Labuaja, Cenrana, Maros

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 5°01′06″S 119°43′02″E / 5.0184536°S 119.7173099°E / -5.0184536; 119.7173099

Labuaja
Perkemahan Bulu Tombolo di Desa Labuaja
Perkemahan Bulu Tombolo di Desa Labuaja
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanCenrana
Kode pos
90524
Kode Kemendagri73.09.10.2002
Luas21,45 km² tahun 2017
Jumlah penduduk2.231 jiwa tahun 2017
Kepadatan104,01 jiwa/km² tahun 2017
Jumlah RT13
Jumlah RW3

Labuaja (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨒᨅᨘᨕᨍ, transliterasi: Labuaja) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Labuaja berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Labuaja memiliki luas wilayah 21,45 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.231 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 104,01 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Kappang. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone. Secara harfiah atau leksikal, kata Labuaja berasal dari dua kata dari dua bahasa yang berbeda, tetapi disatukan sehingga membentuk kata atau pengertian baru. Kata labu dalam bahasa Makassar bermakna "panjang, memanjang", sedangkan kata aja dalam bahasa Dentong, yang merupakan bahasa asli masyarakat disini bermakna "selatan, arah sebelah selatan". Jadi, desa Labuaja adalah desa yang memanjang ke arah selatan. Dan bila dilihat dari peta wilayah desa Labuaja dan itu memang benar wilayahnya membentang dan memanjang ke arah selatan. Kini Desa Labuaja telah menjadi desa pariwisata. Objek wisata yang terkenal di desa ini adalah objek wisata alam Puncak Makkaroewa. Dalam sejarahnya masa silam, Labuaja merupakan sebuah wilayah kerajaan kecil dan menjadi salah satu bagian dari Konfederasi Lebbo Tengae atau Persekutuan Pitu Bila-Bila. Persekutuan ini terdiri dari tujuh kerajaan kecil yang wilayahnya terbentang sepanjang pegunungan di sebelah timur Maros.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja tidak dapat dipisahkan dari folklor Legenda Toakala, yang mana seekor kera putih mempersunting seorang gadis jelita bernama Bissu Daeng. Cerita kesusastraan ini telah terkenal seantero Sulawesi Selatan.

Kondisi geografis[sunting | sunting sumber]

Potret Jalan Trans Camba pada tahun 1948 yang sekarang secara administratif berlokasi di Dusun Kappang, Desa Labuaja.

Topografi[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 340-675 mdpl.

Orbitrasi[sunting | sunting sumber]

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Labuaja adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Bengo): 3 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 32 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 62 km

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Kelurahan Leang-Leang, Kelurahan Kalabbirang (Kecamatan Bantimurung), dan Desa Limapoccoe
selatan Desa Samangki (Kecamatan Simbang) dan Desa Lebbotengngae
barat Kelurahan Kalabbirang (Kecamatan Bantimurung)
timur Desa Lebbotengngae dan Desa Limapoccoe

Desa wisata[sunting | sunting sumber]

Puncak Bulu Tombolo di Dusun Pattiro, Desa Labuaja

Pada tahun 2021, Desa Labuaja dengan nama Desa Wisata Salukang Kallang Labuaja diumumkan oleh Kemenparekraf sebagai desa destinasi wisata masuk 300 besar Augerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ada 1.831 peserta desa wisata, yang telah mendaftar dari 34 provinsi di Indonesia. Setelah melewati serangkaian tahap kurasi, berdasarkan penilaian dari dewan kurator terhadap 7 kategori penilaian, klasifikasi dan kelengkapan data yang ada di laman jadesta.com.[1]

Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Salukang Kallang Labuaja 56,00 Maju 300 besar Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI [2]
Desa Wisata Labuaja Bulu Tombolo Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros
2022 Desa Wisata Labuaja Maju 500 besar Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI [2]
2023 Desa Wisata Labuaja Maju 300 besar Terverifikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI [2]

Tempat menarik[sunting | sunting sumber]

Kondisi demografis[sunting | sunting sumber]

Etnis dan bahasa[sunting | sunting sumber]

Mayoritas penduduk Desa Labuaja adalah Suku Makassar dan Bugis. Dalam berkomunikasi sehari-hari, mereka menggunakan Bahasa Dentong.

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja memiliki luas 21,45 km² dan penduduk berjumlah 2.324 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 108,34 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Labuaja pada tahun tersebut adalah 101,74. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 101 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Labuaja dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
1981 1.112 1.168 N/A 2.280 N/A [3]
2010 1.016 1.044 97,32 467 2.060 N/A 96,04 [4]
2011 1.025 1.053 97,34 520 2.078 18 96,88 [5]
2012 1.034 1.061 97,46 476 2.095 17 97,67 [6]
2013 1.051 1.082 97,13 485 2.133 38 99,44 [7]
2014 1.074 1.089 98,62 491 2.163 30 100,84 [8]
2015 1.088 1.098 99,09 496 2.186 23 101,91 [9]
2016 1.102 1.107 99,55 N/A 2.209 23 102,98 [10]
2017 1.115 1.116 99,91 516 2.231 22 104,01 [11]
2018 1.127 1.124 100,27 542 2.251 20 104,94 [12]
2019 1.140 1.131 100,80 547 2.271 20 105,87 [13]
2020 1.126 1.148 98,08 643 2.274 3 106,01 [14]
2021 1.172 1.152 101,74 689 2.324 50 108,34 [15]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Pembagian wilayah administrasi[sunting | sunting sumber]

Dusun[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Kappang
    1. Kampung Borong Lamea
  2. Dusun Nahung
    1. Kampung Bara'a
    2. Kampung Bulu Kaconcong
    3. Kampung Lontang
    4. Kampung Tokakkarang
  3. Dusun Pattiro
    1. Kampung Arunang Kappang
    2. Kampung Bolaparang
    3. Kampung Laccing
    4. Kampung Tombolo

Rukun warga[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja memiliki 3 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW 01
  2. RW 02
  3. RW 03

Rukun tetangga[sunting | sunting sumber]

Desa Labuaja memiliki 13 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT 01/Dusun Pattiro
  2. RT 02/Dusun Pattiro
  3. RT 03/Dusun Pattiro
  4. RT 04/Dusun Pattiro
  5. RT 05/Dusun Pattiro
  6. RT 01/Dusun Kappang
  7. RT 02/Dusun Kappang
  8. RT 03/Dusun Kappang
  9. RT 01/Dusun Nahung
  10. RT 02/Dusun Nahung
  11. RT TBA
  12. RT TBA
  13. RT TBA

Daftar kepala desa[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Labuaja dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. - - - - - -
2. - - - - - -
3. Andi Muhlis Puang Sitaba 1999 - kepala desa [16]
4. - - - - - -
5. - Daeng Mangung - - - -
6. - - - - - -
7. - - - 31 Oktober 2012 - -
8. Nurbaeti Lanti, S.Pd.I.
(1970–)
31 Oktober 2012 31 Oktober 2018 kepala desa definitif; pemenang Pilkades Labuaja 2012 -
9. - - 31 Oktober 2018 7 Februari 2019 plt. kepala desa -
10. Asdar Nasir
(1974–)
7 Februari 2019 sedang menjabat kepala desa definitif; pemenang Pilkades Labuaja 2018 -


Struktur organisasi pemerintahan desa[sunting | sunting sumber]

  • Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
    • Wakil BPD
    • Anggota BPD
    • Anggota BPD
    • Anggota BPD
  • Kepala desa: Asdar Nasir
    • Sekretaris desa: Muhammad Rais, S.Pd.
      • Kepala urusan (Kaur) umum dan perencanaan: Herlina
      • Kepala urusan keuangan: Farial
    • Kepala seksi (Kasi) pemerintahan: Irmawati
    • Kepala seksi kesejahteraan rakyat (kesra) dan pelayanan: Irsan
    • Kepala Dusun (Kadus) Kappang: Musakkir
    • Kepala Dusun Pattiro: Nusri
    • Kepala Dusun Nahung: Muhammad Fajrin

Indeks desa membangun[sunting | sunting sumber]

Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.

Pada tahun 2020, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Labuaja mendapatkan raihan nilai 0,6643 dan diklasifikasikan dengan status desa berkembang di Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros.

Tahun Nilai IDM Desa Status IDM Desa Peringkat Referensi
Dalam Kecamatan Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
1996 Non Indeks Desa Tertinggal (IDT) [17]
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,6012 berkembang 2 30 861 25.815 [18]
2017
2018 0,5916 tertinggal 2 54 1.266 37.668 [19]
2019
2020 0,6643 berkembang 2 39 879 29.339 [20]
2021 0,6719 berkembang 3 44 1.054 31.836 [21]
2022 0,8059 maju 7.701
IDM Desa Labuaja
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

APBD desa[sunting | sunting sumber]

Tahun 2020[sunting | sunting sumber]

  • Pendapatan: Rp 2.372.517.133,00[22]
  • Belanja: Rp 2.379.771.507,00[22]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Daftar sekolah[sunting | sunting sumber]

  • TPA Al-Huda, Dusun Kappang
  • KB Bukit Harapan, Dusun Pattiro
  • TK ABA Kappang, Dusun Kappang
  • TK Aisyiyah Bustanul Athfal Nurul Hasanah Nahung, Dusun Nahung
  • SMA Islam Terpadu An-Nas 2 Cenrana Maros, Dusun Pattiro
  • SMP Islam Terpadu An-Nas 2 Pattiro, Dusun Pattiro
  • UPTD SD Negeri 157 Inpres Nahung, Dusun Nahung
  • UPTD SD Negeri 247 Pattiro, Dusun Pattiro
  • UPTD SD Negeri 58 Kappang, Dusun Kappang

[23][24]

Pos ronda[sunting | sunting sumber]

  • Pos ronda I
  • Pos ronda II

Tempat ibadah[sunting | sunting sumber]

  • Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GKSS) Pa'mai Sitappa, Jl. Poros Maros–Camba Km. 28, Dusun Kappang
  • Masjid Nurul Hidayah, Kampung Bolaparang Dusun Pattiro
  • Masjid Baiti Jannati, Kampung Tokarrang Dusun Nahung
  • Masjid Nurul Hasanah, Dusun Nahung
  • Masjid Mujahidin, Dusun Kappang
  • Musala Kappang, Dusun Kappang

Kuliner[sunting | sunting sumber]

  • Apang Paranggi
  • Tuak manis
  • Gula aren
  • Gogos bakar

Infrastruktur[sunting | sunting sumber]

Balla Ewako Desa Labuaja
  • Balla Ewako Desa Labuaja
  • Jalan AR Kappang
  • Talud di Kampung Bulu Kaconcong, Dusun Nahung
  • Jalan beton Kampung Arunang Kappang, Dusun Pattiro
  • Bak air Kampung Lontang, Dusun Nahung
  • Posyandu Dusun Nahung
  • Jalan rabat beton Dusun Pattiro
  • Drainase di Dusun Nahung
  • Jalan rabat beton poros Kampung Tokarrang-Kampung Laccing, Dusun Nahung
  • Irigasi perpipaan, Dusun Nahung
  • Kantor Desa Labuaja
  • Pos PAM Kappang, Dusun Kappang

Organisasi kemasyarakatan/perkumpulan[sunting | sunting sumber]

Prestasi dan penghargaan desa[sunting | sunting sumber]

Piala ADWI 2021 untuk Desa Wisata Labuaja Salukang Kallang yang menembus 300 besar desa wisata unggulan di Indonesia
Piagam Penghargaan ADWI 2021 untuk Desa Wisata Labuaja Bulu Tombolo sebagai desa binaan Kemenparekraf RI
  • Juara 2 Lomba Desa Wisata Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017 (16 Oktober 2017)
  • Juara 3 Lomba Desa Tingkat Kabupaten Maros Tahun 2019 (27 Mei 2019)
  • Piagam penghargaan dari Menparekraf RI sebagai Desa Binaan Kemenparekraf RI ADWI 2021 (30 Juli 2021)
  • Piala Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dari Kemenparekraf RI sebagai 300 Besar Desa Wisata Terpilih (2021)
  • Piagam penghargaan dari Bupati Maros sebagai Desa Pencapaian Vaksinasi Covid-19 Terbaik (Februari 2022)
  • Piagam penghargaan dari Bupati Maros sebagai Desa Pelayanan Umum Terbaik (Februari 2022)

Galeri foto[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kemenparekraf (Agustus 2021). "300 Besar Desa Wisata". jadesta.com. Diakses tanggal 26 Agustus 2021. 
  2. ^ a b c Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Labuaja". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  3. ^ Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. 
  4. ^ BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  5. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 9 & 11. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 26–32. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  14. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Cenrana Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 19–25. Diakses tanggal 2022-04-03. 
  15. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 3 April 2022. 
  16. ^ Rahmawati, St. Hedi, dkk (Agustus 2020). "Pemekaran Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros 2000-2017". ojs.unm.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2020. 
  17. ^ Biro Pusat Statistik (1996). Daftar nama desa tertinggal dan tidak tertinggal menurut propinsi dan kabupaten/kotamadya di pulau [nama pulau]. Biro Pusat Statistik. ISBN 9789795982777. 
  18. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  19. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  20. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  21. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  22. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-10). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Labuaja Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  23. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-03-09. Diakses tanggal 1 Mei 2022. 
  24. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-03. Diakses tanggal 3 Mei 2022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]