Kematian karena sebab alami

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kematian karena sebab alami, seperti yang tercatat oleh koronor dan pada sertifikat kematian dan dokumen terkait, adalah suatu kematian yang utamanya diatributkan kepada sebuah penyakit atau malfungsi dalam tubuh yang tak secara langsung dipengaruhi oleh pengaruh luar. Kontras dengan pernyataan sebelumnya, setiap hal dikatakan alami pada beberapa titik. Contohnya, orang yang sekarat karena komplikasi dari influenza (sebuah infeksi) atau serang jantung (malafungsi dalam tubuh) atau gagal jantung mendadak dimasukkan sebagai kematian karena sebab alami. Departemen-departemen kesehatan tak memasukkan usia tua sebagai sebab kematian karena belum tentu mempengaruhi kesehatan publik atau riset medis.[1] Usia tua tidak secara saintifik diakui sebagai sebab kematian; selalu ada sebab yang lebih langsung, meskipun ada yang tak diketahui dalam kasus-kasus tertentu dan dapat menjadi salah satu dari sejumlah penyakit yang berkaitan dengan penuaan.

Selain itu, kematian yang disebabkan oleh intervensi aktif disebut kematian tak alami. Sebab-sebab "tak alami" biasanya dianggap sebagai kecelakaan (disebabkan oleh risiko tak disengaja), kesalahan petualangan (kecelakaan karena risiko berlebihan dan berbahaya, yang dapat meliputi kelebihan obat-obatan atau alkohol), bunuh diri, atau homisida.[2] Dalam beberapa kondisi, kategori lainnya ditambahkan. Contohnya, sebuah penjara yang menyebabkan kematian para tahanannya disebabkan oleh intoksikasi akut secara terpisah.[3] Selain itu, sebab kematian dapat tercatat sebagai "tak ditentukan".[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Reporting Causes of Death for the Elderly" (PDF). Oregon Health Authority. Diakses tanggal 15 March 2016. 
  2. ^ Bryant, Clifton D. (2003). Handbook of death & dying. Thousand Oaks: Sage Publications. hlm. 968. ISBN 0-7619-2514-7. 
  3. ^ Stark, Martha (2000). A physician's guide to clinical forensic medicine. Totowa, NJ: Humana Press. hlm. 225. ISBN 0-89603-742-8. 
  4. ^ Palmer, Brian (21 December 2009). "What, Exactly, Are "Natural Causes"?". Slate.com. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]