Konsolidasi (bisnis)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konsolidasi adalah sebuah usaha untuk menyatukan dan memperkuat hubungan antara dua kelompok atau lebih untuk membentuk suatu entitas yang lebih kuat. Sedangkan dalam bidang bisnis, konsolidasi merupakan suatu peleburan antara dua perusahaan atau lebih untuk menjadi satu perusahaan.[1] Sebagai contoh, dua buah perusahaan yang bergabung bubar demi hukum dan sebagai gantinya didirikan suatu perusahaan dengan nama yang baru meskipun secara perusahaan baru tersebut mengambil alih aset hak dan kewajiban dari 2 perusahaan yang bubar tersebut.

Saat ini dalam perkembangannya, kebutuhan masyarakat setiap harinya menjadi tolak ukur betapa beragamnya media menjadi tujuan utama orang-orang. Keberagaman jenis perusahaan semakin terlihat jelas, dan banyak pula diantaranya yang memiliki orientasi keuntungan dalam berbisnis. Integrasi yang terjadi dalam perusahaan atau pemusatan kepemilikan perusahaan, berarti lebih sedikit perusahaan yang memiliki media. Perusahaan media menjadi bentuk perusahaan yang lebih besar, yang memiliki bentuk perushaan lain yang beroperasi di area bisnis berbeda. Pemusatan media telah memengaruhi hubungan antara beberapa jenis organisasi media dengan satu orang konglomerat didalamnya.

Tujuan konsolidasi[sunting | sunting sumber]

Adapun tujuan dari konsolidasi adalah sebagai berikut:[1]

  • Menyelamatkan aset perusahaan
  • Memperkuat diri dengan bergabung dengan perusahaan lain
  • Membentuk dan memperkuat pangsa pasar
  • Memperbaharui kinerja perusahaan agar lebih menguntungkan
  • Meningkatkan Efisiensi dan efektifitas
  • Mengurangi Tingkat Risiko Persaingan usaha
  • Memberikan Jaminan Pasokan, Penjualan, dan Distribusi
  • Diversifikasi Produk Barang/Jasa

Jenis Integrasi[sunting | sunting sumber]

Integrasi Vertikal[sunting | sunting sumber]

adalah merujuk pada kepemilikan satu orang pemilik media yang menguasai segala aspek satu bidang usaha, mulai dari proses produksi hingga distribusi. Contoh: perusahaan media yang memiliki perusahaan film, yang terintegrasi secara vertikal dengan perusahaan pencari bakat,studio produksi, bioskop, perusahaan kaset video dll.

Integrasi Horizontal[sunting | sunting sumber]

adalah merujuk pada proses dimana kepemilikan satu orang pemilik modal yang membeli berbagai macam perusahaan yang bergerak di bidang berbeda. Baik media, maupun bidang di luar media. Konglomerasi media, dilihat lewat kepemilikan perusahaan majalah, stasiun televisi, penerbitan buku, perusahaan rekaman dll oleh satu orang yang sama.

Efek Konsolidasi[sunting | sunting sumber]

  • Kualitas Perusahaan Meningkat.
  • Lebih berkembang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • McQuail, Denis. Teori komunikasi massa. Erlangga. Jakarta
  • Croteau, Davis & Willian Haynes. Media Society: Industries, images and audiences. California: Pine Forge Press, 1997

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Apa Itu Konsolidasi, Ciri, Tujuan Hingga Contohnya". Pelayanan Publik (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-15.