Jakarta FC 1928

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jakarta FC 1928
Nama lengkapJakarta Football Club 1928
JulukanMacan Metro
Berdiri2010
StadionStadion Lebak Bulus, Jakarta
(Kapasitas: 25.000)
Ketua UmumIndonesia Hadi Basalamah
SekretarisIndonesia Setiawan
ManajerIndonesia Andi Tjahjoko
PelatihIndonesia Bambang Nurdiansyah
LigaLiga Primer Indonesia
2011-12Peringkat 9
Kostum kandang
Kostum tandang

Jakarta Football Club 1928 atau Jakarta FC 1928 adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Klub Ini didirikan tahun 2010 dan bermain di Liga Primer Indonesia 2011. Saat itu, klub ini dilatih oleh Bambang Nurdiansyah dan bermarkas di Stadion Lebak Bulus.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Jakarta FC merupakan keluarga besar dari klub-klub sepak bola yang sebelumnya telah eksis di Jakarta. Jakarta FC bersama-sama dengan klub-klub sepak bola yang telah lebih dulu hadir di Jakarta bertujuan sama yaitu membangun dan memajukan sepak bola Indonesia dan Jakarta khususnya. Klub ini hanya bersaing dengan saudara-saudara tuanya dalam koridor pencapaian prestasi dan kualitas manajemen dalam spirit membantu memajukan persepak bolaan nasional. Nama Jakarta FC dipilih karena terinspirasi dari klub-klub besar di dunia yang mengusung nama kota atau daerahnya sekaligus sebagai bentuk penghargaan dan motivasi mengangkat nama besar kota Jakarta ke seluruh penjuru dunia dalam konteks persaingan sepak bola.


Jakarta FC berkeyakinan semakin banyak klub sepak bola modern di Jakarta ini maka akan semakin ringan rasanya langkah dalam menghibur dan sekaligus memajukan persepak bolaan di Ibu kota. Jakarta FC didirikan pada bulan Agustus 2010 dan mengikuti kompetisi sepak bola profesional bernama Liga Primer Indonesia (LPI).

Pada Agustus 2011 Bambang Sucipto, bersama dengan CEO Jakarta FC, Hadi Basalamah mendaftarkan PT Persija Jaya untuk mengikuti Verifikasi PSSI (Bambang Sutjipto mengaku sebagai Direktur Utama PT Persija Jaya).

Dua kubu lain yang mengklaim kepemilikan Persija yaitu, PT. Persija Jakarta di bawah pimpinan Tony Tobias dan satu lagi PT. Persija Jaya Jakarta, di bawah pimpinan Benny Erwin dengan ketua umum Ferry Paulus.

Akhirnya, Komite Eksekutif PSSI mengesahkan kubu Bambang Sucipto dan Hadi Basalamah untuk berlaga di kompetisi PSSI 2011-12. Menurut Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus, keputusan diambil berdasarkan dokumen baru yang menyebutkan terjadinya merger PT Persija Jaya yang diwakili oleh direktur utamanya, Pintor Gurning dan PT. Persija Jakarta melalui Tony Tobias.

Konflik dualisme yang dialami Persija sendiri terjadi saat PSSI memutuskan jika Persija di bawah pimpinan Bambang dan Hadi yang berhak berkompetisi di level tertinggi. Namun yang jadi terasa janggal saat itu, poin Persija di bawah komando Ferry Paulus jauh lebih tinggi saat AFC datang untuk memberikan penilaian jelang diputarkanya musim kompetisi 2011/2012.

Dengan adanya kejanggalan tersebut, Persija di bawah Ferry membawa masalah tersebut ke pengadilan negara. Putusan pun akhirnya dijatuhkan dengan kemenangan Persija pimpinan Ferry. Setelah melalui proses yang panjang, hakim memenangkan Persija ISL dengan melarang Persija IPL memakai identitas Persija. Usut punya usut, Persija IPL adalah perubahan wujud dari Jakarta FC, klub yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia 2011, sebuah kejuaraan yang bersifat independen dan hanya berlangsung setengah musim.

Pemain asing[sunting | sunting sumber]

Daftar pemain asing Jakarta FC 1928 :

Pranala luar[sunting | sunting sumber]