Justinus Lhaksana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Justinus Lhaksana
Informasi pribadi
Nama lengkap Justinus Lhaksana
Tanggal lahir 28 Juli 1967 (umur 56)[1]
Tempat lahir Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tinggi 178 cm (5 ft 10 in)
Kepelatihan
Tahun Tim
2003–2004 Adjie Massaid Futsal Clinic
2004–2009 Indonesia
2009–2013 Indonesia (Direktur Teknik)
2013 Indonesia
2019 Indonesia (Direktur Teknik)

Justinus Lhaksana (lahir 28 Juli 1967) (atau dikenal juga dengan sebutan Coach Justin atau Koci) adalah seorang mantan pelatih futsal dan komentator olahraga di bidang Sepak Bola berkebangsaan Indonesia. Dia juga sering membahas tentang bola dan menganalisis strategi yang dimiliki setiap club bola

Riwayat hidup[sunting | sunting sumber]

Karier sebagai pelatih[sunting | sunting sumber]

Coach Justin memulai karier kepelatihannya di tahun 2003 ketika menangani klub futsal AMFC (Adjie Massaid Futsal Clinic). Setahun kemudian, Coach Justin terbang ke Belanda untuk mengambil kursus kepelatihan sehingga berhasil mendapatkan Lisensi dari KNVB.

Selama menjadi pelatih tim nasional futsal, Coach Justin berhasil membawa Indonesia mengikuti Kejuaraan Futsal AFC di tahun 2005 dan 2006. Kemudian, Coach Justin juga pernah membawa Indonesia menjadi peringkat 3 di Kejuaraan Futsal AFF (2005 & 2009) dan peringkat 2 (2006 & 2008).

Karier sebagai pengamat sepak bola[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2007, Coach Justin yang saat itu masih berstatus sebagai pelatih tim nasional futsal Indonesia memulai debutnya di televisi sebagai komentator atau pengamat sepak bola di Lativi untuk Eredivisie.[2] Coach Justin bertahan di stasiun TV yang kemudian berganti nama menjadi tvOne pada 2008 sampai tahun 2014, tepatnya pada ajang Piala Dunia. Selepas dari tvOne, Coach Justin pindah siaran ke NET TV, tepatnya di program ESPN FC pada tahun 2014 sampai 2018.

Kemudian, Coach Justin menjadi komentator di beIN SPORTS untuk ajang Premier League pada tahun 2018 sampai 2020. Pada tahun yang sama, Coach Justin menjadi komentator Premier League di TVRI, namun hanya bertahan di 2020 terkait tidak dilanjutkannya program tersebut.

Lalu, Coach Justin komentator di RCTI pada tahun 2021 untuk ajang Euro 2020, sekaligus menjadi karir komentator terakhirnya dalam dunia pertelevisian. Saat ini Ia lebih banyak aktif menjadi pundit/pengamat sepakbola dalam kanal YouTube pribadinya maupun bekerjasama dengan presenter atau media lain seperti Helmy Yahya, bahkan memiliki bisnis siniar tersendiri bernama Justalk Media.

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Coach Justin lahir dari ayah berkebangsaan Belanda dan ibu dari Indonesia. Kemudian, Coach Justin pindah ke Belanda, tepatnya ke kota Utrecht pada tahun 1979 bersama kedua orang tuanya. Berkat ikatan emosional yang kuat, Coach Justin menjadi penggemar berat FC Utrecht. Selain FC Utrecht, Coach Justin menggemari klub FC Barcelona dan Arsenal.

Pada tahun 1999, Coach Justin kembali ke Indonesia untuk bekerja dan mencari penghidupan. Tumbuh besar di Belanda membuat Coach Justin menjadi pribadi yang berbeda dengan kebanyakan masyarakat Indonesia sehingga kerap membuat kontroversi, termasuk ketika di ajang Euro 2020[3] tahun 2021. Kepribadiannya yang blak-blakan dan straight to the point dari Coach Justin membuat dirinya kerap menjadi sorotan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Voters". awards.futsalplanet.com. Diakses tanggal 2021-07-28. 
  2. ^ Ichwan, Muhammad (2021-06-15). "Podcast Peluit Panjang Episode 1: Mengenal Coach Justin alias Justinus Lhaksana Lebih Dekat". Peluit Panjang. Diakses tanggal 2021-07-28. 
  3. ^ JUS TALK #542: IT'S COMING HOME... TO ROME HA HA HA HA HA, diakses tanggal 2021-07-28