Lompat ke isi

Jambu, Mlonggo, Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jambu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
KecamatanMlonggo
Kode pos
59452
Kode Kemendagri33.20.07.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas585.685 Ha
Jumlah penduduk10.790 jiwa
Kepadatan500 jiwa / km2
Peta
PetaKoordinat: 6°31′8″S 110°41′33″E / 6.51889°S 110.69250°E / -6.51889; 110.69250

Jambu adalah sebuah desa di kecamatan Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.

Dahulu di sebuah dukuh yang bernama Sentono, hiduplah seorang ulama yang bernama Ki Agung Alim. Dia mempunyai dua orang istri yaitu Nyi Ronggo Winih dan Nyi Kayu Wayang. Dia juga mempunyai teman seekor harimau besar yang diberi nama Ki Celeng atau Ki Loreng. Cerita ini berawal ketika Ki Agung Alim bertemu dengan Ki Honggo Pati atau Ki Halonggo Pati, yang seorang kesatria atau prajurit dari kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung. Ki Honggo Pati adalah orang yang gigih dalam memerangi penjajahan Belanda. Ia juga anak buah dari Pangeran Kajoran, seorang senopati Mataram yang ditugaskan untuk memerangi kompeni yang ada di pulau Jawa bagian utara, salah satunya Jepara.

Pada waktu itu Ki Honggo Pati baru saja berhasil mengalahkan pasukan kompeni Belanda di Jepara bagian utara dengan dibantu oleh masyarakat di daerah itu. Dalam pertemuan Ki Ageng Alim dan Ki Honggo Pati itu, Ki Agung Alim menyarankan kepada Ki Honggo Pati untuk bersyukur kepada yang Maha Kuasa. Kemudian Ki Honggo Pati meminta kepada Ki Agung Alim supaya dibuatkan tumpeng yang besar, maka Ki Agung Alim segera pulang dengan menaiki Ki Loreng, menuju rumahnya.

Sesampai di rumah, Ki Agung Alim segera mempersiapkan segala kebutuhan syukuran dengan memerintahkan para santrinya. Dalam waktu satu malam persiapan itupun selesai, sehingga salah satu santrinya segera menghadap Ki Agung Alim. "Assalaamu'alaikum Ki...", sapa santri. Ki Agung Alim pun menjawab, " Wassalaamu'alaikum, bagaimana santri, sudah siap semua?". Sampun Ki, tapi maaf Ki, ikannnya belum ada Ki..", jawab santri sambil membungkukkan badan. " Lho, terus bagaimana?", kata Ki Agung Alim sambil berfikir. Sudah, cepat kamu ke pinggir laut menunggu orang mancing!", lanjut Ki Agung Alim. Begitu tahu maksud Ki Agung Alim maka santri segera menjawab, "Injih Ki", sambil bergegas pergi meninggalkan Ki Agung Alim. Sesampai di pinggir laut santri tersebut menunggu pemancing yang pulang membawa ikan. Namun seharian penuh menunggu, tidak satupun pemancing yang lewat, sampai santri itupun merasa kelaparan dan kehausan atau ngelak (jawa). Maka di kemudian hari tempat tersebut dikenal dengan nama dukuh Ngelak.

Dalam keadaan yang hampir putus asa dan hampir kembali ke Sentono, tiba-tiba lewatlah seorang pemancing yang membawa kepis besar berisi penuh ikan. Santri itupun segera menghampiri sambil bertanya, "Pak..pak, dapat ikan banyak ya...?". Karena santri itu menggunakan pakaian yang jelek, pemancing itupun khawatirkalau yang bertemu dengannya adalah orang jahat dan akan merampas ikannya, maka ia pun berbohong. "Tidak, Tidak dapat ikan!" jawab pemancing. Santri bertanya lagi, "Lha di kepis itu apa pak?". Ini bukan ikan, tapi gathel (buah putri ayu)", jawab pemancing. "Ah masak, bapak bohong ya?" tanya santri lagi semakin penasaran. "Tidak nak, saya tidak bohong. Di dalam kepis ini benar-benar gathel kok!" jawab pemancing sambil cepat-cepat berlalu. Dan santri membalas, "Ya sudah pak, terima kasih..."

Hingga hari gelap tidak ada juga pemancing yang lewat. Santri itupun pulang dan menghadap Ki Agung Alim. "Bagaimana santri? sudah dapat ikannya? kok sampai hampir gelap baru pulang..", tanya Ki Agung Alim pada santrinya. Santri menjawab, "belum Ki". "Lho apa tidak ada pemancing?" tanya Ki Agung Alim lagi. "Ada satu Ki, walaupun kepisnya kelihatan berat, tetapi katanya tidak dapat ikan malah dapat gathel", jawab santri sambil menunduk. "Apa, gathel?", tanya Ki Agung Alim tidak percaya.

Karena merasa dibohongi, Ki Agung Alim pun sangat kecewa dan marah. Seketika itu, tiba-tiba datanglah angin yang sangat besar sehingga semua peralatan dapur yang digunakan memasak kebutuhan tumpengpun kocar-kacir. Hanya tersisa tiga batu tumangnya saja yaitu watu tumang yang saat ini berada di tengah persawahan di desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara.

Peralatan dapur yang lainnya tersebar di mana-mana. Dandangnya jatuh di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Jambu Sedandang. Piringnya jatuh di daerah yang sekarang menjadi Jambu Ujung Piring. Kekepnya jatuh di daerah yang sekarang bernama Jambu Sekekep. Lampingnya jatuh di daerah yang sekarang bernama Jambu Kedung Lamping dan pasonya jatuh di daerah yang sekarang bernama Jambu Kedung Paso. Nasi tumpengnyapun berubah menjadi gunung yang sekarang di kenal dengan gunung tumpeng. Sedangkan tempat di mana Ki Honggo Pati membuat syukuran, dikemudian hari dikenal dengan nama Sekuro.

Sedangkan pemancing yang tadi berbohong kepada santri, sesampainya di rumah semua ikannya berubah menjadi buah gathel. Pemancing itupun terkejut serta takut, kemudian segera menemui Ki Agung Alim untuk minta maaf.

Walapun tumpeng gagal dibuat, Ki Agung Alim tetap menemui Ki Honggo Pati di rumahnya untuk minta maaf dengan ditemani Ki Loreng. Sesampai di halaman rumah Ki Honggo Pati, ternyata sudah ada banyak orang yang menunggu dengan membawa makanan dan buah-buahan untuk mengikuti acara syukuran. Hingga sekarang halaman rumah Ki Honggo Pati tetap ramai karena menjadi sebuah pasar yang diberi nama Pasar Honggo Sari atau Longgo Sari atau Mlonggo Sari. Pada masa Bapak Sukahar menjabat Bupati Jepara, pasar itu diubah menjadi pasar Mlonggo, Jepara .

Setelah Ki Agung Alim bertemu Ki Honggo Pati dan meminta maaf, acara syukuran tetap dilaksanakan dengan ala kadarnya walaupun tanpa tumpengan. Untuk menjaga serangan dari kompeni Belanda maka Ki Agung Alim menugaskan Ki Loreng untuk mengawasi di penyeberangan yaitu di sungai di daerah yang sekarang bernama Sinanggul Mlonggo. Entah apa yang dikatakan Ki Agung Alim pada Ki Loreng, hingga sekarang Harimau tersebut masih patuh dan berubah menjadi batu besar yang bentuknya mirip sekali dengan Harimau. Batu tersebut dikenal dengan nama Watu Celeng. Wallahu a'lamu bisshowaab.[1]

Kondisi Geografis

[sunting | sunting sumber]

Berdasar letak geografis wilayah, desa Jambu berada di sebelah utara Ibu kota Kabupaten Jepara.[2] Desa Jambu merupakan salah satu desa di Kecamatan Mlonggo, Jepara,[3] dengan jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan 0,5 Km, dan ke Ibu Kota Kabupaten 10 Km, dan dapat ditempuh dengan kendaraan ± 30 menit. Desa ini berbatasan dengan Laut jawa di sebelah barat, disebelah utara berbatasan dengan desa Srobyong, sebelah selatan dengan Sinanggul dan di sebelah timur dengan Sekuro Luas wilayah daratan Desa Jambu adalah 568.685 Ha dengan panjang pantai 1,0 Km. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Secara Administratif wilayah Desa Jambu terdiri dari 44 RT, dan 8 RW, meliputi 8 dukuh

Secara Topografi, Desa Jambu dapat dibagi dalam 2 wilayah, yaitu wilayah pantai di bagian barat, wilayah daratan rendah di bagian Timur. Dengan kondisi topografi demikian, Desa Jambu memiliki variasi ketinggian antara 0,0 m sampai dengan 75 m dari permukaan laut. Daerah terendah adalah di wilayah RT 30/06, 18/04, 28/06, 05/06 dan daerah yang tertinggi adalah di wilayah RT 31-37 RW 08 yang merupakan daerah daratan

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, berjumlah 10.014 jiwa tahun 2007 meningkat menjadi 10.350 pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 .naik menjadi 10.788. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin Laki-laki, berjumlah 4987 jiwa meningkat pada tahun 2007 menjadi 5408 pada tahun 2009, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 5027 jiwa pada tahun 2007 meningkat menjadi 5386 pada tahun 2009 secara rinci dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini

Tabel 1 Perkembangan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Jambu Tahun 2006 - 2009[4]

NoJenis KelaminTahun 2009Tahun 2010Tahun 2011Tahun 2012Tahun 2013
1laki-laki4.7954.9875.1885.4085.587
2Perempuan4.8625.0275.1675.3865.570
3Jumlah9.65710.01410.35510.78811.157

Seperti terlihat dalam tabel di atas, menunjukan adanya peningkatan jumlah penduduk tahun 2011 naik 3,29 % tahun 2012 naik 4 %, sedangkan dilihat proporsi penduduk tercatat jumlah total penduduk Desa Jambu, sebanyak 10.788 jiwa, terdiri dari laki-laki 5.408 jiwa atau 50,12 % dari total jumlah penduduk yang tercatat. Sementara perempuan 5386 jiwa atau 49,8 % dari total jumlah penduduk yang tercatat. Agar dapat mendiskripsikan lebih lengkap tentang informasi keadaan kependudukan di Desa Jambu dilakukan identifikasi jumlah penduduk dengan menitik beratkan pada klasifikasi usia dan jenis kelamin. Sehingga akan diperoleh gambaran tentang kependudukan Desa Jambu yang lebih komprehensif. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan deskripsi tentang jumlah penduduk di Desa Jambu berdasarkan pada usia dan jenis kelamin secara detail dapat dilihat dalam lampiran tabel berikut ini:

Tabel 2: Jumlah Penduduk Berdasarkan Stuktur Usia Tahun 2013.(Desember)

NoKelompok UsiaLPJumlahProsentase (%)
10-4678680135813%
25-9635638127313%
310-14617616123312%
415-19592593118512%
520-24541552109311%
625-29514552106611%
730-3947948396210%
840-494534418949%
950-593022845866%
10> 602542034575%
JUMLAH5065504210107100%

Dari total jumlah penduduk Desa Jambu., yang dapat dikategorikan kelompok rentan dari sisi kesehatan mengingat usia yaitu penduduk yang berusia >60 tahun, jumlahnya mencapai 5 %. usia 0- 4 tahun ada 13 %, sedangkan 5-9 tahun, ada 13 %.

Perekonomian Desa

[sunting | sunting sumber]

Secara umum kondisi perekonomian desa Jambu di topang oleh beberapa mata pencaharian warga masyarakat dan dapat teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh, petani,PNS/TNI/Polri, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, buruh bangunan/tukang, petemak. jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3: Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Jambu Menurut Mata Pencaharian Tahun 2008 – 2009

NoPEKERJAANTahun 2010Tahun 2011Tahun 2012Tahun 2013
1Petani241247255....
2Buruh tani353227....
3Petemakan141523....
4Pedagang131413541431....
5Wirausaha714758804....
6Karyawan Swasta478497536....
7PNS/POLRI dan TNI189201218....
8Pensiunan687178....
9Tukang Bangunan237241250....
10Tukang kayu/ukir97114125....
11Nelayan103810471052....
12Angkutan677180....
13Lain-lain314150..
JUMLAH453246894930..

Gambaran Perkembangan Perekonomia desa Jambu Tahun 2007-2009

NoUraianTahun 2010Tahun 2011Tahun 2012Tahun 2013
1Angkutan Pedesaan345....
2Kendaraan Roda 4404550....
3Kedaraan Roda 2124112741250..
4KUD/Koperasi555....
5Luas tegalan50 Ha50 Ha50 Ha
6Produksi Padi3400 Ton/Th3450 Ton/Th3500 Ton/Th
7Produksi Jagung8 Ton/Th9 Ton/Th10 Ton/Th
8Produksi Kacang5 Ton/Th5 Ton/Th5 Ton/Th
9Produksi Ketela3 Ton/Th3 Ton/Th3 Ton/Th
10Produksi Pertanian Lainnya---
11Produksi Perikanan darat/Laut400Ton/Th450 Ton/Th500 Ton/Th
12Ternak Besar/kerbau/sapi40 ekor45 ekor50 ekor
13Ternak kambing300 ekor325 ekor350 ekor
14Ternak Ayam25.000 ekor27000 ekor30.000 ekor
15Luas Pertambangan---
16keluarga yang teraliri listrik2701 KK2741 KK2780 KK
17Jumlah Industri101010
18Lain 2---

Tabel 5 Pola Tata Guna Lahan desa Jambu

NoLahan Luas (ha)Tahun 2011Tahun 2012Tahun 2013
2.Tegalan / Kebun50 Ha65 Ha
3.Sawah265 Ha265 Ha
4.Tambak10 Ha5 Ha
5.Hutan--
6.Perkebunan40 Ha45 Ha
7.Industri5 Ha4 Ha
8Bendung11
9Irigasi Tersier25 Ha25 Ha
10Irigasi Sekunder15 Ha15 Ha

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesadaranan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya, Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju. Dalam rangka memajukan pendidikan, Desa Jambu akan secara bertahap merencanakan dan mengganggarkan bidang pendidikan baik melalui ADD, swadaya masyarakat dan sumber-sumber dana yang sah lainnya, guna mendukung program pemerintah yang termuat dalam RPJM Daerah Kabupaten Jepara. Untuk melihat taraf/tingkat pendidikan penduduk Desa Jambu, jumlah angka putus sekolah serta jumlah sekolah dan siswa menurut jenjang pendidikan, dapat dilihat di tabel di bawah ini

Tabel: Perkembangan Penduduk Desa Jambu Menurut Pendidikan Terakhir Tahun 2007– 2009

NoPendidikanJumlah Tahun 2011Jumlah Tahun 2012Jumlah Tahun 2013
1.Tamatan Sekolah non formal dan Belum Sekolah325132841774
2Tamat Sekolah SD99710843508
3Tamat Sekolah SLTP108711451201
4Tamat SMU1871901251
5Akademi/DI/DII/DIII4145203
6Strata I2125316
7Strata II7922
8Strata III000
Jumlah5591578211567

Tabel: Angka Putus Sekolah

NoTahunSD/MISMP/MTsSMA/MA
1.20100 Siswa12 Siswa40 Siswa
220110 Siswa8 Siswa30 Siswa
320120 Siswa5 Siswa25 Siswa
42013o Siswa2 Siswa0 Siswa


Tabel: Jumlah sekolah dan siswa menurut jenjang pendidikan Tahun 2011- 2013 Jenjang Pendidikan Tahun 2011 Tahun2012. Tahun 2013 s/d November

NoTINGKATAN SEKOLAHJUMLAH SEKOLAH NEGERIJUMLAH SISWA NEGERIJUMLAH SEKOLAH SWASTAJUMLAH SISWA SWASTA
1.Taman Kanak-Kanak00 Siswa3100 Siswa
2Sekolah Dasar / MI4800 SISWA4800 Siswa
3SMP / MTs00 Siswa2700 Siswa
4SMU / SMK / MA00 Siswa11500 Siswa

Permasalahan pendidikan secara umum antara lain masih rendahnya kualitas pendidikan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan, terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, rendahnya kualitas tenaga pengajar dan tingginya angka putus sekolah.

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Sarana dan prasarana Kesehatan yang ada di desa Jambu dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 9 Perkembangan Sarana Dan Prasarana Kesehatan

NoUraianTahun 2010Tahub 2011Tahun 2012Tahun 2013
1.Puskesmas----
2Puskesmas Pembantu----
3Tenaga Medis di Puskesmas2233
4Tenaga non medis di Puskesmas2333
5Toko obat----
6Apotek2222
7Dokter umum1111
8Dokter gigi----
9Dokter Spesialis----
10Mantri Kesehatan2222
11Bidan1112
12Dukun Bayi Berijazah3334
13Posyandu5555

Adapun jarak tempuh terjauh warga desa Jambu ke puskesmas/Puskesmas pembantu terdekat adalah 0,5 km atau 5 menit apabila ditempuh dengan berjalan kaki. Dan apabila menuju rumah sakit terdekat dapat ditempuh selama 15 menit.

Dilihat dari penduduknya, Desa Jambu mempunyai penduduk yang heterogen dilihat dari agama dan keyakinan mereka. Perkembangan pembangunan di bidang spiritual dapat dilihat dari banyaknya sarana peribadatan masing-masing agama. Dari hasil pendataan penduduk yang beragama islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, Konghucu sebagaimana terlihat pada tabel sbb:

Tabel 10 Jumlah Pemeluk Agama dan Tempat Ibadah Tahun 2007-2013

NoAgamaPemelukTempat ibadahPemelukTempat ibadahPemelukTempat ibadahPemelukTempat ibadah
1.Islam10510401064143107614511149
2.Kristen48150154153
3.Protestan2-2-2--
4.Buddha3-3-3--
5.Hindu-------
6.Konghucu-------


 Masjid-Masjid yang ada di Desa Jambu
NoNama MasjidLokasiKetua TakmirStatus TanahBerdiri TahunKeterangan
1AL IHKLASRT. 03/01H. KASMURIWakafTahun 2001Sedang melaksanakan pembangunan Gapura Pintu masuk
2BAITUL MUTTAQINRT. 23/05H. SULKHANWakaf - sertifikat1981Proses finishing pembangunan
3ASY SUBAKIRRT.29/05H. SOELBIWakaf sertifikat1997
4BAITUR ROHMAN IIRT. 32/07A. MUTHOHAR
5AT TAQWART. 36/07DRS. NGADISO
6BAITUR RAHMAN IRT. 39/08H. SUGIWANTO
7AL FALAQRT.17/04HASAN MUNDLOFARWakaf2005


 Mushola-mushola yang ada di Desa Jambu
NoNama MusholaLokasiKetua TakmirStatus TanahBerdiri TahunKeterangan
1Al RosyidinRT. 12/03Ali SuahmadWakafTahun
2An NurRT. 01/01H. Nur Rochim
3An NajahRT.02/01H. Ali Shohib Hs.
4At TaubahRT. 06/02H. Muhadi, HS.
5Asy Syuhada'RT. 07/02Solechan
6Nurul HadiRT. 08/02Jasin
7Roudlotul JannahRT.09/02A. Noor Rofiq
8Ar RidloRT. 11/03Busiri
9Darul IksanRT.15/04H. Ali Sokib
10Darul TaufikRT.15/04Mastur
11Nurul FalahRT.16/04Awaluddin
12Nurul FattahRT. 17/04H. Mudakir
13Sabilul HudaRT. 18/04Sutrimo
14Miftakhul ChoirRT.20/04A. Tas'an
15Darul ImanRT. 20/04Akmad Jadi
16DarussalamRT. 21/05Surono
17Baitul MukmininRT.22/05H. Ali Judi
18AssiddiqinRT.24/05Matlekan
19Al AminRT. 25/05Abdul Wakid
20Baitul RidwanRT. 26/06Darwin
21Nur RohmanRT. 27/06Ali Ridho
22DarussalamRT. 27/06Dul Kalim
23Al MuttaqinRT.27/06Lakik
24Al IkhlasRT. 28/06Hadi Tiyoso
25Miftakul JannahRT. 05/06Midun
26Darrul JannahRT. 44/06Dul Kamid
27Darus SururRT. 30/06H. Sulaiman
28MuttaqinRT. 31/07H. Shulkhan
29Nurul HidayahRT. 34/07Sukahar
30Al IkhlasRT. 35/07Khumaidi
31Al HidayahRT. 36/07Mustaqim
32Al MuttaqinRT. 37/08Tri Wijatmiko
33Al MagfurRT. 38/08Nur Kholis
34Nurul HudaRT. 41/08Khoirur Rozi
35Darus SalamRT. 42/08H. Sudargu
36Al IstokomahRT. 43/08Sholekhan


Data TPQ  di Desa Jambu Tahun 2013
NoNama TPQLokasiKepala SekolahStatus TanahBerdiri TahunKeterangan
1Hidayatuis Shibyan IRT. 03/01
2Hidayatus Shibyan IIRT. 40/08
3Hidayatus Shibyan IIIRT.37/08
4Roudhotul Qur'anRT. 25/05
5As SyuhadaRT. 07/02
6Ainul HidayahRT. 23/05
7Nurul FurqonRT.29/06
8Aisyiyah Al KautsarRT. 36/07
9Bahrul UlumRT.31/07


 Data Ponpes  di Desa Jambu Tahun 2013
NoNama PonpesLokasiKepala SekolahStatus TanahBerdiri TahunKeterangan
1Matholibul HudaRT. 39/08
2Nurul FurqonRT. 21/05
3At TaqwaRT. 36/07
4Gurosul JannahRT. 26/05
5As SyuhadaRT. 07/02
6Roudhotul Qur'anRT. 25/05

Kesejahteraan Sosial

[sunting | sunting sumber]

Masalah kemiskinan dan pengangguran tetap meupakan salah satu masalah di Kabupaten Jepara pada umumnya. Demikian juga dengan Penyandang masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya di desa Jambu Berikut data PMKS di Desa Jambu.

Tabel 11 Perkembangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

NoUraianTahun 2007Tahun 2008Tahun 2009Tahun 2013
1.Lanjut Usia telantar30252020
2.Anak telantar2520150
3.Keluarga Miskin250220200893
4.Penyandang Cacat557-
5.Tuna Susila-----
6.Gelandangan-----
7.Pengemis-----
8.Bekas Narapidana222--

Prasarana dan Sarana Desa

[sunting | sunting sumber]

Pembangunan Infrastruktur akan dihadapkan pada terbatasnya kemampuan Pemerintah Desa untuk menyediakannya. Pada sebagian infrastruktur, pihak Desa telah berhasil menghimpun swadaya masyarakat murni yang terkoordinasi di masing-masing RT dan RW.

 Tabel 12
 Jumlah prasarana dan sarana desa
NoJenis prasarana & sarana desaTahun 2011Tahun 2012Tahun 2013
1.Jalan ber aspal22 km26 km30 km
2.Jalan berbatu/tanah10 km9 km8 km
3.Jembatan kecil30 bh40 bh50 bh
4.Jembatan sedang/besar4 bh5 bh5 bh
5.Bendungan1 bh1 bh1 bh
6.Jaringan irigasi12 km14 km16 km

Beberapa masalah infrastruktur yang perlu mendapat perhatian dan merupakan kebutuhan bagi masyarakat desa antara lain:

  1. 1. Perbaikan Jaringan Irigasi
  2. 2. Pembangunan jalan desa
  3. 3. Pembangunan saluran dan jembatan

Pemerintahan Umum

[sunting | sunting sumber]

Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di sektor pemerintahan umum, Desa Jambu. telah sejak lama memberikan pelayanan antara lain berupa: pencatatan sipil/surat-surat keterangan perkawinan yang telah ter administrasi dengan baik. Selain itu guna memenuhi persyaratan administrasi perizinan, juga telah secara rutin memberikan surat keterangan usaha kepada warga masyarakat desa maupun pihak lain yang akan membuka usaha di desa Jambu Peng-administrasian perizinan juga telah dilakukan dengan baik, meskipun diperlukan penyempurnaan/perbaikan demi kepentingan kearsipan. Dalam hal melayani masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, di desa Jambu, telah/belum tersedia pasar desa Ketentraman dan ketertiban desa menjadi prioritas desa Jambu. Hal itu dikarenakan dengan terjaminnya ketentraman dan ketertiban wilayah akan berdampak pula dengan kondisi perekonomian masyarakat, kerukunan/kegotong royongan, dan kehidupan yang layak bagi masyarakat desa Jambu dan sekitarnya. Kesemuanya itu akan berdampak positif terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di desa Jambu

Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat Kepala Desa / Petinggi Desa Jambu

No. Nama Periode
1RojakTahun 1945 sampai dengan Tahun 1974
2SumartoTahun 1974 sampai dengan Tahun 1983
3Sholikul HadiTahun 1983 sampai dengan Tahun 1984
4SumartoTahun 1984 sampai dengan Tahun 1998
5SupraptoTahun 1998 Sampai Dengan Tahun 2010
6Hasan Mudhofar S. IpTahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2016

Arah kebijakan Keuangan Desa

[sunting | sunting sumber]

Dalam struktur anggaran desa Jambu terdapat 7 pos pendapatan desa yang merupakan sumber keuangan desa. Lima tahun ke depan, pemerintah desa Jambu akan berupaya untuk menggali potensi pendapatan desa, disamping meningkatkan swadaya masyarakat untuk membangun daerahnya sendiri. Sumber-sumber pembiayaan desa dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan di Desa Jambu terdiri dari:

  1. Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri dari:
  1. Tanah Kas Desa
  2. Pendapatan lain-lain
  1. Bagi Hasil Pajak Kabupaten;[5]
  2. Bagian dari Retribusi Kabupaten;
  3. Alokasi Dana Desa (ADD);[6]
  4. Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Desa lainnya;
  5. Hibah;
  6. Sumbangan Pihak Ketiga.

Secara umum kebijakan keuangan desa diarahkan pada peningkatan pendapatan desa dan peningkatan swadaya masyarakat disertai dengan merealisasikan APBdes kedalam kegiatan-kegiatan pembangunan baik fisik maupun non fisik guna peningkatan taraf hidup masyarakat desa Jambu pada khususnya, serta kemajuan pembangunan Kabupaten Jepara pada umumnya.

Langkah-langkah dan arah kebijakan keuangan desa adalah:

  1. Mengoptimalisasikan sumber-sumber pendapatan desa berupa pemanfaatan tanah kas desa
  2. Meng-intensifkan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga pemerintah di Kecamatan maupun Kabupaten guna lebih mengoptimalkan penapatan desa yang bersumber dari APBD Kab Jepara tau APBD Provinsi Jateng.
  3. Melakukan rembug desa secara berkala, untuk merusmuskan swadaya masyarakat dan mengintensifkan pendapatan yang bersumber dari pelayanan publik, yang tidak bertentangan dengan per-Undang-undangan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Sumber cerita: Mbah Abdul Mutholib Desa Jambu dan diceritakan kembali oleh Sdr Rusmanto, guru SDN 1 Kawak
  2. "Situs web Kabupaten Jepara". Diarsipkan dari asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 2014-03-12.
  3. "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2014-03-23. Diakses tanggal 2014-03-12.
  4. "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2014-04-01. Diakses tanggal 2014-04-04.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]