Malahayu, Banjarharjo, Brebes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Malahayu
Peta
Peta lokasi Desa Malahayu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes
KecamatanBanjarharjo
Kode pos
52265
Kode Kemendagri33.29.17.2018
Luas1889,53 Ha
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Malahayu adalah sebuah desa di kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa Malahayu berjarak 6 Km berkendara dari pusat kecamatan Banjarharjo dan berjarak sekira 45 Km dari pusat Kabupaten Brebes. Desa Malahayu mempunyai luas wilayah mencapai 1889,53 Hektar. Desa Malahayu terdiri 10 pedukuhan utama, 4 pedukuhan kecil, 14 RW dan 32 RT.

Batas-batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

  1. Utara: Desa Tiwulandu dan Desa Cigadung
  2. Barat: Desa Penanggapan dan Provinsi Jawa Barat
  3. Selatan: Desa Cipajang dan Desa Kertasari
  4. Timur: Desa Parireja dan Desa Cikuya

Pembagian Wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Malahayu terbagi dari pedukuhan/ dusun/ kampung:

  1. 4 Blok
  2. Dukuh Anjun
  3. Dukuh Limbangan
  4. Dukuh Kalimati
  5. Dukuh Kanari
  6. Dukuh Karacak
  7. Dukuh Maibah
  8. Dukuh Cawiri
  9. Dukuh Pari
  10. Dukuh Balsiah

Waduk Malahayu[sunting | sunting sumber]

Di Desa Malahayu terdapat sebuah waduk yaitu Waduk Malahayu. Penggenangan waduk oleh pemerintah Belanda menggunakan wilayah Desa Malahayu, Desa Cipajang dan Desa Penanggapan. Di Desa Malahayu salah satu perkampungan yang dipindah adalah Dukuh Karacak. Konon menurut tetua di Dukuh Kracak, Dukuh Karacak sebelum pindah bernama Dukuh Sindang Mulya, hal itu dikarena pada zaman itu di dusun tersebut telah menjadi tempat transit atau tempat istirahat sementara para orang penting atau raja pada zamannya. Di sebelah selatan Dukuh Sindang Mulya tersebut ada sebuah bukit yang bernama Bukit Karacak orang sekitar menyebutnya gunung Karacak, nah konon karena gunung atau bukit Karacak tersebut akhirnya Kampung Sindang Mulya Tersebut diberi nama Kampung Dukuh Karacak.

Karena tejadinya perpindahan penduduk ke beberapa tempat di antaranya Desa Cipajang, maka sampai saat ini masyarakat sekitar meyakini ada hubungan satu nenek moyang antara Desa Malahayu dengan Desa Cipajang. Hal itu dapat terlihat dari lanscap wilayah dan hubungan keluarga kedua desa tersebut sampai saat ini. Jika di perhatikan sampai saat ini memang kekeluargaan dan garis keturunan dari masing-masing desa tersebut masih dapat teridentifikasi dengan jelas, garis atau silsilah keluarga masih dapat di ceritakan oleh tetua (orang tua) di masing-masing desa tersebut.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Ideologi masyarakat Desa Malahayu dan sekitarnya masyoritas beragama Islam dan Berasaskan Pancasila, terbagi dalam beberapa golongan yakni Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Islam Muhammadiyah. Kegiatan-kegiatan keagaman di Masjid, pesantren dan sekolah Islam terasa masih sangat kental dan ramai dilakukan oleh masyarakat disini. Adat dan budaya di Desa Malahayu memiliki karakteristik hampir sama, mulai dari adat pernikahan, sunatan, sedekah bumi dan kegiatan kemasyarakat lainnya nyaris sama. Masyarakat Desa Malahayu menggunakan bahasa campuran Sunda-Jawa, atau istilah masyarakat sekitar Sunda kasar. Desa Malahayu yang bersebelahan dengan wilayah Jawa Barat membuat percampuran budaya Suku Jawa di dalam Suku Sunda memang sangat bisa dirasakan di daerah ini.

Potensi Desa[sunting | sunting sumber]

Kondisi alam Desa Malahayu adalah perbukitan jadi masyarakat memiliki iklim bercocok taman padi Tadah Hujan yang dilakukan satu tahun sekali, sementara setelah itu biasanya dilanjutkan dengan menanam jagung, Bawang Merah, kacang Hijau dan Kedelai. Perbukitan di daerah ini ditumbungi dengan pohon Jati, sehingga pada saat kemarau udara panas lumayan terasa. Desa Malahayu dikenal sebagai desa pengrajin guci/keramik hias. Karya warga desa tersebut banyak diminati karena punya nilai artistik cukup tinggi sehingga tidak kalah dibandingkan dengan kerajinan keramik Cina. Para pengrajin keramik pada awalnya hanya pengrajin grabah atau produk rumah tangga dari tanah liat seperti tempayan, kuali dan kendi.

Namun saat ini, para pengrajin tidak hanya terampil membuat kerajinan gerabah, tetapi juga mampu mengerjakan kerajinan keramik seperti guci dan piring keramik hias. Saat ini terdapat 3 unit usaha pembuatan kerajinan keramik, dengan jumlah produksi per tahun mencapai 42 ribu 400 buah.Selain dipasarkan di kota-kota besar di Jawa, juga dipasarkan ke Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Namun para pengrajin ini belum mampu menembus pasaran luar negeri karena tidak memiliki modal yang cukup. Produk kerajinan ini dijual dengan harga bervariasi tergantung bentuk dan ukurannya. Sebuah asbak keramik kecil harganya 5 ribu rupiah, sedangkan sebuah guci keramik hias ukuran besar harganya bisa mencapai 500 ribu rupiah. Di desa ini juga terdapat Waduk Malahayu, yang juga tempat pariwisata dan perkemahan di Kabupaten Brebes, serta menjadi sumber mata pencaharian penduduk setempat.

Politik[sunting | sunting sumber]

Kegiatan Politik masyarakat Desa Malahayu dan sekitarnya mengikuti apa yang terjadi saat ini berlaku, kegiatan kepartaian dan pemahaman terhadap nilai Demokratis cukup baik dijalankan di daerah ini. Terlihat dari kegiatan partai yang cukup beragam namun tetap menjaga kemananan satu sama lainnya. Partai politik yang menonjol di daerah ini adalah Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPNU,PKB, PBB dan PDIP.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]