Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jalan Layang Syeikh Mohammed bin Zayed
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek
Peta
Informasi rute
Bagian dari Jalan Tol Trans-Jawa
Dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC)
(Jasa Marga, Nusantara Infrasturcture, dan Ranggi Sugiron Perkasa (20%))
Panjang:36.84 km (22,89 mi)
Berdiri:12 Desember 2019; 4 tahun lalu (2019-12-12) – sekarang
Sejarah:Dibangun tahun 2017-2019
Persimpangan besar
Ujung barat:TolTol Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Tol Jalan Tol Jakarta-Cikampek
 Simpang Susun Cikunir
Ramp Karawang Barat
Ujung timur:Tol Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Letak
Kota besar:Bekasi
Karawang
Sistem jalan bebas hambatan
AH 2

Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, diapit oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek

Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (atau Jalan Layang MBZ), sebelumnya bernama Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek (Inggris: Jakarta-Cikampek Elevated), adalah jalan tol layang sepanjang 36,84 kilometer yang terletak di tengah-tengah Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Jalan tol ini dinamai berdasarkan nama Mohammed bin Zayed Al Nahyan—presiden ke-3 Uni Emirat Arab. Jalan tol ini awalnya berasal dari Simpang Susun Cikunir, Jakarta Timur hingga melintasi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jalan tol Jakarta-Cikampek Layang merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek dan mengikuti arah lajur dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan jalur kommuter Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan jalur perjalanan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya, hingga seterusnya (lajur ekspres/layang). Jalan tol ini dibangun pada awal tahun 2018, hingga selesai dan mulai beroperasi sejak tahun 2019 & hanya dapat dilalui oleh kendaraan kecil.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Latar Belakang

Pembangunan Jalan Tol Layang MBZ (Jakarta-Cikampek Layang) berawal dari masalah kemacetan yang kerap terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek, terutama saat arus mudik dan arus balik lebaran. Hal tersebut terjadi karena tercampurnya arus komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang yang padat dengan arus perjalanan jarak jauh menuju Bandung, Cirebon, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Oleh karenanya, Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang dibangun untuk mengurangi kemacetan panjang yang berada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting dengan cara memisahkan jalur komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan jalur perjalanan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang) yang dimulai dari simpang susun Cikunir hingga gerbang tol Karawang Barat sepanjang 39 km di KM 9 sampai KM 48. Jalan tol ini dirancang untuk mengakomodir 4 lajur (2 lajur setiap arah) dan kecepatan desain 80 km/jam.

Konstruksi dan Pengoperasian

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang ini memakan biaya sekitar Rp 355 miliar per kilometer-nya. Hingga kini diketahui Rp 16.23 Triliun dana yang dikeluarkan untuk proyek pembangunan jalan tol layang ini.

Jalan tol ini mulai dikerjakan pada November 2017 dengan rencana masa konstruksinya selesai pada bulan Oktober 2019, Selama pembangunan jalan tol ini, Jalan Tol Jakarta Cikampek eksisting sering terjadi kemacetan parah, bahkan lebih parah dibandingkan sebelum pembangunan Tol Japek Layang dimulai, apalagi diperparah oleh pembangunan LRT Jabodebek Jalur Bekasi Timur-Cawang dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Konstruksi Jalan Tol ini selesai pada bulan Oktober 2019 dan mulai melakukan uji kelayakan pada November 2019 hingga akhirnya diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 12 Desember 2019.[1]

Jalan Tol ini sempat ditutup selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020 dan 2021 untuk mencegah masyarakat yang nekat melakukan mudik ke kampung halaman di tengah pemberlakuan kebijakan larangan mudik pada tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi COVID-19.

Pada tanggal 8 April 2021, Sekretariat Presiden Republik Indonesia meminta penggantian nama Tol Layang Jakarta–Cikampek setelah Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Penggantian nama ini diresmikan tanggal 12 April 2021.[2] Penggunaan nama Mohammed bid Zayed merupakan bentuk terimakasih pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Uni Emirat Arab yang telah menamai salah satu ruas jalan di kota Abu Dhabi dengan nama Presiden Joko Widodo.

Akses[sunting | sunting sumber]

KM Simpang Susun/Ramp Berbatasan dengan Tujuan
10 Cikunir Jalan Tol Jakarta-Cikampek Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta, Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
Wilayah hukum Polda Metro Jaya (Polres Metro Bekasi)
Wilayah hukum Polda Jabar (Polres Karawang)
48 Karawang Barat Jalan Tol Jakarta-Cikampek Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang Timur, Cikampek, Jalan Tol Cipularang, Jalan Tol Cipali

Gerbang tol[sunting | sunting sumber]

Ruas Cikunir-Karawang Barat (Dikelola PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek)

Gerbang tol/simpang susun

KM

Lokasi

Destinasi


Jalan Tol di Jawa Barat Rute 1
JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (RUAS CIKUNIR-CILINCING)
Batas Operasional PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta

Jalan Tol Berawal/Berakhir
JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA (RUAS TMII-CIKUNIR)
Batas Operasional PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta

Jalan Tol Berawal/Berakhir
JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK
Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir
JALAN LAYANG SHEIKH MOHAMMED BIN ZAYED (MBZ)
Batas Operasional PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek

Jalan Tol Berawal/Berakhir
Gerbang Tol Cikunir 6 & 8 10 Cikunir SELATAN
Tol Lingkar Luar Jakarta Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jati Asih
Bogor

UTARA
Tol Lingkar Luar Jakarta Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Bintara
Jalan Tol Kelapa Gading - Pulo Gebang
Tanjung Priok

BARAT
Jalan Tol Lingkar Dalam
Cawang
Jakarta
Simpang Susun Cikunir
ATAS
Tol Jakarta-Cikampek Layang Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang
Karawang Timur
Cikampek

BAWAH
Tol Jakarta-Cikampek Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Bekasi
Cikarang
Karawang Barat

Batas Wilayah Kota Bekasi


Batas Wilayah Kabupaten Bekasi
Wilayah hukum Polda Metro Jaya (Polres Metro Bekasi)

Batas Wilayah Kabupaten Bekasi


Batas Wilayah Kabupaten Karawang
Wilayah hukum Polda Jabar (Polres Karawang)
Ramp Karawang Barat 48 Karawang Barat ATAS
Tol Jakarta-Cikampek Layang Jalan Tol Jakarta-Cikampek Layang
Jakarta
Bogor

BAWAH
Tol Jakarta-Cikampek Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Karawang Barat
Cikarang
Bekasi Barat
JALAN LAYANG SHEIKH MOHAMMED BIN ZAYED (MBZ)
Batas Operasional PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek

Jalan Tol Berawal/Berakhir
JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK
Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jalan Tol Berawal/Berakhir

Jalan Tol di Jawa Barat Rute 1

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Cawang-Cikunir)
Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (ruas Karawang Barat Km 48-Cikampek)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]