Lompat ke isi

Kebumen, Tersono, Batang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kebumen
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBatang
KecamatanTersono
Kode pos
51272
Kode Kemendagri33.25.06.2015 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk3.910 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°0′33″S 109°58′52″E / 7.00917°S 109.98111°E / -7.00917; 109.98111

Kebumen adalah sebuah desa di Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Desa Kebumen merupakan desa terluas di wilayah Kecamatan Tersono, dengan jarak sekitar 5 km dari pusat pemerintahan kecamatan.

Desa Kebumen berbatasan dengan Desa Kranggan di sebelah barat, Desa Tegalombo di sebelah timur, Desa Madugowongjati dan wilayah Kecamatan Gringsing di sebelah utara, serta Desa Harjowinangun Timur dan Desa Harjowinangun Barat di sebelah selatan.

Secara geografis, Desa Kebumen memiliki luas wilayah sekitar 417,76 hektare. Berdasarkan data demografi, jumlah penduduk desa ini mencapai sekitar 3.910 jiwa, yang tersebar dalam 1.268 KK.

Secara administratif, Desa Kebumen terbagi menjadi tiga dusun resmi, yaitu Dusun Kebumen Kaum, Dusun Kebumen Tengah, dan Dusun Karangjati. Selain itu, terdapat pula beberapa wilayah permukiman seperti Dusun Sarangan dan Dusun Bembem yang belum berstatus sebagai dusun resmi karena belum memiliki kepala dusun (kadus) yang ditunjuk secara administratif.

Desa Kebumen dikenal sebagai "kampung opak singkong", karena banyak warganya yang berprofesi sebagai pengrajin opak singkong, yaitu sejenis makanan ringan berbentuk keripik yang terbuat dari bahan dasar singkong. Produksi opak singkong di desa ini dikerjakan secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak pemasok, dan telah dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara. Selain opak singkong, desa ini juga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil emping melinjo, yaitu keripik yang dibuat dari biji melinjo dan merupakan makanan khas yang banyak diproduksi di wilayah Kecamatan Limpung dan Kecamatan Tersono. Desa Kebumen menjadi salah satu daerah penghasil emping melinjo di wilayah tersebut.

Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Kebumen. Komoditas utama pertanian di desa ini adalah padi, dengan sistem tanam intensif yang memungkinkan rata-rata tiga kali masa tanam atau panen dalam satu tahun. Selain padi, komoditas pertanian lain yang banyak dibudidayakan meliputi tanaman palawija seperti jagung, ubi kayu, dan sayur-sayuran. Desa ini juga menghasilkan berbagai hasil pertanian lainnya seperti jengkol, petai, melinjo, kelapa, pisang, nangka, durian, dan dalam skala terbatas juga kopi.

Desa Kebumen juga merupakan daerah penghasil kayu perkebunan, terutama jenis kayu mahoni dan sengon (albasia), yang banyak ditanam oleh masyarakat dan menjadi komoditas perdagangan ke wilayah luar desa.

Di bagian barat desa mengalir sebuah sungai besar bernama Sungai Belo (disebut juga Kali Belo oleh warga setempat), yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan irigasi pertanian di wilayah Kecamatan Tersono bagian utara, terutama bagi desa-desa di sekitar aliran sungai tersebut. Sementara itu, di bagian timur dan tenggara desa, terdapat sungai kecil bernama Sungai Bleber atau Kali Bleber, yang menjadi batas alam antara Desa Kebumen dan Desa Harjowinangun Timur. Aliran Sungai Bleber tidak dimanfaatkan sebagai sumber irigasi karena kondisi geografis yang kurang mendukung, dan justru berfungsi sebagai saluran pembuangan air berlebih dari area persawahan. Sungai ini baru dimanfaatkan untuk irigasi di wilayah lain seperti Desa Madugowongjati dan sebagian kecil wilayah Tedunan, yang memiliki kontur geografis yang lebih sesuai.

Letak topografi Desa Kebumen yang berada di kawasan perbukitan dengan latar belakang rangkaian Pegunungan Dieng di selatan, menjadikan desa ini memiliki potensi keindahan alam yang masih asri. Hamparan sawah membentang di bagian selatan dan barat desa, serta sebagian kecil di bagian timur, sedangkan wilayah utara didominasi oleh area perkebunan milik masyarakat yang ditanami pohon-pohon seperti mahoni, sengon, kelapa, serta aneka tanaman buah. Dari area persawahan di selatan desa, terutama saat cuaca cerah, dapat terlihat dengan jelas panorama rangkaian Pegunungan Dieng yang membentang dari timur ke barat, termasuk Gunung Prau sebagai salah satu puncaknya. Lanskap pegunungan dari kejauhan, udara yang sejuk, serta pemandangan matahari terbit dan matahari terbenam menjadi daya tarik tersendiri yang mendukung potensi pengembangan sektor pariwisata pedesaan di masa mendatang.