Karboplatin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Foto contoh obat Karboplatin

Karboplatin (Inggris: Carboplatin), atau nama merk dagangnya Paraplatin,[1] adalah salah satu obat untuk penyakit kanker, misalnya kanker ovarium, kanker kandung kemih, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Obat ini tergolong obat cytotoxic chemotherapy, lebih spesifiknya alkylating. Dengan atau tanpa dampingan obat lain, karboplatin bisa menekan pertumbuhan sel kanker.[2]

Cara kerja[sunting | sunting sumber]

Karboplatin mengganggu pertumbuhan sel-sel kanker, dengan menjadi agen alkilasi yang terikat secara kovalen dengan DNA yang akan memodifikasi siklus sel dengan mengganggu struktur dan fungsi DNA. Namun sebenarnya karboplatin dianggap kurang manjur dibandingkan dengan cisplatin, yaitu sekitar 1/8 sampai 1/45 saja. Biasanya dibutuhkan empat kali lebih banyak Carboplatin untuk mencapai keefektifan yang sama dengan cisplatin. Namun di sisi lain efek sampingnya tidak seburuk cisplatin.[3][4]

Karboplatin di sisi lain menghasilkan efek myelosuppressive, dalam arti produksi sel darah dan platelet di sumsum tulang belakang menjadi turun dengan drastis, hingga 10 persen dibanding tanpa meminum obat. Titik terendahnya biasanya terjadi pada hari 21-d28 setelah pengobatan pertama kali diberikan. Setelahnya, produksi berangsur-angsur kembali mendekati titik normal. Obat ini juga menurunkan produksi sel darah putih (neutropenia) yang juga mengakibatkan komplikasi yang kemudian biasanya diobati dengan obat-obatan filgrastim. Berkurangnya sel darah putih biasanya diikuti oleh berkembangnya organisme oportunistik, yang diobati dengan antibiotik.

Efek samping[sunting | sunting sumber]

Penggunanya wajib melaporkan kepada dokter jika mengalami kondisi gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Dalam kondisi ringan, efek sampingnya meliputi mual, muntah, malas makan, rambut rontok, dan lelah. Dalam keadaan berat, efek samping yang terlihat meliputi kulit pucat, susah napas, detak jantung tidak terkendali, susah konsentrasi, banyak memar, pendarahan tidak biasa, demam, menggigil, nyeri tubuh, flu tanpa sebab, luka di mulut dan tenggorokan, muntah parah, sakit perut, urin dan feses berwarna gelap, mata dan kulit menguning, geli atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan, penglihatan dan pendengaran bermasalah, dan gejala-gejala defisiensi magnesium, seperti kebingungan, denyut nadi tidak stabli, peregangan dan lemahnya otot, serta lunglai.[2]

Penderita penyakit liver, ginjal, sistem imun lemah, atau sebelumnya sudah mengkonsumsi rutin karboplatin harus menghindari konsumsi obat ini. Karboplatin adalah obat yang akan bereaksi pada Rotavirus vaccine live. Mengonsumsi obat ini dengan Fosphenytoin dan Phenytoin dapat meningkatkan risiko efek sampingnya, tetapi pada beberapa kasus, kombinasi dua obat ini mungkin merupakan pengobatan terbaik. Jika kedua obat ini diresepkan untuk Anda, dokter biasanya akan mengubah dosisnya atau menentukan seberapa sering Anda harus mengonsumsi obat-obatan tersebut.[2]

Ibu hamil[sunting | sunting sumber]

Oleh FDA, karboplatin dikategorikan berisiko D, yaitu penggunaan karboplatin terbukti berisiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun jika potensi potensi risiko sangat besar bisa diatur, dan keuntungannya bisa dijamin lebih besar dibanding resikonya, maka penggunaan oleh ibu hamil bisa dilakukan.[3]

Dosis[sunting | sunting sumber]

Karboplatin tersedia dalam bentuk infus atau cairan injeksi, sehingga pemberiannya diberikan melalui intravena. Dosis obat ini ditentukan tidak hanya berdasarkan luas tubuh, melainkan juga berdasarkan fungsi ginjal, sebab memiliki potensi merusak ginjal.[5]

  • Pasien yang belum mendapat pengobatan sebelumnya: 400 mg/m2 melalui infus intravena jangka pendek tunggal selama 15-69 menit. Terapi tidak boleh diulang hingga 4 minggu setelah perawatan sebelumnya atau hingga neutrofil setidaknya 2.000 sel/mm2 dan jumlah trombosit setidaknya 100.000 sel/mm3.[5]
  • Pasien yang sebelumnya diobati dengan terapi myelosupresi atau pasien dengan status kinerja buruk: dosis dikurangi sebesar 20-25% atau sekitar 300–320 mg/m2.[5]

Meskipun demikian, penggunaan obat ini harus sesuai dengan yang diresepkan dokter, karena digolongkan sebagai obat keras.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Carboplatin. dari situs drugs.com
  2. ^ a b c Carboplatin. dari situs hellosehat.com
  3. ^ a b Carboplatin. dari situs honestdoc.id
  4. ^ Carboplatin, Obat Suntik untuk Kanker. dari situs detik
  5. ^ a b c Obat Karboplatin. Diarsipkan 2020-02-03 di Wayback Machine. dari situs doktersehat.com