Lompat ke isi

Kuota tarif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam ilmu ekonomi, kuota tarif-tingkat (bahasa Inggris: tariff-rate quota; TRQ) (juga disebut kuota tarif ) adalah sistem tarif dua tingkat yang menggabungkan kuota impor dan tarif untuk mengatur produk impor.

Kuota tarif memungkinkan akan bentuk tarif yang lebih rendah bagi impor produk tertentu dalam jumlah tertentu serta membutuhkan tarif yang lebih tinggi untuk impor yang melebihi jumlah yang sudah ditentukan.[1] Contohnya, suatu negara mengizinkan impor 5.000 traktor dengan tarif 10%. Akan tetapi, traktor yang diimpor di atas jumlah tersebut akan dikenakan tarif sebesar 30%.

Berbeda dengan sistem kuota sederhana, kuota tarif tidak membatasi jumlah produk yang diimpor.[2] “Komitmen dalam kuota” dilengkapi dengan “komitmen di luar kuota", yang menjelaskan bahwa tidak ada penetapan batas apa pun terhadap jumlah dan/atau nilai produk yang telah diimpor, akan tetapi ada penerapan tarif berbeda yang biasanya lebih tinggi, untuk produk tersebut. Impor akan menghadapi tarif bea masuk yang lebih tinggi jika jumlah atau nilai kuota telah tercapai, atau apabila persyaratan apa pun yang terkait dengan “komitmen kuota” tidak terpenuhi.[3]

Kuota tarif pada umumnya digunakan untuk melindungi produksi dalam negeri dengan membatasi impor. Di bawah rezim ini, komponen kuota digabungkan dengan tingkat tarif tertentu untuk memberikan tingkat perlindungan yang diinginkan. Di berbagai kasus, impor di atas ambang batas yang sudah ditentukan kemungkinan menghadapi tarif "di luar kuota" yang mahal.[4]

Hukum WTO

[sunting | sunting sumber]

Istilah kuota tarif dan kuota tarif-tingkat dipakai secara bergilir di dalam literatur yang ada, akan tetapi istilah yang pertama lebih akurat secara hukum karena pengertian tersebut dapat mencakup tarif tertentu, sedangkan istilah terakhir mengecualikannya. Kuota tarif juga merupakan istilah yang digunakan secara resmi di dalam Pasal XIII Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT).[5]

Bea cukai masuk dan biaya lainnya secara khusus dikecualikan dari cakupan pembatasan kuantitatif dalam makna yang terdapat pada Pasal XI GATT. Oleh karena itu, kuota tarif bukanlah sebuah pembatasan kuantitatif karena kuota tarif mengenakan bea masuk yang bervariasi terhadap impor, bukan melarang dan/atau membatasi kuantitas impor.[6]

Ada beberapa putusan penyelesaian sengketa mengenai legalitas kuota tarif di bawah hukum WTO. Misalnya, para Panel dalam US-Pipeline menyatakan bahwa kuota tarif melibatkan "penerapan tarif yang lebih tinggi pada barang-barang impor setelah beberapa barang tertentu masuk ke negara tujuan dengan tarif yang lebih rendah," sedangkan segala jumlah barang yang melebihi kuota akan dikenakan bea masuk yang lebih tinggi.[7]

Khususnya dalam EC- Bananas III, Badan Banding menegaskan:

Tidak seperti dengan pembatasan kuantitatif, kuota tarif tidak termasuk ke dalam larangan yang ada pada Pasal XI:1 dan pada prinsipnya sah menurut GATT 1994, dengan syarat bahwa tarif kuota diterapkan secara konsisten dengan Pasal 1.[8]

Walaupun kuota tarif juga digunakan dalam WTO untuk produk nonpertanian, rezim kuota tarif ini sangat penting pada bidang pertanian karena mengingat adanya upaya untuk mengeliminasi tindakan non-tarif di sektor ini. Sebagai hasil dari Putaran Uruguay, semua hambatan non-tarif yang dikenakan kepada produk pertanian harus dihapuskan atau diubah ke tarif untuk menjamin sektor pertanian hanya dilindungi oleh tarif saja.[9] Di beberapa kasus, tarif yang setara akan terlalu tinggi untuk memberikan peluang yang nyata untuk impor memasuk pasar.[10] Oleh karena itu, sistem kuota tarif diperkenalkan untuk menjaga dan mempertahankan tingkat akses yang ada, serta memberikan ruang untuk peluang akses yang minimum.[11]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Market Access Map - Glossary". ITC.
  2. ^ "Quota". Encyclopedia Britannica.
  3. ^ "Tariff rate quotas explained: A guide to answering consultation questions". Government of Canada.
  4. ^ Harry de Gorter and Erika Kliauga. "Reducing Tariffs versus Expanding Tariff Rate Quotas" (PDF). World Bank. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2019-06-23.
  5. ^ "General Agreement on Tariffs and Trade" (PDF). WTO.
  6. ^ Van den Bossche, Peter (2018). The Law and Policy of the World Trade Organization - Text, Cases and Materials. Cambridge University Press. hlm. 48. ISBN 9781316662496.
  7. ^ WT/DS202/R (2001). "United States - Definitive Safeguard Measures on Imports of Circular Welded Carbon Quality Line Pipe from Korea - Report of the Panel". WTO Panel Report. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
  8. ^ Appellate Body Reports, EC- Bananas III (Article 21.5 - Ecuador II) / EC- Bananas III (Article 21.5 - US) /. WTO. 2008. hlm. 335.
  9. ^ "Glossary". WTO.
  10. ^ "Swiss agriculture under fire at WTO". SwissInfo.
  11. ^ "Market access: tariffs and tariff quotas". WTO.