Kerajaan Seribu Tahun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kerajaan Seribu Tahun adalah sebuah konsep atau pandangan di dalam agama Kristen yang mengatakan bahwa Kristus akan datang untuk kedua kali ke dunia ini dan memerintah selama Seribu Tahun.[1][2] Masa Seribu Tahun ini dimaknai oleh sebagian orang Kristen sebagai periode literal di mana di dalamnya terdapat situasi yang damai dan makmur yang akan terjadi selama 1000 tahun.[2] Sebagian lainnya menafsirkan Kerajaan Seribu Tahun secara simbolis dan tidak membatasinya dalam kurun waktu tertentu.[2] Mereka meyakini bahwa setelah kerajaan 1000 tahun ini berakhir maka akan terjadi penghakiman terakhir, yaitu penghakiman secara umum dan dunia baru dari surga serta neraka dalam kesempurnaannya.[2] Konsep ini didasarkan pada teks kitab Wahyu kepada Yohanes, terutama pasal 20.[3]

Teks Alkitab[sunting | sunting sumber]

Sumber: Wahyu 20:1-10

Iblis diikat[sunting | sunting sumber]

Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian daripada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.[4]

Pemerintahan seribu tahun[sunting | sunting sumber]

Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.[5]

Iblis dihukum[sunting | sunting sumber]

Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya, dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang an jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung q perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.[6]

Analisis[sunting | sunting sumber]

Pemerintahan seribu tahun Kristus ini secara umum disebut "milenium", yang artinya "seribu tahun" (_mille_ adalah sebuah kata Latin yang berarti "seribu" dan _annus_ adalah kata Latin yang berarti "tahun"). Ciri-ciri pemerintahan ini adalah sebagai berikut:

  • 1) Ini telah dinubuatkan dalam PL (Yes 9:5; 65:19-25; Dan 7:13-14; Mi 4:1-8; Za 14:1-9; bd. Wahy 2:25-28).
  • 2) Iblis akan dibelenggu (lihat Wahyu 20:2,3)
  • 3) Pemerintahan Kristus akan bersama-sama dengan orang yang setia dari jemaat-Nya (Wahy 2:26-27; 3:21; 5:10; 20:4), dan mungkin juga dengan orang kudus PL yang telah dibangkitkan (lih. Yeh 37:11-14; Ef 2:14-22; Ef 3:6; Ibr 11:39-40) dan orang kudus yang mati syahid dalam masa kesengsaraan (lih. catatan sebelumnya).
  • 4) Umat yang diperintah oleh Kristus akan terdiri atas mereka yang berdiam di bumi dan yang setia kepada Kristus selama masa kesengsaraan dan yang masih hidup sampai kedatangan Kristus dan mereka yang lahir selama masa milenium (Wahy 14:12; 18:4; Yes 65:20-23; lihat Mat 25:1)
  • 5) Orang-orang yang tidak diselamatkan tidak akan masuk ke dalam kerajaan ini (lihat Wahyu 19:21).
  • 6) Mereka yang akan memerintah bersama Kristus jauh melampaui segala bangsa, karena mereka akan melayani dan memerintah baik Israel maupun bangsa-bangsa yang lain (ayat Wahy 20:6; 3:21; 5:10; Mat 19:28; lihat Zef 3:9-20).
  • 7) Akan ada kedamaian, keamanan, kemakmuran, dan kebenaran di seluruh bumi (Yes 2:2-4; Mi 4:4; Za 9:10; Za 2:5; 9:8)
  • 8) Alam akan dipulihkan kepada tatanan, kesempurnaan, dan keindahan aslinya (Mazm 96:11-13; 98:7-9; Yes 14:7-8; 35:1-2,6-7; 51:3; Yes 55:12-13; Yes 65:25; Yeh 34:25;Rom 8:18-23; lihat Yes 65:17-25; Yeh 36:8-15; Za 14:8)
  • 9) Selama pemerintahan ini, bangsa-bangsa diharuskan untuk terus beriman pada Kristus dan taat kepada pemerintahan-Nya. Akan tetapi, beberapa orang akan memilih jalan pemberontakan dan ketidaktaatan sehingga mereka dihukum (ayat Wahy 20:7-10).
  • 10) Pada akhir masa pemerintahan seribu tahun ini, kerajaan itu akan diserahkan oleh Yesus kepada Bapa (1Kor 15:24); kemudian, akan dimulai kerajaan Allah dan Anak Domba yang terakhir dan kekal selamanya (Wahy 21:1-22:5).[7]

Aliran[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Henk Ten Napel. 1996. Kamus Teologi Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 250.
  2. ^ a b c d Daniel G. Reid, dll(Eds). Dictionary of Christianity in America. Illinois:Intervarsity Press. Hlm. 919.
  3. ^ John M. Court. 2008. Approaching the Apocalypse. New York:I.B. Tauris. Hlm. 218.
  4. ^ Wahyu 20:1–3
  5. ^ Wahyu 20:4–6
  6. ^ Wahyu 20:7–10
  7. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.