Jenetaesa, Simbang, Maros

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 5°01′18″S 119°38′14″E / 5.0217098°S 119.6373404°E / -5.0217098; 119.6373404

Jenetaesa
Kantor Desa Jenetaesa
Kantor Desa Jenetaesa
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanSimbang
Kode pos
90560[1]
Kode Kemendagri73.09.09.2001
Luas10,08 km² tahun 2017
Jumlah penduduk4.019 jiwa tahun 2017
Kepadatan398,71 jiwa/km² tahun 2017
Jumlah RT15
Jumlah RW4

Jenetaesa (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨍᨙᨊᨙᨈᨕᨙᨔ, transliterasi: Jénétaésa) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Jenetaesa berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swakarsa. Desa Jenetaesa memiliki luas 10,08 km² dan penduduk berjumlah 4.663 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 462,60 jiwa/km² pada tahun 2021. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Bantimurung. Aktivitas ekonomi Jenetaesa digerakkan oleh sektor pertanian dan Agrobisnis. Desa ini mudah diakses karena dilintasi oleh Jalan Nasional Poros Maros–Bone.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Kata Jenetaesa dalam bahasa Makassar terdiri dari dua kata, yaitu je'ne yang berarti "air/sungai" dan taesa berarti "tak pernah kering/tidak surut" jadi secara harfiah Jenetaesa berarti "air sungai yang tak pernah kering". Hal ini berasal dari sejarah dimana pada tahun 1957 Desa ini memiliki sumber mata air yang sangat besar yang saat ini dikenal dengan nama 'Air Terjun Taman Wisata Alam Bantimurung'.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dalam catatan sejarah, sebelum dikenal Desa Jenetaesa, wilayah ini hanyalah sebuah perkampungan yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Pangulua. Di wilayah ini, tepatnya Balla Lompoa, Maros ikrar perdamaian antara pimpinan Kerajaan Bone dan Kerajaan Gowa yang sebelumnya saling berperang dihasilkan. Pangulua menjadi penengah. Pangulua melakukan pendekatan terhadap kedua pucuk pimpinan kerajaan. Lobi tersebut menghasilkan perjanjian damai. Perdamaian Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone tersebut ditandai dengan ditanamnya dua simbol, yakni batu dan besi sebagai wujud berakhirnya peperangan. Saat itu, pihak Kerajaan Bone mengambil batu dari wilayah Bone dan pihak Kerajaan Gowa mengambil besi dari wilayah Gowa. Benda itu lalu ditanam di Balla Lompoa, Maros. Batu dan besi yang bersatu tersebut berada tepat di tengah Balla Lompoa. Setelah perjanjian itu, peperangan antara Gowa dan Bone juga berakhir. Untuk mengingat, perjanjian yang ditandai batu dan besi tersebut, lokasi berdirinya Balla Lompoa, dinamakan perkampungan Batubassi, cikal bakal wilayah Desa Jenetaesa saat ini. Dan begitu pula Maros diberi julukan Butta Salewangang sebagai negeri pendamai.

Kondisi geografis[sunting | sunting sumber]

Peta
Mentan Syahrul Yasin Limpo memanen padi di Desa Jenetaesa tahun 2021

Topografi[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa terletak pada wilayah dataran rendah dengan ketinggian 38 mdpl.

Orbitrasi[sunting | sunting sumber]

Beberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Jenetaesa adalah sebagai berikut:

  • Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan (Jenetaesa): 1 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten (Turikale): 13 km
  • Jarak dari pusat pemerintahan provinsi (Makassar): 43 km
Pemandangan pegunungan yang tampak dari depan Kantor Desa Jenetaesa.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
Utara Kelurahan Kalabbirang dan Desa Minasa Baji, Kecamatan Bantimurung
Selatan Desa Simbang, Kecamatan Simbang
Barat Desa Tanete, Minasa Baji, Kecamatan Bantimurung
Timur Desa Samangki, Kecamatan Simbang

Kondisi demografis[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa memiliki luas 10,08 km² dan penduduk berjumlah 4.663 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 462,60 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Jenetaesa pada tahun tersebut adalah 96,01. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 96 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Jenetaesa dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
1981 4.969 5.794 N/A 10.763 N/A [2]
2010 1.797 1.949 92,20 843 3.746 N/A 371,63 [3]
2011 1.805 1.958 92,19 843 3.763 17 373,31 [4]
2012 1.813 1.964 92,31 860 3.777 14 374,70 [5]
2013 1.835 1.995 91,98 876 3.830 53 379,96 [6]
2014 1.882 2.031 92,66 887 3.913 83 388,19 [7]
2015 1.902 2.048 92,87 895 3.950 37 391,87 [8]
2016 1.921 2.071 92,76 904 3.992 42 396,03 [9]
2017 1.939 2.080 93,22 904 4.019 27 398,71 [10]
2018 1.956 2.095 93,37 939 4.051 32 401,88 [11]
2019 1.973 2.109 93,55 948 4.082 31 404,96 [12]
2020 2.279 2.374 96,00 964 4.653 571 461,61 [13]
2021 2.284 2.379 96,01 1.398 4.663 10 462,60 [14]

Kepadatan dan Distribusi Penduduk[sunting | sunting sumber]

Kepadatan dan Distribusi Penduduk per Dusun dalam wilayah Desa Jenetaesa diuraikan dalam tabel 1 berikut ini :

Tabel 1 : Kepadatan Penduduk Desa Jenetaesa Tahun 2018
No. Dusun Jumlah Penduduk (Jiwa) Luas Wilayah (Km²) Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km²) Distribusi Penduduk (%)
1. Batubassi 2088 19.5 828.9 40.3
2. Bantimurung 1812 10.2 560.2 20.1
3. Tanadidi 286
4. Bontolabbu 261
Jumlah 4447 29.7 1389.1 60.4

Sumber : File Desa Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010.

Keadaan Sosial Budaya[sunting | sunting sumber]

Kekayaan dan keragaman budaya Desa Jenetaesa sebagai satu rumpun budaya hanya terdiri dari Bugis dan Makassar. Rumpun Bugis dominan di Dusun Bantimurung, sedangkan Rumpun Makassar dominan berada di Dusun Batubassi,Tanadidi,Bontolabbu.Kemajemukan ini terkait pula dengan potensi kearifan lokal yang bisa berkembang dalam tatanan sosial budaya. Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu :

Sarana Pendidikan[sunting | sunting sumber]

  1. PAUD sebanyak 2 unit
  2. TK 2 unit
  3. TPA 3 unit
  4. SD/Madrasah MI sebanyak 4 unit
  5. MTS 1 unit
  6. SMAK/MA 2 unit

Sarana Kesehatan[sunting | sunting sumber]

  1. Poskesdes 1 unit
  2. Posyandu 4 unit

Sarana Ibadah[sunting | sunting sumber]

  1. Masjid 9 unit

Sarana Olahraga[sunting | sunting sumber]

  1. Lapangan olahraga 1 unit

Keadaan Ekonomi[sunting | sunting sumber]

        Sumber perekonomian utama bagi warga Desa Jenetaesa yaitu bidang pertanian sebagai petani padi, di samping profesi lainnya sebagai peternak, pedagang, wirausaha, pegawai swasta, PNS, dan anggota TNI/Polri. Petani pada umumnya masih sekedar memproduksi gabah/beras tanpa berusaha menambah nilai lebih. Hal ini mungkin dikarenakan mereka kebanyakan hanya sebagai petani penggarap bukan sebagai petani pemilik lahan. Petani belum terorganisir secara baik sehingga harga hasil produksinya masih  sangat ditentukan oleh para pedagang. Pemilik modal tersebut memiliki gudang dan pabrik penggilingan beras sehingga mampu menampung semua gabah dari petani. Peternak unggas yang ada merupakan skala usaha produksi yang mana masyarakat bermitra dengan perusahaan.Namun bagi peternak hewan besar (sapi/kerbau) sebagai peternak bagi hasil, namun adapun sebagian masyarakat yang merupakan pemilik ternak sendiri. Wirausahawan yang ada masih sedikit dan usahanya relatif masih sederhana yaitu usaha perbengkelan tradisional, pembuatan souvenir (Cendra mata) dan usaha jahit-menjahit.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Kantor Desa Jenetaesa
Papan nama di depan Kantor Desa Jenetaesa

Pusat pemerintahan Desa Jenetaesa berada di Jl. Poros Maros–Camba Km. 35, Kampung Parangtinggia, Dusun Batubassi. Desa Jenetaesa masuk wilayah Kecamatan Simbang terletak sekitar 10 km dari Ibukota Kabupaten Maros dan merupakan Pusat Pemerintahan Kecamatan Simbang. Daratannya terdiri atas tanah persawahan dan kebun yang subur terbentang luas sekitar 10,08 km dengan jumlah penduduk sebanyak 3658 jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010.

Pembagian Wilayah Administrasi[sunting | sunting sumber]

Dusun[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa memiliki empat wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Bantimurung
  2. Dusun Batubassi
    1. Kampung Parangtinggia
  3. Dusun Bontolabbu
  4. Dusun Tanadidi

Rukun warga[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa memiliki 4 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW 001 Dusun Batubassi
    Tampak Depan Kantor Desa Jenetaesa
  2. RW 002 Dusun Bantimurung
  3. RW 003 Dusun Tanadidi
  4. RW 004 Dusun Bontolabbu

Rukun tetangga[sunting | sunting sumber]

Desa Jenetaesa memiliki 15 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT 001/RW 001 Dusun Batubassi : Aswan
  2. RT 002/RW 001 Dusun Batubassi : Kamaruddin
  3. RT 003/RW 001 Dusun Batubassi : Kamaruddin
  4. RT 004/RW 001 Dusun Batubassi : Dg. Sadolla
  1. RT 001/RW 002 Dusun Bantimurung : Hatta
  2. RT 002/RW 002 Dusun Bantimurung : Nurdin Polo
  3. RT 003/RW 002 Dusun Bantimurung : Muchlis Yoyo
  4. RT 004/RW 002 Dusun Bantimurung : Hamka
  5. RT 005/RW 002 Dusun Bantimurung : Dermawan
  6. RT 006/RW 002 Dusun Bantimurung : Muh. Tamrin
  7. RT 007/RW 002 Dusun Bantimurung : Mustafa
  1. RT 001/RW 003 Dusun Tanadidi : Colleng
  2. RT 002/RW 003 Dusun Tanadidi : Sampara
  1. RT 001/RW 004 Dusun Bontolabbu : Jumaing
  2. RT 002/RW 004 Dusun Bontolabbu : Muh. Ruslan Amin

Daftar kepala desa[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Jenetaesa dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. Karaeng Tompo 1957 1965
2. - H. Sadollah 1965 1999 - -
3. - Mappong 1999 2007 - -
4. Kamaruddin 2007 2012
5. - Hasanuddin T. 2013 2018 - -
6. Abdul Latif 15 Mei 2019 sedang menjabat kepala desa definitif; pemenang Pilkades Jenetaesa 2018 [15]


Daftar kepala dusun[sunting | sunting sumber]

Kepala Dusun Bantimurung[sunting | sunting sumber]

  • Ramli Bade

Kepala Dusun Batubassi[sunting | sunting sumber]

  • Ruslan

Kepala Dusun Bontolabbu[sunting | sunting sumber]

  • Syamsuddin

Kepala Dusun Tanadidi[sunting | sunting sumber]

  • H. Abdul Salam S.H.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Daftar sekolah[sunting | sunting sumber]

  1. PAUD sebanyak 2 unit, yaitu :
    • KB Apel, Dusun Batubassi
    • KB Tunas Harapan, Jl. Taman Wisata Alam Bantimurung, Dusun Bantimurung
  2. TK 3 sebanyak unit, yaitu :
    • TK Ilaitifayyah, Griya Wisata Bantimurung Blok F/3, Dusun Bantimurung
    • TK Pallantikang Parangtinggia, Kampung Parangtinggia Dusun Batubassi
    • TK Pertiwi Jenetaesa, Dusun Bantimurung
  3. TPA 3 sebanyak unit, yaitu :
    • TPQ Nurul Ikhlas, Dusun Batubassi
    • Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Maros, Jl. Taman Wisata Alam Bantimurung, Dusun Bantimurung
  4. SD/Madrasah Ibtidaiah sebanyak 4 unit, yaitu :
    • UPTD SD Negeri 129 Inpres Bantimurung, Dusun Bantimurung
    • UPTD SD Negeri 40 Jenetaesa, Dusun Batubassi
    • UPTD SD Negeri 61 Batubassi, Dusun Batubassi
    • MI JII Bantimurung, Jl. Poros Makassar-Bone Km. 42, Dusun Batubassi
  5. SMP/MTS sebanyak 1 unit, yaitu :
    • MTs JII Bantimurung, Jl. Poros Makassar-Bone Km. 42, Dusun Batubassi
  6. SMAK/MAsebanyak 3 unit, yaitu :
    • MA JII Bantimurung, Jl. Poros Makassar-Bone Km. 42, Dusun Batubassi
    • SMK Negeri 2 Maros, Jl. Taman Wisata Alam Bantimurung No. 1, Dusun Bantimurung
    • SMK Prima Pendidikan Maros, Jl. Taman Wisata Alam Bantimurung, Dusun Bantimurung

[16][17][18]

Adat dan budaya[sunting | sunting sumber]

  • Accora Bulang
  • Tammu Taung di Balla Lompoa Batubassi
  • Abbaja (membersihkan kuburan) merupakan tradisi tahunan menjelang bulan puasa

Prestasi dan penghargaan[sunting | sunting sumber]

  • Jenetaesa FC sebagai juara 3 (bersama Minasa Baji FC) Turnamen Sepak bola Karang Taruna Cup II Desa Alatengae Tahun 2017 (1 November 2017).
  • Piagam Penghargaan Desa Wisata Jenetaesa Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
  • Piagam Penghargaan atas Pencapaian Status Perkembangan Indeks Desa Membangun tahun 2022 sebagai Desa Mandiri dengan nilai 0.8268 oleh Bupati Maros.
  • Sertifikat Penghargaan atas keberhasilan dalam merubah perilaku masyarakat untuk tidak buang air di sembarang tempat dan meraih predikat sebagai Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan / Open Defecation Free (ODF) oleh Bupati Maros tahun 2022.

Tempat menarik[sunting | sunting sumber]

  • Danau Mini Bantimurung
  • Permandian Alam Air Terjun Bantimurung
  • Gua Batu
  • Rumah adat Balla Lompoa Batubassi
  • Gua Mimpi
  • Kolam Renang Bantimurung (Bantimurung Swimming Pool)
  • Museum Kupu-Kupu
  • Penangkaran Kupu-Kupu
  • Wisata Helena Sky Bridge
  • Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung
  • Agrowisata Bontolabbu

Galeri foto[sunting | sunting sumber]

Indeks desa membangun[sunting | sunting sumber]

Data informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai.

Pada tahun 2021, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Jenetaesa mendapatkan raihan nilai 0,7473 dan diklasifikasikan dengan status desa maju di Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.

Tahun Nilai IDM Desa Status IDM Desa Peringkat Referensi
Dalam Kecamatan Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,6660 berkembang 1 5 110 9.087 [19]
2017
2018 0,6363 berkembang 3 25 551 20.973 [20]
2019
2020 0,7286 maju 1 5 209 10.085 [21]
2021 0,7473 maju 2 13 328 11.024 [22]
2022 0,8268 mandiri 4.962
IDM Desa Jenetaesa
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

Desa wisata[sunting | sunting sumber]

Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Jenetaesa 25,00 Rintisan Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [23]
2022 Desa Wisata Jenetaesa Berkembang Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [23]
2023 Desa Wisata Jenetaesa Rintisan Tidak masuk Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [23]

APBD desa[sunting | sunting sumber]

Tahun 2020[sunting | sunting sumber]

  • Pendapatan: Rp 2.017.878.301,00[24]
  • Belanja: Rp 1.960.478.301,00[24]

Masjid[sunting | sunting sumber]

  • Masjid Darul Jamaah

Infrastruktur[sunting | sunting sumber]

Jalan desa lintas permukiman penduduk di Dusun Batubassi, Desa Jenetaesa
  • Bendung Batubassi Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan–Jeneberang KemenPUPR RI, Dusun Batubassi
  • Bendung Bantimurung Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan–Jeneberang KemenPUPR RI, Dusun Bantimurung
  • Jembatan Gantung Batubassi, Dusun Batubassi
  • Jembatan Beton Batubassi, Dusun Batubassi
  • Kantor Desa Jenetaesa
  • Aula Kantor Desa Jenetaesa
  • Kantor Kecamatan Simbang
  • Baruga Parangtinggia, Dusun Batubassi
  • Bendung Langkasa
  • Jalan Poros Camba
  • Lapangan Sepak Bola Hombes
  • Balla Ewako Desa Jenetaesa
  • Tempat Pemakaman Umum Batubassi, Dusun Batubassi
  • Poskesdes Desa Jenetaesa

Organisasi kemasyarakatan/perkumpulan[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kode Pos Desa Jenetaesa
  2. ^ Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Penduduk Sulawesi Selatan, hasil registrasi penduduk 1981. Kantor Sensus dan Statistik Sulawesi Selatan. 
  3. ^ BPS Kabupaten Maros (2011-01-03). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  4. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  5. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Simbang Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-11. 
  14. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 April 2022. 
  15. ^ Amiruddin (15 Mei 2019). "Daftar 21 Nama Kepala Desa yang Dilantik Bupati Maros Pagi Ini". makassar.tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Juni 2022. 
  16. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-01. Diakses tanggal 1 Mei 2022. 
  17. ^ "Data Referensi - Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI: PAUD". www.referensi.data.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 3 Mei 2022. 
  18. ^ "Kementerian Agama RI:Pendidikan Pondok Pesantren & Lembaga Pendidikan Qur'an". www.emispendis.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli (Daftar) tanggal 2022-05-26. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  19. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  20. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  21. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  22. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  23. ^ a b c Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Jenetaesa". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 9 April 2022. 
  24. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-10). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Jenetaesa Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]