Korps Marinir Republik Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kormar RI)
Korps Marinir Republik Indonesia
Aktif15 November 1945
NegaraIndonesia Indonesia
Tipe unitMarinir
PeranPeperangan amfibi
Jumlah personel50.000[1]
Bagian dariTNI Angkatan Laut
MarkasJakarta Pusat
JulukanHantu Laut
"Baret Ungu"
MotoJalesu Bhumyamca Jayamahe
"Di darat dan di laut kita jaya"
Baret MAGENTA 
HimneMars:Jalesu Bhumyamca Jayamahe
Hymne:Gagah derap langkah
MaskotKeris Samudera
Pertempuran
Situs webmarinir.tnial.mil.id
Tokoh
Komandan Korps MarinirMayor Jenderal TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP.
Wakil Komandan Korps MarinirBrigadir Jenderal TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP.
Inspektur Korps MarinirBrigadir Jenderal TNI (Mar) Supriyono, S.E., M.M
Komandan Pasukan Marinir 1Brigadir Jenderal TNI (Mar) Umar Farouq, S.A.P., CHRMP., M.Tr.Opsla., M.Han.
Komandan Pasukan Marinir 2Brigadir Jenderal TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla.
Komandan Pasukan Marinir 3Brigadir Jenderal TNI (Mar) Sugianto, S.Sos.
Komandan Komando Pendidikan MarinirBrigadir Jenderal TNI (Mar) Samson Sitohang, S.Ip., M.M.
Insignia
Bendera

Korps Marinir Republik Indonesia (disingkat Kormar RI, juga dikenal sebagai Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut disingkat Kormar TNI AL) adalah sebuah unit pasukan Tentara Nasional Indonesia yang menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar strategis, pembinaan potensi maritim, serta pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi satuan Marinir untuk menjadi kekuatan pertahanan keamanan dalam rangka OMP dan OMSP.

Kormar RI memiliki kedudukan sebagai Komando Utama Operasi Tentara Nasional Indonesia dan Komando Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut.[2]

Korps Marinir dipimpin oleh seorang Komandan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Markas Korps Marinir terletak di Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.[3][4][5] Pada saat ini, Korps Marinir terdiri dari tiga divisi, yaitu:

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Awal Pembentukan[sunting | sunting sumber]

Cikal bakal Korps Marinir bermula dari tanggal 15 November 1945, di mana nama Corps Mariniers tercantum dalam Pangkalan IV ALRI Tegal sehingga tanggal ini dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir.

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan No. A/565/1948 pada tanggal 9 Oktober 1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam jajaran Angkatan Laut.

Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) kembali menggunakan nama Korps Marinir sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 15 November 1975.

Usai Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 maka di seluruh pelosok Nusantara terbentuklah Badan-Badan perjuangan yang bertujuan mempertahankan kemerdekaan.

Di bidang kelautan, para pejuang laut yang terdiri dari para pemuda pelayaran, nelayan, bekas K.M, Kaigun, Heiho membentuk satuan-satuan di pangkalan seluruh Indonesia seperti Marine Keamanan Rakyat, Tentara Keamanan Rakyat, Corps Marinier, Pasukan Laut dan Korps Keamanan Pantai.

Pada tanggal 15 Nopember 1945 di Pangkalan IV ALRI Tegal tercantum Nama Corps Mariniers yang merupakan cikal bakal terbentuknya Korps Marinir TNI AL.

Pada tanggal 9 Oktober 1948 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan Nomor: A/565/1948 ditetapkan adanya Korps Komando di dalam Angkatan Laut sehingga seluruh satuan kelautan tersebut dilebur menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL).

Korps Marinir pada periode perang kemerdekaan merupakan komponen terbesar dalam tubuh ALRI (TNI AL). Hal tersebut disebabkan situasi perjuangan bangsa yang mengharuskan lebih banyak mengadakan kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas operasi di darat dari pada di laut.

Khusus untuk Corps Marinier (CM) yang terdapat di Pangkalan IV Tegal mempunyai tujuh (7) batalyon yang bermarkas di Tegal dengan Komandan yang pertama Mayor Agoes Soebekti. Persenjataan dan perlengkapan yang semula bervariasi disempurnakan dengan senjata jenis Johnson dari FN (Belgia).

Pada tahun 1955-1959 KKO-AL mengalami perubahan dalam bidang organisasi. Pembinaan personil dan material pada periode ini juga mengalami kemajuan-kemajuan di antaranya melalui bidang pendidikan.

Prajurit Yonmarhanlan VIII Bitung melaksanakan Ziarah ke Makam Letkol Mar (Ant) Arthur Solang di Taman Makam Pahlawan Kairagi Weru, Paal Dua kota Manado, Sulawesi Utara
Prajurit Yonmarhanlan VI Makassar melaksanakan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Palopo di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Pada masa ini KKO-AL menghadapi situasi dan kondisi Trikora, Dwikora dan G.30.S/PKI. Untuk Susunan organisasi terdiri atas Markas Besar KKO-AL Komando Utama KKO-AL, Pastermar, Paskohanmarnas dan Unsur-unsur Pelayanan Kotama.

Semasa Orde Baru (1966-1998) terjadi reorganisasi di mana Paskoarma I dan II serta Pasinko dilebur menjadi Paskoarma dengan kekuatan 2 Brigade.

Sesuai Renstra Hankam I tahun 1974-1978 bidang TNI-AL, dilaksanakan pula penyederhanaan struktur organisasi KKO-AL yang kemudian diikuti dengan likuidasi Batalyon 6, 8, dan 10 di wilayah Barat (Jakarta) serta Batalyon 7 dan 9 di wilayah Timur (Surabaya).

Bagi para anggota dari Batalyon Batalyon yang terkena likuidasi tersebut, sebagian dimasukkan kedalam Batalyon yang masih aktif dan sebagian lagi disalurkan ke dalam Depatransit dan Lembagalembaga pemerintah lainnya di wilayah Barat dan Timur.

Pada tahun 1975 terjadilah suatu peristiwa yang penting bagi keberadaan Korps dimana nama Korps Komando Angkatan Laut yang telah digunakan sejak tahun 1950 dikembalikan lagi menjadi Korps Marinir sesuai dengan sejarah lahirnya Korps sejak tahun 1945.

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 Nopember 1975. Pada tahun 1984 Korps Marinir kembali mengadakan reorganisasi kekuatan.

Kekuatan yang dimiliki saat itu adalah 2 Brigade Infanteri Korps Marinir, 1 Resimen Bantuan Tempur Korps Marinir, 1 Resimen Bantuan Administrasi Korps Marinir, 1 Komando Latihan Korps Marinir dan 2 Pangkalan Korps Marinir di Jakarta dan Surabaya.

Selanjutnya sebelum era reformasi, kekuatan tersebut ditambah dengan masuknya satuan Detasemen Jala Mangkara dan Rumah Sakit TNI AL Marinir Cilandak sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir Pada Era Reformasi (1998), Prajurit-prajurit Korps Marinir tercatat memiliki peran yang cukup besar dalam meredam dan mengeliminasi dampak dari kerusuhan-kerusuhan tersebut.

Korps Marinir, bukan saja berhasil dalam menangani dan meredam gerakan dan aksi massa tetapi juga Prajurit-prajurit Korps Marinir telah mampu menjadi bagian penting penyelamat bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara di negeri ini.

Demikian juga dalam mengatasi kerusuhan bernuansa SARA yang terjadi di Maluku dan Maluku Utara, Korps Marinir telah mampu menunjukkan dirinya sebagai prajurit profesional.

Dengan pendekatan yang persuasif, Prajurit-prajurit Korps Marinir bisa diterima menjadi mediator dan penengah bagi kelompok-kelompok yang bertikai. Bahkan lebih dari itu keberadaan Prajurit-prajurit Korps Marinir di daerah konflik itu mampu menjadi motivator dan dinamisator bagi rekonsiliasi dan perdamaian.

Dalam rangka meningkatkan pembinaan dan standardisasi kemampuan tempur pasukan Marinir, Kepala Staf TNI AL mengeluarkan keputusan Nomor. Kep/08/III/2001 tanggal 12 Maret 2001 tentang likuidasi Brigif-1 Marinir, Brigif-2 Marinir, Menbanpurmar dan Menbanminmar selanjutnya membentuk Pasukan Marinir-1 (Pasmar-1) dan Brigade Marinir Berdiri Sendiri (Brigmar BS).

Dengan demikian Satuan-Satuan Komando Pelaksana Korps Marinir terdiri dari Pasukan Marinir-1 di Surabaya, Lanmar Surabaya, Kolatmar di Surabaya, Brigmar BS di Jakarta, Denjaka di Jakarta, Lanmar Jakarta dan Rumkitalmar Cilandak di Jakarta.

Kekuatan Pasmar-1 terdiri dari Brigade Infanteri Marinir, Resimen Kavaleri Marinir, Resimen Artileri Marinir, Resimen Bantuan Tempur Marinir, Batalyon Intai Amfibi serta 4 Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan.

Sedangkan Kekuatan Brigade Marinir BS terdiri dari 3 Batalyon Infanteri Marinir, Detasemen Bantuan Tempur, Detasemen Kavaleri, Detasemen Artileri, Detasemen Intai Amfibi dan 2 Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan.

Pada tahun 2004 terjadi pula reorganisasi kekuatan di tubuh Korps Marinir dengan terbentuknya Pasmar-2 hasil likuidasi Brigmar BS. Kekuatan yang dimiliki Korps Marinir saat itu adalah Pasmar-1 yang membawahi Brigif-1 Marinir, Menkav-1 Marinir, Menart-1 Marinir, Menbanpur-1 Marinir, Yon Taifib-1 Marinir dan 4 Yonmarhanlan.

Pasmar-2 yang membawahi Brigif-2 Marinir, Menkav-2 Marinir, Menart-2 Marinir, Menbanpur-2 Marinir, Yon Taifib 2 Marinir dan 4 Yonmarhanlan. Selanjutnya terdapat pula Brigif-3 Marinir yang membawahi Yonif-7, 8 dan 9 Marinir. Komando Pelaksana lain berupa 2 Lanmar Jakarta dan Surabaya, Kolatmar, Denjaka dan Rukitalmar Cilandak.

Marinir ke depan Seiring dengan rencana validasi organisasi TNI Angkatan Laut yang akan dikembangkan menjadi Komando Armada RI dengan membawahi 3 Komando Wilayah Laut, maka organisasi Korps Marinir pun akan mengalami validasi dengan adanya pengembangan kekuatan menjadi 3 Pasmar.

Validasi yang terjadi di jajaran Korps Marinir adalah Likuidasi Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur Pasmar 2, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III Jakarta dan Yonmarhanlan V Surabaya, perubahan Yonmarhanlan menjadi Yonif & diregrouping dalam hubungan Brigade Infanteri, pembentukan Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Korps Marinir, Satuan Intai Para Amfibi Korps Marinir dan Detasemen Zeni Korps Marinir.

Korps Marinir pernah Terpisah dari TNI AL[sunting | sunting sumber]

berawal dari dibentuknya Corps Mariniers (CM), cikal bakal Marinir pada 15 November 1945 di Pangkalan IV ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) Tegal.

Corps Mariniers ini dibentuk awalnya sebagai “pendidikan” para pelaut Indonesia yang tergabung di ALRI, agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat. Kebanyakan, instruktur Corps Mariniers ini berasal dari lulusan sekolah pelayaran. Tapi setidaknya ada satu di antara mereka yang pernah mengenyam pendidikan tempur di darat.

Salah satu instruktur yang punya pengalaman pendidikan pertempuran di darat itu adalah Tatang Rusmaja. Seorang jebolan PETA (Pembela Tanah Air). Yang dilatih bukan hanya para personel ALRI dan pemuda asal Tegal, tapi juga dari luar kota. Sebagaimana pasukan ALRI lainnya di berbagai daerah, Corps Mariniers juga pada akhirnya terpaksa ikut bergerilya di darat karena minus alutsista laut.

Di tempat-tempat lain, pasukan ALRI ini banyak dikenal sebagai “ALRI Gunung” karena memang lebih sering bertempur di pedalaman hutan dan kaki gunung, ketimbang di laut. Tapi mereka belum termasuk Corps Mariniers karena korps anyar ini baru eksis di Pangkalan IV ALRI di Tegal, belum ada di pangkalan lainnya. Khusus para personel Corps Mariniers asal Pangkalan IV Tegal, sekiranya 25 kali mereka mengirim pasukan ke front Semarang di masa revolusi, untuk ikut Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Angkatan Darat mempersempit gerak pasukan Belanda.

Di tengah-tengah masa revolusi, tepatnya pada 17 Maret 1948 sempat terjadi yang namanya “Re-Ra” alias Reorganisasi dan Rasionalisasi. Saat itu karena Corps Mariniers dari Pangkalan Tegal ini sudah banyak pengalaman tempur di darat, maka pemerintah memutuskan untuk memisahkannya dari TNI AL.

Corps Mariniers kemudian dileburkan ke dalam TNI AD Divisi Diponegoro dengan nama Resimen Samudera yang terbagi menjadi lima batalion. Sedangkan tentara laut yang ingin tetap berada di TNI AL, harus mengajukan surat permohonan kepada Menteri Pertahanan dan Panglima Besar Angkatan Perang Mobil.

Baru pada 9 Oktober 1948, keluar Surat Keputusan No. A/565/1948 dari Menteri Pertahanan, di mana surat itu menetapkan pembentukan Korps Komando di lingkungan TNI AL. Kendati begitu, penerimaan personelnya baru dilakukan pasca-Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949.

Seleksi penerimaannya dihelat di Pangkalan Utama Surabaya pasca-diserahkan pada Indonesia sebagai dampak KMB. Sekira 1.200 personel yang terpilih akan jadi Pasukan Amfibi TNI AL.

Tapi setelah ditelisik lebih jauh, ternyata 95 persen dari 1.200 orang yang diterima itu merupakan personel yang dahulunya Corps Mariniers Tegal juga. Dari semua personel Korps Komando Operasi Angkatan Laut (KKO AL) yang tercatat pada 1950, 90 persennya juga mantan Corps Mariniers Pangkalan IV Tegal.

Maka dari itu, eksistensi Corps Mariniers yang dibentuk 15 November 1945 seperti yang disebutkan di paragraf-paragraf sebelumnya, bisa dibenarkan merupakan cikal bakal Korps Marinir TNI AL saat ini.

Setelah pembentukan KKO TNI AL, para pembesarnya sempat meniatkan satuan khusus ini mengacu pada Korps Marinir Inggris dan Belanda. Kedua negara ini masih menyatukan Korps Marinir dengan Angkatan Laut. Tidak seperti Amerika Serikat yang Korps Marinirnya terpisah dari AL.

Namun pada akhirnya, pendidikan angkatan pertama KKO ini diarahkan ke Amerika Serikat, selain juga ke Belanda. Sementara nama Korps Marinir baru kembali dipakai pasca keluar Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut No. Skep/1831/XI/1975 pada 15 November 1975.[6]

Kronologis[sunting | sunting sumber]

Tahun 1958, Warna ungu dipakai oleh Korps Marinir (ketika masih bernama KKO-AL) berupa pita sebagai kode pengamanan untuk mengadakan operasi pendaratan di Padang, Sumatera Barat dalam rangka Operasi 17 Agustus, Baret warna ungu untuk pertama kalinya dipergunakan oleh Batalyon-1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh.

Selanjutnya baret tersebut dilengkapi dengan emblem. Pada awalnya emblem Korps Marinir berbentuk segi lima warna merah dengan lambang topi baja Romawi dan dua pedang bersilang ditengahnya. Pemasangan emblem di baret terletak di samping kiri depan.

Tahun 1962, Bertepatan dengan HUT yang ke-17 KKO-AL, diadakan perubahan lambang emblem baret Keris Samudera dikelilingi oleh pita dengan tulisan “Jalesu Bhumyamca Jayamahe” dan terdapat tulisan “Korps Komando” di bawahnya. Di antara tulisan Korps dengan Komando terdapat angka 1945 yang menandakan Korps Marinir lahir.

Seluruh lambang dan tulisan emblem tersebut terbuat dari kuningan yang beralaskan warna merah segi lima. 1968, Diadakan lagi sedikit perubahan yaitu dengan member garis pinggir “Kuning” dari segi lima merahnya. 1975, Berdasarkan Skep Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 Nopember 1975 nama Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) kembali berubah nama menjadi Korps Marinir sesuai dengan nama lahirnya Korps Marinir sejak tahun 1945.

Tahun 1976, Kepala Staf Angkatan Laut mengeluarkan Surat Keputusan No. Skep/2084/X/1976 tanggal 20 Oktober 1976, tentang Perubahan Emblem Korps Marinir. Perubahan tersebut adalah dengan menambah Jangkar sebagai latar belakangnya, pita bertuliskan “Korps Komando” berubah menjadi “Korps Marinir” dan angka “1945” tetap sebagai tanda lahirnya.

Emblem tersebut dipasang pada baret dengan ketentuan bahwa tengah-tengah dasar emblem terletak tepat di atas ujung luar kening mata kiri. Sehingga Emblem tersebut secara resmi mulai dipakai tepat pada peringatan HUT ke-31 Korps Marinir tanggal 15 November 1975.

  • Emblem KKO-AL Digunakan tahun 1960-1962 Berdasarkan Skep Komandan KKO AL Tanggal 04 Januari 1961 Nomor Skep: 02/KP/KKO/1961.
  • Emblem KKO-AL Digunakan tahun 1962-1976 Berdasarkan Skep Panglima Komando Tanggal 10 September 1962 Nomor Skep: 5030.6.
  • Emblem KORPS MARINIR Digunakan tahun 1976 - Sekarang Berdasarkan Skep KASAL Tanggal 20 Oktober 1976 Nomor Skep: Skep/2084/X/1976

Peristiwa[sunting | sunting sumber]

Pengangkatan jenazah di Lubang Buaya

Struktur Korps Marinir[sunting | sunting sumber]

Eselon Pimpinan[sunting | sunting sumber]

  1. Komandan Korps Marinir: Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP.
  2. Wakil Komandan Korps Marinir: Brigjen TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP.

Eselon Pelaksana Pimpinan[sunting | sunting sumber]

  1. Inspektur: Brigjen TNI (Mar) Supriyono, S.E., M.M
    1. Inspektur Operasional dan Latihan: Kolonel Mar Nanang Purwoko
    2. Inspektur Umum: Kolonel Mar Encep Wahyu Gumelar, S.E., M.M.
    3. Inspektur Perbendaharaan: Letkol Mar Sunarto
  2. Koordinator Sahli: Kolonel Mar Chaerudin Toyib
    1. Sahli A Bidang Operasi: Kolonel Mar Anom Widjaja, M.M.
    2. Sahli B Bidang Latihan: Kolonel Mar Abidin, M.Tr.Hanla..
    3. Sahli C Bidang Menejemen: Kolonel Mar Irwanto
    4. Sahli D Bidang Tekinfomil: Kolonel Mar Antonius Johan Armadi, M.Tr.Hanla.
    5. Sahli E Bidang Kersamil: Kolonel Mar Didiet Hendra Wijaya, M.MP.
    6. Sahli F Bidang Komsos & Potmar: Kolonel Mar Firman Gunawan, S.E.
  3. Asisten Perencanaan dan Anggaran: Kolonel Mar Wahyudi Saputra, S.E., M.M.
  4. Asisten Intelijen: Kolonel Mar Teguh Santoso
  5. Asisten Operasi: Kolonel Mar Nanang Saefulloh
  6. Asisten Personel: Kolonel Mar Arif Handono. S.AP., M.AP.
  7. Asisten Logistik: Kolonel Mar Tri Subandiyana
  8. Asisten Potensi Maritim: Kolonel Mar I Dewa Gede Wirawan, S.E.
  9. Asisten Komunikasi dan Elektronika: Kolonel Mar Hadi Santoso, S.E., M.M.

Eselon Pelayanan[sunting | sunting sumber]

  1. Dandenma Mako Kormar : Kolonel Mar Andi Ichsan,.S.H,.M.Tr.Hanla,.M.M,.CRMP
  2. Kepala Koordinator

Administrasi: Letkol Mar Tri Yudha, Mtr.Opsla

  1. Kepala Sekertarian Umum: Letkol Mar Hadi Wibowo, M.Tr.Opsla.
  2. Kepala Pusat Komando dan Pengendalian: Letkol Mar Eko Budi Prasetyo Adi Santoso
  3. Kepala Akuntansi: Letkol Laut (S) Saiful

Eselon Pelaksana Pusat[sunting | sunting sumber]

  1. Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data: Kolonel Mar Kristiyono
  2. Kepala Dinas Penerangan: Kolonel Mar Bambang Dillianto M.Tr.Hanla., S.E.
  3. Kepala Dinas Administrasi dan Personel: Kolonel Mar Aminuddin M.Tr.Hanla., M.M.
  4. Kepala Dinas Hukum: Kolonel Laut (KH) Fredie Alexander Tamara, S.H., M.H.
  5. Kepala Dinas Kesehatan: Kolonel Laut (K) dr. Jefrrey Agung, S.N.P., Sp.KJ., M.Tr.Hanla., M.M., Sp.KJ (k).,
  6. Kepala Dinas Provos: Kolonel Mar Afin Dudun Abisantha, S.E., M.Tr.Hanla., M.M.
  7. Kepala Dinas Material: Kolonel Mar Tommy Dwijanto, CTMP., CRMP.
  8. Kepala Dinas Pemeliharaan Material: Kolonel Mar Tommy Dwijayanto, CTMP., CRMP.
  9. Kepala Dinas Komunikasi dan Peperangan Elektronika: Kolonel Mar Muhammad Nur R, S.E., M.M., M.Tr.Hanla.
  10. Kepala Keuangan Wilayah: Kolonel Laut (S) Izudin Arifianto, S.A.P.

Eselon Komando Pelaksana Utama[sunting | sunting sumber]

  1. Komandan Pasukan Marinir 1: Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, S.A.P., CHRMP., M.Tr.Opsla., M.Han.
  2. Komandan Pasukan Marinir 2: Brigjen TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla.
  3. Komandan Pasukan Marinir 3: Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos.

Eselon Komando Pelaksana[sunting | sunting sumber]

  1. Komandan Komando Pendidikan Marinir: Brigjen TNI (Mar) Samson Sitohang, S.Ip., M.M.
  2. Komandan Komando Latih Marinir: Kolonel Mar I Made Sukada, S.E.
  3. Komandan Pangkalan Marinir Jakarta: Kolonel Mar Nasrudin, S.H., M.Sm., CFRA.
  4. Komandan Pangkalan Marinir Surabaya: Kolonel Mar Anak Agung GJP
  5. Komandan Pangkalan Marininr Sorong: Kolonel Mar Teguh Santoso
  6. Komandan Brigif 4/Marinir: Kolonel Mar Bob Osianto Siregar, S.E., M.M.
  7. Komandan Denjaka: Kolonel Mar Rino Rianto, M.M., M.Tr.Hanla.
  8. Kepala Rumah Sakit Marinir Cilandak: Kolonel Laut (K) dr. Sujoko Purnomo, SP.B.
  9. Kepala Rumah Sakit Marinir Gunungsari : Letkol Laut (K) dr. Yusuf Wibisono, Sp.BS.

Perwira Tinggi Korps Marinir[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka menjaga dan memelihara tradisi Korps Marinir setiap prajurit Korps Marinir strata Perwira Tinggi Korps Marinir berkewajiban melaporkan Kenaikan Pangkat (Kenkat), kepada Komandan Korps Marinir (Dankormar) selaku pati senior dijajaran Korps Marinir TNI AL.

Berikut daftar Perwira Tinggi Korps Marinir antara lain :

Daftar Perwira Tinggi Aktif Korps Marinir
No Pangkat Nama Korps Alumni Jabatan Keterangan
2. Brigjen TNI (Mar) I Wayan Ariwijaya, S.E., CFrA. Korps Marinir AAL 1988 Staf Khusus Kasal
3. Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr.(Han). Korps Marinir (Denjaka) AAL 1989 Dankodiklatal
4. Mayjen TNI (Mar) Siswoto Korps Marinir AAL 1989 Pa Sahli Tk. III Bidang Polkamnas Panglima TNI
5. Brigjen TNI (Mar) Nuri Andrianis Djatmika Korps Marinir AAL 1989 Staf Khusus Kasal
6. Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP. Korps Marinir AAL 1990 Komandan Korps Marinir
7. Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, M.M. Korps Marinir AAL 1990 TA Pengkaji Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas
8. Mayjen TNI (Mar) Nana Rukmana, S.E. Korps Marinir AAL 1990 Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Sismennas Lemhannas
9. Mayjen TNI (Mar) Endang Taryo, S.E., M.Si., CHRMP. Korps Marinir AAL 1990 Staf Khusus Kasal (Penugasan EVP of Security PT KAI)
10. Brigjen TNI (Mar) Suherlan, S.E., M.M., M.Sc., CHRMP. Korps Marinir AAL 1990 Wadan Kormar
11. Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, S.E., M.M. Korps Marinir AAL 1990 Diropslat Basarnas
12. Brigjen TNI (Mar) Sarjito, CHRMP., M.Si., CIQaR. Korps Marinir AAL 1990 Kapokgadik Kodiklatal
13. Mayjen TNI (Mar) Dr. Hermanto, S.E., M.M., CSBA., CTMP. Korps Marinir AAL 1991 Aspotmar Kasal
14. Mayjen TNI (Mar) Y. Rudy Sulistyanto, S.E. Korps Marinir AAL 1991 Tenaga Ahli Pengkaji Bid. Wawasan Nusantara Lemhannas
15. Brigjen TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla. Korps Marinir AAL 1991 Danpasmar-2
16. Brigjen TNI (Mar) Werijon, M.Han., ClQnR., ClQaR. Korps Marinir (Denjaka) AAL 1991 Dirum Akademi TNI
17. Brigjen TNI (Mar) Dr. Budi Santoso, M.A.P., M.Tr.Opsla. Korps Marinir AAL 1991 Tenaga Ahli Pengajar Madya Bid. Ilpengtek Lemhannas
18. Brigjen TNI (Mar) Supriyono, S.E., M.M. Korps Marinir (Denjaka) AAL 1992 Inspektur Kormar
19. Brigjen TNI (Mar) Widodo Korps Marinir (Denjaka) AAL 1992 Dirlat Kodiklatal
20. Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, M.Tr.Opsla. Korps Marinir AAL 1992 Danlantamal X
21. Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, S.E., M.M., M.T. Korps Marinir AAL 1992 Danlantamal IX
22. Brigjen TNI (Mar) Sandy Muchjidin Latief Korps Marinir AAL 1992 Kadisbintaal
23. Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, S.A.P., CHRMP., M.Tr.Opsla., M.Han. Korps Marinir AAL 1993 Danpasmar-1
24. Brigjen TNI (Mar) Feryanto Pardamean Marpaung Korps Marinir (Taifib) AAL 1993 Wadan Koopssus TNI
25. Brigjen TNI (Mar) Sugianto, S.Sos. Korps Marinir AAL 1993 Danpasmar-3
26. Brigjen TNI (Mar) Andi Rahmat M. Korps Marinir AAL 1993 Karoum Settama Bakamla
27. Brigjen TNI (Mar) Bambang Hadi Suseno, S.E. Korps Marinir AAL 1993 Aspotwil Kaskogabwilhan I
28. Brigjen TNI (Mar) Guslin Kamase, S.H., M.H., M.M. Korps Marinir AAL 1993 Asdep Koordinasi Kewaspadaan Nasional Kemenkopulhukam
29. Brigjen TNI (Mar) Agung Trisnanto Korps Marinir AAL 1993 Kaskogartap III/Surabaya
30. Brigjen TNI (Mar) Ahmad Fajar Korps Marinir AAL 1993 Ir Kodiklatal
31. Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, S.E., CHRMP. Korps Marinir AAL 1993 Danlantamal I
32. Brigjen TNI (Mar) Suwandi, S.A.P., M.M. Korps Marinir AAL 1994 Staf Khusus Kasal
33. Brigjen TNI (Mar) Amir Kasman, S.E., M.M. Korps Marinir AAL 1994 Dosen Ahli Opsgab Sesko TNI
34. Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, S.H., M.Tr.Opsla. Korps Marinir AAL 1994 Kadispotmar
35. Brigjen TNI (Mar) Asril Tanjung Korps Marinir AAL 1994 Dirdik Kodiklat TNI
36. Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon H. Pardosi, S.E., S.H., M.M. Korps Marinir AAL 1994 Asrena Kaskogabwilhan III
37. Brigjen TNI (Mar) Mauriadi, S.E. Korps Marinir AAL 1994 Kadiswatpersal
38. Brigjen TNI (Mar) Raja Erjan HS. Girsang, S.E., M.M., M.Sc. Korps Marinir AAL 1994 Pati Kepala Biro Kerjasama dan Hukum Settama Lemhannas
39. Brigjen TNI (Mar) Benny Poltak Nadeak, S.E. Korps Marinir AAL 1994 Atase Pertahanan KBRI di Beijing-Tiongkok
40. Mayjen TNI (Mar) Oni Junianto, S.A.P, M.M. Korps Marinir AAL 1995 Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI
41. Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. Korps Marinir AAL 1996 Danlantamal III
42. Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili, S.E. Korps Marinir AAL 1996 Pa Sahli Tk. III Bid. Jahpers Panglima TNI
43. Brigjen TNI (Mar) Nawawi, S.E., M.M. Korps Marinir AAL 1996 Danpusdikbangpres Kodiklat TNI
44. Brigjen TNI (Mar) Citro Subono, S.M. Korps Marinir AAL 1996 Staf Khusus Kasal
45. Brigjen TNI (Mar) Joni Sulistiawan, S.H., M.Han. Korps Marinir AAL 1996 Danlantamal V
46. Brigjen TNI (Mar) Efhardian, M.Tr.Opsla. Korps Marinir AAL 1996 Staf Khusus KSAL (dalam rangka Dik PPRA LXVI Lemhannas)
47. Brigjen TNI (Mar) Samson Sitohang, S.Ip., M.M. Korps Marinir (Denjaka ) AAL 1998 Dankodikmar
48. Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah Korps Marinir (Taifib) AAL 1998 Wakapuspen TNI

Komandan[sunting | sunting sumber]

Saat ini, Korps Marinir di pimpin oleh seorang Komandan yang berpangkat Mayor Jenderal TNI Marinir. Saat ini jabatan Dankormar diduduki oleh Mayjen TNI (Mar.) Endi Supardi, S.E., M.M., M.Tr.Opsla., CHRMP., CRMP.. Penunjukan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1127/X/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Warga Kehormatan[sunting | sunting sumber]

Warga kehormatan Korps Marinir merupakan bentuk atau wujud penghargaan Korps Marinir kepada Pemimpin TNI, atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Pembagian Satuan[sunting | sunting sumber]

RM-70 Grad Korps Marinir

Saat ini kekuatan Korps Marinir TNI AL terbagi menjadi 3 Pasukan Marinir (Pasmar 1) di Jakarta, (Pasmar 2) di Sidoarjo dan (Pasmar 3) di Sorong yang masing-masing dipimpin oleh seorang Komandan Perwira Tinggi Marinir Bintang Satu (Brigjen TNI Marinir).

Setiap Pasmar membawahi Brigade Infanteri Marinir (Brigifmar), Resimen Artileri Marinir (Menartmar), Resimen Kavaleri Marinir (Menkavmar), Resimen Bantuan Tempur Marinir (Menbanpurmar), dan 2 resimen dalam perencanaan Resimen Bantuan Administrasi Marinir (Menbanminmar) serta Resimen Pertahanan Pangkalan Marinir (Menhanlanmar). Brigade Infanteri Marinir yang ada sekarang 4 Brigade melingkupi 11 Batalyon Infanteri Marinir.
Satuan elit Korps Marinir TNI AL dinamakan Intai Amfibi (Taifib) dan satuan anti-teror TNI Angkatan Laut dinamakan Detasemen Jala Mengkara (Denjaka).

Pasukan Marinir 1[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 2[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 3[sunting | sunting sumber]

Markas Komando Korps Marinir[sunting | sunting sumber]

Dalam Pembentukan[sunting | sunting sumber]

  • Pasukan Marinir 4, berkedudukan di Ibu Kota Nusantara[12]
  • Resimen Pertahanan Pangkalan, (regrouping dari Batalyon Pertahanan Pangkalan yang ada)
  • Resimen Bantuan Administrasi
  • Satuan Pertahanan Pantai[13]
  • Batalyon Infanteri 12/Marinir
  • Batalyon Infanteri 13/Marinir

Rencana Pengembangan Struktur Marinir[sunting | sunting sumber]

Saat ini komandan korps marinir dijabat oleh perwira tinggi bintang 2 (Mayor Jenderal Marinir). Rencananya akan ada kenaikan pangkat didalam struktur marinir dengan rincian;

  • Perwira bintang 3 (Letnan Jenderal Marinir) 1 orang untuk jabatan;
    • Komandan Korps Marinir.
  • Perwira bintang 2 (Mayor Jenderal Marinir) 7 orang untuk jabatan;
    • Wakil Komandan Marinir,
    • Inspektur Marinir,
    • Komandan Pasukan Marinir 1,
    • Komandan Pasukan Marinir 2,
    • Komandan Pasukan Marinir 3,
    • Komandan Pasukan Marinir 4,
    • Komandan Komando Pendidikan Latihan Marinir.
  • Perwira bintang 1; 20 orang untuk jabatan;
    • Wakil Inspektur Marinir,
    • Kepala Kelompok Staff Ahli,
    • Asisten Perencanaan dan Anggaran,
    • Asisten Intelijen,
    • Asisten Operasi,
    • Asisten Personel,
    • Asisten Logistik,
    • Asisten Potensi Maritim,
    • Asisten Komunikasi dan Elektronika,
    • Wakil Komandan Pasukan Marinir 1,
    • Wakil Komandan Pasukan Marinir 2,
    • Wakil Komandan Pasukan Marinir 3,
    • Wakil Komandan Pasukan Marinir 4,
    • Inspektur Pasukan Marinir 1,
    • Inspektur Pasukan Marinir 2,
    • Inspektur Pasukan Marinir 3,
    • Inspektur Pasukan Marinir 4,
    • Komandan Komando Pendidikan Marinir,
    • Komandan Komando Latihan Marinir,
    • Kepala Pusat Pangkalan Marinir

Markas Komando Korps Marinir[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 1[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 2[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 3[sunting | sunting sumber]

Pasukan Marinir 4[sunting | sunting sumber]

Komando Pendidikan dan Latihan Marinir[sunting | sunting sumber]

Pusat Pangkalan Marinir[sunting | sunting sumber]

  • Pusat Pangkalan Marinir
    • Pangkalan Marinir Tanjung Pinang
      • Kompi Markas Pangkalan Marinir Jakarta
      • Detasemen Pekerjaan Umum (Denpum)
      • Detasemen Pemeliharaan (Denhar)
      • Detasemen Perbekalan (Denbek)
      • Detasemen Angkutan (Denang)
      • Detasemen Musik (Densik)
      • Detasemen Perawatan Umum (Dewatum)
      • Rumah Sakit Marinir Tanjung Pinang
    • Pangkalan Marinir Surabaya
      • Kompi Markas Pangkalan Marinir Surabaya
      • Detasemen Pekerjaan Umum (Denpum)
      • Detasemen Pemeliharaan (Denhar)
      • Detasemen Perbekalan (Denbek)
      • Detasemen Angkutan (Denang)
      • Detasemen Musik (Densik)
      • Detasemen Perawatan Umum (Dewatum)
      • Rumah Sakit Marinir Surabaya / Ewa Pangalila
    • Pangkalan Marinir Sorong
      • Kompi Markas Pangkalan Marinir Sorong
      • Detasemen Pekerjaan Umum (Denpum)
      • Detasemen Pemeliharaan (Denhar)
      • Detasemen Perbekalan (Denbek)
      • Detasemen Angkutan (Denang)
      • Detasemen Musik (Densik)
      • Detasemen Perawatan Umum (Dewatum)
      • Rumah Sakit Marinir Sorong
    • Pangkalan Marinir Ibu Kota Nusantara
      • Kompi Markas Pangkalan Marinir Ibu Kota Nusantara
      • Detasemen Pekerjaan Umum (Denpum)
      • Detasemen Pemeliharaan (Denhar)
      • Detasemen Perbekalan (Denbek)
      • Detasemen Angkutan (Denang)
      • Detasemen Musik (Densik)
      • Detasemen Perawatan Umum (Dewatum)
      • Rumah Sakit Marinir Ibu Kota Nusantara

Peralatan berat[sunting | sunting sumber]

Kendaraan Gambar Asal Jenis Versi Operasional Catatan
Tank Ringan
PT-76[14]  Rusia Tank Ringan PT-76B
PT-76(M)[15]
86[9] Awalnya sekitar 140 unit dibeli.

Beberapa kendaraan telah direkondisi pada tahun 2019/2020[7]

PT-76 yang digunakan Korps Marinir Indonesia diupgrade oleh PT Lumindo Artha Sejati yang bekerjasama dengan Perusahaan Ekspor Ukraina. Mesin Detroit Diesel baru, meriam Cockerill MK III 90mm, FCS baru, Penglihatan siang/malam baru, pencari jarak leser, dan penstabil menara.[16][17]

Kendaraan Tempur Infanteri
AMX-10P
 Prancis IFV AMX-10 PAC 90

AMX-10P MARINE

100
BVP-2  Slowakia IFV BVP-2 40 [18] ditempatkan di Batalyon Pertahanan Udara.
BMP-3F[19] BMP-3  Rusia IFV BMP-3F 54 Genap 54 unit.[20] Kemungkinan ditambah kembali.
APC
BTR-50  Uni Soviet APC BTR-50PK
BTR-50PU
BTR-50PM
BTR-50P(M)
128 Akan digantikan oleh BT-3F, Semua ditingkatkan dengan mesin baru, sistem radio, dan peluncur granat asap di beberapa kendaraan.

Awalnya 180 APC dibeli. Tambahan 34 BTR-50 dibeli dari Ukraina pada tahun 1997-1999.

Beberapa kendaraan telah direkondisi pada tahun 2019/2020

BTR-80  Uni Soviet APC BTR-80A 12[21] Digunakan sebagai bagian dari UNIFIL
BTR-4[22]  Ukraina APC BTR-4M BAU Parus module
BTR-4M RCWS turret
5 Kemungkinan ditambah kembali.
BT-3F  Rusia APC BT-3F (79)[23] Versi amfibi berdasarkan BMP-3F. Untuk menggantikan BTR-50. Awalnya dipesan 21. Kemudian pengadaanya jadi 79
Kendaraan Tempur Amfibi
PTS  Uni Soviet ATV PTS-M
LVTP-7  Amerika Serikat ATV LVT-P7A1 10 [24] Dimungkinkan ditambah hingga 35 unit
Peluncur Roket Multilaras
RM-70[25][26]  Cekoslowakia
 Ceko
MLRS RM-70 Grad
RM-70 Vampire
9
22
9 RM-70 Grad diperoleh sekitar tahun 2003, 8 RM-70 Vampire baru diperoleh pada tahun 2016, 14 RM-70 Vampire baru diperoleh pada tahun 2023[27][28]
Type 90B MLRS  China MLRS Type 90B 4 Setidaknya 4 unit Tipe 90B dibeli pada tahun 2015[29]
Artileri
LG1  Prancis Howitzer LG1 Mark I 20

Peralatan ringan[sunting | sunting sumber]

FN Minimi
Pindad SS-1

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Perkasa, Andika (2022-10-09). "Memperkuat Hubungan Bilateral Bidang Militer Indonesia - Jepang : Welcome General Yoshida Yoshihide". YouTube. Diakses tanggal 2022-10-09.  Timestamp 2:28
  2. ^ "Perpres 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia". www.jogloabang.com. Diakses tanggal 2019-12-03. 
  3. ^ ""Prajurit KKO Usman dan Harun Gantikan Nama Jalan Prapatan Jakarta"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-12. Diakses tanggal 2016-02-21. 
  4. ^ "Jalan Usman Harun Diresmikan"
  5. ^ "Alasan Perubahan Jalan Prapatan Di Senen Menjadi Usman & Harun"
  6. ^ "NEWS STORY: Riwayat Marinir yang Pernah Dipisahkan dari TNI AL"
  7. ^ a b c ""Dankormar Resmikan Puslatpur 7 Lampon, Banyuwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-19. Diakses tanggal 2015-07-02.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  8. ^ a b ""Puslatpur & Lampon, Banyuwangi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-19. Diakses tanggal 2021-04-19.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  9. ^ a b c ""Dankormar Resmikan Puslatpur-8 Teluk Ratai Lampung"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-05. Diakses tanggal 2016-06-06.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  10. ^ a b "Lampung Miliki Pusat Latihan Tempur Marinir"
  11. ^ a b "Peresmian Puslatpurmar 9 Dabo Singkep"
  12. ^ JawaPos.com (2022-03-08). "TNI AL Sudah Mulai Susun Strategi Pertahanan di IKN Nusantara". JawaPos.com. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  13. ^ "Jalesu Bhumyamca Jayamahe". marinir.tnial.mil.id. Diakses tanggal 2023-01-29. 
  14. ^ "PT-76 Andalan Korps Marinir"
  15. ^ "Antara PT-76 dan BTR-50 Sentuhan Dari Israel"
  16. ^ "Indonesia upgrades PT-76 light amphibious tank with John Cockerill 90mm Mk III cannon". www.armyrecognition.com. 2020-05-23. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  17. ^ "Ukraine to upgrade Indonesian PT-76 light tank with Belgian turret LCTS 90mm cannon". www.armyrecognition.com. 2020-12-26. Diakses tanggal 2021-02-05. 
  18. ^ "BMP-2 Tank Amfibi"
  19. ^ "Tank Amfibi BMP-3F"
  20. ^ "37 Unit Tank BMP-3F Rusia Kembali Perkuat Alutsista TNI AL". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-03. Diakses tanggal 2014-02-11. 
  21. ^ BTR-80, Kendaraan Tempur Angkut Pasukan
  22. ^ ""Kendaraan Tempur Terbaru Pesanan Marinir TNI AL Tiba di Jakarta"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-08. Diakses tanggal 2016-09-29. 
  23. ^ "Indonesia approves USD280 million request for follow-on BT-3F order | Jane's 360". www.janes.com. Diakses tanggal 2020-04-02. 
  24. ^ "Korsel Hibahkan 10 Tank Amfibi Buatan AS tuntuk RI"
  25. ^ "KORPS MARINIR ADAKAN PELATIHAN RM MULTI LAUNCH ROCKET SYSTEM KAL.122 MM VAMPIRE". www.marinir.tnial.mil.id. 10 June 2016. Diakses tanggal 19 December 2016. 
  26. ^ "RM70 Vampir: MLRS Terbaru Artileri Marinir TNI AL, Andalkan Platform Heavy Truck Tatra T815-7". Indomiliter.com. 11 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 December 2016. Diakses tanggal 19 December 2016. 
  27. ^ "KORPS MARINIR ADAKAN PELATIHAN RM MULTI LAUNCH ROCKET SYSTEM KAL.122 MM VAMPIRE". www.marinir.tnial.mil.id. 10 June 2016. Diakses tanggal 19 December 2016. 
  28. ^ "RM70 Vampir: MLRS Terbaru Artileri Marinir TNI AL, Andalkan Platform Heavy Truck Tatra T815-7". Indomiliter.com. 11 June 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 December 2016. Diakses tanggal 19 December 2016. 
  29. ^ "Indonesian Marine Corps receives four Type 90B Multiple Launch Rocket Systems from China 22912162 | December 2016 Global Defense Security news industry | Defense Security global news industry army 2016 | Archive News year". www.armyrecognition.com. Diakses tanggal 2022-04-22. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]