Jangjan

Seekor kuda betina jangjan dengan anak kuda kadru. Warna emas ini dikenal luas sebagai jangjan.

Jangjan atau palomino adalah warna genetik pada kuda, terdiri dari bulu emas dan surai serta ekor berwarna putih; derajat keputihannya bisa bervariasi dari putih cerah hingga kuning. Warna jangjan berasal dari perkawinan silang kuda Spanyol dengan kuda asal Amerika Serikat. Secara genetik, warna jangjan dihasilkan oleh satu alel gen pengenceran yang disebut gen krim yang bekerja pada lapisan dasar "merah" ( kadru ). 1 terbentuk oleh mekanisme genetik dominasi tidak lengkap, sehingga tidak dianggap sebagai perkembangbiakan sejati. Namun, sebagian besar pendaftar ras warna yang mencatat kuda jangjan didirikan sebelum genetika warna bulu kuda dipahami sebaik sekarang, oleh karena itu definisi standar jangjan didasarkan pada warna bulu yang terlihat, bukan heritabilitas atau keberadaan pengenceran yang mendasarinya.

Karena warnanya yang berbeda, jangjan menonjol di arena pertunjukan, dan banyak dicari sebagai kuda parade. Mereka sangat populer di film dan televisi pada tahun 1940an dan 1950an. Salah satu kuda jangjan yang paling terkenal adalah Trigger, yang dikenal sebagai "kuda terpintar di film", tunggangan setia bintang koboi Hollywood Roy Rogers . Jangjan terkenal lainnya adalah Mister Ed (nama asli Bamboo Harvester ) yang membintangi acara TVnya sendiri pada tahun 1960an. Jangjan juga ditampilkan dalam acara Xena: Warrior Princess (1995–2001). Kuda Xena, Argo, diperankan oleh seekor kuda betina palomino bernama Tilly. Dalam peternakan kuda masa kini, warna jangjan dapat dibentuk dengan menyilangkan kuda kadru dengan perumpung.

Palomino adalah kata dalam bahasa Spanyol yang berarti merpati remaja (kependekan dari paloma, merpati) dan penggunaan kudanya mengacu pada warna burung tersebut.