Majas (majalah)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
MAJAS
Berkas:Majas edisi pertama.jpg
Majas edisi pertama
KategoriMajalah sastra dan gaya hidup
FrekuensiTriwulanan
PenerbitMajas Kreatif
Terbitan pertamaNovember 2018
NegaraIndonesia
Berpusat diJakarta
BahasaBahasa Indonesia

Majas adalah majalah cetak di Indonesia yang terbit pertama pada bulan November 2018. Majalah ini didirikan oleh Ana Mustamin, Kurniawan Junaedhie, Kurnia Effendi, Valent Mustamin, dan Agnes Majestika. Majas yang merupakan majalah sastra dan gaya hidup memuat karya sastra yaitu cerita pendek, puisi, dan esei. Selain itu, terdapat pula rubrik Kiprah dan wawancara khusus dengan tokoh.[1]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Majas terbit di tengah lesunya dunia penerbitan akibat desakan arus informasi yang dapat diperoleh dengan mudah melalui gawai yang dimiliki oleh hampir setiap orang. Majalah yang terbit tiga bulanan ini didirikan oleh beberapa pegiat literasi, sastrawan, jurnalis yaitu Ana Mustamin, Kurniawan Junaedhie, Kurnia Effendi, Valent Mustamin, dan Agnes Majestika. Majalah ini didanai secara gotong-royong serta didukung sponsor yang memasang iklan. Pelanggan disebut pemegang saham, sebab apabila perusahaan itu meraup keuntungan, para pemegang saham akan menerima sisa hasil usaha yang dibagikan setiap tahun. Namun, bila perusahaan merugi, semua kerugian akan ditanggung oleh para pengelolanya. Pada edisi pertama, Majas berhasil menghimpun 140 orang pelanggan untuk penerbitan selama satu tahun atau empat edisi.

Kuratorial[sunting | sunting sumber]

Sistem kuratorial untuk naskah-naskah yang masuk dan akan ditayangkan pada Majas melibatkan kurator independen yang berbeda tiap edisi. Seleksi awal dilakukan oleh tim redaksi, tapi selanjutnya kurator independen akan menentukan karya dari empat cerpenis, empat penyair, dan dua esais yang dinyatakan lolos. Sebagai bentuk tanggung jawab, kurator menuliskan ulasan apresiatif atas karya-karya terpilih. Beberapa sastrawan yang pernah dilibatkan sebagai kurator antara lain Nirwan Dewanto, Adek Alwi, Agus Noor, Damhuri Muhammad, Yanusa Nugroho, Warih Wisatsana.

Referensi[sunting | sunting sumber]