Kepler-7b

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kepler-7b
Perbandingan ukuran Kepler-7b dengan Jupiter, yang menunjukkan peta dasar dari atmosfer planet tersebut[1] yang berasal dari pengamatan teleskop.
Penemuan[3]
Tanggal penemuan4 Januari 2010[2]
Transit (Misi Kepler)[3]
Ciri-ciri orbit
0,06224 AU
Eksentrisitas0[3]
4,885525±0,000040[3] h
Inklinasi86,5[4]
BintangKepler-7
Ciri-ciri fisik
Jari-jari rata-rata
1,478+0,050
−0,051
[3] RJ
Massa0,433+0,040
−0,041
[3] MJ
Massa jenis rata-rata
166+0,019
−0,020
kg m−3
Albedo0,32±0,03[5][6]
Suhu1.540 K (1.270 °C; 2.310 °F)[3]

Kepler-7b adalah eksoplanet Jupiter Panas yang ditemukan dengan metode transit yang mengorbit bintang Kepler-7, terletak sekitar 3009,7 tahun cahaya (922,7 pc) dari Tata Surya. Dalam sistem planet ini, eksoplanet Kepler-7b mengorbit mengelilingi bintang Kepler-7 setiap 4,9 hari dengan jarak orbit 0,06 SA (9.343.883,0 km). Sistemnya terletak pada konstelasi Lyra. Penemuannya diumumkan secara terbuka pada tahun 2010.[7][8][9]

Sistem Kepler-7b menampung setidaknya satu planet. Kepler-7b adalah satu dari lima eksoplanet pertama yang dikonfirmasi oleh pesawat luar angkasa Kepler, Kepler 7-b hanya mengorbit sekitar lima persen dari bintangnya seperti jarak Bumi dari Matahari. Bersama dengan empat planet lain yang diketahui, Kepler-7b mengorbit bintang yang lebih masif dari Matahari (Kepler-7).[9][10]

Pada tahun 2011, Demory menganalisis albedo Kepler-7b, atau reflektivitas, dan menemukan bahwa planet ini sangat terang untuk sebuah eksoplanet, memantulkan sekitar 50% cahaya dari bintangnya. Pada saat itu, penyebab reflektivitas tersebut masih menjadi misteri, tetapi analisis baru, yang menggunakan pengamatan inframerah Spitzer, mengungkapkan bahwa sebagian besar disebabkan oleh keberadaan awan di atmosfer Kepler-7b.[11]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Kepler-7b adalah raksasa gas 50% lebih besar daripada Jupiter, tetapi setengah massa Jupiter. Artinya, Kepler-7b memiliki kepadatan kurang lebih sama dengan Styrofom lebih kecil dari air, menjadikannya salah satu planet dengan kepadatan paling rendah yang pernah ditemukan. Jika dia ditempatkan di bathub yang cukup besar, Kepler-7b dapat mengapung. Monster ini juga lebih dari 12 kali lebih panas dari Jupiter, menempatkannya di antara eksoplanet yang dikenal sebagai "Jupiter panas", karena sebagian terdiri dari gas. Ia mengorbit bintang besarnya begitu dekat - dalam lima hari yang terik - sehingga mengunci pasang surut seperti Bulan Bumi. Satu sisi terik terus menerus di siang hari, sisi lainnya diselimuti kegelapan secara permanen tanpa henti. Dari Bumi, planet tampak membesar dan menyusut saat ia mengelilingi bintangnya, seperti fase bulan kita.[9][11][12][13]

Cuaca[sunting | sunting sumber]

Kepler-7b merupakan eksoplanet pertama yang awannya dipetakan, diproduksi menggunakan data dari Teleskop Kepler dan Spitzer NASA. Peta awannya mengungkapkan pola cuaca yang dapat menghantarkan udara super panas dari bagian depan planet yang sedang dipanggang untuk menghangatkan bagian samping di malam beku yang tak berujung. Mata inframerah Spitzer mengungkapkan bahwa suhu Kepler-7 b antara 1.500 - 1.800 F° (820 - 980 C°) - sangat dingin untuk planet yang sedekat itu, dan terlalu dingin untuk panas untuk menjadi sumber kecerahan misterius. Misi NASA Juno juga bisa mengajari kita lebih banyak tentang Jupiter panas dan raksasa di galaksi kita.[9][12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ NASA/JPL (30 September 2013). "Astronomers find patchy clouds on exotic world". NASA. NASA. Diakses tanggal 1 October 2013. 
  2. ^ Ron Cowen (4 January 2010). "Kepler space telescope finds its first extrasolar planets". Science News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-25. Diakses tanggal 4 January 2010. 
  3. ^ a b c d e f g Latham, David W.; et al. (2010). "Kepler-7b: A Transiting Planet with Unusually Low Density". The Astrophysical Journal Letters. 713 (2): L140–L144. arXiv:1001.0190alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2010ApJ...713L.140Lalt=Dapat diakses gratis. doi:10.1088/2041-8205/713/2/L140alt=Dapat diakses gratis. 
  4. ^ "Summary Table of Kepler Discoveries". NASA. 15 March 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-01. Diakses tanggal 18 March 2010. 
  5. ^ Angerhausen, Daniel; DeLarme, Em; Morse, Jon A. (2015). "A Comprehensive Study of Kepler Phase Curves and Secondary Eclipses: Temperatures and Albedos of Confirmed Kepler Giant Planets". Publications of the Astronomical Society of the Pacific. 127 (957): 1113–1130. arXiv:1404.4348alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2015PASP..127.1113A. doi:10.1086/683797. 
  6. ^ Heng, Kevin; Demory, Brice-Oliver (2013). "Understanding Trends Associated With Clouds In Irradiated Exoplanets". The Astrophysical Journal. 777 (2): 100. arXiv:1309.5956alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2013ApJ...777..100H. doi:10.1088/0004-637X/777/2/100. 
    And errata in . doi:10.1088/0004-637X/785/1/80alt=Dapat diakses gratis.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  7. ^ "Kepler-7 b". www.exoplanetkyoto.org. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  8. ^ "What's The Forecast On Kepler-7B? Hot And Cloudy". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-17. 
  9. ^ a b c d October 2013, Nola Taylor Redd 02. "Clouds On Alien Planet Mapped for 1st Time (Image)". Space.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-17. 
  10. ^ "Open Exoplanet Catalogue - Kepler-7 b". www.openexoplanetcatalogue.com. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  11. ^ a b "Scientists generate first map of clouds on an exoplanet". MIT News. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  12. ^ a b "Kepler-7b". Exoplanet Exploration: Planets Beyond our Solar System. Diakses tanggal 2020-08-17. 
  13. ^ "Infographic: Profile of planet Kepler-7b". Exoplanet Exploration: Planets Beyond our Solar System. Diakses tanggal 2020-08-17. 

Koordinat: Peta langit 19h 14m 19.6s, +41° 5′ 23.3″