Kemanak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kemanak
Kemanak
Alat musik perkusi
Klasifikasi Idiofon
Hornbostel–Sachs111.14
(Bejana gegar)

Kemanak (Jawa: ꦏꦼꦩꦤꦏ꧀) adalah alat musik gamelan yang berbentuk seperti pisang atau sendok yang memiliki tangkai di bagian ujungnya. Terdapat lubang memanjang di bagian badannya. Kemanak berukuran sedang. Kemanak biasanya dimainkan bersamaan dengan musik gamelan lainnya. Pada umumnya, kemanak terbuat dari logam, perunggu, atau besi.[1]

Di daerah Jawa tertentu, biasanya alat musik kemanak dipakai untuk mengiringi syair-syair pujian kepada Allah dan selawat kepada nabi Islam Muhammad. Syair yang dilantunkan biasanya berisi doa-doa dan petuah bijak di jalan agama Islam. Kemanak digunakan bersamaan dengan alat musik kendang dan trebang. Gabungan alunan melodi yang dihasilkan oleh ketiga alat musik ini akan memberikan nuansa yang hening, sakral, magis.[1]

Cara penggunaan[sunting | sunting sumber]

Kemanak adalah alat musik tradisional Jawa yang kian langka. Kemanak merupakan alat musik tradisional Jawa yang memiliki keunikan tersendiri dan merupakan satu-satunya yang ada di dunia. Kemanak dimainkan dengan cara dipukul dan dipadukan dengan alat musik tradisional lainnya. Teknik memukul dalam memainkan kemanak yaitu dengan memukul bagian samping dan sedikit menggesekkannya. Namun apabila lubang yang ada di bagian badannya ditutupi, kemanak akan menghasilkan nada yang beragam. Alat musik ini memiliki karakter suara pelan yang dipadukan pada lagu bertempo lambat.[2]

Di wilayah Cirebon barat laut Jawa, kemanak dimainkan dengan dipasangkan dan memukulinya dengan cara bergiliran dan berulang-ulang. Di Jawa tengah, Kemanak biasanya dianggap alat musik yang sangat diperlukan dalam acara gamelan standar. Seiring perkembangan zaman, alat musik kemanak didalam instrumen gamelan sudah jarang di gunakan. Hingga tidak heran, jika banyak yang tidak mengenal alat musik ini.[2]

Keunikan[sunting | sunting sumber]

Keunikan alat musik kemanak terletak pada bunyinya. Dahulu bunyi yang dihasilkan oleh alat musik ini hanya nada ting dan tong, tetapi leluhur Jawa terus mengembangkan kemanak hingga menjadi seperti sekarang ini. Meskipun alat musik kemanak semakin langka, alat musik ini telah lebih dulu mendunia. Alat musik kemanak sering dipakai dalam acara-acara internasional seperti di Maroko, Belanda, Jerman, dan sebagainya.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b ADP (2014-04-17). "PENGERTIAN – ARTI KEMANAK". ARTI DEFINISI PENGERTIAN (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-22. 
  2. ^ a b c Saeroji, Udin (2018-02-05). "Kemanak Alat Musik Tradisional Jawa yang Kian Langka". Asatu.id | #AsatuSekarang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-23. Diakses tanggal 2019-11-22.