Latihan beban tubuh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Angkat badan adalah latihan beban tubuh umum.

Latihan beban tubuh (Inggris: bodyweight workouts) adalah latihan kekuatan yang memanfaatkan berat badan tubuh individu dan gravitasi.[1] Sejatinya latihan beban tubuh dengan latihan beban adalah sama, tetapi yang membedakan adalah model latihan dan variasi latihan yang berbeda.[2] Latihan beban tubuh menggunakan kemampuan sederhana seperti menarik, mendorong, memutar, menyeimbangkan, dan membungkuk.[3] Gerakan seperti push-up , pull-up, sit-up, plank, dan squat adalah salah satu latihan beban tubuh yang paling umum.[4][1]

Kelebihan[sunting | sunting sumber]

Latihan push-up salah satu latihan beban tubuh. Ambil posisi push-up dengan bertiarap di lantai dan tangan jadi tumpuan tubuh. Jaga tubuh tetap lurus saat mengangkat dan menurunkan tubuh dengan lengan.[5][6] Push-up membentuk kekuatan tubuh otot bagian atas, melatih triceps, otot pectoralis major, dan deltoideus. Push up juga dapat memperkuat otot latissimus dorsi jika dilakukan dengan cara yang tepat.[7]

Kelebihannya adalah latihan beban tubuh dapat dilakukan di mana saja dengan efisien tanpa memerlukan peralatan.[8] Walaupun untuk melakukan pull-up memerlukan pegangan yang sesuai dengan tangan atau tidak terlalu lebar, gunakan tiang profesional yang memang untuk pull-up, dan hindari tiang/benda seadanya (ranting pohon, palang pintu, dll.) untuk mengantisipasi risiko cedera.[9] Latihan ini juga dapat memicu pembakaran lemak tubuh, dan dapat menambah massa otot rangka dengan latihan yang konsisten.[10]

Kekurangan[sunting | sunting sumber]

Karena latihan beban tubuh menggunakan berat badan individu untuk memberikan resistansi gerakan, beban yang diangkat tidak pernah lebih besar dari berat badan sendiri, dan ini dapat membatasi pertumbuhan massa otot.[11]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b Handayani, Verury Verona (19 Desember 2020). "5 Manfaat yang Bisa Didapatkan dari Bodyweight Training Olahraga". www.halodoc.com. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  2. ^ Purwantoro 2017, hlm. 13.
  3. ^ "Melatih Otot Dada Tanpa Alat Level Pemula". www.sfidn.com. 3 Januari 2019. Diakses tanggal 17 Februari 2022. 
  4. ^ Laskowski, Edward. "Is body-weight training effective as a strength training exercise?". www.mayoclinic.org. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  5. ^ Makarim, Fadhli Rizal (30 Juli 2021). "Pahami Gerakan Push Up yang Benar untuk Pemula". www.halodoc.com. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  6. ^ Prabandari, Ayu Isti (7 Januari 2021). "Cara Push Up yang Benar, Perhatikan Posisi Tubuh". m.merdeka.com. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  7. ^ Makarim, Fadhli Rizal (23 Agustus 2021). "Inilah 4 Manfaat Push Up untuk Tubuh dan Kesehatan". www.halodoc.com. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  8. ^ "10 Keuntungan Melakukan Bodyweight Training". fabfit.co.id. 25 Oktober 2017. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  9. ^ "Tips Pullup Bagi Pemula". www.daya.id. 21 September 2018. Diakses tanggal 17 Februari 2022. 
  10. ^ Putri, Nina Hertiwi (19 April 2021). "Lakukan Bodyweight Training untuk Olahraga Di Rumah Tanpa Alat". www.sehatq.com. Diakses tanggal 16 Februari 2022. 
  11. ^ Harrison, Jeffrey S (April 2010). "Bodyweight Training: A Return To Basics". Strength and Conditioning Journal. 32 (2): 52–55. doi:10.1519/ssc.0b013e3181d5575c. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]