Kajian observasional

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel survei antropologis pada1961 oleh Juhan Aul dari Universitas Tartu yang melibatkan sekitar 50.000 orang

Dalam beberapa bidang ilmu seperti epidemiologi, ilmu sosial, psikologi, dan statistika, kajian observasional atau penelitian observasional menarik kesimpulan dari sampel ke populasi yang variabel independennya tidak berada di bawah kendali peneliti karena masalah etika atau kendala logistik. Salah satu penelitian observasional yang umum dilakukan adalah mengamati kemungkinan efek perlakuan pada subjek, dengan pembagian subjek ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berada di luar kendali peneliti.[1][2] Hal ini berbeda dengan eksperimen, seperti uji acak terkendali, yang setiap subjeknya secara acak dibagi ke kelompok perlakuan atau kelompok kontrol. Penelitian observasional, karena tidak memiliki mekanisme pengelompokan, secara alamiah menghadirkan kesulitan untuk analisis inferensial.

Tipe[sunting | sunting sumber]

  • Penelitian kasus-kontrol: penelitian yang awalnya dikembangkan dalam epidemiologi; dua kelompok yang memiliki keluaran berbeda diidentifikasi dan dibandingkan dengan beberapa atribut kausal yang diduga.
  • Penelitian potong-lintang: melibatkan pengumpulan data dari populasi, atau subset yang representatif, pada satu titik waktu tertentu.
  • Penelitian longitudinal: penelitian korelasional yang melibatkan pengamatan berulang dari variabel-variabel yang sama dalam periode waktu yang lama. Penelitian kohort dan analisis panel merupakan bentuk khusus dari penelitian longitudinal.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Observational study". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-27. Diakses tanggal 2008-06-25. 
  2. ^ Porta M, ed. (2008). A Dictionary of Epidemiology (edisi ke-5th). New York: Oxford University Press. ISBN 9780195314496.