Kuda Wangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kuda Wangi adalah tentang Cerita tentang pantun rakyat daerah Baduy, Banten Selatan

Prabu Munding Liman, yang merupakan anak dari raja Pajajaran yang memrintah di negara Pasirbatang, dengan permaisurinya yang bernama Lenggang Kancana. Suatu ketika, diam-diam sang raja pergi ke Gunung Wangi dengan tujuan untuk memperistri adik Prabu Kuda Wangi yang bernama Nyi Lenggang Wangi. Tanpa sepengetahuannya, sang permaisuri Lenggang Kencana menyusul dan kemudian bertanya apakah baginda berniat untuk menetap di Gunung Wangi?. Sang bagindapun menyakinkan permaisuri Lenggang Kencana bahwa beliau akan kembali ke Pasirbatang setelah mendapatkan Nyi Lenggan Wangi. Sedangkan kakaknya, Kuda Wangi akan tetap berada dan tinggal di Gunung Wangi, yang selanjutnya Kuda Wangi mampu menaklukkan raja dari berbagai wilayah negarta seperti raja Nusa Bini, raja Pulo Kancana, raja Gunung Malela, raja Pasirbatang Lembur Girang, raja Pasirbatang Karang Tengah,bahkan Patih Gakah Haruman dari Pasirbatang Lembur Hilir dan Wira Panggung dari Kutaa Gangsa. Akirnya semua yang telah ditaklukkan Kuda Wangi semuanya tunduk dan mengabdi kepada Raja Pasirbatang, Prabu Munding Liman.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yayasan Untuk Indonesia (2005). Ensiklopedia jakarta : Culture & Heritage ( Budaya Dan Warisan Sejarah). Jakarta: Yayasan Untuk Indonesia. ISBN 979-8682-49-1.