran tersebut berpindah ke Manggar Baru. Masyarakat-masyarakat tersebut bertempat tinggal di suatu lokasi yang sama, hingga akhirnya lokasi tersebut dikenal dengan Zona BTN. Zona BTN saat ini memiliki 10 RT (Rukun Tetangga), yaitu RT 7, RT 8, RT 11, RT 12, RT 21, RT 22, RT 23, RT 24, RT 25, dan RT 52.
  • Zona Tanjung Kelor yang saat ini terdapat 7 RT (Rukun Tetangga), yaitu RT 6, RT 9, RT 10, RT 20, RT 26, RT 29, dan RT 42.
  • Setiap zona memiliki perwakilan ketua RT (Rukun Tetangga) tertua sehingga ketika terjadi permasalahan persatuan, para ketua-ketua zona ini lah yang akan menjadi perwakilan.

Daftar Lurah Dari Masa ke Masa[sunting | sunting sumber]

1. H.M. DAUD (1983 – 1995)

2. H. CONDENG ARIFIN (1995 – 1996)

3. H. MUKMIN FAISAL H.P (1996)

4. DRS. HARIADI (1996 – 1998)

5. DRS. ASTANI (1998 – 2001)

6. H. JUNAIDI JAFAR (2001 – 2005)

7. AMINUDDIN RACHIM (2005 – 2007)

8. AKHYA RIDUANSYAH (2007 – 2010)

9. MUHAMMAD IDRIS ( 2010 – 2017)

10. PRATAMA IMAM GHOEZALI (2017 – 2018)

11. JOKO (2018)

Geografi[sunting | sunting sumber]

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas – batas geografis wilayah Kelurahan Manggar Baru adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara  : Kelurahan Lamaru dan Kecamatan Samboja

2. Sebelah Selatan  : Kelurahan Manggar dan Selat Makassar

3. Sebelah Timur  : Selat Makassar dan Kecamatan Balikpapan Selatan

4. Sebelah Barat  : Kelurahan Manggar dan Kecamatan Balikpapan Utara

Iklim[sunting | sunting sumber]

- Curah hujan  : 197,00 mm

- Jumlah bulan hujan  : 6,00 bulan

- Kelembapan : 88,00

- Suhu rata-rata harian : 30,00 °C

- Tinggi tempat dari permukaan laut  : 25,00 mdl

Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan ke Kelurahan)[sunting | sunting sumber]

- Jarak ke ibu kota kecamatan : 0,50 Km

- Jarak ke ibu kota kabupaten/kota : 20,00 Km

- Jarak ke ibu kota provinsi : 150,00 Km

Demografi[sunting | sunting sumber]

Penduduk Menurut Jenis Kelamin[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2021, jumlah penduduk berdasakan jenis kelamin, yaitu sebagai berikut :

Jenis Kelamin Jumlah Penduduk (orang)
Laki-laki 9.799
Perempuan 9.089
Total 18.888

Penduduk Menurut Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2021, jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian, yaitu sebagai berikut :

Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (orang)
Laki-laki Perempuan
Petani 208 13
Pegawai Negeri Sipil 47 62
Pedagang barang kelontong 358 36
Peternak 1 0
Nelayan 986 0
Montir 24 0
Dokter Swasta 0 5
Perawat Swasta 3 12
Bidan Swasta 0 9
TNI 344 2
POLRI 19 1
Guru Swasta 28 57
Dosen Swasta 1 0
Pembantu Rumah Tangga 0 6
Karyawan Perusahaan Swasta 1.550 441
Karyawan Perusahaan Pemerintah 13 3
Wiraswasta 347 79
Belum Bekerja 3.513 2.883
Pelajar 1.517 1.190
Ibu Rumah Tangga 0 4.220
Purnawirawan/Pensiunan 48 2
Buruh Harian Lepas 597 14
Sopir 100 0
Tukang Jahit 5 4
Tukang Rias 1 1
Karyawan Honorer 31 44
Anggota Legislatif 1 1
Pelaut 7 0
Jumlah Total Penduduk 18.834 orang

Penduduk Menurut Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2021, jumlah penduduk berdasarkan pendidikan, yaitu sebagai berikut :

Pendidikan Jumlah Penduduk (orang)
Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 1.359
Tamat SD/sederajat 4.007
Tamat SMP/sederajat 2.615
Tamat SMA/sederajat 4.413
Tamat D-1/sederajat 28
Tamat D-3/sederajat 255
Tamat S-1/sederajat 472
Tamat S-2/sederajat 20
Jumlah Total 13.169

Sarana dan Prasarana[sunting | sunting sumber]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

1. Play Group  : 10 Buah

2. TK  : 5 Buah

3. SD : 7 Buah

Tempat Ibadah[sunting | sunting sumber]

1. Masjid  : 16 Buah

2. Langgar/Surau/Mushola  : 10 Buah

Prasarana dan Sarana Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Prasarana Kesehatan :

1. Puskesmas  : 1 Unit

2. Puskesmas Pembantu  : 1 Unit

3. Apotek  : 5 Unit

4. Posyandu  : 52 Unit

5. Toko Obat  : 3 Unit

6. Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/Swasta  : 1 Unit

7. Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter  : 5 Unit

Sarana Kesehatan :

1. Labolatorium Kesehatan  : 2 Orang

Prasarana Energi dan Penerangan[sunting | sunting sumber]

Listrik PLN  : 5.492 Unit

Prasarana dan Sarana Kebersihan[sunting | sunting sumber]

1. Tempat Pembuangan Sementara (TPS)  : 4 Lokasi

2. Tong sampah  : 50 Unit

3. Satgas kebersihan  : 2 Kelompok

4. Anggota satgas kebersihan  : 10 Orang

5. Tempat Pengelolaan Sampah  : Ada

6. Pengelolaan sampah lingkungan/RT  : Swadaya

7. Pengelolaan Sampah Lainnya  : Ada

Prasarana Air Bersih dan Sanitasi[sunting | sunting sumber]

Prasarana Air Bersih

1. Sumur pompa  : 57 Unit

2. Sumur gali  : 284 Unit

3. Mata air  : 5 Unit

4. Bangunan pengolahan air bersih/air minum  : 2.389 Unit

Sanitasi

1. Saluran drainase / Saluran pembuangan air limbah  : 1 Unit

2. Jamban keluarga  : 5.912 KK

Lembaga Kemasyarakatan[sunting | sunting sumber]

Lembaga Kemasyarakatan[sunting | sunting sumber]

1. LPMD/LPMK  : 1

2. PKK  : 1

3. Rukun Tetangga  : 52

4. Karang Taruna  : 1

Lembaga Kemananan[sunting | sunting sumber]

1. Hansip dan Linmas

2. Mitra Koramil / TNI

3. Babinkamtibmas / POLRI

Potensi Wisata[sunting | sunting sumber]

1. Laut (Wisata, Pulau, Taman Laut, Situs Sejarah Bahari, dan lain-lain)

2. Cagar Budaya

3. Kampung Warna Warni

Potensi Pertanian[sunting | sunting sumber]

- Bayam

- Kangkung

- Jagung

- Pepaya

- Lombok

- Sawi

UMKM[sunting | sunting sumber]

- Amplang

- Ikan kering

- Ikan giling

- Kerupuk ikan

- Kerupuk telur kepiting

- Kerupuk tulang ikan