Kaisar Prancis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kaisar Perancis)
Kaisar Prancis
Bekas Kerajaan
Imperial
Lambang Kekaisaran
Napoleon I
Penguasa pertama Napoleon I
Penguasa terakhir Napoleon III
Gelar Yang Mulia Kaisar
Pendirian 18 Mei 1804
2 Desember 1852
Pembubaran 22 Juni 1815
4 September 1870

Kaisar Prancis ( Perancis : Empereur des Français ) adalah penguasa Kekaisaran Prancis Pertama dan Kekaisaran Prancis Kedua.

Gelar dan jabatan yang digunakan oleh Wangsa Bonaparte dimulai ketika Napoleon dinyatakan sebagai Kaisar pada 18 Mei 1804 oleh Senat dan dimahkotai sebagai Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804 di katedral Notre-Dame de Paris , di Paris, dengan Mahkota Napoleon.

Gelar dan jabatan ini yang digunakan oleh Wangsa Bonaparte dimulai ketika Napoleon dinyatakan sebagai Kaisar pada 18 Mei 1804 oleh Senat dan dimahkotai sebagai Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804 di katedral Notre-Dame de Paris, di Paris.

Gelar ini menekankan bahwa kaisar berkuasa atas "rakyat Prancis" (bangsa) dan bukan atas Prancis (negara). Sebutan lama "Raja Prancis" menunjukkan bahwa raja memiliki Prancis sebagai penguasa absolut, sedangkan Kekaisaran yang didirikan berbentuk monarki konstitusional. Gelar ini sengaja dibuat untuk menjaga keberadaan Republik Prancis hasil revolusi dan untuk menunjukkan bahwa setelah Revolusi Perancis, sistem feodal ditinggalkan dan negara bangsa yang diciptakan adalah

wujud kesetaraan kaisar dan rakyatnya sebagai warga negara. Namun setelah 1 Januari 1809, negara secara resmi disebut sebagai Kekaisaran Prancis.

Pemerintahan Napoleon berlangsung hingga 22 Juni 1815, ketika ia dikalahkan di Pertempuran Waterloo, dirinya diasingkan dan dipenjara di pulau Saint Helena. Pemerintahannya diambil alih dengan Pemulihan Bourbon tahun 1814, ia kemudian melarikan diri kurang dari setahun kemudian untuk merebut kembali tahta, memerintah sebagai Kaisar selama 94 hari sebelum kekalahan dan diasingkan kembali di tempat yang sama sebelumnya, di mana ia meninggal pada 5 Mei 1821.[1]

Kurang dari setahun setelah kudeta Perancis tahun 1851 oleh keponakan Napoleon, Presiden Louis-Napoléon Bonaparte, berhasil membubarkan Majelis Nasional Prancis, kemudian Republik Perancis Kedua diubah menjadi Kekaisaran Prancis Kedua, didirikan melalui referendum mengenai 7 November 1852. Presiden Louis-Napoléon Bonaparte, yang dipilih oleh rakyat Prancis, secara resmi menjadi Napoleon III, sebagai Kaisar Prancis pada tanggal bersejarah 2 Desember 1852. Pemerintahannya berlanjut hingga 4 September 1870, setelah ia ditangkap di Pertempuran Sedan selama Perang Perancis-Prusia. Dia kemudian pergi ke pengasingan di Inggris, di mana dia meninggal pada tanggal 9 Januari 1873.[2]

Daftar Kaisar Prancis[sunting | sunting sumber]

Kaisar Prancis memiliki berbagai gelar yang mencerminkan ekspansi dan keragaman wilayah yang diperintah oleh Wangsa Bonaparte.

Kekaisaran Pertama[sunting | sunting sumber]

Gambar Nama Sejak Hingga Hubungan dengan penguasa sebelumnya Gelar
Napoleon I

(Napoleon Bonaparte)

18 Mei 1804

20 Maret 1815 (Pemerintahan 100 Hari)

11 April 1814

22 Juni 1815 (Pemerintahan 100 Hari)

sebelumnya merupakan Konsulat Republik Prancis Pertama Kaisar Prancis

(Empereur des Français)

Raja Italia,

Mediator Konfederasi Swiss dan Pangeran Andorra

Napoleon II

(Napoleon Francois Joseph Charles Bonaparte)[3]

22 Juni 1815 (Pemerintahan 100 Hari) 7 Juli 1815 Anak Napoleon I Kaisar Prancis dan Pangeran Andorra

Kekaisaran Kedua[sunting | sunting sumber]

Gambar Nama Sejak Hingga Hubungan dengan penguasa sebelumnya Gelar
Napoleon III

(Charles Louis-Napoléon Bonaparte)

2 Desember 1852 4 September 1870 Keponakan Napoleon I Kaisar Prancis

(Empereur des Français)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Philip Dwyer, Citizen Emperor: Napoleon in Power (2013) p 129
  2. ^ www.heraldica.org.
  3. ^ From 22 Juni to 7 July 1815, Bonapartists considered Napoleon II as the legitimate heir to the throne, his father having abdicated in his favor. However, the young child's reign was entirely fictional, as he was residing in Austria with his mother. Louis XVIII was reinstalled as king on 7 July.