Maraden Panggabean
Jenderal TNI (Purn.) Maraden Saur Halomoan Panggabean (lahir di Tarutung, Sumatera Utara, 29 Juni 1922 – meninggal di Jakarta, 28 Mei 2000 pada umur 77 tahun) adalah salah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan II serta Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan III. Selanjutnya pada tahun 1983-1988, Maraden menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Kehidupan awal[sunting | sunting sumber]
Maraden lahir pada tanggal 29 Juni 1922, di Hutatoruan sebuah kampung yang terletak di lembah Silindung yang berjarak tujuh kilometer dari Tarutung ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara. Ayahnya bernama Marhusa, gelar Patuan Natoras dengan marganya adalah Panggabean dan ibunya bernama Katharina br Panjaitan. Maraden adalah anak kedua dari sepuluh bersaudara.[1]
Pada usia tujuh tahun ia masuk sekolah dasar di Pansurnapitu yang disebut dengan sekolah Zending.[2] Pada tahun 1930 saat ia duduk di kelas dua Sekolah Zending, ayahnya terpilih menjadi Kepala Negeri Pansurnapitu dan kemudian keluarganya pindah dari Hutatoruan ke Banjarnahor. Pada tahun 1934, Maraden harus berpindah sekolah karena ayahnya berhenti menjadi kepala negeri. Kemudian oleh ayahnya ia dimasukkan ke Schakelschool yang berada di Simarangkir.[3]
Karier politik[sunting | sunting sumber]
Maraden juga aktif dalam kegiatan organisasi di Golongan Karya (Golkar) dan pernah menjadi anggota Dewan Pembina (1973), Ketua Dewan Pembina Golkar (1974-1978), dan Wakil Ketua Dewan Pembina/Ketua Presidium Harian Dewan Pembina Golkar (1979-1988). Selain itu, ia juga aktif membina komunitas masyarakat Batak, sebagai Ketua Penasihat Lembaga Permufakatan Adat dan Kebudayaan Batak (LPAKB) dan Pembina Yayasan Bina Bona Pasogit (1989-2000) yang pendiriannya dilatarbelakangi penanggulangan bencana alam gempa di Tarutung.
Meninggal Dunia[sunting | sunting sumber]
Maraden Panggabean Meninggal Dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, setelah dirawat sekitar satu bulan akibat stroke. Jenazah jenderal bintang empat ini disemayamkan di rumah kediaman Jalan Teuku Umar No 21 Jakarta Pusat, dan dilangsungkan upacara adat Batak dan upacara gereja.Kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dimakamkan di TMP Kalibata dengan upacara militer.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- Catatan kaki
- ^ Panggabean 2010, hlm. 9.
- ^ Panggabean 2010, hlm. 13.
- ^ Panggabean 2010, hlm. 25.
- Daftar pustaka
- Panggabean, M (2010). Berjuang dan mengabdi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. ISBN 979-416-214-0.
- M.Panggabean. Jenderal dari Tano Batak. Bandung: Dinas Sejarah Angkatan Darat. 2011.
- Janarto, Herry Gendut (2010). Matiur M.Panggabean. Bunga Pansur dari Balige. Pengabdian dan Keteguhan Iman Seorang Istri Prajurit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-6489-0.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Guru yang jadi Jenderal
Jabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Idham Chalid |
Ketua Dewan Pertimbangan Agung 1983–1988 |
Diteruskan oleh: Sudomo |
Jabatan politik | ||
Jabatan baru | Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan 1978–1983 |
Diteruskan oleh: Surono Reksodimedjo |
Didahului oleh: Soeharto |
Menteri Pertahanan dan Keamanan 1973–1978 |
Diteruskan oleh: Andi Muhammad Jusuf |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Soeharto |
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1971–1978 |
Diteruskan oleh: Andi Muhammad Jusuf |
Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban 1969–1973 |
||
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1968–1969 |
Diteruskan oleh: Umar Wirahadikusumah |
|