Khujjuttarā
Khujjuttarā | |
---|---|
Gelar | Yang terdepan di antara perempuan awam yang berilmu luas (Pali: bahussuta; Sanskerta: bahuśruta) |
Informasi pribadi | |
Lahir | tidak diketahui |
Agama | Buddhisme |
Pekerjaan | Hamba Ratu Sāmāvatī (Pali; Sanskerta: Śyāmāvatī) |
Kiprah keagamaan | |
Guru | Buddha Gotama |
Terjemahan dari Khujjuttarā | |
---|---|
Pali | Khujjuttarā |
Sanskerta | Kubjottarā, Kubjuttarā |
Tionghoa | 久壽多羅、堀述多羅 (Pinyin: Jiǔshòuduōluó, Kūshùduōluó) |
Jepang | 久寿多羅 (rōmaji: kujutara) |
Korea | 구수다라 (RR: Kusudara) |
Tibet | Rgur 'jog |
Thai | ขุชชุตตรา RTGS: khutchuttara |
Khmer | ខុជ្ជុត្តរា |
Daftar Istilah Buddhis |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
![]() |
Khujjuttarā adalah salah satu murid awam perempuan (upasika) Sang Buddha yang terkemuka (Pali : agga; Sanskerta: agra).
Menurut kitab-kitab komentar untuk Tripitaka Pali, Khujjuttarā adalah seorang pelayan salah satu ratu Raja Udena dari Kosambi yang bernama Sāmāvatī. Oleh karena sang ratu tidak dapat pergi mendengarkan Sang Buddha, ia mengutus Khujjuttarā yang pergi. Ia kemudian menjadi begitu mahir sehingga ia mampu menghafal ajaran Buddha dan mengajar sang ratu beserta 500 dayangnya. Dari diskursus-diskursus (sutta) Sang Buddha ini, Khujjuttarā, Ratu Sāmāvatī, dan 500 dayang ratu semuanya memperoleh buah (Pali: phala) dari tahap Pencerahan pertama ("pemasuk arus," Pali: sotāpanna).[1]
Dalam Tripitaka Pali sendiri, reputasi Khujjuttarā disebutkan dalam SN 17.24 yang berjudul “Putri Tunggal” (Ekadhītu Sutta). Sang Buddha menyatakan bahwa para umat awam perempuan yang berkeyakinan sebaiknya mendorong putri-putri kesayangan mereka dengan cara berikut:
- “Anakku, hendaknya engkau menjadi seperti Khujjuttarā sang umat awam dan Veḷukaṇḍakiyā, ibu Nanda–karena inilah standar dan kriteria bagi para murid perempuanku yang merupakan umat awam, yaitu Khujjuttarā sang umat awam dan Veḷukaṇḍakiyā, ibu Nanda.”[2]
Referensi serupa juga ditemukan dalam Āyācana Sutta (AN 4.176).[3][4] Selain itu, dalam Sattama Vagga (AN 1.258–267), syair 260,[5][6] Sang Buddha menyatakan Khujjuttarā sebagai murid awam perempuan-Nya yang “paling terpelajar” (Bahussutānaṁ yadidaṁ khujjuttarā).
Kitab Itivuttaka dalam Khuddakanikāya, yang berisi kumpulan 112 diskursus (sutta) pendek, diatribusikan kepada Khujjuttarā yang telah mengingat khotbah Buddha yang disampaikan dalam kitab tersebut.[1]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Ireland (1999); Thanissaro (2001).
- ^ Bodhi (2000), hlm. 689.
- ^ Sujato, Bhikkhu. "AN 4.176: Āyācanasutta". SuttaCentral (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-04-06.
- ^ AN 4.18.6 (diterjemahkan oleh Sister Upalavanna, diakses 9 Desember 2008 dari "Metta Net" di http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara2/4-catukkanipata/018-sacetaniyavaggo-e.html. Diarsipkan 20 Maret 2013 di Wayback Machine.).
- ^ Sujato, Bhikkhu. "AN 1.258–267: Sattamavagga". SuttaCentral (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-04-06.
- ^ AN 1.14 (diterjemahkan oleh Sister Upalavanna, diakses 9 Desember 2008 dari "Metta Net" di http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara1/1-ekanipata/014-Etadaggapali-e.html. Diarsipkan 18 Juni 2008 di Wayback Machine.).
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Bodhi, Bhikkhu (trans.) (2000). The Connected Discourses of the Buddha: A Translation of the Samyutta Nikaya. Boston:Wisdom Publications. ISBN 0-86171-331-1.
- Ireland, John (trans. & intro.) (1999). Itivuttaka: The Buddha's Sayings (excerpts). Bagian "Introduction" tersedia daring di http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/iti/iti.intro.irel.html#intro.
- Thanissaro Bhikkhu (trans. & intro.) (2001). Itivuttaka: This Was Said by the Buddha. "Translator's Introduction" tersedia daring di http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/iti/iti.intro.than.html#intro.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- "Relatives and Disciples of the Buddha: Royal Patrons," oleh Radhika Abeysekera.